penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya
sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statistika
yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena
penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih
kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan
sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penelitian deskriptif
juga dapat dikembangkan ke arah penelitian naturalistic yang menggunakan kasus
yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami
fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau
dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.
1
kelamin, pendidikan, pekerjaan, status marital, sosial ekonomi, dan lain-lain
disesuaikan dengan tujuan penelitian.
4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa
dilakukan analisis yang mendalam. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa
tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan grafik. Perhitungan yang dilakukan hanya
berupa persentase, proporsi, rata-rata, rate, rasio, simpangan baku, dan sesuai
dengan skala ukuran data yang diperoleh.
6. Pengumpulan data dilakukan dalam satu saat atau satu periode tertentu dan setiap
subjek studi selama penelitian hanya diamati satu kali.
8. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada wilayah terbatas seperti desa atau
kecamatan atau meliputi wilayah yang besar seperti negara, misalnya survey
demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI).
2
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini
menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,
mengumpulkan data, dan menganalisis data.
Secara garis besar, informasi yang diperoleh dari studi deskriptif dapat digunakan
untuk hal-hal sebagai berikut:
3
pada anak-anak. Informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat usulan dalam
perencanaan pelayanan kesehatan.
4
1. Studi Kasus
Studi kasus berkenaan dengan segala sesuatu yang bermakna dalam sejarah atau
perkembangan kasus yang bertujuan untuk memahami siklus kehidupan atau bagian
dari siklus kehidupan suatu unit individu (perorangan, keluarga, kelompok, pranata
sosial atau masyarakat).
Suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan
secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang
perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini
dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk
membuat hipotesis.
2. Survei
5
Studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar
jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan
bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel)
dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal
yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel
tentang hal-hal yang tidak nyata.
a. Data survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi, dapat pula dari hanya
sebagian saja dari populasi.
c. Hasil survei dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, karena
data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu, dan saat itu data dikumpulkan.
3. Studi perkembangan
6
Ciri-ciri penelitian perkembangan
b. Dapat mengetahui metode alur panjang (longitudinal method) dan metode potong
silang (cross sectional method)
5. Analisis dokumenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi adalah penelitian yang dilakukan secara
sistematis terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data.
c. Dokumen sebagai data pokok. Misalnya studi tentang dokumen keaslian teks
Proklamasi Kemerdekaan RI
6. Analisis kecenderungan
7
Analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang
dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
b. Prediktif
c. Karakteristik datanya mengenai apa yang terjadi di masa lampau, situasi sekarang
dan masa yang akan datang.
7. Studi korelasi
8
pelanggaran dan , norma moral yang meliputi itikat dan kesadaran yang baik
dan jujur dalam penelitian (nic.unud.ac.id).
Perawat peneliti sebagai tenaga perawat professional wajib dan
mempunyai tanggung jawab moral untuk bekerja sesuai dengan standard
kode etik profesi. Kode etik memberikan panduan kepada peneliti untuk :
1. Memilih tujuan, desain, metode pengukuran, dan subjek penelitian
2. Mengumpulkan dan menganalisis data
3. Menginterpretasikan hasil
4. Mempublikasikan laporan penelitian
9
Peneliti dan penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara
manfaat dan resiko dalam penelitian.
2. Menghargai Martabat Manusia
Menghormati martabat subjek meliputi :
a. Hak untuk self determination (menetapkan sendiri)
Prinsip self determination ini mengandung arti bahwa subjek
mempunyai hak untuk memutuskan secara sukarela apakah dia ingin
berpatisipasi dalam suatu penelitian, tanpa beresiko untuk dihukum,
dipaksa, atau diperlakukan tidak adil.
b. Hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap (full disclosure)
Penjelasan lengkap berarti bahwa peneliti telah secara penuh
menjelaskan tentang sifat penelitian,hak subjek untuk menolak
berperan serta, tanggung jawab peneliti, serta kemungkinan resiko
dan manfaat yang bisa terjadi.
Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan
martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan
subyek (informed consent) yang terdiri dari:
1) Penjelasan manfaat penelitian.
2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang
dapat ditimbulkan.
3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.
4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian.
5) Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. Namun kadangkala,
formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan proteksi
bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian
klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara
peneliti dengan subyek.
3. Mendapatkan Keadilan
10
Prinsip ini mengandung hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang
adil dan hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi.
a. Hak mendapatkan perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai
hak yang sama, sebelum, selama, dan setelah partisipasi mereka
dalam penelitian. Perlakuan yang adil mencakup aspek-aspek
sebagai berikut:
1) Seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif.
2) Perlakuan yang tidak menghukum bagi mereka yang
menolak atau mengundurkan diri dari kesertaannya dalam
penelitian, walaupun dia pernah menyetujui untuk
berpartisipasi.
3) Penghargaan terhadap semua persetujuan yang telah dibuat
antara peneliti atau subjek, termasuk prosedur dan
pembayaran atau tunjangan yang telah dijanjikan.
4) Subjek dapat mengakses penelitian setiap saat diperlukan
untuk mengklarifikasi informasi.
5) Subjek dapat mengakses bantuan professional yang sesuai
apabila terjadi gangguan fisik atau psikologis.
6) Mendapatkan penjelasan, jika diperlukan yang tidak
diberikan sebelum penelitian dilakukan atau mengklarifikasi
isu yang timbul selama penelitian.
7) Perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian
b. Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi (privacy)
Peneliti perlu memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak
menginvasi melebihi batas yang diperlukan dan privasi subjek tetap
dijaga selama penelitian. Invasi terhadap privasi dapat terjadi bila
informasi yang bersifat pribadi dibagikan kepada orang lain tanpa
sepengetahuan subjek atau bertentangan dengan keinginannya.
Informasi tersebut meliputi sikap, keyakinan, prilaku, pendapat, dan
catatan. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan
informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek
11
dalam kuesioner dan alat ukuran apapun untuk menjaga anonimitas
dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan
koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti
identitas responden.
12
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent
adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya.
2. Plagiatisme
Adalah tindakan pencurian ide, hasil pemikiran, dan tulisan orang lain
yang digunakan oleh penulis seolah-olah ide, pemikiran atau tulisan
orang lain tersebut sebagai ide, hasil pemikiran atau tulisannya sendiri.
Tujuan dari pencurian ide orang lain dengan sendirinya digunakan untuk
keuntungan sendiri sehingga secara sadar atau tidak sadar dapat
merugikan orang lain, baik materi maupun nonmateri. Plagiatisme bisa
dalam bentuk buku dan karya tulis yang lain, program computer
(software ), alat peraga, lagu dan music, drama, koreografi, seni :
rupa,tari,pahat, arsitektur, fotografi, sinematografi ( UU. No.19/2002 ).
13
Meliputi tindakan penelitian yang memalsukan, mengarang atau
menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan peneliti. Atau
melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tidak
sebagaimananya.
3. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulus,
upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
4. Ketelitian Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian
secara teratur catat pekerjaan yang anda dan rekan anda kerjakan,
misalnya kapan dan di mana pengumpulan data dilakukan. Catat juga
alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
5. Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya
penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
6. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya.
Jangan gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa
14
ijin penelitinya. Tuliskan narasumber semua yang memberikan
kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi.
7. Penghargaan terhadap kerahsiaan (Responden)
Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal,
atau data lain yang dianggap responden sebagai data rahasia, maka
peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.
8. Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama secara berulang-ulang
ke berbagai media (seminar,jurnal).
9. Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi masukan dan arahan bagi
mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide
mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
10. Penghargaan terhadap rekan kerja / kolega
Hargai dan lakukan rekan penelitian anda sebagaimana semestinya. Bila
penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti
dengan konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first
author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua. Urutan
menunjukkan besarnya konstribusi dalam penelitian.
11. Tanggung jawab sosial
Upayakan penelitian Anda beguna demi kemaslahan masyarakat,
meningkat taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban
hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan
pendampingan bagi masyarakat yang ingin menghasilkan penelitian
Anda.
12. Tidak melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau
mahasiswa karena alasan jenis kelamin,ras,suku,agama dan faktor-
faktor yang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan
kompetensi dan integritas ilmiah.
13. Kompetensi
15
Tingkat kemampuan dan keahlian melalui pendidikan dan pembelajaran
seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi anda sampai
tahap pakar.
14. Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah
yang terkait dengan penelitian anda.
15. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik
Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus
dirancang sebaik mungkin, tidak gegabah melakukan sembarang
perlakuan pada hewan percobaan.
16. Mengutamakan keselamatan manusia
Bila harus menggunakan manusia sebagai penguji penelitian, maka
penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus
diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan,
privasi dan hak objek penelitian anda tersebut, siapkan pengobatan dan
pencegahan bila sampel anda menderita efek negatif dari penelitian.
Daftar Pustaka
Hamid, Achir Yani S. 2008. Buku Ajar Riset Keperawatan, Konsep Etika dan
Instrumentasi. Jakarta: EGC.
16
17