Anda di halaman 1dari 8

MODUL 1

PENGARUH BERBAGAI
LARUTAN TERHADAP
KOROSI

Daffa Ramadhan Hermawan_2613201025a,


Famie Qifatiana_2613191034a
Praktikum Korosi – Laboratorium Kimia
dan Korosi
Teknik Metalurgi, Fakultas Teknologi
a

Manufaktur, Universitas Jenderal Achmad


Yani
Jl.Terusan Jenderal Gatot Subroto PO Box
807 Kota Bandung, Jawa Barat
e-mail : daffa.ramadhan80@gmail.com

ABSTRAK

Kata Kunci : Larutan, Korosi, Baja JIS SS400

I. PENDAHULUAN semuanya dapat diserang oleh korosi.

1.1 Latar Belakang Di negara-negara maju sekalipun,

Korosi dikenal luas dengan istilah masalah ini secara ilmiah belum tuntas

pengkaratan. Peristiwa korosi pada terjawab sehingga saat ini selain

dasarnya telah dikenal di indonesia dan merupakan masalah perlakuan

juga di negara-negara lain. Pada permukaan yang merupakan kajian yang

kehidupan sehari-hari, korosi dapat perlu ditangani secara fisika, korosi juga

dijumpai pada berbagai jenis peralatan, menyangkut kinetika reaksi yang

misalnya peralatan konstruksi yang menjadi wilayah kajian para ahli kimia.

memakai komponen logam, seperti Korosi juga menjadi masalah ekonomi

seng, tembaga, kuningan, aluminium, karena menyangkut umur, penyusutan

besi baja bahkan stainless steel, dan kehilangan berat serta pemakaian
Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

suatu bahan maupun peralatan dalam pelapisan permukaan yang dapat dipilih,
kegiatan industri. Salah satu faktor yang dan salah satu diantaranya adalah nickel
mempengaruhi korosi dalam lingkungan electroplating dengan bahan pelapis
air adalah keberadaan elektrolit. nikel. Bahan pelapis nikel pada
Contohnya asam sulfat, senyawa permukaan suatu bahan akan
tersebut merupakan elektrolit kuat. Dan meningkatkan kekerasan dan ketahanan
jenis logam yang banyak digunakan korosi bahan tersebut.
untuk bahan konstruksi bangunan
adalah baja. Penelitian ini menguji 1.2 Tinjauan Pustaka
bagaimana laju korosi baja dalam 1.2.1 Korosi
perendaman larutan asam sulfat dengan Korosi dapat didefinisikan sebagai
inhibitor ekstrak daun pepaya.Baja, kerusakan material (biasanya logam)
termasuk baja karbon sedang, banyak karena reaksi dengan lingkungan.
digunakan pada berbagai bidang teknik Korosi juga merupakan keadaan dimana
seperti bidang industri, konstruksi, material logam padat yang bertekstur
kapal laut, bangunan dalam air dan halus secara alami diubah menjadi
berbagai komponen mesin yang harus bentuk yang lebih stabil seperti keadaan
memenuhi persyaratan seperti kekuatan, oksida, hidroksida atau sulfidanya, dan
tahan korosi, tahan aus, dan tahan beban inilah yang menyebabkan kerusakan
kejut dan sebagainya. Kelemahan baja material logam tersebut. Korosi adalah
karbon sedang adalah kurang keras penghancuran spontan logam dan
sehingga bahan ini cepat aus dan korosif paduan yang disebabkan oleh interaksi
dalam larutan tertentu, termasuk larutan kimia, biokimia, dan elektrokimia
yang mengandung NaCl. Sifat kurang antara logam dan paduan dengan
baik dari baja karbon sedang dapat lingkungan. Lingkungan korosif
diperbaiki dengan berbagai cara, dan termasuk kelembaban, oksigen, asam
salah satu cara yang dapat ditempuh anorganik dan organik, tekanan tinggi,
adalah dengan teknik perlakuan suhu, dan klorida. Selama korosi, logam
permukaan (surface treatment) berupa cenderung berubah. menjadi senyawa
pemberian lapisan pada permukaan yang lebih stabil secara termodinamika
logam tersebut. Ada banyak teknik seperti oksida, hidroksida, garam, atau

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023


Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

karbonat. Memulihkan senyawa asli Pada praktikum korosi ini


(mineral dan bijih) dari logam dengan praktikan melakukan percobaan pada
korosi spontan sebagai akibat dari modul praktikum pengaruh berbagai
penurunan energi bebas. Oleh karena larutan terhadap korosi, diharapkan
itu, energi yang digunakan untuk praktikan dapat :
kemenangan logam dari bijih atau 1. Mengetahui dan Mempelajari
paduan dipancarkan selama reaksi pengukuran potensial korosi
korosi. Proses korosi diklasifikasikan dalam berbagai larutan.
menjadi korosi kimia, biokimia, dan 2. Mengetahui faktor-faktor yang
elektrokimia. Agar korosi dapat mempengaruhi laju korosi.
berlangsung sebagai reaksi kimia, 3. Mengetahui dan Mempelajari
partikelpartikel yang bereaksi harus reaksi yang terjadi selama proses
bersentuhan untuk mentransfer elektron. korosi.
Secara termodinamika, reaksinya adalah 4. Mengetahui dan memahami
diatur oleh rasio energi internal pengaruh peristiwa yang terjadi
terhadap energi aktivasi. hukum pada berbagai larutan yang
heterogen reaksi kimia mengendalikan dipakai dalam pengujian korosi.
penghancuran logam secara spontan. 5. Menganalisa dan memahami
Contoh korosi kimia adalah interaksi pengaruh berbagai larutan
logam destruktif dengan senyawa terhadap korosi
organik nonkonduktif dan korosi suhu
tinggi dengan adanya gas agresif. II. ISI
Aktivitas mikroba yang menghasilkan 2.1 Bahan dan Peralatan
asam sulfida, organik, atau anorganik Bahan yang digunakan pada
menyebabkan oksidasi logam adalah praktikum ini sebanyak 5 yaitu, 5 Buah
kekuatan pendorong utama dalam spesimen Baja JIS; 5 buah kawat
biokorosi. Korosi biokimia adalah tembaga, larutan Aqua DM, HCl, NaCl,
ditingkatkan oleh genangan air, tanah, NaOH, Air hujan, 5 buah amplas
dan produk organik berukuran ( 100 mesh, 240 mesh, 400
mesh, 800 mesh, dan 100 mesh) dan
1.3 Tujuan tisu secukupnya. Alat yang digunakan

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023


Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

pada praktikum ini yaitu Neraca digital, pipet tites, batang tetes, batang
vernier caliper, pH meter, multimeter, pengaduk dan kaca arloji.
reference electrode, gelas kimia, gelas
ukur, spatula, tang krus, botol semprot,

2.2 Metodologi Penelitian

2.2.1 Skema proses a. Pembuatan larutan

Siapkan Alat dan Bahan

Beri Label Keterangan Pada Gelas


Kimia

Timbang NaCl yang dibutuhkan

spesimen Ukur dimensi akhir


Lakukan Perhitungan untuk Berat
spesimen Plotkan hasil
NaClkedalam gelas
Pindahkan NaCl pengamatan pada diagram
kimia pourbaix A Analisa dan
Pembahasan Kesimpulan Catat
hasil pengamatan dan lakukan
perhitungan
2.2.2 Gambar Proses 3. Berat NaCl 3% dihitung sesuai
2.2.3 Penjelasan skema proses yang diperlukan dengan
1. Alat dan bahan yang diperlukan perhitungan zat padat.
dalam proses pembuatan larutan 4. Berat NaCl 3% yang dibutuhkan
NaCl 3% 150 ml disiapkan. ditimbang sesuai hasil yang
2. Gelas kimia diberi label diperoleh dari perhitungan.
keterangan nama larutan dan 5. NaCl 3% dipindahkan kedalam
konsentrasi larutan NaCl 3%. gelas kimia yang telah diberi label
Bersihkan dan keringkan keterangan.
spesimen Timbang massa akhir

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023


Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

6. Ditambahkan aqua dm hingga 150 0,7%

ml kedalam gelas kimia. 7. NaOH


13. X X X
0,7%
Larutan NaCl 3% diaduk hingga
Air X X V
larut. 14..
Hujan
15. Aqua X V V
dm
2.3 Hasil dan Pembahasan 16. 6/11/22 NaCl X X V
2.2.1 Pengumpulan Data 2,5%
17. HCl V V V
Data Pengamatan Visual 0,7%

Larutan 18. NaOH X X X


No Tanggal G E K 0,7%
(M)
NaCl 19. Air X V V
1. V X X Hujan
2,5%
HCl 20. Aqua X V V
2. V X X dm
0,7%
NaOH 21. 7/11/22 NaCl V X V
3. 3/11/22 X X X 2,5%
0,7%
Air 22. HCl X V V
4. V X X 0,7%
Hujan
Aqua 23. NaOH X X X
5. X X X 0,7%
dm
NaCl 24. Air X V V
6. V X X Hujan
2,5%
HCl 25. Aqua X V V
7. X X X dm
0,7%
NaOH 26. 8/11/22 NaCl X V V
8. 4/11/22 X X X 2,5%
0,7%
Air 27. HCl X V V
9. V X V 0,7%
Hujan
Aqua 28. NaOH X X X
10. X V V 0,7%
dm
5/11/22 NaCl 29. Air X V V
11. V X V Hujan
2,5%
12. HCl V X V 30. Aqua X V V
dm

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023


Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

NaCl Air
31. V V V 34. X V V
2,5% Hujan
HCl Aqua
32. 9/11/22 X V V 35. X V V
0,7% dm
NaOH
33. X X X
0,7%

1. Spesimen pada larutan aqua dm


Diketahui :
2.2.2 Pengolahan Data
Pawal = 49,8 mm pakhir = 52,02 mm
Lawal = 34,6 mm lakhir = 33,3 mm
Tawal = 2,9 mm takhir = 1,56 mm
Ditanya : A0 dan A1 = ? A1 = 2 (p1 x l1) + 2 (p1 x t1) + 2
Dijawab : (l1 x t1)
a. Luas penampang awal = 2 (52,02 x 33,3) + 2
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 (52,02 x 1,56) + 2 (33,3 x 1,56)
(l0 x t0) = 2 (1.732,26) + 2 (81,151) +
= 2 (49,8 x 34,6) + 2 (49,8 x 2 (51,948)
2,9) + 2 (34,6x 2,9) = 3.464,52 + 162,302 +
= 2 (1.732,08) + 2 (144,42) + 103,896
2 (100,34) = 3.730,71 mm2 = 5,783
= 3.446,16 + 288,84 + inch2
200,68
= 3.935,68 mm2 = 6,1 inch2 2. Spesimen pada larutan NaCl
Diketahui :
b. Luas penampang akhir
pawal = 41,3 mm pakhir : 41,1 mm
lawal = 39,1 mm lakhir : 38,7 mm
tawal = 2,2 mm takhir : 2,1 mm
Ditanya : A0 dan A1 = ? = 3.229,66 + 181,72 +
Dijawab : 172,04
a. Luas penampang awal = 3.583,42 mm2 = 5,554
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 inch2
(l0 x t0)
= 2 (41,3 x 39,1) + 2 (41,3 x b. Luas penampang akhir
2,2) + 2 (39,1 x 2,2) A1 = 2 (p1 x l1) + 2 (p1 x t1) + 2
= 2 (1.614,83) + 2 (90,86) + (l1 x t1)
2 (86,02) = 2 (41,1 x 38,7) + 2 (41,1 x
2,1) + 2 (38,7 x 2,1)

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023


Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

= 2 (1.590,57) + 2 (86,31) + 2
(81,37) 3. Spesimen pada larutan NaOH
= 3.181,14 + 172,62 + 162,54 Diketahui :
= 3.516,30 mm2 = 5,45 inch2
pawal = 49,8 mm pakhir : 49,5 mm
lawal = 34,6 mm lakhir : 34,4 mm
tawal = 2,9 mm takhir : 2,2 mm
Ditanya : A0 dan A1 = ? b. Luas penampang akhir
Dijawab : A1 = 2 (p1 x l1) + 2 (p1 x t1) + 2
a. Luas penampang awal (l1 x t1)
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 = 2 (49,5 x 34,4) + 2 (49,5 x
(l0 x t0) 2,2) + 2 (34,4 x 2,2)
= 2 (49,8 x 34,6) + 2 (49,8 x = 2 (1.702,8) + 2 (108,9) + 2
2,9) + 2 (34,6 x 2,9) (75,68)
= 2 (1.723,08) + 2 (144,42) + = 3.405,6 + 217,8 + 151,36
2 (100,34) = 3.774,76 mm2 = 5,851 inch2
= 3.446,16 + 288,84 +
200,68 4. Spesimen pada larutan HCl
= 3.935,68 mm2 = 6,1 inch2 Diketahui :

pawal = 58,8 mm pakhir : 49,2 mm


lawal = 34,2 mm lakhir : 33,1 mm
tawal = 2,8 mm takhir : 1,87 mm
Ditanya : A0 dan A1 = ? b. Luas penampang akhir
Dijawab : A1 = 2 (p1 x l1) + 2 (p1 x t1) + 2
a. Luas penampang awal (l1 x t1)
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 = 2 (49,2 x 33,1) + 2 (49,2 x
(l0 x t0) 1,87) + 2 (33,1 x 1,87)
= 2 (58,8 x 34,2) + 2 (58,8 x = 2 (1.628,52) + 2 (92,003) +
2,8) + 2 (34,2 x 2,8) 2 (61,897)
= 2 (2.010,96) + 2 (164,64) + = 3.257,04 + 184,006 +
2 (95,76) 123,794
= 4.021,92 + 329,28 + = 3.564,842 mm2 = 5,526
191,52 inch2
= 4.542,72 mm2 = 7,041
inch2 5. Spesimen pada larutan air hujan
Diketahui :
pawal = 49,6 mm pakhir : 49,2 mm
lawal = 39,8 mm lakhir : 38,3 mm
tawal = 2,3 mm takhir : 2,1 mm
Ditanya : A0 dan A1 = ? Dijawab :

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023


Daffa Ramadhan Hermawan_Kelompok 5 Pengaruh Berbagai Larutan Terhadap Korosi

a. Luas penampang awal


A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2
(l0 x t0) III. KESIMPULAN
= 2 (49,6 x 39,8) + 2 (49,6 x 3.1 Kesimpulan
2,3) + 2 (39,8 x 2,3)
= 2 (1.974,08) + 2 (114,08) + 3.2 Saran
2 (91,54)
DAFTAR PUSTAKA
= 3.948,16 + 228,16 +
183,08 [1]. Veranica Sinaga, Komalasari,
= 4.359,4 mm2 = 6,757 inch2
Desi Herlina (2020). Pengaruh
b. Luas penampang akhir Naoh dan Hcl Terhadap Efisiensi
A1 = 2 (p1 x l1) + 2 (p1 x t1) + 2 Laju Korosi Pada Baja ASTM
(l1 x t1)
A36 Menggunakan Ekstrak Daun
= 2 (49,2 x 38,3) + 2 (49,2 x
2,1) + 2 (38,3 x 2,1) Ketapang (terminalia catappa.l),
= 2 (1.884,36) + 2 (103,32) + Universitas Riau
2 (80,43)
[2]. Suratmin Utomo (2015).
= 3.768,72 + 206,64 +
160,86 Pengaruh Konsentrasi Larutan
= 4.136,22 mm2 = 6,411 NaNO2 Sebagai Inhibitor
inch2 Terhadap Laju Korosi Besi
Dalam Media Air Laut,
Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
2.2.3 Analisa dan Pembahasan

Laporan Akir/Sementara Praktikum Korosi TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai