16430100013
S1 Manajemen
Pengertian Big Data
Big Data adalah istilah umum untuk segala kumpulan himpunan data dalam jumlah yang sangat
besar dan kompleks sehingga menjadikannya sulit untuk ditangani atau di proses jika hanya
menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional. Big Data menjamin
pemrosesan solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata
bagi bisnis. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi
kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis. Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar kemampuan
teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh perusahaan dengan
menggunakan Big Data Analytics Terminologi Big Data diyakini berasal dari perusahaan pencarian web
yang mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur.
Istilah Big Data masih terbilang baru dan sering disebut sebagai tindakan pengumpulan dan penyimpanan
informasi yang besar untuk analisis. Fenomena Big Data, dimulai pada tahun 2000-an ketika seorang
analis industri Doug Laney menyampaikan konsep Big Data yang terdiri dari tiga bagian penting,
diantaranya:
Volume
Organisasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, media sosial dan
informasi dari sensor atau mesin. Di masa lalu, aktivitas semacam ini menjadi masalah, namun dengan
adanya teknologi baru (seperti Hadoop) bisa meredakan masalah ini.
Kecepatan
Aliran data harus ditangani dengan secara cepat dan tepat bisa melalui hardware maupun software.
Teknologi hardware seperti tag RFID, sensor pintar lainnya juga dibutuhkan untuk menangani data yang
real-time.
Variasi
Data yang dikumpulkan mempunyai format yang berbeda-beda. Mulai dari yang terstruktur, data numerik
dalam database tradisional, data dokumen terstruktur teks, email, video, audio, transaksi keuangan dan
lain-lain.
Selain tiga bagian penting tersebut, para peneliti Big Data juga menambah bagian yang termasuk penting
lainnya seperti variabilitas dan kompleksitas.
Variabilitas
Selain kecepatan pengumpulan data yang meningkat dan variasi data yang semakin beraneka ragam, arus
data kadang tidak konsisten dalam periode tertentu. Salah satu contohnya adalah hal yang sedang tren di
media sosial. Periodenya bisa harian, musiman, dipicu peristiwa dadakan dan lain-lain. Beban puncak
data dapat menantang untuk analis Big Data, bahkan dengan data yang tidak terstruktur.
Kompleksitas
Hari ini, data berasal dari berbagai sumber sehingga cukup sulit untuk menghubungkan, mencocokan,
membersihkan dan mengubah data di seluruh sistem. Namun, Big Data sangat dibutuhkan untuk memiliki
korelasi antar data, hierarki dan beberapa keterkaitan data lainnya atau data yang acak.
Big data adalah kekuatan di balik teknologi machine learning. Industry pelayanan kesehatan
menggunakan algoritma machine learning untuk mempercepat penemuan obat yang dibutuhkan dan
meningkatkan akurasi sebuah prosedur medis.
Di era sekarang, ada beberapa kegunaan big data untuk bisnis yang bisa diaplikasikan:
1. Bukalapak
Siapa sih yang tidak mengetahui tentang e-commerce yang satu ini? tentu saja semuanya akan
mengetahui, atau bahkan di antara kalian adalah pelanggan atau pengguna tetap dari bukalapak? kalau iya
maka anda adalah termasuk orang yang seharunya melihat secara langsung penerapan big data di bidang
bisnis.
Jika ketika anda membuka aplikasi atau website buka lapak, maka di sana akan terlihat produk yang
memang benar-benar ada di pikiran anda, misalnya ketika anda mencari produk sabun mandi, maka di
sana akan ada juga produk shampo, sikat dan lain sebagainya. Selain itu juga misalnya anda sedang
mencari smartphone, maka ketika anda membuka bukalapak maka akan langsung tersaji iklan
smartphone. Dari mana pihak bukalapak mengetahui bahwa kita sedang mencari tahu tentang
smartphone? jawabanya adalah dari riwayat pencarian anda. Bayangkan saja data yang dulu bisa di bilang
data sampah bahkan tidak ada yang merekam sama sekali, sekarang data seperti ini adalah data emas yang
sangat berarti. Dengan adanya teknologi seperti ini di bukalapak, akan memungkinkan anda untuk
melakukan belanja di bukalapak lebih besar.
2. Gojek
Kalau yang satu ini sih pasti sudah kenal semuanya, gojek adalah aplikasi android yang berfungsi untuk
melakukan finding atau mempertemukan antara pengemudi ojek dengan penumpangnya. Lalu dimana
letak big data dari gojek? Bisa di bilang big data dari gojek merupakan seluruh data yang di simpan di
server gojek. Namun yang menjadi titik bisnis intellijennya adalah pada letak koordinat pada gps masing-
masing pengguna yang selalu tersambung terus dengan aplikasi gojek. Data seperti dimana anda sering
melakukan transaksi go-ride, dan dimana anda sering melakukan transaksi gofood adalah salah satu big
data yang ada. Data seperti itu walaupun merupakan data yang sangat sederhana namun di tangan-tangan
pada data saintis gojek bisa menjadi sebuah data emas yang dapat menaikan pendapatan dari pihak gojek
itu sendiri.
3. Google
Korporasi yang satu ini bisa di bilang sebagai pemilik big data yang luar biasa, bayangkan saja google
sudah menyimpan triliunan data penggunnya dari dulu kala dan sudah memanfaatnya juga, sejak aplikasi
dan startup seperti gojek dan para pesainya belum ada google sudah menjadi yang pertama. Big data
adalah salah satu pemuncak sebagai faktor menjadi sukses seperti sekarang ini. Berkat adanya big data
dan artificial intelligence yang terpasang pada mesin google, menjadikan search engine google lebih
sukses dari pesaingnya yaitu yahoo. Padahal yahoo telah lebih dulu ada daripada google itu sendiri. Lalu
dimana letak big data google? ya itu di data pencarian anda ketika melakukan pencarian di mesin pencari
google, ketika anda pernah melakukan pencarian tentang mobil, maka anda tidak perlu melakukan
pengetikan ulang, tapi sudah di sediakan oleh google. Bahkan ketika anda membuka suatu website yang
tidak ada hubunganya dengan mobil, anda tetap di suguhkan dengan iklan banner dari google adsense
yang menampilkan tentang mobil, luar biasa bukan?
4. Tokopedia
Sama seperti sebelumnya yaitu bukalapak, tokopedia juga menerapkan big data dan bisnis intellijen pada
sistemnya, sehingga akan memudahkan pengguna ketika sedang melakukan pencarian produk, dan akan
selalu di tawarkan produk-produk yang sedang anda cari. Selain tentang rekomendasi produk, big data
pada e-commerce seperti tokopedia juga melakukan analisis data untuk rekomendasi kepada pengelola
atau admin bukalapak, dimana hasil analisis biasanya adalah sebuah insght atau rekomendasi untuk
memberikan diskon pada bulan-bulan tertentu. Karena pemberikan diskon seperti itu tidak serta-merta
ketika pihak tokopedia sedang memiliki banyak uang, tetapi ketika mereka menemukan ada suatu tanggal
atau bulan dimana banyak orang-orang di indonesia sedang memiliki banyak uang, atau sedang memiliki
kebutuhan yang banyak, contohnya ketika menjelang lebaran.