Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

CORROSION AND DEGRADATION OF MATERIALS

RAHMANDA PUTRA
NIM 211013012

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Ruang Lingkup ................................................................................ 2

1.3 Tujuan .............................................................................................. 3

1.4 Manfaat ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

2.1 Anode and Cathode ....................................................................... 4

2.2 Cathodic Protection ....................................................................... 4

2.3 Concentration Polarization ........................................................... 6

2.4 Corrosion and Degradation .......................................................... 7

2.5 Corrosion Penetration Rate .......................................................... 8

2.6 Cervice Corrosion .......................................................................... 8

2.7 Electromotive Force (emf) Series ................................................. 9

2.8 Molarity ........................................................................................ 10

2.9 Passivity ........................................................................................ 10

BAB III KESIMPULAN............................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Material teknik (material engineering) merupakan aplikasi dan peningkatan sifat

(properties) dari suatu material dengan adanya proses, desain, dan pembentukan suatu

material. Material teknik membantu kita mempelajari dasar hubungan struktur dan sifat

bahan, lalu mendesain struktur bahan tersebut untuk mendapatkan sifat-sifat yang

diinginkan. Ada tiga kelas utama pada jenis material teknik, yaitu logam, keramik, dan

polimer. Kemudian ada tambahan satu lagi, yaitu material komposit. Dalam dunia industri

sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana harus memilih suatu material yang akan

digunakan, banyak pertimbangan akan dilakukan tetapi umumnya kita akan memilih

material yang terbaik atau mendekati untuk diaplikasikan. Oleh karena itu pemahaman

mengenai material teknik menjadi hal yang mutlak bagi seorang insinyur atau ilmuwan.(Putu

Herdy, 2020).

Material teknik sendiri sangat berkaitan sekali dengan cabang keilmuan lain seperti

kimia dan fisika. Dalam prakteknya, teori teori keilmuan kimia dan fisika adalah dasar dalam

material teknik secara menyeluruh

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, pembahasan mengenai istilah istilah

dalam material teknik yang berkaitan dengan keilmuan kimia dan fisika akan menjadi

pembahasan penulis.

1
1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada laporan penelitian ini adalah bagian penjelasan seberapa luas

cakupan dari penelitian ini agar memudahkan penulis untuk mengetahui batasan dari

pembahasan. Berikut ruang lingkup dalam pengertian istilah istilah dibawah ini:

• anode

• cathode

• cathodic protection

• concentration polarization

• corrosion

• corrosion penetration rate

• crevice corrosion

• degradation

• electrolyte electromotive force (emf) series

• erosion–corrosion

• galvanic corrosion

• galvanic series

• hydrogen embrittlement

• inhibitor

• intergranular corrosion

• molarity

• oxidation

• passivity

2
1.3 Tujuan

Pembahasan material bertujuan sebagai pembelajaran dari istilah-istilah tersebut.

1.4 Manfaat

Manfaat pembuatan penelitian ini, yaitu:

1. Untuk Penulis

Mengembangkan pengetahuan akan jargon atau istilah yang sering dipakai

dalam material teknik.

2. Untuk Akademisi

Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa lain terkait keilmuan material teknik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anode and Cathode

Tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anoda, reaksi oksidasi juga sering disebut

anodik. Anode adalah material yang Adikorbankan untuk menjaga material yang dijaga.

Material anode harus lebih lemah dari material utamanya.

Cathode atau katoda adalah tempat terjadinya reduksi. Ini dapat terjadi apabila ada 2

atau lebih reaksi reduksi terjadi secara bersamaan. Reaksi elektrokimia harus terdiri dari

setidaknya satu reaksi oksidasi dan satu reaksi reduksi. Bila hanya ada satu reaksi oksidasi

atau satu reaksi reduksi maka reaksi disebut setengah reaksi.Tidak ada akumulasi muatan

listrik dari elektron dan ion, yaitu laju total oksidasi harus sama dengan laju total reduksi,

atau semua elektron yang Bdihasilkan melalui oksidasi harus dikonsumsi saat reaksi reduksi.

2.2 Cathodic Protection

Salah satu cara pencegahan korosi yang paling efektif adalah proteksi katodik. Bisa

digunakan pada 8 bentuk korosi yang berbeda dan dalam beberapa situasi benar-benar dapat

4
menghentikan korosi. Proteksi katodik sangat sederhana, yaitu dengan menyalurkan sumber

dari luar, elektron ke logam yang akan dilindungi dan menjadikannya katoda. Rekasi

sebelumnya dengan demikian dipaksaa dalam arah mundur (reduksi).

Salah satu teknik proteksi katodik menggunakan pasangan galvanik, logam yang

akan dilindungi terhubung secara elektrik ke logam lain yang lebih reaktif terhadap

lingkungan. Yang terakhir mengalami oksidasi dan terakhir melepaskan elektron menjadi

pelindung logam pertama terhadap korosi. Logam yang teroksidasi sering disebut anoda

korban, magnesium dan seng biasanya digunakan karena terletak di ujung anodik pada

galvanic series.

Bentuk perlindungan galvanik untuk struktur yang dikubur didalam tanah

diilustrasikan pada gambar dibawah.

Cathodic protection of underground pipes using (a) a magnesium sacrificial anode and (b) an impressed current.
(From Uhlig, Herbert H. and R. Winston Revie, Corrosion and Corrosion Control, 3rd edition, John Wiley and Sons, Inc., 1985,
pp 219–220, Figures 1 and 2.)

5
Proses galvanizing sangat sederhana, yaitu dimana salah satu lapisan zinc diterapkan

pada permukaan baja dengan pencelupan panas. Di atmosfer dan sebagian besar lingkungan

berair, zinc bersifat anodic, dengan demikian akan melindungi baja secara katodik jika ada

kerusakan pada permukaan. Setiap korosi pada lapisang zinc akan berlangsung dengan

sangat lambat karena rasio luas permukaan anoda-katoda cukup besar. Untuk metode

proteksi katodik lainnya, sumber electron adalah arus dari sumber daya dc eksternal, seperti

yang ditunjukkan pada gambar (b). Terminal negatif dari sumber daya terhubung ke struktur

yang dilindungi, terminal lainnya dihubungkan ke anoda inert (sering menggunakan grafit)

yang dikubur dalam tanah, bahan isi ulang konduktivitas tinggi menyediakan listrik yang

baik kontak qantara anoda dan tanah sekitarnya. Perlindungan katodik sangat berguna dalam

mencegah korosi pemanas air, tangka dan pipa bawah tanah dan peralatan kelautan.

2.3 Concentration Polarization

Laju korosi suatu reaksi dibatasi oleh dua jenis polarisasi, yaitu activation

polarization dan concentration polarization. Activation polarization berkaitan dengan system

dimana laju korosi ditentukan dengan langkah dalam deret yang terjadi paling lambat. Untuk

activation polarization, plot tegangan yang lebih versus logaritma kerapatan arus akan

tampak seperti gambar dibawah.

6
Concentration polarization berlaku ketika laju korosi dibatasi oleh difusi dalam

larutan. Ketika tegangan lebih versus algoritma digambarkan, kurva yang dihasilkan akan

tampak seperti gambar dibawah.a

2.4 Corrosion and Degradation

Sampai pada taraf atertentu, sebagian besar material mengalami beberapa jenis

interaksi dengan lingkungannya yang beragam. Seringkali, interaksi seperti itu merusak

material dan fungsinya dikarenakan penurunan sifat mekaniknya (misalnya, keuletan dan

kekuatan), sifat fisik lainnya dan juga penampilannya. Dalam logam, ada kerusakan material

yang disebabkan oleh proses pelarutan (corrosion) atau dengan pembentukan nonlogam

dengan film (oksidasi). Bahan keramik relative tahan terhadap kerusakan, yang biasanya

terjadi pada suhu tinggi atau ekstrim, proses ini sering juga disebut korosi. Untuk bahan

polimer, mekanisme dan konsekuensinya berbeda dengan logam dan keramik, istilah

degradation sering digunakan. Polimer dapat larut Ketika terkena pelarut cair, atau dapat

7
juga mengembang Ketika menyerap pelarut, dan juga panas ultraviolet dapat menyebabkan

perubahan pada struktur molekulnya.

2.5 Corrosion Penetration Rate

Corrotion Penetration Rate (CPR) atau laju korosi sebagai akibat adanya reaksi kimia

merupakan parameter korosi yang penting. Dinyatakan dalam CPR atau hilangnya ketebalan

material per satuan waktu. Rumus untuk perhitungan CPR adalah

Dimana W adalah penurunan berat material setelah waktu pemaparan t, 𝜌 mewakili

densitas dan A adalah luas specimen yang terpapar, dan K adalah konstanta, besarnya

tergantung pada system satuan yang digunakan. CPR dinyatakan dalam satuan mils per tahun

(mpy) atau milimeter per tahun (mm/tahun).

2.6 Cervice Corrosion

Korosi aelektrokimia juga dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion

atau gas terlarut dalam larutan elektrolit dan antara dua daerah potongan logam yang sama.

Untuk sel konsentrasi seperti itu, korosi terjadi ditempat yang memiliki konsentrasi lebih

rendah. Contoh yang sering terjadi pada jenis korosi ini adalah yang terjadi di celah-celah

atau ceruk atau di bawah endapan. Korosi ini disebut juga cervice corrosion.

8
Celah itu harus cukup lebar agar larutan dapat menembus namun cukup sempit untuk

stagnasi, biasanya lebarnya seperseribu inch. Mekanisme yang diusulkan untuk korosi celah

ini diilustrasikan pada gambar dibawah.

2.7 Electromotive Force (emf) Series

Tegangan sel yang diukur ini hanya mewakili perbedaan potensial listrik, dan

dengan demikian akan lebih mudah untuk menetapkan titik referensi atau sel referensi yang

membuat sel dapat dibandingkan. Electromotive Force (emf) Series atau Gaya gerak listrik

seri dihasilkan dengan menggabungkan elektroda hydrogen standar ke setengah sel standar

untuk berbagai logam dan peringkat mereka sesuai dengan tegangan yang diukur. Tabel

dibawah menunjukkan kecenderungan korosi untuk beberapa logam, yang diatas (emas dan

platinum) adalah logam mulia. Semakin bergerak ke bawah table, logam semakin aktif, lebih

rentan terhadap oksidasi. Natrium memiliki reaktivitas tertinggi.

9
2.8 Molarity

Molarity atau molaritas adalah konsentrasi larutan (M), jumlah mol zat terlarut per

liter (1000cm3) larutan. Misalnya 1.0liter larutan mengandung 0.5 mol senyawa X, maka

larutan ini disebut larutan 0.5 molar (0.5 M). Umumnya konsentrasi larutan berair encer

dinyatakan dalam satuan molar. Keuntungan menggunakan satuan molar adalah kemudahan

perhitungan dalam stoikiometri, karena konsentrasi dinyatakan dalam jumlah mol

(sebanding dengan jumlah partikel yang sebenarnya).

2.9 Passivity

Pada kondisi lingkungan tertentu, beberapa logam paduan biasanya aktif

kehilangan reaksi kimianya dan menjadi sangat lembam. Fenomena ini disebut passivity,

ditunjukkan oleh kromium, besi, nikel, titanium dan paduannya. Passivity ini adalah hasil

dari pembentukan yang sangat teratur dan tipis film oksida pada permukaan logam yang

berfungsi sebagai penghalang atau pelindung korosi yang lebih lanjut. Stainless steel sangat

tahan terhadap korosi di berbagai macam atmosfer karena pasif. Stainless steel mengandung

setidaknya 11% kromium, yang berbentuk larutan pada telemen paduan dalam besi

meminimalkan pembentukan karat. Aebagai gantinya, permukaan pelindung film terbentuk

di atmosfer pengoksidasi. Stainless steel rentan terhadap korosi di berbagai lingkungan dan

karena itu tidak dapat selalu disebut tahan karat.

10
BAB III
KESIMPULAN

Mengetahui ilmu tentang korosi dapat membantu insinyur untuk melakukan


tindakan preventif untuk mencegah terjadinya korosi yang menjadi poin penting dalam
pemilihan material dalam desain dan perancangan.

11

Anda mungkin juga menyukai