Anda di halaman 1dari 11

NOZEL

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin

Jurnal Homepage: https://jurnal.uns.ac.id/nozel

ANALISIS METALOGRAFI SAMBUNGAN LAS DENGAN SCANNING


ELECTRON MICROSCOPE (SEM) DAN TENSILE TEST MENGGUNAKAN
BAHAN PADUAN SUPER DENGAN METODE TIG BERBASIS NIKEL

Agus Taryono1, Suharno1, Yuyun Estriyanto1


Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ahmad Yani 200 Pabelan, Kartasura.
E-mail : kunaugust@gmail.com

Abstract
The objective from this research is to find (1) plane blade turbin condition in
microstructure based super alloy with nikel in normal condition; (2) tensile strengh of the
plane blade turbin from result repair in maksimum using method Tungsten Inert Gas (TIG)
welding is criteria to apply and fulfill a condition as repair method damage. The
experiment is used in this research. A super alloy nikel (Ni) as population in this research
and purposive sampling is used to taking sample technique, normal condition in a super
alloy nikel (Ni), TIG welding result with variation flux steam welding. Descriptive
comparative methods analysis is used to data analysis. The research result show that : (1)
surface microstructure observation have characteristic strong and stern appearance on
super alloy material in normal condition; (2) flux stream variation and same material TIG
welding from super alloy with materials nickel use a artificially filler in experience
welding process have different of elongisitas and maksimum tensile strength; (3) the best
material to use flux steam 70 A is material super alloy with nickel use filler rod was
finding in this research.
Keywords: Metalography, TIG, Superalloy, SEM, Tensile Test

A. PENDAHULUAN perkembangan yang pesat akibat kemajuan


Dalam 20 tahun terakhir ini terjadi teknologi. Dalam dunia industri
kemajuan teknologi yang sangat pesat. perkembangan teknologi sangat besar
Kemajuan teknologi terjadi di berbagai pengaruhnya, dimana banyak
bidang, beberapa bidang yang mengalami dikembangkan berbagai produk, alat dan
dampak dari kemajuan teknologi juga material untuk semakin
diantaranya adalah bidang pengetahuan mempermudah manusia dalam menjalani
maupun bidang industri. Kedua bidang kehidupan.
tersebut merupakan sedikit contoh dari Salah satu fokus penelitian ini adalah
bidang-bidang yang mengalami penemuan dalam bidang material,

80
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
material yang akan dibahas adalah material lebih terarah akan bisa dilakukan.
yang memiliki kemampuan khusus yaitu Pengembangan tersebut dilakukan dengan
bahan paduan super berbasis nikel. Alasan tujuan agar perusahaan atau industri bisa
pemilihan material tersebut sebagai bahan meminimalisir waktu perbaikan dan biaya
penelitian karena material dengan jenis ini perbaikan. Komponen turbin pesawat
kurang dikenal oleh masyarakat umum umumnya dalam proses perbaikannya
tetapi sebenarnya banyak peralatan- harus dilakukan keluar negeri sehingga
peralatan vital yang ada di sekitar kita memakan waktu dan biaya yang terlalu
yang menggunakan jenis material ini. banyak, alternative lainnya adalah
Salah satu bentuk aplikasi material ini melakukan penggantian komponen yang
adalah pada turbin pesawat terbang dan berdampak sama yaitu mahalnya harga
pembangkit listrik. komponen pengganti.
Melihat begitu vitalnya penggunaan Salah satu bentuk metode perbaikan
bahan paduan berbasis nikel ini maka pada kerusakan terutama patahnya sudu
berbagai penelitian dilakukan untuk benar- turbin adalah dengan melakukan proses
benar mengetahui dan memahami pengelasan dengan metode TIG (Tungsten
bagaimana sebenarnya bentuk dan Inert Gas). Namun dalam penelitian ini
kemampuan material ini. Hal tersebut metode las TIG yang dilakukan
dilakukan guna melakukan pengembangan menggunakan filler yang berasal dari
terhadap material ini ke depannya maupun bahan sejenis (menggunakan turbin lain
sebagai sumber pengetahuan baru yang sejenis yang sudah tidak bisa
mengenai material ini. Salah satu langkah diperbaiki) atau bisa dikatan dengan
untuk mengetahui bagaimana kondisi dari melakukan rekayasa filler rod.
material ini, maka dilakukan pengujian Setelah dilakukan penyambungan
metalografi. tentunya perlu dilakukan pengujian lebih
Dengan pengujian metalografi akan mendalam terutama terkait dengan
bisa diketahui bagaimana kondisi benda sambungan tersebut. Pengujian terhadap
yang sebenarnya secara mendetail karena sambungan tetap diperlukan untuk
akan bisa diteliti bagaimana struktur mikro mengetahui seberapa besar kemampuan
dari suatu spesimen. Dengan pengetahuan dari material hasil dari proses perbaikan
mengenai metalografi bahan paduan super tersebut. Salah satunya adalah dengan
berbasis nikel ini pengembangan yang melakukan pengujian tarik.

81
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
Dengan data tersebut maka akan bisa 3. Proses pengelasan dan persiapan
ditentukan apakah perbaikan dengan jalan spesimen dilakukan di Bengkel Apink
penyambungan material paduan super Teknik, Karanganyar.
berbasis nikel yang memakai metode las 4. Pengujian Tarik dilakukan di
TIG dengan filler material yang serupa Laboratorium Bahan Teknik D3 Teknik
bisa diaplikasikan secara nyata. Jika Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas
memang mendukung untuk dilakukan Gajah Mada, Yogyakarta.
maka diharapkan akan mampu memenuhi Sudu turbin pada pesawat terbang
kriteria material yang sesuai dengan yang menggunakan material bahan
kebutuhan serta tidak membahayakan. paduan super dengan penambahan nikel
Dengan pengujian metalografi terhadap digunakan pada penelitian ini. Jenis
turbin dan pengujian tarik terhadap metode paduan super berbasis nikel yang di uji
perbaikan las TIG yang dilakukan, maka diduga merupakan jenis metal rene.
diharapkan akan diperoleh pengetahuan Penelitian eksperimen dilakukan pada
yang baru mengenai material paduan super penelitian ini. Pengumpulan data yang
berbasis nikel yang bisa berguna ke dilakukan dalam penelitian ini
depannya. menggunakan metode kuantitatif
eksperimental. Komposisi kimia dan SEM
B. METODE yang diujikan dilakukan pada bagian sirip
Penelitian Penelitian ini dilakukan di turbin pesawat terbang. Untuk pengujian
beberapa lokasi yang terpisah dikarenakan tarik dilakukan pada hasil pengelasan
untuk beberapa pengujian harus dilakukan bahan paduan super berbasis nikel yang
ditempat yang berbeda-beda. Tempat menggunakan metode pengelasan TIG
pengujian tersebut antara lain: dan filler yang direkayasa dari komponen
1. Komposisi kimia diketahui dengan sudu turbin yang sama. Dan standar
melakukan pengujian di PT. ITOKOH spesimen yang digunakan adalah JIS
CEPERINDO, Klaten. (Japan International Standard).
2. Pengujian Scanning Electron Prosedur Penelitian
Microscope (SEM) dilakukan di Gambar 1 menunjukkan tahapan penelitian
Lembaga Pengujian dan Penelitian yang dilakukan.
Terpadu (LPPT), Universitas Gajah
Mada (UGM), Yogyakarta.

82
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
Hasil Uji Metalografi Dengan SEM
Setelah diperoleh data hasil pengujian
komposisi kimia selnjutnya dilakukan
pengujian metalografi permukaan
spesimen dengan menggunakan mikroskop
elektron. Hasil pengujian SEM terhadap
spesimen uji ditunjukkan pada gambar 2
hingga gambar 5 :
1) Titik A
a) Perbesaran 1000 kali :
Gambar 1. Prosedur Penelitian
C. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Hasil Uji Komposisi Kimia
Berikut ini merupakan hasil
pengujian komposisi yang dilakukan Gambar 2. Struktur mikro Perbesaran
terhadap spesimen uji yang berupa bahan 1000 kali pada titik A.
paduan super berbasis nikel. b) Perbesaran 4000 kali :
Tabel 1. Tabel Daftar Komposisi Kimia
Spesimen Bahan Paduan Super
Berbasis Nikel.

Gambar 3. Struktur Mikro Perbesaran


4000 kali pada titik A.
2) Titik B
a) Perbesaran 1000 kali :

83
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
Setelah ukuran spesimen yang akan di uji
Gambar 4. Struktur Mikro Perbesaran
disesuaikan dengan standar yang
1000 pada titik B.
digunakan, selanjutnya masuk ketahapan
b) Perbesaran 4000 kali :
pengujian tarik. Pada penelitian ini
pengujian tarik dilakukan terhadap tiga
spesimen yang berbeda. Perbedaan
masing-masing spesimen terletak pada
arus yang digunakan saat melakukan
pengelasan. Arus yang digunakan adalah
70, 80, dan 100 ampere. Dan hasil
Gambar 5. Struktur Mikro Perbesaran
pengujian tarik pada ketika spesimen
4000 kali pada titik B.
tersebut ditunjukkan pada gambar 6 dan
dapat dilihat hasil datanya tabel 3.
Hasil Uji Tarik
Tabel 3 Hasil Uji Tarik
Pengujian selanjutnya yang dilakukan
pada penelitian ini adalah pengujian tarik.
Pad penelitian ini pengujian tarik
dilakukan terhadap hasil dari sambungan
las yang menggunakan bahan paduan
super dengan tambahan nilek pada metode
TIG (tungsten inert gas) dan filler yang
direkayasa dari bahan yang sama. Pada
penelitian ini digunakan standar uji tarik
JIS dengan rincian ukuran spesimen uji Gambar 6. Uji Tarik
pada tabel 2 berikut.
Tabel 2 Spesifikasi Ukuran Spesimen
Dengan Standar JIS Z2201

84
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
Pembahasan oksidasi dan thermal fatigue, serta memiliki
Analisis Hasil Uji Komposisi Kimia fracture toughness yang tinggi.
Berdasarkan hasil pengujian Menurut Smallman, 1999: 273, hasil
komposisi kimia yang dilakukan di PT. pengujian yang menunjukkan logam
Itokoh Ceperindo diperoleh hasil yang paduan yang terdiri dari matriks nikel yang
menunjukkan tiga unsur yang paling mengandung krom, titanium, alumunium
dominan yaitu Ni (63,71798 %), Cr dan kobalt yang larut termasuk dalam
(12,49353 %), dan Co (9,07492 %). Ketiga paduan Nimonic dan akan menghasilkan
unsur yang dominan itu selanjutnya struktur dengan matriks pengerasan larutan-
dimasukkan dalam situs http//:matweb.com padat atau presipitation hardening.
untuk mengetahui jenis paduan super Analisis Hasil Uji Mtalografi Permukaan
spesimen uji. Hasilnya menunjukkan Dari hasil pengujian struktur yang
bahwa spesimen uji diduga merupakan dilakukan terhadap spesimen menggunakan
jenis paduan super berbasis nikel Metal Scanning Electron Microscope (SEM)
Rene 95: dengan perbesaran 1000x dan 4000x
Tabel 4 Komposisi Kimia Metal Rene 95. diperoleh hasil yang menunjukkan adanya
ikatan precipitates dan matriks pada
permukaan logam.

Dari hasil tersebut terlihat nilai Ni, Cr, dan


Gambar 7. Penyebaran Precipitates (ɣ’)
Co pada spesimen uji mendakati spesifikasi
dari metal Rene 95. Dari hasil pengujian
tersebut bisa diketahui bahwa sudu turbin
pesawat terbang ini memiliki kandungan
unsur Ni yang tinggi mencapai 63% yang
membuat spesimen memiliki ketahanan
terhadap high thermal condition, ketahanan
Gambar 8. Penyebaran Matriks (ɣ)

85
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
Matriks terlihat berwarna terang pada penggunaan spesimen uji sebagai sudu
gambar 8, yang mana menunjukkan bahwa turbin pesawat yang mana lingkungan
struktur matriks ɣ merupakan struktur yang kerja dari spesimen uji merupakan tempat
dominan. Di dalam matriks ɣ diduga yang rawan untuk terjadinya oksidasi.
terbentuk ikatan unsur Cr23C6. Dengan
adanya ikatan unsur Cr23C6 membuat
spesimen uji bersifat keras dan getas.
Karbida Cr23C6 memiliki peran penting
dalam penguatan dengan menghambat
pergerakan dislokasi. Struktur lain yang
terlihat pada permukaan spesimen uji yang
berupa fasa ɣ’ precipitates yang Gambar 9. White Spot Defects
ditampilkan pada gambar berupa titik-titik Analisis Hasil Uji Tarik
hitam yang juga tersebar di antara fasa ɣ Dari hasil pengujian tarik yang telah
yang berwarna terang. Diduga pada bagian dilakukan terhadap hasil sambungan las
yang berwarna gelap (ɣ’ precipitates) bahan paduan super berbasis nikel dengan
mengandung banyak unsur alumunium (Al) filler bahan sejenis dan variasi arus 70, 80,
dan titanium (Ti). Dimana dalam fasa ɣ’ dan 100 A. Diperoleh hasil seperti Tabel 5.
precipitates terbentuk ikatan unsur Ni3Al Tabel 5 Hasil Uji Tarik
yang mana dengan adanya ikatan unsur ini No. A T (mm)L (mm) σ (MPa) ɛ (%)
akan membuat spesimen uji memiliki sifat 1 70 A 3.35 4.70 245.1 6.78
yang ulet. Semakin besar dan merata 2 80 A 3.80 5.80 234.1 9.94
persebaran fasa ɣ’ precipitates akan 3 100 A3.85 5.70 555.0 16.12
membuat spesimen uji memiliki keuletan Nilai pengujian tersebut selanjutnya
yang tinggi pula. dibandingkan dengan kondisi awal
Selain pembentukan struktur mikro yang spesimen tanpa kerusakan.
tampak pada permukaan spesimen uji, Tabel 6. Standar Uji Tarik Metal Rene 95
terlihat pula munculnya white spot defect Pengujian Mesin Hasil Pengukuran
pada permukaan. Pembentukan white spot Tegangan Tarik 210 MPa (Suhu 650oC)
defect ini umumnya terjadi akibat oksidasi Maksimum 240 MPa (Suhu 23oC)
pada permukaan spesimen uji., dimana hal 160 MPa (Suhu 650oC)
Tegangan Mulur
tersebut sangat sesuai dengan kondisi 180 MPa (Suhu 23oC)

86
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
getas. Hal tersebut diperkuat dengan tidak
Hasil dari pembandingan antara spesimen adanya cup dan cone pada permukaan
hasil pengelasan dengan spesimen yang patahan, selain itu patahan yang terjadi
masih pada kondisi normal menunjukkan membentuk sudut 90o terhadap sumbu
bahwa hasil pengelasan TIG yang normal.
dilakukan menggunakan arus 70 A dan
100 A menghasilkan sambungan yang
memenuhi syarat tegangan tarik maksimal,
dimana pada kondisi normal bahan
tersebut memiliki tegangan tarik maksimal
sebesar 240 MPa pada kondisi suhu kamar
Gambar 14. Perbandingan Uji Tarik
o
(23 C). Sementara hasil pengujian pada
Selanjutnya setelah melalui perhitungan
hasil las yang menggunakan arus 70 A dan
tegangan tarik maksimum, hasil
100 A diperoleh hasil tegangan tarik
pengelasan diperhitungkan keuletannya.
maksimumnya sebesar 245,16 MPa dan
Dengan pengujian tarik bisa diketahui
555,02 MPa. Berdasarkan hasil tersebut
seberapa besar nilai keuletan dari suatu
maka pengelasan dengan arus 70 A dan
benda. Pada penelitian ini perhitungan
100 A memenuhi syarat sebagai proses
yang digunakan adalah dengan teknik
perbaikan terhadap kerusakan yang
presentase perpanjangan (elongation).
membutuhkan proses pengelasan.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan
Dari hasil pengamatan hasil uji tarik pada
diperoleh hasil yang ditunjukkan pada tabel
spesimen uji terlihat terjadinya patahan
7.
saat benda mencapai tegangan maksimum
Tabel 7. Presentase Elongasi Spesimen Uji
(σu) yaitu saat garis pada grafik mencapai
No. Arus (A) ɛ (%)
titik tertinggi kemudian terjadi penurunan 1 70 6.78
seketika. Proses terjadinya patahan 2 80 9.94
seketika saat spesimen uji menerima 3 100 16.12
pembebanan tarik maksimum
menimbulkan tegangan geser maksimum Presentase tersebut jika dituliskan pada

yang memicu terjadinya dislokasi, angka, sehingga pertambahan panjang yang

sehingga patahan yang terjadi pada terjadi dari kondisi awal adalah pada hasil

spesimen uji tarik merupakan patahan pengelasan 70 A terjadi petambahan

87
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
panjang 3,86 mm, pada arus 80 A terjadi (Ni) terjadi secara merata pada
pertambahan panjang 4,97 mm, dan pada permukaan atau bisa dikatakan
arus 100 A terjadi pertambahan panjang mendominasi permukaan material.
sebesar 8,06 mm. Sementara penyebaran fasa γ’
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa precipitates cenderung lebih sedikit
pengelasan dengan arus 70 A memiliki dibandingkan fasa γ. Dari kondisi
tingkat keuletan yang sesuai dengan tersebut bisa diambil sebuah
kebutuhan penggunaan specimen, karena kesimpulan bahwa dengan dominasi
pertambahan panjangnya (elongasi) paling dari matriks γ yang diduga
rendah dibanding arus 80 A dan 100 A mengandung unsur Cr23C6 yang
yang dipakai pada saat pengelasan. Dari tersebar merata mengakibatkan bahan
perhitungan tegangan maksimum serta paduan super dengan tambahan nikel
elongasi yang terjadi maka dapat diambil memiliki kekerasan dan kekuatan
kesimpulan bahwa dengan arus pengelasan yang tinggi serta ketahanan yang baik
70 A akan diperoleh hasil yang baik dari terhadap korosi. Sementara fasa γ’
kedua faktor tersebut, sehingga bisa precipitates yang diduga mengandung
menjadi alternatif perbaikan kerusakan unsur Ni3Al membuat bahan paduan
pada sudu turbin pesawat terbang. super berbasis nikel memiliki keuletan
D. PENUTUP yang baik.
Simpulan 2. Material paduan super berbasis Nikel
Berdasarkan penelitian yang telah (Ni) yang mengalami proses
dilakukan serta pembahasan hasil analisis, pengelasan dengan menggunakan
diuraikan simpulan sebagai berikut : filler rod yang direkayasa dari bahan
1. Material paduan super yang berbasis sejenis dan penerapan variasi kuat
Nikel (Ni) pada kondisi normal telah arus pengelasan TIG memiliki nilai
memiliki sifat yang kuat serta keras, tegangan maksimum dan elongisitas
terlihat dari hasil pengamatan struktur yang berbeda-beda. Perbedaan nilai
mikro pemukaan pada kondisi normal. arus ini mempengaruhi banyak hal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satunya adalah pembentukan
penyebaran fasa matriks γ yang struktur mikronya. Hal tersebut
memberi sifat kuat dan keras dari terlihat dari nilai tegangan maksimum
bahan paduan super berbasis Nikel bahan pada kondisi normal mencapai

88
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
240 MPa sementara setalah dilakukan pengaplikasiannya dibutuhkan kekuatan
pegelasan terjadi perubahan besarnya serta elongasi yang kecil.
tegangan maksimum pada arus 70 A
diperoleh nilai 245 MPa, arus 80 A Saran
diperoleh nilai 234 MPa, dan pada Berdasarkan hasil penelitian dan
arus 100 A diperoleh nilai 555MPa. implikasi yang telah dilakukan serta untuk
Hal tersebut sejalan dengan bahan pertimbangan penelitian selanjutnya
penyebaran fasa γ yang terjadi yang yang, relevan maka disampaikan saran-
mana pada hasil pengelasan 100 A saran sebagai berikut :
terlihat terjadi penyebaran fasa terlihat 1. Diperlukan pendalaman terkait
terjadi penyebaran fasa γ yang sangat struktur mikro pada bahan paduan
dominan sementara pada kondisi super berbasis nikel yaitu dengan
pengelasan 80 A penyebaran dari fasa menggunakan SEM-EDX (Scanning
γ kalah dominan disbanding fasa γ Electron Microscopy – Energy
presipitat. Fasa γ matriks merupakan Dispersive X-Ray) agar pengamatan
struktur utama penyokong kekuatan. yang lebih baik serta fenomena yang
Hasil penelitian menunjukkan pengujian ada pada struktur mikro bisa teramati.
pengelasan yang menggunakan filler rod 2. Perlu dilakukan penerapan PWHT
untuk bahan paduan super dengan pada hasil sambungan las untuk
tambahan nikel (Ni) dengan konsisi mengetahui apakah hasil pengelasan
maksimum pada arus 70 A yang tersebut bisa lebih ditingkatkan lagi
menghasilkan tegangan maksimum dengan agar diperoleh hasil sambungan yang
lebih dari normal dan menunjukkan paling terbaik.
rendah nilai elongasi bila dibandingkan 3. Saat proses pengujian perlu
pengelasan dengan arus 80 A dan 100 A. diperhatikan persiapan baik dari
Nilai elongasi dari pengelasan dengan arus perlakuan mekanik yang dilakukan
70A hanya sebesar 6% saja. Dari kondisi serta keakuratan ukuran standar
tersebut tentunya sesuai dengan kebutuhan spesimen pengujian agar diperoleh
perbaikan bahan paduan super berbasis nilai pengujian yang akurat.
nikel yang dalam hal ini merupakan bahan 4. Untuk penelitian selanjutnya
utama pembuat sudu turbin, yang pada direkomendasikan menggunakan
pengujian struktur mikro yang lebih

89
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408
lengkap seperti SEM-EDX dan 2014/09/material-super-alloy.html
pada tanggal 28 Januari 2016.
melakukan teknik pengelasan jenis
JIS. (1998). JIS Handbook Z2201. Jepang:
lain agar diperoleh hasil yang lebih JIS.
jelas dan rinci serta menambah JEOL Ltd. (2011). SEM: Scanning
alternatif langkah perbaikan. Electron Microscope A to Z. Tokyo:
JEOL Ltd.
DAFTAR PUSTAKA
R-Tech Welding Equipment. (2010). Guide
Anrial, H. (2014). Metalurgi Fisik. to TIG Welding. United Kingdom.
Yogyakarta: Andi Offset. Reed, R.C. (2006). The Superalloys
An Intriduction to Electron Microscopy. Fundamentals and Applications.
(2010). Jerman: FEI Booklet. New York: Cambridge University
Press.
Courtney, T.H. (2009). Mechanical
Behavior, Testing and Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Manufacturing Properties of Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Materials. Columbia: Waveland Bandung: Alfabeta
Press. Zipperian, D.C. (2011). Metallographic
Ekwan Prasetyo, Material superalloy, Handbook. Arizona: PACE
diakses melalui laman Technologies.
http://ekwanprasetyo.blogspot.co.id/

90
NOZEL, Volume 01 Nomor 02, Mei 2019, 80 – 90
DOI: https://doi.org/10.20961/nozel.v1i2.31408

Anda mungkin juga menyukai