Anda di halaman 1dari 7

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No.

1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1

PENGARUH AGITASI DAN PENAMBAHAN KONSENTRASI INHIBITOR


SARANG SEMUT (MYCROMECODIA PENDANS) TERHADAP LAJU KOROSI
BAJA API 5L GRADE B DI MEDIA LARUTAN 1M HCl
Dinar Rias Adzhani dan Sulistijono
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: ssulistijono@mat-eng.its.ac.id

Abstrak— Permasalahan yang sering dijumpai di dunia tergolong memiliki tingkat efeksivitas yang tinggi namun
industri adalah korosi. Salah satu cara untuk menurunkan laju pada kenyataannya senyawa kimia sintesis yang terkandung
korosi adalah dengan penambahan inhibitor dari ekstrak tumbuhan tidak ramah lingkungan dan harganya relatif mahal[5].
yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini digunakan ekstrak Inhibitor adalah zat yang apabila sejumlah kecil
sarang semut sebagai inhibitor dengan menggunakan baja karbon konsentrasinya ditambahkan pada media yang korosif akan
API 5L Grade B pada lingkungan 1M HCl dengan variasi agitasi 0,
mengurangi atau mencegah logam bereaksi dengan media
350, 700 rpm dan konsentrasi 0, 100, dan 500 mg/l. Hasil pengujian
yang telah dilakukan menunjukkan laju korosi tertinggi terjadi pada tersebut. Inhibitor bekerja dengan penyerapan ion atau
baja tanpa penambahan inhibitor dengan agitasi 700 rpm yaitu molekul ke dalam permukaan logam. Inhibitor mengurangi
sebesar 6123,7 mpy dan efisiensi inhibitor tertinggi pada baja yang laju korosi dengan menaikkan atau menurunkan reaksi anodik
ditambahkan inhibitor pada konsentrasi 500 mg/l dengan agitasi 0 dan atau katodik, mengurangi laju difusi reaktan ke dalam
rpm yaitu sebesar 61,88%. Hasil GC–MS didapatkan bahwa ekstrak permukaan logam dan menaikkan tahanan listrik permukaaan
sarang semut memiliki 1,3-Benzenediol dan Hexadecanoic acid yang logam[4].
bersifat hidrofobik. Inhibitor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu inhibitor
yang terbuat dari bahan anorganik dan organik. Inhibitor
Kata kunci : Laju Korosi, Green Inhibitor Korosi,Laju Aliran
anorganik cukup efektif dalam menghambat laju korosi
namun bersifat toksik. Sedangkan inhibitor organik selain
I.PENDAHULUAN dapat menghambat laju korosi, inhibitor organik bersifat non-
toksik, murah, sudah tersedia di alam, mudah diperbaharui
Dalam dunia industri penggunaan material logam dan
paduan sangatlah banyak hal itu menunjukkan bahwa manusia dan tidak merusak lingkungan[6]. Salah satu bahan organik
memiliki ketergantungan terhadap material logam dan paduan yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi
ialah tumbuhan Sarang semut. Hasil ekstrak tanaman sarang
tersebut. Banyak logam dan paduan yang digunakan dalam
berbagai aktifitas manusia pada berbagai industri yang rentan semut sebelumnya telah dianalisa dan memiliki kandungan
terhadap korosi dikarenakan terekspos pada lingkungan yang Flavanoid tinggi yang bertindak sebagai antioksidan yang
berbeda-beda[1]. Korosi didefinisikan sebagai kerusakan atau bisa digunakan dalam pembuatan green inhibitor.
degradasi pada suatu logam akibat terjadi reaksi oksidasi antara Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi
satu logam dengan banyak zat yang ada di sekelilingnya dan diantaranya faktor gas terlarut, faktor bakteri pereduksi
(Sulfat Reducing Bacteria), faktor padatan terlarut, faktor laju
membentuk senyawa yang tidak diinginkan terbentuk[2].
Baja karbon merupakan jenis material yang biasa alir, faktor pH larutan (media korosif) dan faktor temperatur.
digunakan dalam beragam aplikasi di dunia industri karena Untuk faktor laju alir, semakin cepat laju putaran maka
mudah didapatkan dan memiliki nilai kekuatan tarik yang semakin tinggi pula laju korosinya[7].
cukup baik. Baja jenis ini mudah mengalami korosi dalam Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Atria dkk, 2013[8], tumbuhan sarang semut
lingkungan larutan asam ketika proses pembersihan asam (acid
(Myrmecodia Pendans) dapat diaplikasikan sebagai inhibitor.
cleaning), transportasi larutan asam, penyimpanan larutan asam
atau senyawa kimia, de-scaling dan proses pickling [3]. Dunia Dalam penelitian tersebut digunakan material API 5L Grade
industri minyak dan gas biasanya menggunakan baja karbon B dengan range konsentrasi inhibitor 0-2500 ppm. Hasil
untuk pipeline sehingga sering terjadi internal corrosion karena penelitian menunjukkan konsentrasi inhibitor yang paling
terkandung banyak senyawa seperti oksigen, asam sulfida, efektif terdapat pada konsentrasi 500 ppm dalam larutan
elektrolit NaCl 3,5 %. Dalam penelitian yang telah dilakukan
karbon monoksida, sulphate reducing area [4].
oleh Manggara, 2013[9] tumbuhan sarang semut (Mycromedia
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk
menghambat korosi. Salah satu metode yang dapat digunakan Pendans) sebagai inhibitor dengan matrerial API 5L Grade B
untuk menghambat proses korosi adalah dengan penambahan dalam media larutan 1M HCl dengan range konsentrasi
inhibitor korosi. Pada umumnya inhibitor korosi berasal dari inhibitor 0-500 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan
senyawa-senyawa organik dan anorganik yang mengandung konsentrasi inhibitor yang paling efektif terdapat pada
konsentrasi 500 mg/L. Pada penelitian ini dilakukan
gugus-gugus yang memiliki pasangan electron bebas seperti
nitrit, kromat, fosfat, urea, fenilalanin, imidazolin, dan percobaan dengan variasi konsentrasi inhibitor 0, 100, dan
senyawa-senyawa amina. Penggunaan inhibitor anorganik 500 mg/l pada lingkungan HCl 1M. Selain itu juga digunakan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2

variasi agitasi 0,350, 700 rpm yang mewakili aliran laminar, F. Pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy
transisi, dan turbulen. Material yang digunakan adalah API Pengujian EIS(Electrochemical Impedance Spectroscopy)
5L Grade B dimana banyak digunakan dalam industri minyak merupakan metode untuk mengetahui mekanisme inhibisi pada
dan gas. logam dengan inhibitor. Pengukuran impedansi dilakukan
dengan menggunakan alat AUTOLAB dengan software NOVA
pada amplitudo 10 Mv dengan frekuensi 0.01 Hz sampai 1.000
II. METODE PENELITIAN Hz.
A. Preparasi Inhibitor
III. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendans) berasal dari
Irian Jaya. Serbuk sarang semut diekstrak dengan metode A. Hasil Pengujian Gas Cromatography – Mass Spectroscopy
maserasi dengan menggunakan ethanol 80% selama 1x24 jam. Dari hasil Gas Chromatografi - Mass Spectroscopy
Kemudian hasil ekstrak yang berbentuk cair yang telah tersebut didapat 5 kandungan senyawa terbesar dalam ekstrak
disaring, lalu diuapkan dengan mesin rotary evaporator. tumbuhan sarang semut sebagai green inhibitor seperti yang
Sehingga ekstrak sarang semut dapat digunakan menjadi green ditunjukkan pada tabel berikut
inhibitor.
Tabel 1 Kandungan Senyawa Ekstraksi Sarang Semut sebagai Green Inhibitor
B. Preparasi Spesimen
Pada pengujian weight loss, baja API 5L Grade B di potong Peak Quality % of
No. Senyawa
dengan dimensi 10x10x.3 mm. Kemudian di bor pada salah (m/z) (%) Total
satu ujung tengah dengan ukuran mata bor ø 2 mm. Setelah itu
spesimen di grinding dengan menggunakan kertas gosok dari 1 26.89 91 67.176 1,3-Benzenediol
grade 180 – 800. Lalu dilakukan pengukuran berat awal. Pada 2 45.50 99 5.039 Hexadecanoic acid
pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy baja API
3 48.75 99 5.733 9-Octadecenoic acid
5L Grade B di potong dengan ukuran ø 14 mm dan tebal 5
mm. Selanjutnya, spesimen disolder untung menyambungkan 4 49.24 98 2.865 Ethyl Oleate
spesimen dengan kabel tembaga (panjang ±5 cm). Setelah 5 46.09 98 1.965 Hexadecanoic acid, ethyl ester
kabel tembaga tersambung, spesimen di mounting dengan resin
epoxy. Kemudian spesimen di grinding dengan menggunakan Terlihat bahwa kandungan senyawa yang dominan
kertas gosok dari dari grade 180 – 1000. dalam ekstrak sarang semut sebagai inhibitor korosi adalah 1,3-
Benzenediol yang muncul pada menit ke 26.89 dengan luas area
67.176% . Dimana, senyawa tersebut merupakan salah satu dari
C. Preparasi Larutan senyawa fenolik yang mengandung flavonoid[10]. Flavonoid
Larutan yang digunakan pada percobaan ini adalah HCl merupakan senyawa antioksidan. Efisiensi senyawa-senyawa
32%. Untuk mendapatkan 1000 ml larutan HCl 1M, dibuat fenolik sebagai penangkap radikal bebas dikarenakan
dengan melarutkan 95,87 ml HCL 32% lalu ditambahkan kestabilan radikal fenolik yang dihasilkan. Dengan adanya
aquades hingga volumenya 1000 ml di dalam gelas ukur. senyawa antioksidan yang kemudian berikatan dengan radikal
bebas akan membentuk lapisan tipis pada permukaan logam
D. Pengujian Gas Chromatography – Mass Spectroscopy yang dapat menghambat korosi pada permukaan logam
Pengujian GC-MS dilakukan dengan melarutkan ekstrak sarang tersebut[11].
semut dengan menggunakan ethanol 80% kemudian diinjeksikan Lalu, hexadecanoic acid (palmitic) yang muncul pada
pada injector alat GC-MS tersebut. Alat uji GC-MS telah diatur menit 45.50 dengan luas area 5.039%. Hexadecanoic acid ini
dengan temperature awal 80 oC dan temperature akhirnya 220 oC. merupakan asam lemak yang bersifat hidrofobik (tidak larut
Kemudian estrak sarang semut yang sudah diinjeksikan akan dalam air) yang pada salah satu ujung rantai ikatannya
diuapkan lalu mengalir dalam column. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus OH. Molekul – molekul pada asam lemak
terdapat pada ekstrak sarang semut dideteksi oleh detector yangn tersebut akan membentuk lapisan hidrofobik pada permukaan
akan menghasilkan grafik kandungan senyawa dalam bentuk logam yang menjadi penghalang pelarutan logam kedalam
peak. Dimana setiap peak ini dibandingkan dengan standart (data larutan elektrolit dengan kata lain dapat menghambat korosi
MS). pada permukaan logam[12].
Hasil GC-MS juga menyebutkan bahwa ekstrak sarang
E. Pengujian Weight Loss semut mengandung senyawa 9-Octadecenoic acid, Ethyl
Pengujian weight loss dilakukan dengan merendam baja API Oleate, ethyl ester. Senyawa tersebut juga merupakan senyawa
5L Grade B selama 10 jam dengan interval pengambilan data asam lemak yang memiliki heteroatom (N-O). Dimana,
per 2 jam yang diberi variasi agitasi 0, 350, dan 700 rpm dan senyawa yang memiliki heteroatom seperti N, S, O, P atau
dengan adanya penambahan konsentrasi inhibitor. Setelah ikatan rangkap sering sekali digunakan sebagai inhibitor korosi
proses perendaman, spesimen di cuci dengan air sabun dan HCl logam[13]. Hal ini disebabkan karena ketersediaan dan
5M lalu dilakukan penimbangan berat akhir. efektivitas inhibisinya yang memiliki pasangan elektron bebas.
Unsur-unsur yang mengandung elektron bebas ini akan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3

berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa Dalam equivalent circuit diperoleh parameter-
kompleks dengan logam[14]. parameter elektrokimia ketahanan transfer muatan (Rct),
ketahanan larutan (Rs), CPE-Constant Phase element
merupakan berperan sebagai kapasitor dalam rangkaian ini, Rp
B. Pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy
digunakan untuk mensimulasikan tahanan polarisasi pada
Pengujian Eletrochemical Impedance Spectroscopy
logam. Berikut dapat dilihat pada Tabel 2 yang merupakan
(EIS) pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
nilai-nilai dari hasil fitting EIS dengan software NOVA.
mekanisme inhibisi pada inhibitor ekstrak sarang semut pada
spesimen baja API 5L GB dalam media larutan HCl 1M yang Tabel 2 Data equivalent circuit inhibitor sarang semut dalam larutan HCl 1M.
nantinya dijelaskan dengan parameter-parameter elektrokimia
berupa rangkaian listrik yang disebut equivalent circuit. Efisiensi
Pengujian EIS pada penelitian ini menggunakan mesin Konsentrasi
Rs (Ω) Rct (Ω) Cdl (µF) Inhibitor
Inhibitor (mg/l)
Autolab dengan software NOVA. Setelah melakukan (%)
serangkaian percobaan yang telah dilakukan, diperoleh Grafik
Nyquist yang ditunjukkan pada Gambar 1
0 14,786 57,118 87,676 0

500 16,568 89,396 84,828 36,106

Dapat dilihat dari Tabel 2 bahwa dengan adanya


penambahan inhibitor pada suatu larutan, maka nilai tahanan
transfer muatan akan semakin besar dan nilai kapasitansi akan
menurun. Nilai Rct akan semakin besar dari yang semula
57,118 ohm lalu ditambahkan inhibitor menjadi 89,396 ohm-
cm2 .
Dari hasil fitting grafik Nyquist menggunakan
software NOVA menghasilkan nilai-nilai elektrokimia yang
dapat dianalisa untuk mengetahui bagaimana mekanisme
inhibisi dari konsentrasi inhibitor yang ditambahkan. Berikut
Gambar 3 grafik Nyquist hasil fitting pada software NOVA

Gambar 1 Data pengujian EIS Baja API 5L GB dengan penambahan


konsentrasi inhibitor dalam larutan HCl 1M

Dari hasil grafik Nyquist plot menunjukkan bahwa


diameter Nyquist plot mengalami peningkatan sesuai dengan
meningkatnya konsentrasi ekstrak sarang semut. Hal tersebut
menandakan bahwa penambahan ekstrak sarang semut
menghambat laju korosi pada baja API 5L GB di media larutan
HCl 1M. Grafik Nyquist dari hasil EIS dari mesin Autolab lalu
diexport dan difitting pada software NOVA yang kemudian
menghasilkan parameter-parameter elektrokimia berupa R-
Resistor, C-Kapasitor, CPE-Constant Phase Element, dan lain-
lain. Selanjutnya, mencari equivalent circuit untuk menentukan
jenis-jenis impedansi pada saat sel elektrokimia bekerja.
Berikut Gambar 2 hasil equivalent circuit yang digunakan
untuk memfitting nyquist plot pada NOVA.
Gambar 3 Hasil Fitting NOVA Baja API 5L GB dengan penambahan inhibitor
dalam media lanrutan HCl 1M di 0rpm

Dari gambar 3 memperlihatkan bahwa garis hasil


fitting hampir bersesuaian dengan hasil pada kurva
electrochemical impedance spectroscopy yang sebenarnya.
Berdasarkan circuit yang terbentuk menunjukan bahwa reaksi
yang terjadi pada sistem adalah diawali dengan adanya tahanan
Gambar 2 Hasil Equivalent Circuit secara umum dari plot Nyquist pada
larutan (Rs). Rs (tahanan larutan) merupakan nilai tahanan yang
Software NOVA dihasilkan oleh larutan antara elektroda bantu dan elektroda
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4

kerja,dimana pada penelitian ini larutan yang digunakan adalah Tabel 3 Data Laju Korosi dan Efisiensi Inhibitor baja API 5L GB dalam media
larutan HCl 1M
HCl 1M. Hal ini terjadi karena baja API 5L GB dicelupkan ke
dalam larutan elektrolit HCl 1M maka EIS akan mendeteksi Efisiensi
Waktu Laju
larutan HCl tersebut dan menghasilkan tahanan yang berupa Inhibitor
Agitasi Konsentrasi (jam) Korosi
tahanan larutan (Rs). Lalu diikuti dengan adanya tahanan (%)
(rpm) (ppm) (mpy)
transfer muatan (Rct). Rct merupakan tahanan transfer muatan
2 2267,660 -
yang menggambarkan pada saat logam berinteraksi dengan
larutan elektrolit dan terjadi pelarutan ion-ion logam. Nilai Rct 4 1458,026 -
sebanding dengan nilai tahanan polarisasi (Rp). Tingginya nilai 0 6 1000,606 -
Rct di konsentrasi inhibitor 500 mg/L memperlihatkan bahwa 8 774,469 -
tahanan transfer muatan pada konsentrasi tersebut cukup besar. 10 657,998 -
Tahanan tersebut mewakili adanya perpindahan muatan pada 2 1578,099 30,408
antar muka logam-larutan dimana nilainya akan meningkat 4 1015,644 30,341
karena adanya penambahan inhibitor yang menunjukkan 0 100 715,862
6 32,914
terbentuknya lapisan pasif di permukaan logam. Lapisan ini
8 563,484 27,242
yang mengakibatkan pergerakan ion dari elektrolit menuju
logam terhambat[15]. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan 10 517,342 21,376
adanya penambahan inhibitor nilai Rct semakin besar pula. 2 1063,502 53,101
Permukaan yang tidak rata akan menyebabkan kapasitas double 4 555,765 61,882
layer muncul sebagai CPE. Semakin banyak lapisan pasif yang 500 6 440,266 56
terbentuk maka nilai Rct akan semakin besar sedangkan nilai 8 385,948 50,166
Cdl akan semakin kecil[16]. Dengan menurunnya nilai Cdl 10 325,911 50,469
menandakan bahwa adsorpsi ekstrak sarang semut membuat 3015,542
2 -
lapisan pasif pada permukaan baja API 5L Grade B dalam
4 2020,653 -
larurtan HCl 1M.
0 6 1813,671 -
8 1601,256 -
C. Pengujian Weight Loss 1414,114
10 -
Pengujian weight loss merupakan pengujian yang
2 2284,814 24,232
digunakan untuk mengetahui laju korosi (mpy) dengan adanya
pengurangan berat dari suatu material secara real time. 4 1596,968 20,967
Pengujian dilakukan pada spesimen baja API 5L grade B dalam 0 100 6 1472,893 18,789
media larutan HCl 1M dengan konsentrasi 0, 100, 500 mg/l 8 1361,968 14,943
dan dengan diberi agitasi 0, 350, 700 rpm. Dilakukan 10 1204,158 14,847
perendaman selama 10 jam dengan interval pengambilan data 2 2037,807 32,423
per 2 jam. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai laju korosi 4 1509,486 25,297
dan efisiensi inhibitor pada penambahan inhibitor ekstrak 500 1430,581
6 21,122
sarang semut dengan konsentrasi 500 mg/l pada agitasi 0 rpm
8 1273,629 20,460
mempunyai nilai laju korosi yang rendah. Dimana nilai laju
korosi paling rendah adalah 325,91 mpy dengan efisiensi 10 1139,662 19,408
inhibitor 61,88 %. Semakin tinggi agitasi, laju korosi pada 2 6123,713 -
suatu baja tersebut akan naik. Namun, dengan adanya 4 5566,232 -
penambahan inhibitor serta lamanya waktu perendaman akan 0 6 5105,953 -
menurunkan laju korosi sedikit demi sedikit. Hal tersebut 8 4802,912 -
dikarenakan mekanisme kerja inhibitor membutuhkan waktu 10 4547,671 -
yang cukup lama untuk dapat melindungi logam dari serangan 5365,539
2 12,380
korosi. Data tersebut ditunjukkan pada tabel 3
4 4926,415 11,494
700 100 6 4670,260 8,533
8 4384,372 8,714
10 4105,117 9,731
2 4981,306 18,655
4 4789,189 13,959
500 6 4503,302 11,802
8 4117,639 14,267
10 3822,432 15,947
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5

Pengaruh variasi konsentrasi terhadap laju korosi dan permukaan dan membentuk adsorpsi. Mekanisme adsorpsi ini
efisiensi inhibitor baja API 5L Grade B dalam media larutan terdapat ion-ion yang menghambat ion-ion lain yang tidak
HCl 1M dapat dilihat pada gambar berikut diinginkan menempel pada baja tersebut yang menyebabkan
terjadinya penurunan laju korosi.

(a)
(d)

(b)
(e)

(c) (f)
Gambar 4 (a) Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Gambar 4 (d) Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap Efisiensi Inhibitor
API 5L GB di Variasi Agitasi 0 rpm, Gambar (b) Pengaruh Konsentrasi Baja API 5L GB di Variasi Agitasi 350 rpm, Gambar (e) Pengaruh
Inhibitor Terhadap Efisiensi Inhibitor Baja API 5L GB di Variasi Agitasi 0 Konsentrasi Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja API 5L GB di Variasi
rpm, Gambar (c) Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Agitasi 700 rpm, Gambar (f) Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap
API 5L GB di Variasi Agitasi 350 rpm Efisiensi Inhibitor Baja API 5L GB di Variasi Agitasi 700 rpm

Setelah melihat dari gambar 4 (a) sampai gambar 4 (c)


Pada gambar 4 (d), 4 (e), dan 4 (f) menunjukkan
terdapat pengaruh terhadap adanya penambahan inhibitor,
bahwa efisiensi inhibitor semakin meningkat seiring dengan
permasalah korosi yang terjadi mengalami penurunan.
bertambahnya konsentrasi inhibitor yang ditambahkan dan
Inhibitor membentuk lapisan pasif ataupun menghambat
bertambahnya waktu perendaman. Hal ini menunjukkan adanya
reaksi evolusi hydrogen pada suatu lingkungan yang ada lalu
adsorpsi inhibitor pada permukaan spesimen. Pembentukan
baja akan berikatan dengan gugus fungsional yang ada di
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 6

lapisan pasif dari ekstrak inhibitor sarang semut ini mampu Pengaruh Agitasi Terhadap Efisiensi Inhibitor Baja API 5L GB Di Variasi
Konsentrasi 100 mg/L
menurunkan laju korosi sehingga pengurangan berat pada
spesimen yang diberi inihibitor tidak lebih banyak Terlihat grafik kenaikan laju korosi spesimen terhadap
dibandingkan dengan yang tanpa penambahan inhibitor ekstrak agitasi, penambahan konsentrasi inhibitor dan waktu
sarang semut. Lalu dengan semakin bertambahnya waktu pengambilan spesimen juga. Semakin tinggi agitasi akan
perendaman, maka lapisan pelindung yang terbentuk akan semakin tinggi pula laju korosi. Hal ini disebabkan karena
semakin bertambah tebal hingga mencapai suatu batas agitasi dapat mencegah terbentuknya lapisan pasif karena dapat
optimum yang dapat menurunkan efisiensi inhibisi tersebut[17]. menurunkan kejenuhan, lalu dapat menimbulkan kerusakan
Pengaruh variasi agitasi terhadap laju korosi dan lapisan korosi sehingga memungkinkan terjadinya kontak
efisiensi inhibitor baja API 5L Grade B dalam media larutan antara permukaan baja dengan lingkungan yang korosif[18].
HCl 1M dapat dilihat pada gambar berikut Pada agitasi yang cukup tinggi, lapisan pasif yang terbentuk di
permukaan logam akan semakin sedikit lalu akan terjadi
kerusakan dan terlepasnya lapisan pasif yang memproteksi
logam tersebut.

(a)
(d)

(b)
(e)
Gambar (d) Pengaruh Agitasi Terhadap Laju Korosi Baja API 5L GB Di
Variasi Konsentrasi 500 mg/L, Gambar (e) Pengaruh Agitasi Terhadap
Efisiensi Inhibitor Baja API 5L GB Di Variasi Konsentrasi 500 mg/L

Terlihat pada gambar (d) dan gambar (e) terjadi


penurunan efisiensi inhibitor dengan semakin tingginya agitasi.
Semakin tinggi laju agitasi maka efisiensi inhibitor semakin
menurun. Hal ini disebabkan karena agitasi dapat mencegah
terbentuknya lapisan pasif karena dapat menurunkan
kejenuhan, lalu dapat menimbulkan kerusakan lapisan korosi
sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara permukaan
baja dengan lingkungan yang korosif[18].

(c)
Gambar 5 (a) Pengaruh Agitasi Terhadap Laju Korosi Baja API 5L GB Di
Variasi Konsentrasi 0 mg/L, Gambar (b) Pengaruh Agitasi Terhadap Laju
Korosi Baja API 5L GB Di Variasi Konsentrasi 100 mg/L, Gambar (c)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 7

IV. KESIMPULAN DAN SARAN [4] Pierre.R. Roberge, “ Handbook of Corrosion Engineering” , McGraw
Hill, New York,2000
A. Kesimpulan [5] Umoren, S.A., Eduok, U.M, Solomon, M.M, Udoh, A.P. 2011. Corrosion
inhibition by leaves and stem extracts of Sida Acuta for mild steel in 1
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan M H2SO4 solutions investigated by chemical and spectroscopic
bahwa: techniques : Arabian Journal of Chemistry
1. Penambahan ekstrak tumbuhan sarang semut sebagai [6] Amir M, Agarwal H. 2004. Role of COX-2 selective inhibitors for
inhibitor ke dalam larutan HCl 1M terbukti dapat prevention and treatment of cancer. Pharmazie, 60, 563-570
[7] Rustandi. Andi; Nur Aziz Octoviawan, “Studi Pengaruh Laju Alir Fluida
menurunkan laju korosi yang terjadi pada API 5L Grade Terhadap Laju Korosi Baja API 5L X-52 Mewnggunakan Metode
B dengan variasi agitasi dapat meningkatkan laju korosi, Polarisasi Pada Lingkungan NaCl 3.5% yang Mengandung Gas CO2”
dimana laju korosi tertinggi berada pada agitasi 700 rpm Skripsi, Universitas Indonesia. Depok. 2011
tanpa penambahan inhibitor yaitu sebesar 6123,71 mpy. [8] Atria dkk, 2013. “Aplikasi ekstrak Myrmecodia pendans sebagai green
corrosion inhibitor untuk material mild steel pada larutan 3,5% NaCl”.
Efisiensi tertinggi berada pada agitasi 0 rpm dengan Departemen Material dan Metalurgi FTI ITS: Surabaya.
konsentrasi inhibitor 500 mg/l yaitu sebesar 61,88%. [9] Manggara, 2014. “Pengaruh Penambahan Inhibitor Sarang Semut
Hal ini disebabkan karena agitasi dapat mencegah (Mycromrcodia Pendans) Pada Baja API 5L Grade B Di Lingkungan
terbentuknya lapisan pasif karena dapat menurunkan Asam”. Departemen Material dan Metalurgi FTI ITS:Surabaya
[10] Harmami, dan Rosita, D.C. 2010. ”Studi Inhibisi Korosi Baja Austenitik
kejenuhan, lalu dapat menimbulkan kerusakan lapisan 304 dalam Media Nacl 3% dengan Menggunakan Inhibitor Asam-Asam
korosi sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara Lemak Hasil Hidrolisis Minyak Biji Kapuk” Prosiding Tugas Akhir
permukaan baja dengan lingkungan yang korosif. Pada Semester Ganjil 2009/2010, ITS Surabaya.
agitasi yang cukup tinggi, lapisan pasif yang terbentuk [11] Sangeetha,M, S.Rajendran, T.S Muthumegala, A. Krishnaveni. 2011.
Green corrosion inhibitors- an overview. ZAŠTITA MATERIJALA 52
di permukaan logam akan semakin sedikit lalu akan
(2011) broj 1. Paper UDC.
terjadi kerusakan dan terlepasnya lapisan pasif yang
[12] A.Hakim, Alfin.2011.Pengaruh Inhibitor Korosi Berbasiskan Senyawa
memproteksi logam tersebut. Fenolik Untuk Proteksi Pipa Baja Karbon pada Lingkungan 0.5, 1.5, 2.5,
2. Mekanisme inhibisi pada inhibitor ekstrak sarang semut 3.5 % NaCl yang Mengandung Gas CO2. Departemen Metalurgi dan
dalam larutan HCl 1M adalah adsorpsi. Hal ini dapat Material, Universitas Indonesia.
dilihat dari pembentukan lapisan pasif dari pengujian [13] Dalimunthe, Indra Surya. 2004. “Kimia dari Inhibitor Korosi”. Program
Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
EIS. Dimana, pada pengujian ini terdapat nilai Rct. Nilai [14] Skoog, Douglas A., Donald M. West, F. James Holler. 1991.
Rct semakin besar dari yang semula 57,118 ohm lalu Fundamental of Analytical Chemistry. Seventh Edition. New York:
ditambahkan inhibitor menjadi 89,396 ohm. Tingginya Saunders College Publishing.
nilai Rct di konsentrasi inhibitor 500 mg/L [15] Villamel R.F.V., P. Corio, J.C. Rubim, dan S.M.L. Agostinho. 2002.
“Sodium dodecylsulfate/benzotriazole synergistic effect as an inhibitor of
memperlihatkan bahwa tahanan transfer muatan pada processes on copper | chloridric acid interfaces”. Journal of
konsentrasi tersebut cukup besar. Tahanan tersebut Electroanalytical Chemistry 535, 75-83.
mewakili adanya perpindahan muatan pada antar muka [16] Wahyuningsih, A., Sunarya, Y., Aisyah, S. 2010. Merenamina Sebagai
logam-larutan dimana nilainya akan meningkat seiring Inhibitor Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Sesuai Kondisi
Pertambangan Minyak Bumi. Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas
dengan penambahan inhibitor yang menunjukkan Pendidikan Indonesia.
terbentuknya lapisan pasif di permukaan logam. [17] Nugroho, Adi Firman.2011. “Studi Ekstrak Kulit Kentang (SOLANUM
Sedangkan dari uji GC-MS didapatkan bahwa ekstrak TUBEROSUM L) Sebagai Green Corrosion Inhibitor Pada Baja Karbon
sarang semut memiliki 1,3-Benzenediol dan Rendah Di Lingkungan 3,5% NaCl”. Tesis. Depok. Universitas Indonesia
[18] Tezar, 2011. “Studi Laju Korosi Pada Sampel Pipa Baja API 5L X-52
Hexadecanoic acid yang bersifat hidrofobik yang dapat Dengan Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Dan Gas C02 Pada PH 6
membentuk lapisan pasif. Bdalam Larutan NaCl 3,5%” Skripsi, Universitas Indonesia. Depok.
2011.
B. Saran
1. Perlu adanya percobaan yang dilakukan dalam
berbagai macam konsentrasi inhibitor yang lebih
besar agar mendapatkan hasil yang maksimal
dalam mencari efisiensi inhibitor.
2. Perlu adanya penambahan gas CO2 karena gas CO2
merupakan salah satu faktor penyebab korosi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] A.Y. El-Etre , M. Abdallah, Z.E. El-Tantawy. Corrosion inhibition of some
metals using lawsonia extract. Corrosion Science 47 (2005) 385–395.
[2] Bentiss, F., M. Lebrini, dan M. Lagrene. 2005. “Thermodynamic
characterization of metal dissolution and inhibitor adsorption processes
in mild steel/2,5-bis(n-thienyl)-1,3,4-thiadiazoles/hydrochloric acid
system”. Corrosion Science 47, 2915–2931.
[3] A. Ostovari, et al. 2009. “Corrosion Inhibition of Mild Steel in 1 M HCl
solution” by Henna Extract : A comparative study of the Inhibition by
Henna and Its Constituents

Anda mungkin juga menyukai