Anda di halaman 1dari 19

MODUL 1

PENGAMATAN DAN ANALISIS PRODUK KOROSI

1.1. Visual Examination


Standar:
● ASTM D 610 (Standard practice for evaluating degree of rusting on painted
steel surfaces)
● ISO 4628-3:2016 (Paints and varnishes – evaluation of degradation of paint
coatings – designation of quantity and size of defects, and of intensity of
uniform changes in appearance – part 3: assessment of degree of rusting)
1.1.1. Tujuan
Mengetahui warna produk korosi dari jenis-jenis logam yang berbeda.
1.1.2. Alat dan Bahan
Alat :
● Pulpen
● Pensil
● Pensil warna
● Lup
● Timbangan Digital
Bahan :
● Sampel terkorosi
1.1.3. Prosedur Kerja
1. PIC akan memberikan 3 sampel yang terkorosi dan data latar
belakang sampel.
2. Praktikan mengamati produk korosi secara seksama seperti
warna dan pola distribusi korosi tersebut.
3. Melakukan pengambilan gambar 5cm x 5cm dari produk korosi
tersebut dengan menggambarkannya di data pengamatan.
4. Menggambar/mewarnai dan mendeskripsikan produk karat
yang terbentuk pada sampel.
5. Menganalisa penyebab terbentuknya produksi karat tersebut.
MODUL 2
KINETIKA KOROSI

2.1. Weight Loss


Standar:
● ASTM G31 Guide for Laboratory Immersion Corrosion Testing of
Metals
2.1.1. Tujuan
Memahami pengukuran progress kerusakan korosi yang diperoleh dari
lama waktu perendaman dalam lingkungan korosif, faktor-faktor lain yang dapat
mempercepat proses korosi, serta pengaruh penambahan inhibitor terhadap laju
korosi
2.1.2. Alat dan Bahan
Alat :
● Beaker glass 150 mL dan tutup beaker glass (1 buah)
● Kertas amplas grit 240, 400, 600, 800, 1000 (1 buah)
● Hair dryer (1 buah)
● Tali
● Sumpit
● Timbangan Analitik (1 buah)
Bahan
● Sabun Sunlight
● Alkohol 70% (200 ml)
● Nail polish
● Larutan HCl 1M (150 ml)
● Sampel (Carbon Steel) ukuran 1 inch2
2.1.3. Prosedur Kerja
1. Melakukan preparasi permukaan sampel dengan metode
grinding menggunakan kertas amplas grit grit 240, 400, 600,
800, 1000
2. Membersihkan permukaan sampel dengan metode scrubbing
menggunakan sabun sunlight
3. Membilas sampel dengan alkohol, dan mengeringkan dengan
hairdryer.
4. Menandai bagian sampel yang ingin diuji sebesar 1 cm2 (1cm x
1 cm)
5. Menutup bagian sampel yang tidak ingin diuji corrosion
rate-nya dengan nail polish.
6. Menimbang berat awal sampel setelah dibersihkan dengan
timbangan analitik.
7. Menuangkan 150 ml HCl 1M ke dalam Beaker Glass 150 mL,
8. Mencelupkan sampel pada beaker glass.
9. Mencatat dan mengukur perubahan pH setiap 2 hari.
10. Mengangkat sampel dari dalam beaker glass dan keringkan.
11. Melakukan post cleaning dengan amplas grit 240 hingga
produk korosi terlepas semua dengan kerusakan minimal pada
plat sampel.
12. Produk korosi diletakkan pada cawan petri dan ditimbang.
13. Kemudian produk korosi disimpan di dalam zipbag
14. Sampel kemudian dibilas dengan air + sabun, kemudian
keringkan
15. Sampel kemudian dibersihkan dengan imersi dengan alkohol
dan dikeringkan dengan hair dryer.
16. Meniimbang dan catat berat sampel dan berat produk korosinya
setelah dicelupkan selama setiap 2 hari di dalam larutan HCl.
17. Melakukan perhitungan kehilangan massa sampel, kemudian
analisis laju korosinya.
Skema:

Gambar 1. Skema Rangkaian Uji Weight Loss


2.2. Linear Polarization
Standar:
● ASTM G 61 – 86 Standard Test Method for Conducting Cyclic
Potentiodynamic Polarization Measurements for Localized Corrosion
Susceptibility of Iron-, Nickel-, or Cobalt-Based Alloys
● ASTM G 59 Standard Test Method for Conducting Potentiodynamic
Polarization Resistance Measurements
2.2.1. Tujuan
Memahami fenomena dan perilaku logam/paduan pada lingkungan
tertentu secara elektrokimia yang ditunjukkan oleh kurva polarisasi
linear pada diagram tegangan vs rapat arus (E vs i) serta cara
menentukan laju korosinya
2.2.2. Alat dan Bahan
Alat
● Beaker Glass 250 mL
● Potentiostat
● Komputer terintegrasi software NOVA Autolab
● Kertas amplas SiC grit 240, 400, 600, 800, 1000 (1 buah)
Bahan
● Auxiliary electrode/AE (Pt)
● Reference Electrode/RE (Ag/AgCl)
● Working Electrode (Plat Fe 1 cm2 , Plat SS 1 cm2 , Plat Fe 1 cm2
+ inhibitor)
● Larutan NaCl 3.56% (250 mL)
2.2.3. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan larutan NaCl 3.56% pada beaker glass sebanyak
250 ml
2. Menyiapkan Working Electrode/WE yang telah terhubung
(solder) dengan kabel tembaga. Luas permukaan WE yang
terpapar oleh larutan elektrolit sebesar 1 cm2.
3. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan skema percobaan
Pastikan WE, RE, dan AE telah terpasang dengan benar.
4. Jarak maksimal WE dan RE adalah 2 mm.
5. Mengatur parameter pengujian pada nova autolab.
6. Menekan tombol cell on pada potentiostat kemudian jalankan
aplikasi NOVA Autolab dengan menekan start pada aplikasi
untuk mempolarisasi WE dengan mengacu pada RE.
7. Memperhatikan pembentukan kurva polarisasi linear yang
dihasilkan.
8. Mengulangi langkah 1 hingga 7 dengan elektroda yang berbeda
sesuai data dari PIC.

Skema:

Gambar 2. Skema Rangkaian Uji Polarisasi Linear


2.3. Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPDP)
Standar:
● ASTM G 61 – 86 Standard Test Method for Conducting Cyclic
Potentiodynamic Polarization Measurements for Localized Corrosion
Susceptibility of Iron-, Nickel-, or Cobalt-Based Alloys
● ASTM G 59 Standard Test Method for Conducting Potentiodynamic
Polarization Resistance Measurements
2.3.1. Tujuan
Mengetahui dan mempelajari perilaku logam atau paduan dalam
lingkungan atau media korosif pada fenomena lokal (Pitting dan Crevice
Corrosion).
2.3.2. Alat dan Bahan
Alat
● Beaker glass 250 ml
● Komputer terintegrasi software NOVA Autolab
● Potentiostat
● Kertas amplas SiC grit 240, 400, 600, 800, 1000 (1 buah)
Bahan
● Working electrode/WE (Plat Fe 1 cm2 , Plat SS 1 cm2 , Plat Fe 1
cm2 + inhibitor)
● Auxiliary electrode/AE (Pt)
● Reference electrode/RE (Ag/AgCl)
● Larutan NaCl 3.56% (250mL)
2.3.3. Prosedur Kerja
1. Preparasi Sampel (Working Elektrode)
a. Menyiapkan WE sebesar 1 cm2
b. Melakukan Grinding permukaan bawah WE menggunakan
kertas amplas grit 240 kemudain bilas dengan air, lalu
alkohol dan keringkan. Lanjutkan dengan kertas amplas grit
400 hingga goresan kasar sebelumnya hilang, bilas, dan
keringkan. Ulangi dengan grit 600, 800, dan 1000.
c. Menyiapkan WE berupa lembaran logam/paduan yang
telah terhubung (solder) dengan kabel tembaga. Luas
permukaan WE yang terpapar dengan elektrolit sebesar 1
cm2.
2. Menyiapkan larutan NaCl 3.56% pada beaker glass sebanyak
250 ml
4. Mencatat potensial OCP, yaitu potensial korosi, sesaat sebelum
memulai polarisasi
5. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan skema percobaan
Pastikan WE, RE, dan AE telah terpasang dengan benar.
6. Mengatur parameter pengujian pada nova autolab.
7. Menekan tombol cell on pada potentiostat kemudian jalankan
aplikasi NOVA Autolab dengan menekan start pada aplikasi
untuk mempolarisasi WE dengan mengacu pada RE.
8. Memerhatikan dan menganalisa kurva CPDP yang terbentuk.
9. Mengulangi langkah 1 hingga 8 dengan elektroda yang berbeda
sesuai data dari PIC.

Skema:

Gambar 3. Skema Rangkaian Uji CPDP


2.4. Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS)
Standar:
● ASTM G-106 Practice for Verification of Algorithm and Equipment
for Electrochemical Impedance Measurements
2.4.1. Tujuan
Mengetahui prinsip dan kegunaan pengujian EIS dalam perilaku korosi
suatu logam/paduan dan sifat tahanan suatu logam/paduan antara yang
diberikan pelapis dengan tidak pada lingkungan tertentu secara elektrokimia

2.4.2. Alat dan Bahan


Alat
● Beaker glass 250 ml
● Potentiostat
● Komputer terintegrasi software Nova Autolab
Bahan
● Auxiliary Electrode/AE (Pt)
● Reference Electrode/RE (Ag/AgCl)
● Larutan NaCl 3,5% (250mL)
● Working electrode ((Plat Fe 1 cm2 , Plat SS 1 cm2)
2.4.3. Prosedur Kerja
1. Menghidupkan nova autolab
2. Menyiapkan larutan NaCl 3,5% sebanyak 250 ml
3. Menyiapkan WE berupa lembaran baja yang sudah di mounting
bersama kabel tembaga (Fe & SS)
4. Luas permukaan WE yang terpapar dengan elektrolit sebesar 1
cm2.
5. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan skema percobaan
Pastikan WE, RE, dan AE telah terpasang dengan benar.
6. Mengatur parameter pengujian pada nova autolab.
7. Menekan tombol cell on pada potentiostat kemudian jalankan
aplikasi NOVA Autolab dengan menekan start pada aplikasi
untuk mempolarisasi WE dengan mengacu pada RE.
8. Menampilkan hasil pengujian pada EIS
9. Mengulangi langkah 1 hingga 8 dengan elektroda yang berbeda
sesuai data dari PIC.

Skema:

Gambar 4. Skema Rangkaian Uji EIS


MODUL 3
PROTEKSI KOROSI

3.1. Elektroplating
Standar:
● ASTM B734-97(2018) Standard Specification for Electrodeposited
Copper for Engineering Uses
● ASM Volume 5 Surface Engineering

3.1.1. Tujuan
Mengetahui prinsip electroplating yaitu melapisi logam (sampel) dengan
logam lain dengan proses elektrolisis
3.1.2. Alat dan Bahan
Alat
● Power Supply
● 2 pasang kabel jumper
● 2 hull cell
● Tisu
● Stopwatch
● Amplas grit 200, 400, 600, 800, 1000
Bahan
● Plat Fe
● Plat Cu
● Sabun sunlight
● 250 ml CuSO4 0.15 M

3.1.3. Prosedur Kerja


1. Mengamplas plat Cu dan Fe dengan grit 200 dan 400 kemudian
bilas dengan sunlight dan air. Bilas dengan alkohol dan
keringkan dengan tisu.
2. Menimbang dan mencatat massa awal batang plat Fe.
3. Meletakkan plat Fe & Cu pada hull cell sesuai skema.
4. Merangkai alat sesuai skema power supply dan kabel jumper
dengan kutub positif power supply dipasangkan pada plat Cu
dan kutub negatif power supply pada plat Fe.
5. Menyalakan power supply dan ukur voltase dan arus yang ada
pada data pengamatan.
6. Menunggu 8 menit hingga plat Fe terlapisi oleh Cu
7. Menimbang massa akhir plat Fe yang sudah terlapisi oleh Cu.
8. Mengulangi langkah 1-7 sesuai dengan data pengamatan.
Skema:

Gambar 5.. Skema Rangkaian Uji Elektroplating menggunakan Hull Cell


MODUL 4
TERMODINAMIKA

4.1. Diagram Pourbaix


Standar:

● ASTM G3- Standard Practice for Conventions Applicable to Electrochemical


Measurements in Corrosion Testing
● ASTM G125-Standard Guide for Electrode Potential Measurement
● ASTM E70-Standard Test Method for pH of Aqueous Solutions With the
Glass Electrode
4.1.1. Tujuan
Memahami termodinamika fasa-fasa logam pada variasi tingkat keasaman.

4.1.2. Alat dan Bahan


Alat
● Multitester
● pH meter
● Beaker glass 100 mL
● RE Ag/AgCl atau Calomel(SCE) 3 buah
● Amplas grit 240, 400, 600, 800, 1000

Bahan
● 3 buah Plat Fe, Cu, Ni 2 x 5 cm (Tebal maks 2 mm)
● Larutan pH A,B, C, D ( 2, 5, 8, 11) masing- masing 50 mL
● akuades
● HCl 1M
● Sunlight

4.1.3. Prosedur Kerja


1) Pembuatan larutan pH 2,5,8 dan 11
a. Pembuatan larutan pH 2
1. Menambahkan 900 mL akuades ke dalam glass beaker lalu
2. Menambahkan 10 mL HCl 1 M aduk dan
3. Menambahkan akuades hingga volume mencapai 1000 mL
4. Lalu mengukur pH larutan menggunakan pH meter
b. Pembuatan larutan pH 5
1. Menambahkan 900 mL akuades ke dalam glass beaker lalu
2. Menambahkan 1 mL larutan pH 2 (HCl 0.01 M) aduk dan
3. Menambahkan akuades hingga volume mencapai 1000 mL
4. Lalu mengukur pH larutan menggunakan pH meter
c. Pembuatan larutan pH 8
1. Menambahkan 900 mL akuades ke dalam glass beaker lalu
2. Menambahkan 1 mL larutan pH 5 (HCl 0.0001 M) aduk dan
3. Menambahkan akuades hingga volume mencapai 1000 mL
4. Lalu mengukur pH larutan menggunakan pH meter
d. Pembuatan larutan pH 11
1. Menambahkan 900 mL akuades ke dalam glass beaker lalu
2. Menambahkan 1 mL larutan pH 8 (HCl 0.000001 M) aduk dan
3. Menambahkan akuades hingga volume mencapai 1000 mL
4. Lalu mengukur pH larutan menggunakan pH meter

2. Kalibrasi pH Meter

1. Menyalakan pH meter dan bilas elektroda gelas, Reference electrode,


dan sample cup sebanyak 3x dengan akuades. Kemudian keringkan
dan lap dengan tisu
2. Pilih 2 larutan standar dari pilihan yang tersedia
3. Kemudian atur temperatur pada 25℃ ± 2℃
4. Letakkan larutan pertama pada sample cup dan kalibrasi pH meter
sesuai dengan pH larutan yang dipakai
5. Bilas elektroda gelas, Reference electrode, dan sample cup sebanyak
3x dengan akuades. Kemudian keringkan dan lap dengan tisu
6. Kemudian ulangi langkah 3-5 untuk larutan standar kedu

3. Validasi Diagram Fasa Pourbaix


1. Mengamplas plat logam Fe/Cu/Ni dengan grit 240, 400, 600, 800,
1000
2. Membilas plat yang diamplas dengan air dan sunlight. Kemudian bilas
dengan alkohol dan keringkan dengan hair dryer.
3. Memastikan alat dan bahan yang ada telah sesuai dengan modul
praktikum yang digunakan.
4. Menyalakan pH meter dan membilas RE dan elektroda gelas dari
komponen pH meter
5. Mengukur pH larutan A, B, C, dan D dengan pH meter atau kertas pH.
Untuk kertas pH celupkan kertas indikator ke dalam larutan dan
cocokkan warna dengan kertas panduan secara vertikal. Dalam
pengukuran larutan dengan pH meter celupkan elektroda gelas dan RE
dari pH meter secara perlahan ke dalam beaker glass berisi larutan
A/B/C/D.
6. Mengulangi proses pengukuran pH sebanyak 3x.
7. Mencatat besaran pH dari tiap larutan dan beri tanda dengan label
pada beaker glass larutan masing masing
8. Menyiapkan multitester dan dirangkai seperti gambar berikut
9. Menyiapkan 2 glass beaker berisi 50 mL larutan A dan meletakkan
kedua glass beaker pada jarak yang sesuai dengan jembatan garam.
10. Mencelupkan kedua ujung jembatan garam pada kedua glass beaker
secara bersamaan dan secara perlahan
11. Meletakkan plat pada wadah penyanggda dan mencelupkan plat Cu/Fe
yang didapat ke dalam larutan A.
12. Membuka tutup RE, meletakkan RE pada wadah penyangga pastikan
dan mencelupkan RE ke dalam beaker glass berisi larutan A yang
berada pada glass beaker ke 2
13. Memastikan RE dan plat tidak mengenai permukaan glass beaker
14. Menghubungkan kutub positif (+)/ ground multitester ke Reference
Electrode
15. Menghubungkan kutub negatif(-) ke elektroda plat yang digunakan
16. Menyalakan multitester dan mencatat voltase yang ditunjukkan
multitester
17. Mengamati reaksi yang terjadi selama 10-15 menit untuk setiap larutan
yang dipakai
18. Mencatat reaksi dan produk yang terjadi sesuai dengan borang data
pengamatan
19. Membuang larutan yang telah dipakai ke dalam dirigen
20. Membersihkan peralatan praktikum yang digunakan seperti glass
beaker dan RE dengan membilasnya memakai akuades sebanyak 3x.
21. Ulangi cara kerja yang asam untuk larutan B, C, dan D

Skema:

Gambar 6. Skema Praktikum Pourbaix Berdasarkan Standar Pengukuran Potensial Elektroda


Pengaturan Rangkaian Nova Autolab

- Nova Autolab Diagnostics


1. Tekan tombol power ON pada potensiostat dan power cell
2. Buka diagnostic, pastikan koneksi pada setiap kabel sesuai dengan Gambar 7 yang
tertera pada layar
3. Klik OK, dan START, pastikan laporan diagnostik setelah semua tes berhasil
dilakukan seperti pada Gambar 8

Gambar 7 Pengingat visual pada awal tes Diagnostik

Gambar 8. Laporan diagnostik setelah semua tes berhasil dilakukan


- Menyusun rangkaian
1. Pasangkan semua electrode pada electrode holder
2. Sambungkan kabel biru dengan Reference Electrode (Ag/AgCl), kabel hitam dengan
Counter Electrode (Pt), dan kabel merah dengan Working Electrode
3. Atur posisi Working Electrode di bawah Reference Electrode dengan jarak sesuai
dengan masing-masing percobaan. Di tahan agar sempel tidak jatuh
4. Turunkan electrode holder agar menyentuh larutan uji, pastikan posisi sampel tidak
berubah.

Gambar 9. Skema lengkap pengujian modul kinetika korosi

Anda mungkin juga menyukai