Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PENGARUH BERBAGAI LARUTAN TERHADAP KOROSI

Pada bab II ini berisikan tentang tujuan, teori dasar, alat dan bahan,
metodelogi praktikum, data pengamatan, perhitungan, persamaan reaksi, analisa
dan pembahasan, dan kesimpulan

2. 1 Tujuan
1. Mengetahui cara pengukuran potensio korosi dalam berbagai larutan
(lingkungan).
2. Mengetahui dan memahami penggunaan diagram Pourbaix (diagram
potensial-pH) dalam proses korosi.
3. Mengetahui pengaruh berbagai larutan terhadap laju korosi.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi korosi pada logam.
5. Memahami sifat-sifat dan fenomena pada setiap larutannya.

2. 2 Teori Dasar
Korosi adalah proses pengrusakan logam akibat reaksi elektrokimia antara
logam dengan lingkungannya. Proses korosi terjadi secara alami yaitu logam
kembali bersenyawa dengan oksigen sebagaimana bahan baku (bijih) pada proses
ekstraksi metalurgi pembuatan logam yang juga bersenyawa dengan oksigen .[1 ]
Sedangkan menurut Jones, 1992 “Korosi merupakan kerusakan material akibat
reaksi antara logam atau logam paduan dengan lingkungan atau korosi adalah
suatu proses elektrokimia yang melibatkan adanya transfer elektron dari anoda
menuju katoda”.[2 ] Diagram pourbaix merupakan diagram yang
menggambarkan hubunganantara potensial system dalam ligkungan berair
dengan harga pH larutab tersebutpada 25oC dan 1 atm. Diagram ini
menunjukan keadaan dimana suatu logam terkorosi, tahan korosi,dan pasif
[3 ]
.
Gambar 2.1 Diagram Pourbaix Fe

Diagram pourbaix memperlihatkan fasa-fasa stabil logam dan senyawanya


dalam larutan dengan pelarut air, yang berada dalam kesetimbangan
termodinamika, sebagai fungsi dari potensial elektroda dan pH larutan. Dalam
diagram pourbaix diatas untuk besi terdapat zona korosi, yaitu daerah reaksi
pelarutan besi yang terletak dalam daerah asam dan di daerah sempit pada kondisi
sangat basa; zona pasif, yaitu daerah terbentuknya selaput tak larut dipermukaan
logam yang mengahalangi proses korosi lebih lanjut; dan zona immunity, yaitu
daerah yang secara termodinamika keadaan sebagai logam adalah fasa paling
stabil.
Pada korosi pun terdapat berbagai macam dan jenis dari korosi itu sendiri,
seperti biological corrosion, intergranular corrosion, erosion corrosion, pitting
corrosion, galvanic corrosion, stress corrosion cracking dan uniform corrosion.
a. Biological Corrosion
Biokorosi merupakan hasil interaksi sinergis antara permukaan
logam, produk korosi abiotik, sel bakteri dan metabolit sel
menurut, Mikroorganisme yang terlibat dalam biokorosi logam
seperti besi, tembaga dan aluminium dan paduannya secara
fisiologis beragam. .[4 ]
b. Intergranular Corrosion
Korosi intergranular merupakan permasalahan yang sering terjadi pada
pengelasan material baja tahan karat.Korosi intergranular disebabkan oleh
presipitasi karbida yang terjadi pada suhu sekitar 850 o C sehingga
menyebabkan berkurangnya krom di bagian Heat Affected
Zone (HAZ). Proses korosi intergranular dapat dikendalikan dengan
metode perlakuan panas setelah proses pengelasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh heat treatment terhadap sifat
mekanik dan ketahanan korosi intergranular.[5 ]
c. Erosion Corrosion
Korosi erosi terdiri dari percepatan atau peningkatan serangan ke logam
oleh perbedaan kecepatan cairan korosif dan permukaan logam. Secara
umum, kecepatan ini tinggi, dan sering kali melibatkan efek keausan
mekanis dan abrasi. Korosi erosi hasil dari turbulensi hebat di lokasi
tertentu karena gangguan pada pola aliran, misalnya, di pipa hilir
penyempitan atau hambatan atau di tikungan.[6 ]
d. Pitting Corrosion
Korosi pitting adalah bentuk korosi lokal yang berbahaya yang
menyebabkan banyak kerusakan yang menghancurkan pada anggota
struktural seperti baja tahan karat di lingkungan klorida. Makalah ini
memberikan tinjauan tentang mekanisme proses pitting, tahapan, faktor-
faktor yang memfasilitasi korosi pitting, teknik evaluasi korosi pitting dan
beberapa penelitian tentang korosi pitting. Pengetahuan dasar tentang
mekanisme korosi pitting dari pekerjaan ini akan membantu proses
pemilihan, spesifikasi dan penggunaan baja tahan karat dan komponen
struktur lainnya.[7 ]
e. Galvanic Corrosion
Korosi galvanik adalah korosi yang ditingkatkan antara dua atau lebih
banyak logam berbeda yang terhubung secara elektrik pada awalnya, di
mana yang lebih aktif bertindak sebagai anoda dan menimbulkan korosi,
sedangkan yang kurang yang aktif adalah katoda. Ini akan meningkatkan
korosi laju logam anodik dan mengurangi paduan katodik. Logam aktif te
adalah logam dengan potensial lebih negative dalam rangkaian gaya gerak
listrik logam, sedangkan yang mulia logam adalah logam dengan potensi
negatif yang lebih kecil. Terbesarnya perbedaan potensial antara yang
berbeda logam tidak dapat digunakan untuk memprediksi tingkat
keparahan galvanic korosi, karena potensial elektrokimia adalah fungsi
termodinamika dan bukan kinetika reaksi yang mungkin terjadi. Ini adalah
kinetika permukaan yang menentukan tingkat keparahan korosi galvanik.[8 ]
f. Stress Corrosion Cracking
merupakan salah satu mekanisme kegagalan dari material stainless steel
yang melibatkan tegangan tarik dan dampak dari lingkungan yang korosif
[9 ]
.
g. Uniform Corrosion
Korosi seragam adalah ketika permukaan logam menjadi lebih tipis secara
merata dan kerusakan yang terjadi terlihat dan dapat diprediksi dengan
baik..
[10]
2. 3 Metodologi Praktikum
2.3.1 Skema Proses
a. Pembuatan Larutan HCl
Siapkan alat dan bahan

Hitung konsentrat

Masukan kedalam gelas kimia

Masukan aqua dm

Aduk larutan

Beri nama/label

b. Skema Proses Pembuatan Larutan NaCl


Siapkan alat dan bahan

Timbang NaCl

Masukan kedalam gelas kimia

Masukan aqua dm

Aduk larutan NaCl

Beri label
c. Skema Proses Pembuatan Larutan KOH
Siapkan alat dan bahan

Timbang KOH

Masukan kedalam gelas kimia

Masukan aqua dm

Aduk larutan KOH

Beri label

d. Skema Proses Pengujian


Siapkan alat dan bahan

Amplas spesimen

Ukur dan timbang dimensi spesimen

Bersihkan secara kimiawi

Masukan spesimen ke gelas kimia

Ukur pH dan Potensial

Bersihkan dan keringkan

Timbang dan ukur spesimen

A
A

Buat diagram pourbaix

Hitung laju korosi

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan
2.3.2 Penjelasan Skema Proses

2. 4 Gambar Proses

2. 5 Alat Dan Bahan


2.5.1 Alat
2.5.2 Bahan

2. 6 Pengamatan Data
1. Data pengamatan dimensi dan berat benda kerja
2. Data potensial dan pH
3. Data Pengamatan Visual
4. Spesimen sebelum dan setelah pencelupan
2.7 Pengolahan Data
2.8 Persamaan Reaksi
2. 8
2. 9 Analisa dan Pembahasan
2. 10 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai