LOGAM KELOMPOK 5
BAB VI
PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRA BAHAN
ALAM
6.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum “Pengendalian Korosi dengan Penambahan Inhibitor Ekstrak Bahan
Alam” ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pengaruh penambahan ekstra bahan alam terhadap proses
korosi
2. Mengetahui dan memahami mekanisme pengendalian korosi dengan penambahan
inhibitor ektra bahan alam
serangan korosi. Untuk itu penggunaan inhibitor yang aman, mudah didapatkan, bersifat
biodegradable, biaya murah, dan ramah lingkungan sangatlah diperlukan.
Salah satu alternatifnya adalah ekstrak bahan alam khususnya senyawa yang
mengandung atom N, O, P, S, dan atom-atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Unsur-
unsur yang mengandung pasangan elektron bebas ini nantinya dapat berfungsi sebagai ligan
yang akan membentuk senyawa kompleks dengan logam. Dari beberapa hasil penelitian
seperti Fraunhofer (1996), diketahui bahwa ekstrak daun tembakau, teh dan kopi dapat efektif
sebagai inhibitor pada sampel logam besi, tembaga, dan alumunium dalam medium larutan
garam. Keefektifan ini diduga karena ekstrak daun tembakau, teh, dan kopi memiliki unsur
nitrogen yang berfungsi sebagai pendonor elektron terhadap logam Fe2+ untuk membentuk
senyawa kompleks.
Sudrajat dan Ilim (2006) juga mengemukakan bahwa ekstrak daun tembakau, lidah
buaya, daun pepaya, daun teh, dan kopi dapat efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam
medium air laut buatan yang jenuh CO2. Efektivitas ekstrak bahan alam sebagai inhibitor
korosi tidak terlepas dari kandungan nitrogen yang terdapat dalam senyawaan kimianya
seperti daun tembakau yang mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain nikotin,
hidrazin, alanin, quinolin, anilin, piridin, amina, dan lain-lain (Reynolds, 1994). Lidah buaya
mengandung aloin, aloenin, aloesin dan asam amino. Daun pepaya mengandung N-asetil-
glukosaminida, benzil isotiosianat, asam amino (Andrade et al., 1943). Sedangkan daun teh
dan kopi banyak mengandung senyawa kafein dimana kafein dari daun teh lebih banyak
dibandingkan kopi.
Mekanisme proteksi ekstrak bahan alam terhadap besi/baja dari serangan korosi
diperkirakan hampir sama dengan mekanisme proteksi oleh inhibitor organik. Reaksi yang
terjadi antara logam Fe2+ dengan medium korosif seperti CO2 diperkirakan menghasilkan
FeCO3, oksidasi lanjutan menghasilkan Fe2(CO3)3 dan reaksi antara Fe2+ dengan inhibitor
ekstrak bahan alam menghasilkan senyawa kompleks. Inhibitor ekstrak bahan alam yang
mengandung nitrogen mendonorkan sepasang elektronnya pada permukaan logam mild steel
ketika ion Fe2+ terdifusi ke dalam larutan elektrolit, reaksinya adalah Fe -> Fe2+ + 2e-
(melepaskan elektron) dan Fe2+ + 2e- -> Fe (menerima elektron).
Produk yang terbentuk di atas mempunyai kestabilan yang tinggi dibanding dengan Fe
saja, sehingga sampel besi/baja yang diberikan inhibitor ekstrak bahan alam akan lebih tahan
(ter-proteksi) terhadap korosi. Contoh lainnya, dapat juga dilihat dari struktur senyawa
nikotin dan kafein yang terdapat dalam ekstrak daun tembakau, teh, dan kopi, dimana kafein
dan nikotin yang mengandung gugus atom nitrogen akan menyumbangkan pasangan elektron
bebasnya untuk mendonorkan elektron pada logam Fe2+ sehingga terbentuk senyawa
kompleks dengan mekanisme yang sama seperti diatas.
Pembuatan larutan
ekstrak teh & daun
pepaya
Gambar 6.1 Skema Proses Pengendalian Korosi Dengan Penambahan Inhibitor Dengan Ekstra Bahan
Alam
LAPORAN PRAKTIKUM KOROSI DAN PERLINDUNGAN LOGAM 75
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOROSI DAN PERLINDUNGAN
LOGAM KELOMPOK 5
Gambar 6.2 Gampar Proses Pengendalian Korosi Dengan Penambahan Inhibitor Dengan Ekstra Bahan
Alam
spesimen
Gambar 4.3 Diagram Pourbaix Pengendalian Korosi dengan Inhibitor Ekstra Bahan Alam
Laju Korosi
534 𝑥 𝑤
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 =
𝜌𝑥𝐴𝑥𝑇
534 𝑥 110
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 =
gr 10 𝑐𝑚6 2x1 m2 1y
7.8 3 x 3 x 4.974 𝑖𝑛 2 x5dx
𝑐𝑚 1𝑚 1550in 365d
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 = 12.616𝑚𝑝𝑦
6.6.2 Persamaa Reaksi
Fe + 2HCl → FeCl2 + H2
6.8 Kesimpulan
1. Penambahan inhibitor ekstrak bahan alam mempengaruhi Laju korosi spesimen.
2. Penambahan inhibitor ekstrak bahan alam dalam hal ini mampu menurunkan proses
korosi pada spesimen.
3. Laju korosi yang didapat yaitu 12,616 mpy.
4. Inhibitor memiliki peranan penting dalam proteksi logam terhadap laju korosi karena bisa
menurunkan laju korosinya
5. Efisiensi tiap inhibitor berbeda
6. Inhibitor tidak berfungsi menghentikan korosi,melainkan hanya menurunkan laju
korosinya saja
6.1 Tugas
1. Hitunglah laju korosi dari setiap spesimen logam dengan inhibitor ekstra bahan
alami
Jawab:
534 𝑥 𝑤
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 =
𝜌𝑥𝐴𝑥𝑇
534 𝑥 0,54
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 =
gr 10 𝑐𝑚6 m2 1y
7.8 3 x 3 x 4.4 𝑖𝑛2 x 1 x5dx
𝑐𝑚 1𝑚 1550in2 365d
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 = 0,095𝑚𝑝𝑦