Anda di halaman 1dari 17

Nama : Astoni Sinambela

Nim : 5171121001

Mk : Metalurgi Phisich

1. Jelaskan skala temperatur yang anda ketahui, dan lengkapi dengan gambar dan
hubungan persamaan antara skala temperatur satu sama lain (Temperatue Scales)
Jawab :
skala temperatur yg saya ketahui antara lain :

Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer
yang paling dikenal adalah Celsius, Reaumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara
satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti.

C :R : ( F – 32 ) =5 : 4 : 9

K=C + 273

Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya
dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang
lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena
jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain.

2. Pada pengukuran temperatur (TEMPERATURES MEASUREMENT) dikenal bahan-bahan


dan jenis-jenis pengukuran temperatur, kelompokkan jenis pengukuran temperatur
berdasarkan batas temperatur yang akan diukur.
Lengkapi dengan gambar dan keterangan apa yang dimaksud dengan
a.        Termometer Ekspansi Logam (Metal-expansion Thermometer)
b.      Pyrometer Optik (Optical Pyrometer)
c.       Pyrometer Perekam dan Pengontrol (Recording and Controlling Pyrometer)
d.      Material Thermocople (Thermocouple Materials)
e.         Termometer Hambatan (Resistance Thermometer)
f.        Liquid-expansion Thermometers
g.      Radiation Pyrometer
h.      Temperatures Measurement by Color
i.        Measurement of Emf
j.        Thermoelectric Pyrometer

jawab :
a. Termometer Ekspansi Logam (Metal-expansion Thermometer) dibuat berdasarkan
prinsip tentang perluasan dengan panas dan kontraksi dengan dingin

   b. Pyrometer Optik (Optical Pyrometer)

Prinsip Kerja Pyrometer • Pyrometer Optik bekerja berdasarkan prinsip dasar menggunakan
mata manusia untuk mencocokkan kecerahan objek panas dengan kecerahan filamen lampu
yang dikalibrasi di dalam instrumen. Radiasi dari sumber dipancarkan dan lensa objektif
optik menangkapnya.

c. Pyrometer Perekam dan Pengontrol (Recording and Controlling


Pyrometer)sebagai alat ukur

d.      Material Thermocople (Thermocouple Materials)


Tipe J, K, T, & E adalah termokopel “Base Metal”, jenis termokopel yang paling umum.
Termokopel tipe R, S, dan B adalah termokopel “Noble Metal”, yang digunakan dalam
aplikasi suhu tinggi (lihat kisaran suhu termokopel untuk detail).

e.         Termometer Hambatan (Resistance Thermometer)


Termometer resirtor adala termometer yg dibuat berdasarkan perubahan jenis suatu
penghantar karna perubahan suhu.

f.        Liquid-expansion Thermometers
Cairan yang digunakan dalam termometer memiliki koefisien ekspansi sedang untuk
mengukur suhu tubuh dimana padatan memiliki sangat rendah dan gas memiliki koefisien
ekspansi yang sangat tinggi. ... Merkuri adalah satu-satunya dalam keadaan cair pada suhu
kamar. Ini digunakan dalam termometer karena memiliki koefisien ekspansi yang tinggi.

g.      Radiation Pyrometer

Pyrometer, alat untuk mengukur suhu yang relatif tinggi, seperti yang ditemukan di tungku.
Kebanyakan pirometer bekerja dengan mengukur radiasi dari tubuh yang suhunya akan
diukur. Perangkat radiasi memiliki keuntungan karena tidak harus menyentuh bahan yang
sedang diukur.

h.      Temperatures Measurement by Color


Temperatur warna secara konvensional diekspresikan dalam kelvin, menggunakan simbol K,
satuan ukuran untuk temperatur absolut. Temperatur warna lebih dari 5000 K disebut "warna
dingin" (kebiru-biruan), sedangkan suhu warna yang lebih rendah (2700-3000 K) disebut
"warna hangat" (kekuningan).

i.        Measurement of Emf
Apa satuan pengukuran untuk EMF?
volt
Ini disingkat E dalam sistem metrik internasional tetapi juga, populer, sebagai ggl. Terlepas
dari namanya, gaya gerak listrik sebenarnya bukan gaya. Biasanya diukur dalam satuan volt,
setara dalam sistem meter – kilogram-detik hingga satu joule per coulomb muatan listrik.

j.        Thermoelectric Pyrometer

Thermo Electric Pyrometer. Pyrometer adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur
suhu yang sangat tinggi seperti suhu tungku. Ini bekerja pada prinsip efek termo listrik. ...
Arus termoelektrik yang dihasilkan dapat dideteksi oleh galvanometer dan skala
galvanometer dikalibrasi.
3. Pada bidang Metalurgy kita perlu mengatahui mikrostruktur dengan salah satu catanya
yaitu METALLOGRAPHY, jelaskan apa tujuan kita melakukan metallogtaphy (Introduction),
dan jelaskan langkah-langkah metallogtaphy berikut lengkap dengan gambar
a.      Cara mengambil sample matal yang akan kita metalograpy (Sampling)
b.      Langkah dan bahan Rough Grinding
c.       Langhak dan bahan Mounting
d.      Langkah dan bahan Intermediate Polishing
e.       Langkah dan bahan Fine Polishing
f.        Teknik Etching
g.      Jenis-jenis Metallurgical Microscopes

jawab :
jelaskan apa tujuan kita melakukan metallogtaphy Mengetahui prosedur proses
pemotongan sampel dan menentukan teknik pemotongan yang tepat dalam
pengambilan sampel metalografi, sehingga didapat benda uji yang representatif

a.      Cara mengambil sample matal yang akan kita metalograpy (Sampling)


Menempatkan sampel pada suatu media, untuk memudahkan penanganan sampel yang
berukuran kecil dan tidak beraturan tanpa merusak sampel

b.      Langkah dan bahan Rough Grinding


Meratakan dan menghaluskan permukaan sampel dengan cara menggosokkan sampel
pada kain abrasif / amplas
Grinding (Pengamplasan)
 Bahan : sampel pengujian, kertas amplas berbagai grit, air
 Alat : mesin amplas

c.       Langhak dan bahan Mounting


Spesimen yang berukuran kecil atau memiliki bentuk yang tidak beraturan akan sulit
untuk ditangani khususnya ketika dilakukan pengamplasan dan pemolesan akhir. 
Mounting
 Bahan : sampel pengujian; resin, hardener (castable mounting); bubuk bakelit
( compression mounting)
 Alat : cetakan; alat khusus compression mounting

d.      Langkah dan bahan Intermediate Polishing


Polishing (Pemolesan)
Setelah diamplas sampai halus (600#), sampel harus dilakukan pemolesan.
Pemolesan bertujuan untuk memperoleh permukaan sampel yang halus bebas goresan
dan mengkilap seperti cermin dan menghilangkan ketidakteraturan sampel hingga
orde 0.01 μm.
Tahap pemolesan dimulai dengan pemolesan kasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan
dengan pemolesan halus. Ada 3 metode pemolesan antara lain yaitu sebagai berikut :
a. Pemolesan Elektrolit Kimia
b. Pemolesan Kimia Mekanis
c. Pemolesan Elektro Mekanis (Metode Reinacher)

e.       Langkah dan bahan Fine Polishing

Polishing (Pemolesan)
 Bahan : sampel pengujian, kain poles, alumina
 Alat : mesin poles
Tahap pemolesan dimulai dengan pemolesan kasar terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan dengan pemolesan halus. Ada 3 metode pemolesan antara lain yaitu
sebagai berikut :
a.  Pemolesan Elektrolit Kimia
Hubungan rapat arus & tegangan bervariasi untuk larutan elektrolit dan material
yang berbeda dimana untuk tegangan, terbentuk lapisan tipis pada permukaan, dan
hampir tidak ada arus yang lewat, maka terjadi proses etsa. Sedangkan pada
tegangan tinggi terjadi proses pemolesan.
b. Pemolesan Kimia Mekanis
Merupakan kombinasi antara etsa kimia dan pemolesan mekanis yang dilakukan
serentak di atas piringan halus. Partikel pemoles abrasif dicampur dengan larutan
pengetsa yang umum digunakan.
c.  Pemolesan Elektro Mekanis (Metode Reinacher)
Merupakan kombinasi antara pemolesan elektrolit dan mekanis pada piring
pemoles. Metode ini sangat baik untuk logam mulia, tembaga, kuningan, dan
perunggu.

f.        Teknik Etching
Etching (Etsa)
Etsa merupakan proses penyerangan atau pengikisan batas butir secara selektif
dan terkendali dengan pencelupan ke dalam larutan pengetsa baik menggunakan
listrik maupun tidak ke permukaan sampel sehingga detil struktur yang akan diamati
akan terlihat dengan jelas dan tajam. Untuk beberapa material, mikrostruktur baru
muncul jika diberikan zat etsa. Sehingga perlu pengetahuan yang tepat untuk memilih
zat etsa yang tepat.
a.  Etsa Kimia
Merupakan proses pengetsaan dengan menggunakan larutan kimia dimana zat
etsa yang digunakan ini memiliki karakteristik tersendiri sehingga pemilihannya
disesuaikan dengan sampel yang akan diamati. Contohnya antara lain : nitrid
acid / nital (asam nitrit + alkohol 95%), picral (asam picric + alkohol), ferric
chloride, hydroflouric acid, dll. Perlu diingat bahwa waktu etsa jangan terlalu lam
(umumnya sekitar 4 – 30 detik), dan setelah dietsa, segera dicuci dengan air
mengalir lalu dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan alat pengering.
b.  Elektro Etsa (Etsa Elektrolitik)
Merupakan proses etsa dengan menggunakan reaksi elektoetsa. Cara ini
dilakukan dengan pengaturan tegangan dan kuat arus listrik serta waktu
pengetsaan. Etsa jenis ini biasanya khusus untuk stainless steel karena dengan etsa
kimia susah untuk medapatkan detil strukturnya

g.      Jenis-jenis Metallurgical Microscopes

Pengamatan metalografi dengan mikroskop dapat dibagi dua, yaitu :


1. Metalografi makro, yaitu pengamatan struktur pembesaran 10 – 100 kali
2. Metalografi mikro, yaitu pengamatan struktur pembesaran di atas 100 kali
Mode perpatahan material secara umum dapat dibagi dua, yaitu perpatahan ulet yang
berkarakter berserabut (fibrous) dan gelap (dull), dan perpatahan getas dimana permukaan
patahan berbutir (granular) dan terang. 
Metode perhitungan besar butir
Ada tiga metode yang direkomendasikan ASTM, yaitu :
 Metode Perbandingan
Foto mikrostruktur bahan dengan perbesaran 100x dapat dibandingkan dengan grafik
ASTM E112-63, dapat ditentukan besar butir. Nomor besar butir ditentukan dengan
rumus :
N–2n-1
Dimana N adalah jumlah butir per inch2 dengan perbesaran 100x. Metode ini cocok
untuk sampel dengan butir beraturan.
 Metode Intercept (Heyne)
Plastik transparan dengan grid (bergaris kotak-kotak) diletakkan di atas foto atau
sampel.
Metode Planimetri (Jeffries)
Metode ini menggunakan lingkaran yang umumnya memiliki 5000 mm2.

4. Metallurgy Fisik salah satu tujuannya adalah untuk mengubah sifat material sesuai dengan
tujuan penggunaan dengan cara Fisika, Kimia, Elektro Kimia dan Perlakuan Panas,
setelah kita lakukan pengubahan sifat maka dilanjurkan dengan uji sifat mekanik (TEST
FOR MECHANICAL PROPERSTIES).
Jelaskan dengan gambar dan keterangan apa yang dimaksud dengan
a.      Hardness
b.      Elastic Hardness
c.       Resistance to Cutting or Abrasion

jawab :

a.      Hardness
Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi yang terlokalisasi. Istilah ini
dapat berlaku untuk deformasi dari lekukan, goresan, pemotongan atau pembengkokan. Pada
logam, keramik dan sebagian besar polimer, deformasi yang dipertimbangkan adalah
deformasi plastis permukaan.
b.      Elastic Hardness
Kekerasan adalah ukuran ketahanan terhadap deformasi plastis lokal yang disebabkan oleh
lekukan mekanik atau abrasi. Beberapa bahan (mis. Logam) lebih sulit daripada yang lain
(mis. Plastik, kayu)

c.       Resistance to Cutting or Abrasion

Memotong standar resistensi


Dua standar, ASTM 1790 dan ISO 13997, menggunakan tes di mana pisau cukur digunakan
untuk melakukan pemotongan. ... Sarung tangan level 5 yang dipotong harus menahan
setidaknya 3.500 gram (7,7 pon) pada blade tanpa bahan yang menembus. EN 388 adalah
standar lain yang lebih luas.

5. Pada umumnya yang dikenal pada bidang teknik pada pengukuran kekerasan berdasarkan
jejak identasi (Resistance to Indentation), jelaskan dengan gambar dan persamaan tentang
uji kekerasan berikut:
a.      Brinner Hardness Test
b.      Reckwell Hardness Test
c.       Vickers Harness Test
d.      Microhardness Test

jawab :
a.      Brinner Hardness Test
Untuk apa uji kekerasan Brinell?
Metode uji kekerasan Brinell seperti yang digunakan untuk menentukan kekerasan Brinell,
didefinisikan dalam ASTM E10. Paling umum digunakan untuk menguji bahan yang
memiliki struktur yang terlalu kasar atau yang memiliki permukaan yang terlalu kasar untuk
diuji menggunakan metode pengujian lain, mis., Coran dan tempa.

b.      Reckwell Hardness Test


Bagaimana Anda menguji kekerasan Rockwell?
Uji kekerasan Rockwell mengukur kekerasan dengan cara sesederhana mungkin: dengan
menekan indentor ke permukaan material dengan beban tertentu dan kemudian mengukur
seberapa jauh indentor dapat menembus. Sebagian besar waktu, indentor terbuat dari bola
baja atau berlian

c.       Vickers Harness Test


Uji kekerasan Vickers dikembangkan pada tahun 1921 oleh Robert L. Smith dan George E.
Sandland di Vickers Ltd sebagai alternatif dari metode Brinell untuk mengukur kekerasan
bahan. [1] Tes Vickers sering lebih mudah digunakan daripada tes kekerasan lainnya karena
perhitungan yang diperlukan tidak tergantung dari ukuran indentor, dan indentor dapat
digunakan untuk semua bahan terlepas dari kekerasan. Prinsip dasar, seperti halnya semua
ukuran umum kekerasan, adalah mengamati kemampuan material untuk menahan deformasi
plastis dari sumber standar.

d.      Microhardness Test
Pengujian Microhardness adalah metode untuk menentukan kekerasan atau ketahanan
material terhadap penetrasi ketika sampel uji sangat kecil atau tipis, atau ketika daerah kecil
dalam sampel komposit atau pelapisan diukur.

6. Hasil pengukuran k
eketasan ditentukan oleh akurasi dari penjejak dan keakurantan pengukuran (Accuracy of
Any Indentation Hardness Test). Jelaskan dengan gambar apa yang dimaksud dengan:
a.      Kondisi dari identor/ Condition of the Indenter
b.      Akurasi dari pemberian beban/ Accuracy of Load Applied
c.       kecepatan pemberian beban/ Impact Loading
d.      Ketebalan Benda kerja/ Thickness of Specimen
e.       Lokasi penekanan/ Location of Impressions
f.        Keseragaman dari benda yang diuji/ Uniformity of Material

jawab :

a.      Kondisi dari identor/ Condition of the Indenter


b.      Akurasi dari pemberian beban/ Accuracy of Load Applied
c.       kecepatan pemberian beban/ Impact Loading
d.      Ketebalan Benda kerja/ Thickness of Specimen
e.       Lokasi penekanan/ Location of Impressions
f.        Keseragaman dari benda yang diuji/ Uniformity of Material

7. Semua Pengujian mempunyai kelebihan dan kekurangan, jelaskan masing-masing


kelebihan dan kekurangan 4 macam uji kekerasan di atas (Advantages and Disadvantage
if Diffferent Types of Test)
Jawab :
Kelebihan metoda Brinell :
Sangat dianjurkan untuk material-material atau bahan-bahan uji yang bersifat heterogen
Kekurangan metoda Brinell :
Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi      
Lama, sekali pengujian bisa menyita waktu hingga 5 menit, belum termasuk persiapan
dan perhitungannya.
Kelebihan metoda Vickers :
dianjurkan untuk pengujian material yang sudah di proses case hardening, dan proses
pelapisan dengan logam lain yang lebih keras      
tidak merusak karena hasil indentasi sangat kecil, dan biasanya bahan uji bisa dipakai
kembali
Kekurangan metoda Vickers :
Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi       
Lama, sekali pengujian bisa menyita waktu hingga 5 menit, belum termasuk persiapan
dan perhitungannya.

8. Jelaskan dengan tabel dan persamaan hubungan nilai hasil uji kekerasan(Hardness
Conversion)
Jawab :
Ada sejumlah besar metode pengujian kekerasan yang tersedia (Vickers, Brinell, Rockwell,
Meyer dan Leeb). Meskipun dalam banyak kasus tidak mungkin untuk memberikan konversi
yang tepat, dimungkinkan untuk memberikan perkiraan tabel perbandingan bahan khusus
untuk baja.

9. Apa itu tegangan dan regangan, jelaskan dan kengkapi dengan gambar (Stress and Strain)
Jawab :
 Tegangan geser ialah tegangan yang bekerja sejajar dengan bidang pembebanan
dilambangkan dengan Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua
gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, gaya tidak segaris namun
pada penampangnya tidak terjadi momen.Tegangan ini banyak terjadi pada
konstruksi seperti sambungan keling, gunting, dan sambungan baut.
 Regangan merupakan perubahan bentuk per satuan panjang pada suatu batang
.Semua bagian bahan yang mengalami gaya -gaya luar, dan selanjutnya tegangan
internal akan mengalami perubahan bentuk (regangan). Misalnya di sepanjang
batang yang mengalami suatu beban tarik aksial akan teregang atau diperpanjang,
sementara suatu kolom yang menopang suatu beban aksial akan tertekan atau
diperpendek.

10. Bagaimana cara kita mengketahui kekuatan tarik logam (The Tensile Test)
Jawab :
dapat dilihat Batang A ujungnya dijepit pada penjepit bagian atas dan ujung bawahnya
ditarik oleh gaya aksial F. Akibat beban P dan berat batang,
penampangpenampangmelintang batang ( penampang normal ) mengalami tegangan
tarik. Gaya tarik F jika terus ditambah besarnya akan menyebabkan beberapa perubahan
pada batang seperti menciutnya penampang (necking) dan jika sampai batas maksimum,
batang akan putus.Untuk kestabilan dan keamanan konstruksi, perhitungan kekuatan dan
tegangan bahan hanya dibatasi pada daerah elastic, yakni dimana daerah tegangan dan
sifat-sifat bahan lainnya akan kembali pada keadaan semula (sebelum diberi beban), jika
gaya-gaya luar dihilangkan.

11. Hasil uji tarik akan detahui beberapa titik penting pada hasil uji, jelaskan sifat uji tarik
yang kamu ketahui, lengkapi dengan gambar (Tensile Properties), dan bagaimana
menentukan
a.      Proportional Limit
b.      Elastic Limit
c.       Yield Point
d.      Yield Strength
e.       Ultimate Strength
f.        Breaking Strength
g.      Modulus of Elastcity, or Young Modulus
h.      Ductility
i.        Elongation
j.        Reduction in Area
k.      True Stress-Strain
l.        Resilience and Toughness

jawab :
Pengujian tarik adalah suatu pengukuran terhadap bahan untuk mengetahui keuletan dan
ketangguhan suatu bahan terhadap tegangan tertentu serta pertambahan panjang yang
dialami oleh bahan tersebut.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya


logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik
adalah sebagai berikut:
1.Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.

a. Proportional Limit
Titik sampai di mana penerapan hukum Hooke masih bisa ditolerir. Tidak ada
standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama
dengan batas elastis.

b. Elastic Limit
Adalah daerah dimana bahan akan kembali kepada panjang semula bila tegangan luar
dihilangkan. Daerah proporsionalitas merupakan bagian dari batas elastik. Bila beban
terus diberikan tegangan maka batas elastis pada akhimya akan terlampaui sehingga
bahan tidak kembali seperti ukuran semula. Maka batas elastis merupakan titik
dimana tegangan yang diberikan akan menyebabkan terjadinya deformasi plastis
untuk pertama kalinya. Kebanyakan material tenik mempunyai batas elastis yang
hampir berhimpitan dengan batas proporsionalitasnya.

c.       Yield Point
Setelah titik leleh dilewatkan, sebagian kecil dari deformasi akan menjadi permanen dan
tidak dapat dibalik dan dikenal sebagai deformasi plastis. Kekuatan luluh atau tegangan luluh
adalah sifat material dan merupakan tegangan yang sesuai dengan titik leleh di mana bahan
mulai berubah bentuk secara plastis.

d.      Yield Strength Perbedaan utama antara kekuatan luluh dan kekuatan tarik adalah bahwa
kekuatan luluh adalah tegangan minimum di mana material mengalami deformasi secara
permanen, sedangkan kekuatan tarik menggambarkan tegangan maksimum yang dapat
ditangani oleh bahan sebelum pecah.

e. strength merupakan besar tegangan maksimum yang didapatkan dalam uji tarik.
f. kekuatan patah merupakan besar tegangan di mana bahan yang diuji putus atau patah.
g. modulus of elastiyAdalah ukuran kekakuan suatu material, semakin besar harga modulus
ini maka  semakin kecil regangan elastis yang terjadi, atau semakin kaku.
h.ductility Adalah sifat yang menggambarkan kemampuan logam menahan deformasi  
hingga tejadinya perpatahan. Pengujian tarik memberikan dua metode pengukuran keuletan 
bahan
i.        Elongation Pemanjangan adalah ukuran deformasi yang terjadi sebelum material
akhirnya pecah ketika mengalami beban tarik. Seperti yang terakhir diterapkan, peningkatan
panjang dan pengurangan seragam dalam luas penampang terjadi, sementara bahan
mempertahankan konstanta
j.        Reduction in Area Pengurangan Daerah. Mengukur daktilitas logam yang diperoleh
dalam uji tarik. Ini adalah perbedaan antara luas penampang asli spesimen dan luas
penampang terkecil setelah pengujian. Ini biasanya ditekan sebagai% penurunan pada
penampang asli.
k.      True Stress-Strain Stres sebenarnya adalah beban yang diterapkan dibagi dengan luas
penampang yang sebenarnya (daerah yang berubah sehubungan dengan waktu) dari spesimen
pada beban itu. Regangan teknik adalah jumlah yang dideformasi material per satuan panjang
dalam uji tarik. Juga dikenal sebagai regangan nominal.
l.        Resilience and Toughness Hasil gambar untuk Ketahanan dan Ketangguhan
Ketangguhan adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi dalam batas
elastisnya sedangkan ketangguhan adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi
hingga titik fraktur.

13. Salah satu sipat mekanik yang perlu adalah kekuatan impak suatu benda, untuk
mengtahui kekuatan impak dilakuan melalui uji impak (Impact Test). Jelaskan dengan
minimal 2 macam pengujian impak yang ada, lengkapi dengn gambar dan persamaan
Jawab :
2 jenis antara lain
Metode Charpy: Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada tumpuan
dengan posisi horizontal/ mendatar, dan arah pembebanan berlawanan arah takikan.

metode Izod: Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada tumpuan
dengan posisi , dan arah pembebanan serah dengan arah takikan.

14. Benda yang menerima beban dibawah kekuatan tariknya dapat gagal dalam operasi jika
diberi beban berulang, kegagalan ini dinamakan gagal lelah, untuk mengatahui kekuatan
lelah dilakukan dengan uji lelah (Fatigue Test). Jelaskan jenis-jenis uji lelah yang kamu
ketahui, lengkapi dengan gambar dan persamaan
Jawab : jenis jenis uji lelah yg saya ketahui antara lain beban tegangan bolak balik , beban
tegangan berulang , beban tegangan tidak beraturan
15. Suatu benda yang diberi beban tetap namum masih bisa rusak karena mulur, untuk
mencegah ini kita perlu mengetahui kekuatan mulur benda dengan uji mulur (Creep Test),
jelaskan apa yang anda ketahui tentang uji mulur dan bagaimana prosesnya.
Jawab : Mulur  didefinisikan sebagai regangan (strain) yang bergantung waktu
(time). ... Kemudian pengujian mulur (creep test) tidak sampai putus, dimaksudkan
untuk mengetahui ketahanan logam terhadap beban dan atau suhu tinggi yang konstan,
ditinjau dari laju mulurnya3).

5. Selama ini kita mengenal uji material dengan cara merusak dan tidak merustak
(NONDESTRUKTIF TESTING), jelaskan:
a.      Radiography of Metals
Radiografi Industri dapat dilakukan dengan memanfaatkan sinar-X atau sinar gamma.
Keduanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik. ... Sinar X dan gamma memiliki panjang
gelombang terpendek dan properti ini mengarah pada kemampuan untuk menembus,
melakukan perjalanan, dan keluar dari berbagai bahan seperti baja karbon dan logam lainnya.

b.      Introduction
Mulai pengantar Anda luas, tetapi tidak terlalu luas. ...
Berikan latar belakang yang relevan, tetapi jangan mulai argumen Anda yang sebenarnya. ...
Berikan tesis. ...
Berikan hanya informasi yang bermanfaat dan relevan. ...
Cobalah untuk menghindari klise. ...
Jangan merasa tertekan untuk menulis intro Anda terlebih dahulu. ...
Yakinkan pembaca bahwa esai Anda layak dibaca.

c.       Magnetic-particle Inspection (Magnaflusx)


Peralatan pengujian Magnaflux magnetic particle inspection (MPI) dirancang agar cepat,
andal, dan bernilai tinggi. ... Cari tahu lebih lanjut tentang bagaimana peralatan inspeksi
Magnaflux dirancang untuk menemukan indikasi dan cacat seperti retak kelelahan pada
bahan besi melalui pengujian partikel mag metode basah atau kering.

d.      Ultrasonic Inspection
Pengujian ultrasonik adalah keluarga teknik pengujian non-destruktif berdasarkan propagasi
gelombang ultrasonik pada objek atau bahan yang diuji

e.       Eddy Current Inspection


Pengujian arus Eddy (juga biasa dilihat sebagai pengujian arus eddy dan ECT) adalah salah
satu dari banyak metode pengujian elektromagnetik yang digunakan dalam pengujian
nondestructive (NDT) yang memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk mendeteksi dan
mengkarakterisasi kelemahan permukaan dan sub-permukaan pada bahan konduktif.

f.        Recent Developments
Perkembangan Terkini

Anda mungkin juga menyukai