Anda di halaman 1dari 16

BAB VI

PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN


INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

6.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengaruh penambahan ekstrak bahan alam
terhadap proses korosi.
2. Mengetahui dan memahami mekanisme pengendalian korosi dengan
penambahan inhibitor ekstrak bahan alam.
3. Menghitung laju korosi dari logam dengan lingkungan yang
ditambahkan inhibitor.

6.2 Teori Dasar

62
BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

6.3 Metodologi Praktikum


6.3.1 Skema Proses

Siapkan alat dan bahan

Bersihkan spesimen uji secara mekanik

Timbang dan ukur spesimen uji

Buat larutan NaCl + ekstrak bahan alam

Masukan spesimen kedalam larutan

Ukur pH dan potensial spesimen uji awal

Bersihkan dan keringkan spesimen uji

Timbang dan ukur spesimen uji

Perhitungan laju korosi

Plotkan hasil pada diagram pourbaix

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Gambar 6.1 Skema proses pengendalian korosi dengan inhibitor ekstrak alam

6.3.2 Penjelasan Skema Proses

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 63


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

1. Alat dan bahan dipersiapkan


2. Spesimen logam baja St 37 dibersihkan menggunakan amplas
600 dan 800 mesh.
3. Spesimen dibersihkan dari sisa-sisa gram pengamplasan
dengan menggunakan alkohol dan aqua dm lalu keringkan.
Setelah itu lakukan pengukuran dimensi, berat dan foto makro
dari spesimen tersebut.
4. Membuat larutan NaCl 0,1 M dengan volume 250 ml persatu
gelasnya.
5. Spesimen logam baja St 37 dicelupkan kedalam larutan NaCl
0,1 M dengan volume 250 ml yang telah ditambahkan ekstrak
kulit manggis, daun jambu biji dan daun kelor.
6. Dilakukan pengukuran pH larutan dan potensial logam awal
lalu lakukan pengukuran selanjutnya tiap 1x24 jam selama 7
hari.
7. Membersihkan dan mengeringkan spesimen logam baja St 37
setelah 7 hari.
8. Dilakukan pengukuran dimensi, berat dan foto makro dari
spesimen logam baja St 37.
9. Dilakukan perhitungan laju korosi dari hasil data pengamatan.
10. Memplotkan hasil dari data pengamatan pada diagram
pourbaix.
11. Analisa dan pembahasan.
12. Kesimpulan.

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 64


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

6.3.3 Gambar Proses

Baja St 37

Pengamplasan Penimbangan

Pengukuran dimensi

Pengukuran pH dan Pembuatan larutan


Potensial inhibitor

Pencelupan
Pelilitan kawat tembaga

Gambar 4.2 Proses pengendalian korosi dengan penambahan inhibitor ekstrak bahan alam

6.4 Alat dan Bahan

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 65


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

6.4.1 Alat
1. Neraca digital :1 buah
2. Jangka sorong : 1 buah
3. pH meter : 1 buah
4. Spatula : 1 buah
5. Reference Electrode : 1 set
6. Gelas kimia : 3 buah
7. Botol semprot : 1 buah
8. Batang pengaduk : 1 buah

6.4.2 Bahan
1. Spesimen Baja ST37 : 1 buah
2. Ekstrak kulit manggis : 0.004 mg
3. Ekstrak daun jambu biji : 0.004 mg
4. Ekstrak daun kelor : 0.004 mg
5. Aqua dm : 500 mL
6. Amplas 600 mesh : Secukupnya
7. Amplas 800 mesh : Secukupnya
8. Alkohol 96 % : Secukupnya
9. NaCl 0.2 M : 750 mL
10. Kutek : Secukupnya
11. Sarung tangan : 1 buah
12. Masker : 1 buah
13. Kawat tembaga : 1 buah
14. Label : secukupnya

6.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 66


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

6.5.1 Pengumpulan Data


Tabel 6.1 Data awal pengamatan inhibitor alam
NaCI 0,2M + NaCI 0,2M + NaCI 0,2M +
No Jenis Data ekstrak kulit ekstrak daun ekstrak daun
manggis jambu biji kelor
Inhibitor Yang
1. 16 16 16
Dibutuhkan (ppm)
2. Berat Awal (mg) 22,46 x 103 22,51 x 103 22,32 x 103
3. Berat Akhir (mg)
4. Panjang Awal (mm) 60,7 60,15 60,7
5. Lebar Awal (mm) 40,7 41,2 40,7
6. Tebal Awal (mm) 1,3 1,1 1,2
7. Waktu Pengamtan (jam) 168 168 168

Tabel 6.2 Data pengamatan pengukuran dimensi dan berat inhibitor alam
Panjang Lebar Tebal Luas
Berat
(mm) (mm) (mm) (inch2)
No Larutan W
W0 W1
P0 P1 L0 L1 t0 t1 A0 A1
(g) (g) (mg)

NaCI
0,2M +
7,8 22,46
1. ekstrak 60,7 60,5 40,7 39,7 1,3 1,2 8,06
18 x 103
kulit
manggis

NaCI
0,2M +
60,1 1,1 8,1 22,51
2. ekstrak 61 41,2 41 1,1 8,02
5 2 07 x 103
jambu
biji
NaCI
0,2M +
1,1 7,9 22,32
3. ekstrak 60,7 61 40,7 40 1,2 8,03
5 24 x 103
daun
kelor

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 67


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

A. NaCI 0,2M + Ekstrak Kulit Manggis


Tabel 6.3 Data pengamatan visual, potensial dan pH inhibitor kulit manggis
Gambar Intensitas Korosi
Hari, Potensial Pengamatan
No Dalam Larutan pH
Tanggal (V) Visual
Depan Belakang

1. Tidak ada
gelembung
Minggu, 2 2. Tidak ada
Desember endapan
1. -0,8119 7,86
2018 3. Belum
Pkl. 19.35 terkorosi
4. Bening
5. Abu-Abu

1. Tidak Ada
Senin, 3 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
2. -0,8283 9,10
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. putih keruh

1. Tidak Ada
Gelembung
Selasa, 4
2. Ada Endapan
Desember
3. -0,809 7,15 3. Terkorosi
2018
bagian depan
Pkl. 19.35
4. putih keruh

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 68


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

1. Tidak Ada
Gelembung
Rabu, 5
2. Ada Endapan
Desember
4. -0,816 7,20 3. Terkorosi
2018
bagian depan
Pkl. 19.35
4. Putih keruh

1. Tidak Ada
Kamis, 6 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
5. -0,818 7,31
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Bening keruh

1. Tidak Ada
Gelembung
Jumat, 7
2. Ada Endapan
Desember
6. -0,8028 7,61 3. Terkorosi
2018
bagian depan
Pkl. 19.35
4. Kuning pucat
5. Kehitaman
1. Tidak Ada
Gelembung
Sabtu, 8
2. Ada Endapan
Desember
7. -0,815 7,89 3. Terkorosi
2018
bagian depan
Pkl. 19.35
4. Kuning pucat
5. Kehitaman

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 69


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

B. NaCI 0,2M + Ekstrak Daun Kelor


Tabel 6.4 Data pengamatan visual, potensial dan pH inhibitor daun kelor
Gambar Intensitas Korosi
Potensial Pengamatan
No Tanggal Dalam Larutan pH
(V) Visual
Depan Belakang

1. Tidak Ada
Gelembung
Minggu, 2 2. Tidak Ada
Desember Endapan
1. -0,7728 7,66
2018 3. Belum
Pkl. 19.35 terkorosi
4. Bening
5. Abu-Abu

1. Tidak ada
Senin, gelembung
3Desember 2. Ada endapan
2. -0,786 8,68
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Bening keruh

1. Tidak Ada
Selasa, 4
Gelembung
Desember
3. -0,819 7,26 2. Ada Endapan
2018
3. Terkorosi
Pkl. 19.35
bagian depan

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 70


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

1. Tidak Ada
Gelembung
Rabu, 5
2. Ada Endapan
Desember
4. -0,821 7,28 3. Terkorosi
2018
bagian depan
Pkl. 19.35
4. Bening keruh
5. Kehitaman

1. Tidak Ada
Kamis, 6 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
5. -0,776 7,43
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Bening keruh

1. Tidak Ada
Jumat, 7 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
6. -0,772 7,5
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Bening keruh

1. Tidak Ada
Sabtu, 8 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
7. -0,789 7,6
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Keruh

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 71


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

C. NaCI 0,2M + Ekstrak Jambu Biji


Tabel 6.3 Data pengamatan visual, potensial dan pH inhibitor jambu biji
Gambar Intensitas Korosi
Potensi Pengamatan
No Tanggal Dalam Larutan pH
al (V) Visual
Depan Belakang
1. Tidak Ada
Gelembung
2. Tidak Ada
Minggu, 2 Endapan
Desember 3. Belum
1. -0,528 8,40
2018 terkorosi
Pkl. 19.35 4. Bening

1. Tidak Ada
Gelembung
Senin, 2. Tidak Ada
3Desember Endapan
2. -0,7776 9,40
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 didepan
4. putih keruh

1. Tidak Ada
Gelembung
Selasa, 4 2. Tidak Ada
Desember Endapan
3. -0,789 7,25
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 didepan
4. putih keruh

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 72


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

1. Tidak Ada
Gelembung
Rabu, 5
2. Ada Endapan
Desember
4. -0,750 6.96 3. Terkorosi
2018
bagian depan
Pkl. 19.35
4.bening sedikit
keruh

1. Tidak Ada
Kamis, 6 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
5. -0,709 7,03
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Keruh

1. Tidak Ada
Jumat, 7 Gelembung
Desember 2. Ada Endapan
6. -0,812 7,55
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 bagian depan
4. Keruh

1. Tidak Ada
Gelembung
Sabtu, 8 2. Tidak Ada
Desember Endapan
7. -0,781 6,79
2018 3. Terkorosi
Pkl. 19.35 didepan
4. putih keruh

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 73


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

6.5.2 Pengolahan Data


1. Perhitungan Larutan

gr 1000
M= x
Mr V

gr 1000
0,2 M = x
58,5 250

gr = 2,94 gr

mg zat terlarut
ppm =
vol pelarut (liter)

mg
16 =
250 ml

mg = 16 ppm x 0,25 l = 4 mg = 0,004 gr

2. Perhitungan Luas Permukaan


a. Luas permukaan awal spesimen inhibitor kulit manggis
A = 2(Pxl)+2(Pxt)+2(lxt)
A = 2(60,7x 40,7)+2(60,7 x 1,3)+2(40,7 x 1,3)
A = 5204,62 mm2
A = 8,06 inch2

b. Luas permukaan awal spesimen inhibitor ekstrak jambu biji


A = 2(Pxl)+2(Pxt)+2(lxt)
A = 2(60,15 x 41,2)+2(60,15 x 1,1)+2(41,2 x 1,1)
A = 5179,33 mm2
A = 8,02 inch2

c. Luas permukaan awal spesimen inhibitor daun kelor


A = 2(Pxl)+2(Pxt)+2(lxt)
A = 2(60,7 x 40,7)+2(60,7 x 1,2)+2(40,7 x 1,2)
A = 5184,34 mm2 = 8,03 inch2

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 74


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

d. Luas permukaan akhir spesimen inhibitor kulit manggis


A = 2(Pxl)+2(Pxt)+2(lxt)
A = 2(60,5 x 39,7)+2(60,5 x 1,2)+2(39,7 x 1,2)
A = 5044,18 mm2
A = 7,818 inch2

e. Luas permukaan akhir spesimen inhibitor jambu biji


A = 2(Pxl)+2(Pxt)+2(lxt)
A = 2(61 x 41)+2(61 x 1,12)+2(41 x 1,12)
A = 5230,48 mm2
A = 8,107 inch2

f. Luas permukaan akhir spesimen inhibitor daun kelor


A = 2(Pxl)+2(Pxt)+2(lxt)
A = 2(61 x 40)+2(61 x 1,15)+2(40 x 1,15)
A = 5112,3 mm2
A = 7,924 inch2

3. Perhitungan Laju Korosi


a. Ekstrak kulit manggis

534 x W
Laju Korosi =
ρ x A0 x t
534 x 60
Laju Korosi =
7,8 x 8,06 x 168
Laju Korosi = 3.033 mpy

b. Ekstrak jambu biji

534 x W
Laju Korosi =
ρ x A0 x t
534 x 60
Laju Korosi = = 3.048 mpy
7,8 x 8,02 x 168

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 75


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

c. Ektrak daun kelor

534 x W
Laju Korosi =
ρ x A0 x t
534 x 60
Laju Korosi =
7,8 x 8,03 x 168
Laju Korosi = 3.044 mpy

6.6 Analisa dan Pembahasan


Sebelum melakukan percobaan praktikum ini, spesimen baja ST37
dilakukan pengamplasan terlebih dahulu agar spesimen terbebas dari
pengotor atau oksida dengan menggunakan amplas 240 dan 400 mesh
hingga sebisa mungkin bersih. Dikarenakan pembersihan secara mekanik
belum cukup, dilanjutkan dengan pembersihan secara kimiawi. Fungsi
NaOH pada pembersihan permukaan untuk membersihkan spesimen dari
minyak dan fungsi HCl untuk menghilang oksida atau karat.
Pada praktikum ini praktikan menggunakan spesimen plat baja ST37
yang dikaitkan dengan kawat tembaga dan dicelupkan ke dalam larutan
NaCl 0,2M. Pengamatan ini dilakukan selama 7 hari, dan pengecekan pH
dan potensial dilakukan 1 x 24 jam sekali setiap hari di waktu yang sama.
Tujuan dilakukannya pengamatan selama 7 hari adalah untuk memperoleh
perbedaan berat spesimen antara sebelum dicelupkan dan sesudah
dicelupkan. Pengecekan setiap hari tujuannya untuk mengetahui gejala-
gejala serta perubahan apa saja yang terjadi pada spesimen dan larutan
selama proses pencelupan. Pengampelasan bertujuan untuk membersihkan
pengotor oksida yang menempel pada permukaan spesimen.
Kawat tembaga untuk mengikat spesimen diberi kutek agar tidak
terjadi korosi galvanik pada daerah tersebut. Kawat tembaga juga
berfungsi untuk mempermudah pengecekan potensial korosi.
Dalam praktikum ini praktikan menggunakan inhibitor organik
dimana inhibitor organik ini tidak akan menimbulkan permasalahan yang
berkepanjangan pada limbahnya, selain itu inhibitor organik atau alami

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 76


BAB VI PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
Grup 10
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM

keberadaannya mudah didapat dan juga harganya tidak terlalu mahal.


Inhibitor alami atau organik yang dipakai berupa ekstrak kulit manggis,
ekstrak daun kelor, dan juga ekstrak daun jambu biji, dimana bahan bahan
ini dapat kita jumpai pada setiap hari.
Penambahan inhibitor dapat mengurangi kecepatan laju korosi dari
suatu material logam. Penambahan inhibitor harus sesuai dengan
perhitungan dan kegunaannya, karena jika inhibitor yang diberikan sedikit
maka akan berpengaruh pada material logam yaitu dapat terjadinya korosi,
begitu juga jika penambahan inhibitor terlalu banyak maka akan
berpengaruh pada larutan yang dipakai.

6.7 Kesimpulan dan Saran


6.7.1 Kesimpulan
1. Penggunaan inhibitor alami dapat memperlambat laju korosi.
2. Penggunaan inhibitor dapat menghemat biaya serta ramah
lingkungan.
3. Jika penggunaan inhibitor terlalu sedikit maka, inhibitor tidak
bisa menahan laju korosi secara maksimal.
4. Jika penggunaan inhibitor terlalu banyak maka akan
mempengaruhi larutannya.
6.7.2 Saran
1. Utamakan K3 dalam setiap kegiatan praktikum
2. Jangan gunakan inhibitor terlalu banyak
3. Lakukan pengerjaan se-efektif mungkin

Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A 2018/2019 77

Anda mungkin juga menyukai