Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Field trip atau kuliah lapangan adalah sebuah perjalanan studi lapangan
untuk melakukan penelitian secara langsung di lapangan, karena pada
dasarnya awal dari sebuah teori terlahir karena penelitian yang dilakukan di
lapangan. Sehingga membuktikan serta membandingkan kebenaran dari teori
yang telah ada, maka mata kuliah field trip atau kuliah lapangan ini perlu dan
mutlak untuk dilakukan. Sehingga dengan dijalankannya progam ini
diharapkan mahasiswa tidak hanya menerima teori secara mentah saja namun
juga dapat mengetahui perbedaan didalam teori yang dipelajarinya dengan
kondisi dilapangan yang sesungguhnya serta dapat menganalisa dengan baik
apabila berhadapan langsung dilapangan.
Latar belakang diadakannya field trip ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang materi-materi pelajaran yang telah dijelaskan
dikampus dan diharapkan dengan ini mahasiswa mampu melakukan
penelitian secara mandiri untuk mengetahui secara lebih detail lagi tentang
materi yang dia pilih dan dapat menjadi acuan dasar dalam membuat sebuah
skripsi ataupun proposal praktek kerja lapangan nantinya. Materi dasar yang
diberikan dikampus merupakan bersifat umum dan masih perlu
perkembangan yang lebih lanjut sehingga diperlukan suatu perjalanan studi
lapangan lebih lanjut dan secara langsung dapat mengenali alat yang
digunakan untuk menguji suatu struktur.
BPPT PUSPIPTEK adalah tempat pusat penelitian dan pengujian bahan
sebelum bahan material itu digunakan di lapangan . Hal ini bertujuan agar
dapat mengetahui seberapa besar kekuatan bahan yang akan digunakan dan
untuk meminimalisir terjadinya kegagalan struktur karena bahan yang
digunakan belum lulus uji analisa bahan.

1
1.2 Tujuan Field Trip
Tujuan diadakannya mata kuliah flied trip ini adalah :
a. Untuk melakukan pengamatan secara langsung dilapangan tentang
materi yang telah dipelajari di kampus sehingga mahasiswa dapat
mempraktekkannya secara langsung pada berbagai macam jenis alat
penguji.
b. Memahami dan merasakan langsung pekerjaan dilapangan sebelum
memasuki dunia pekerjaan
c. Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain (Memorandum Of
Understanding) untuk meningkatkan skill mutu yang dimiliki oleh
masing-masing mahasiswa

1.3 Manfaat Fieldtrip


Perjalanan Field Trip ini mempunya manfaat, diantaranya :
a. Dapat mengetahui pekerjaan dilapangan yang sebenarnya
b. Membawa mahasiswa ke dunia pekerjaan
c. Menambah wawasan mahasiswa tentang bidang yang diambilnya
d. Mencari referensi untuk membuat sebuah skripsi
e. Mempererat hubungan antara dosen mahasiswa

1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


a. Waktu
Field trip dilaksanakan mulai tanggal 22 Januari 2018 dan berakhir
pada 25 Januari 2018
b. Tempat
Tempat pelaksanaan flied trip ini dilakukan di tiga tempat yaitu Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material (P2MM LIPI), Balai Besar Teknologi
dan Struktur, dan PT. Angkasa Pura II

2
BAB II
PELAKSANAAN FIELD TRIP

2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksaan


Ada tiga lokasi kunjungan yang dilakukan pada field tip kali ini
a. Tanggal 23 Januari 2018 jam 12.00 Kunjungan Pusat Penelitian Matalurgi
dan Material (P2MM LIPI)
b. Tanggal 23 Januari 2018 jam 15.30 Kunjungan Balai Besar Teknologi dan
Struktur
c. Tanggal 24 Januari 2018 jam 08.00 Kunjungan PT. Angkasa pura II

2.2 Pelaksanaan Field Trip


2.2.1 Pusat Penelitian Matalurgi dan Material (P2MM LIPI)
Pusat penelitian ilmu pengetahuan teknologi (PUSPIPTEK) adalah
kawasan riset terbesar di Indonesia yang dikenal sebagai kawasan
PUSPIPTEK terletak di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi
Banten. Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di
Indonesia maka PUSPIPTEK dirancang untuk menjadi kawasan yang
mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan penelitian dan
pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan
keahlian yang telah terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.
Didalam laboratorium kami dijelaskan tentang pengujian bahan
material untuk struktur bangunan, salah satunya yaitu laboratorium
pengujian tahan lama baja terhadap korosif. Dalam pengujian itu, suatu
sempel baja diuji dengan dikondisikan seperti yang ada dipalangan,
salah satu caranya yaitu diletakan didalam box (Salt Fog Tes) dengan
kadar garam 5%, secara kebetulan baja yang sedang diuji itu adalah
bahan yang akan digunakan untuk pelabuhan, maka harus dibuat 5%
kadar garamnya untuk menyerupai keadaan yang sebenarnya yang ada
dipalangan. Tujuannya yaitu untuk dapat mengetahui sebarapa lama
baja itu dapat beratahan di lingkungannya dan mencari solusi
pemecahan masalah untuk membuat baja itu dapat bertahan lebih lama,

3
salah satu caranya adalah memberikan lapisan tambahan diluar bahan
seperti melakukan pengecatan pada objek yang diuji. Hasilnya adalah
dapat memperlambat pengaratan yang terjadi pada baja tersebut.

Gambar 1 : Salt Fog Tes (Semprot Kabut Garam)

Pada laboratorium selanjutnya adalah laboratorium pengujian gaya


tarik terhadap suatu baja. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
seberapa kuat baja itu dapat menahan beban yang ada disekitarnya dan
menjadi tulangan suatu beton. Untuk pengujian baja itu sendiri
dilakukan dengan menggunakan mesin khusus untuk memberikan gaya
tarik terhadap baja tersebut.

4
Gambar 2 : Alat Uji Tarik Baja (Universal Testing Mechine)

Laboratorium berikutnya adalah tempat pengujian baja tentang


struktur penyusun baja itu sendiri, jadi di lab itu sendiri terdapat sejenis
mikroskop yang dapat melihat molekul-molekul penyusun baja. Output
yang dihasilkan adalah dapat mengetahui bagaimana susunan baja itu
sendiri, apakah baja itu merupakan bahan campuran yang baik atau
tidak dan dampaknya bagi bangunan itu sendiri.

Gambar 3 : SEM (Scenning Elektron Microscope)

5
Dari ketiga lab yang telah dikunjungi maka dapat sedikit
disimpulkan bahwa pengujian baja ini sangat berpengaruh pada struktur
suatu bangunan contohnya bangunan yang menggunakan baja
seutuhnya adalah jembatan baja, pada jembatan itu menggunakan baja
sebagai bahan utama untuk membangun struktur rangkaian yang
sedemikian rupa untuk dapat menghasilkan sebuah jembatan yang kuat.
Sebelum itu pasti sudah dilakukan sebuah riset untuk mengetahui
seberapa kuat baja tersebut dan seberapa lama baja itu akan bertahan.
Dengan mengetahui hal ini maka sang pengelola akan lebih mudah
untuk memonitoring dan mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti
struktur tersebut. Dan bukan hanya jembatan baja saja yang menggukan
baja seutuhnya, seperti contoh lainnya adalah baja digunakan sebagai
tulangan suatu beton.

2.2.2 Balai Besar Teknologi dan Struktur


Balai Besar Teknologi dan Struktur adalah cabang dari Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang merupakan lembaga
pemerintah non departemen yang berada dibawah koordinasi
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengkajian dan peneratan
teknologi. Badan ini mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan tugas
pemerintahan dibidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan
mempunyai fungsi diantaranya sebagai pengkajian dan penyusun
kebijakan nasional dibidang pengkajian dan penerapan teknologi.
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT.
Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi
pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi
dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta
membina alih teknologi. Penyelenggaraan pembinaan dan peleyanan
adminitrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan,

6
organisasi, tatalaksana kepegawaian, keuangan kearsipan persandian,
perlengkapan dan rumah tanah tangga.
Dalam kunjungan kami dibawa untuk melihat pengujian beton,
dalam hal ini beton yang sudah jadi (beton cetak) diuji kekuatannya
sebelum kelapangan untuk digunakan. Dalam lab ini hampir sama
dengan sebelumnya, disini juga dilakukan pengujian tarik, tekan, dan
seberapa lama akan bertahan dalam menghadapi segala situasi dan
kondisi yang ada. Pada kunjungan yang pertama kami langsung dibawa
ke lab dan ditunjukan beberapa alat yang digunakan untuk menguji
tahan beton.

Gambar 4 : Alat Uji Tekan Beton (ASTM)

Pengujian beton dilakukan dengan menggunakan getaran untuk


dapat mengetahui seberapa kuat beton itu. Diantaranya beton-beton
yang diuji adalah beton untuk bantalan kereta api, untuk jalur LRT, dan
untuk tiang pancang atau paku bumi. Selain itu ada juga lab yang
digunakan untuk pengujian bahan pembuatan sayap pesawat terbang,
dengan tujuan dapat mengetahui seberapa besar kekuatan bahan
tersebut untuk dapat menahan getaran dari mesin itu sendiri dan dapat
bertahan dalam segala situasi.

7
Gambar 5 : Alat Penguji Pembuatan Bahan Sayap Pesawat Terbang

Alat yang digunakan untuk melakukan pengujian pun berstandar


internasional demi menciptakan riset yang baik yang dapt digunakan
dengan aman dan meminimalisir kegagalan konstruksi.

2.2.3 PT Angkasa Pura II


PT Angkasa Pura II (Persero) adalah badan usaha milik Negara
yang bergerak dibidang pengelolaan dan pengusahaan bandar udara di
Indonesia, bersama dengan PT Angkasa Pura I yang menitik beratkan
pelayanan pada Indonesia bagian barat.
Tujuan dari didirikannya perusahaan ini adalah untuk menjalankan
pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan
jasa terkait Bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan
potensi sumber daya yang dimiliki san penerapan praktik tata kelola
perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan
produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan
masyarakat.
PT Angkasa Pura II kini telah mengelola 14 bandara di Indonesia,
salah satunya yang terbesar yaitu di Bandara Internasional Soekarno-
Hatta (Jakarta). Pada bandara ini sedang mengalami beberapa berbaikan

8
dan pelebaran lapangan terbang. Dalam hal ini kami memfokuskan diri
pada pembangunan yang ada di bandara ini. Materi yang diberikan
yaitu berupa perencanaan pembangunan perluasan lapangan terbang
dan perbaikan pada lintasan yang sudah mulai rusak dengan menambal
menggunakan cor beton. Dan bagian yang dilakukan perluasan
menggunakan pondasi cakar ayam dikarenakan lahan yang ada adalah
sebagian besar berupa tanah rawa sehingga dibuatlah pondasi cakar
ayam yang diperluas sehingga menjadi suatu pondasi sarang laba-laba.
Untuk perbaikan lapangan terbang yang telah rusak dilakukan
penambalan dengan melakukan pengecoran beton kelas K-350 lalu
ditutup dengan lapisan aspal, dengan kemiringan tambalan sebesar 1%
pada ujung tambalan yang mengalami perbedaan ketinggian, contoh
jika dilakukan penambalan dengan perbedaan ketinggian 1 cm maka
harus membuat jarak sepanjang 1 m barulah mendapat kemiringan yang
cukup agar tidak dapat mengganggu pesawat terbang untuk melakukan
take off ataupun landing.

Gambar 6 : Contoh Perbandingan Kemiringan Runaway yang Akan


Diperbaiki

9
Gambar 7 : Perencanaan Pembangunan Runway Utara
Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Pembangunan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak


hanya terfokus pada perluasan area bandara tapi juga terfokus pada
pelayanan bandara, salah satunya yaitu Kereta Api bandara dan Sky
Train. Untuk kereta api bandara kini telah dibangun sebuah stasiun
untuk transportasi keluar bandara menggunakan kereta api. Untuk Sky
Train Bandara menggunakan jalur khusus dengan kapasitas penumpang
lebih sedikit. Pada proyek pembuatan jalur Sky Train, semua beton
yang digunakan adalah beton Precast atau beton cetak, dengan kelas K-
500. Sky Train ini berfungsi untuk melayani transportasi antar terminal,
dimana ada 3 (tiga) terminal yang terdapat di Bandara Soekarno-Hatta
ini.

10
BAB III
PENUTUP

c.1 Kesimpulan
Dari perjalanan Field Trip ini dapat disimpulkan bahwa kualitas bahan
maupun pelayanan yang berikan merupakan suatu hal yang harus dicapai
karena hal tersebut berkaitan dengan pelayanan publik (public service) yang
artinya menyangkut orang banyak. Artinya jika suatu kesalahan kecil yang
dilakukan tidak diperhatikan dan tidak diperbaiki maka akan menjadi sebuah
kesalahan yang fatal yang berakibat pada orang banyak. Pelayanan publik
yang diberikan oleh Bandara Internasional Soekarno-Hatta membuktikan
bahwa ilmu yang dimiliki dimanfaatkan untuk keperluan orang banyak. Dan
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) berperan
sebagai badan penyeleksi bahan agar bahan yang digunakan dapat diuji
terlebih dahulu sebelum digunakan dilapangan dengan tujuan dapat berfungsi
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan bersama.

c.2 Saran
1. Diharapkan agar pihak kampus untuk dapat menjalin kerjasama dengan
perusahaan yang telah dikunjungi (Memorandum Of Understanding)
2. Dari sekian banyak kegiatan seharusnya kegiatan tersebut terfokus pada
tujuan awal diadakannya Field Trip yaitu untuk kuliah lapangan dengan
harapan diperbanyak kunjungan ke perusahaan besar lainnya baik itu
swasta maupun negeri

11
DAFTAR PUSTAKA
http://googleweblight.com/ http:// b2tks.bppt.go.id/

12

Anda mungkin juga menyukai