5. 1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami mekanisme pengujian korosi dengan
menggunakan instrument potensiodinamik.
2. Memahami penggunaan aplikasi perangkat lunak pengukuran
potensiodinamik.
3. Mengetahui dan memahami fenomena yang terjadi pada proses
pengujian korosi potensiodinamik.
4. Mengetahui nilai laju korosi dari spesimen aluminum seri-1 melalui
pengujian korosi potensiodinamik.
5. Mengetahui dan mempelajari penggunaan aplikasi perangkat lunak
pengukuran potensiodinamik.
5. 2 Teori Dasar
Polarisasi potensiodinamik merupakan metoda pengujian korosi yang
memanfaatkan teknik polarisasi yang memberikan variasi potensial dengan
lanju yang ditentukan dengan megaplikasikan arus melalui media eletrolit
tertentu.
Dalam pendekatan pengujian korosi dengan metoda polarisasi
potensiodinamik memliki beberapa parameter kondisi yang terkait dengan
jumlah elektron terkait reaksi, berat atomic logam yang diuji, dan waktu proes
uji. Dalam pengujian potensiodinamik parameter berat atomic equivalent dari
logam murni yang diuji adalah Fe/2 (27,92), Al/3 (8,99), Ti/2 (23,95), dan
paduan SS 304 Fe/2, Cr/3, Ni/2, (25/12).
Dengan mengetahui metoda pengukuran ini kita dapat memanfaatkan data
hasil pengujian untuk aplikasi proteksi anodic pada peralatan yang digunakan
dalam proses-proses bahn kimia. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan proses
pasivasi pada logam dengan merubah kebutuhan arus untuk menggeser
potensial pada arah yang lebih anodic.
Polarisasi potensiodinamik dilakukan untuk mendapatkan data korosifitas
baja beton yang terdiri dari potensial korosi (Ecorr), rapat arus korosi (Icorr),
dan laju korosi (icorr). Metode polarisasi yang digunakan adalah Tafel pada
range potensial -200mV sampai 200mV dari OCP (open circuit potential)
dengan parameterscan rate 1,5 mV/s.
Kesimpulan
Gambar 5.2 Skema Proses Pembuatan Larutan
A
A
Kesimpulan
Gambar 5.3 Skema Proses Pengujian Spesimen
DAFTAF PUSTAKA