Anda di halaman 1dari 14

Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No.

1, June – November 2019, pages 1 – 14

Instructions/Template for Preparing Article for Journal of


Applied Managmenet And Business (2015 Version)  16pt, Book
Antiqua, Bold
Author1, Author2 ← 12pt, Book Antiqua, Reguler
1
Author Institution, Name of Street, Village/District/Regency, City, ZIP/Postal Code, Province/State, Country
←10pt,Times New Roman, Italic
2
Author Institution, Name of Street, Village/District/Regency, City, ZIP/Postal Code, Province/State, Country

ARTICLE INFO ABSTRACT←11


Article history: Abstract should include the research topic or problem, purpose of the research, method
Received of the research, results, and implication. In one paragraph between 150 – 200 word.
Revised Above the article, justify, Book Antiqua 9. Written in sound English and Indonesian.
Accepted Abstract should include the research topic or problem, purpose of the research, method
of the research, results, and implication. In one paragraph between 150 – 200 word.
JEL Classification: Above the article, justify, Book Antiqua 9. Written in sound English and Indonesian.
Abstract should include the research topic or problem, purpose of the research, method
of the research, results, and implication. In one paragraph between 150 – 200 word.
Key words: Above the article, justify, Book Antiqua 9. Written in sound English and Indonesian.
Two until five, Abstract should include the research topic or problem, purpose of the research, method
Keywords. of the research, results, and implication. In one paragraph between 150 – 200 word.
Above the article, justify, Book Antiqua 9. Written in sound English and Indonesian.
←9pt,Book Antiqua, Italic.

1. INTRODUCTION Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan


konsumen untuk melakukan pembelian atas sebuah
Di era komunikasi yang mengalami kemajuan produk dari banyaknya pilihan produk yang
begitu pesat atau dapat disebut dengan era digital ditawarkan. Evaluasi dan melakukan pertimbangan
ini, segala kebutuhan manusia telah dibuat lebih atas sebuah produk merupakan hal yang dilakukan
mudah oleh Internet. Dengan ponsel pintar orang- oleh konsumen berdasarkan berbagai aspek yang
orang dengan mudah mengakses internet. Pada ada agar konsumen dapat membuat keputusan
awal kemunculannya penggunaan ponsel hanya dalam memilih berbagai produk yang ditawarkan
sebatas SMS dan telepon. Namun penggunaan dan melakukan pembelian. Salah satu aspek yang
ponsel telah mengalami kemajuan yang begitu pesat dapat mempengurhi konsumen melakukan
karena inovasi yang dilakukan oleh para pembelian terhadap suatu produk adalah brand
pengembang dan pelaku bisnis sehingga membuat ambassador
hampir seluruh masyarakat dunia memiliki ponsel Pada umumnya, pengambilan keputusan dapat
dan memicu terjadinya persaingan antara diperngaruhi oleh idola atau trendsetter. Pada
perusahaan penyedia jasa komunikasi bagi para ruang lingkup pemasaran trendsetter menjadi hal
pengguna internet. yang lumrah digunakan untuk menjadi brand
ambassador. Brand ambassador merupakan figur yang
Era digital membuat keperluan msyarakat terhadap memiliki passion terhadap brand dan mampu
layanan berbasis data yang terbaik. Provider data mendorong dan mengajak konsumen untuk
internet di Indonesia sendiri sangat banyak. Untuk melakukan pembelian atau memiliki keinginan
dapat memasuki pasar dan bersaing atau bahkan untuk menggunakan sebuah produk. Menurut
memenangkan persaingan dengan jumlah pesaing Doucett (2008) dalam bukunya mengatakan bahwa
yang tidak sedikit, menentukan strategi pemasaran brand ambassasdor adalah seseorang yang memiliki
yang tepat menjadi tantangan utam bagi para passion terhadap brand, mau memperkenalkannya,
pemasar. dan bahkan dengan sukarela memberikan informasi
mengenai brand. Pengunaan brand ambassador

* Corresponding author, email address: 1 author_email@domain.ac.id, 2 author_email@domain.ac.id.

1
dilakukan oleh oleh perusahaan untuk signifikan terhadap citra merek.
mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk
menggunakan selebrity yang terkenal (Royan,2000). Citra sebuah merek adalam salah satu aspek penting
dalam proses mengambil keputusan pembelian.
Perusahaan menggunakan jasa brand ambassador Karena merek adalah salah satu basis yang
berguna untuk mendorong konsumen dapat membawa dan memberikan informasi yang dipakai
melakukan pembelian terhadap produk yang sebagai acuan positif atau negatifnya sebuah
ditawarkan. Menjadi sebuah keharusan bagi produk. Fransica (2010) yang dimuat dalam
perusahaan mampu dalam menganalisis penelitiannya menyatakan bahwa citra merek dapat
permintaan dan harapan konsumen sehingga memiliki dampak yang signifikan terhadap
perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat keputusan pembelian. Berdasarkan hal tersebut
dalam menunjuk seorang selebrity atau figur bisa diambil kesimpulan bahwa citra yang memiliki
menjadi brand ambassador dari produk yang ingin nilai positif pada sebuah produk dapat mendorong
ditawarkan kepada para konsumen. Berdasarkan konsumen untuk melakukan pembeli produk
hal tersebut diharapkan agar dapat menunjang tersebut.
peningkatan pembelian konsumen terhadap produk
yang ditawarkan melalui jasa brand ambassador Citra merek memiliki peran yang penting dalam
tersebut. menunjang pembelian. Seorang brand ambassador
diharuskan dapat menjaga serta mennjang
Penjelasan tersebut dikuatkan dengan hasil peningkatan citra sebuah merek. Dengan citra
penelitian yang dibuat oleh Remnyta dan Rifaatul merek yang telah dibentuk oleh seorang brand
yang berjudul “Pengaruh Gita Gutawa Sebagai ambassador diharapkan dapat meningkatkan
Brand Ambassador Pond’s dalam Mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga pembelian produk
Keputusan Pembelian” membuktikan variabel Gita oleh konsumen akan meningkat. Hal ini didukung
Gutawa sebagai brand ambassador memiliki penelitian yang dilakukan oleh Dessy Amelia yang
pengaruh pengaruh secara signifikan positif berjudul “Pengaruh Citra Merek Dan Harga
terhadap terdorongnya konsumen melakukan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ramai
pembelian produk. Swalayan Peterongan Semarang” yang menyatakan
bahwa variabel citra merek perpengaruh positif dan
Perusahaan yang berkecimpung dalam dunia signifikan terhadap keputusan pembelian.
fashion, merek menjadi nilai tersendiri. Berbagai Penelitian ini meneliti tentang penggunaan brand
merek besar seperti produk tas gucci, chanel dan ambassador yang dilakukan oleh XL Axiata yang
produk sepatu seperti adidas, nike serta produk menggandeng Tara Basro sebaai brand ambassador
celana levi’s dan lain sebagainya. Kebanyakan orang mereka. XL Axiata merupakan salah satu penyedia
membeli produk tersebut walaupun harga yang layanan seluler dan data telepon terkemuka di
ditawarkan sangatlah mahal. Hal tersebut dapat indonesia. Di tengah banyaknya penyedia layanan
terjadi disebabkan oleh citra merek yang memiliki seluler dan data di indonesia XL mempunyai citra
nilai yang sangat positif dimata konsumen. merek yang cukup bagus dimata konsumen. Hal ini
terlihat pada tabel 1 dibawah ini.
Citra merek adalah alternatif utama dari berbagai
pandangan terhadap merek dan hal itu terjadi dari
berbagai informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek tersebut.

Menurut Keller (1998) citra merek merupakan


persepsi tentang merek yang digambarkan oleh
asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.
Top Brand Index adalah sebuah acuan
Penjelasan tersebut dikuatkan dengan penelitian
untuk mengukur seberapa kuat sebuah merek
yang dibuat oleh Nihyatuh yang berjudul
karena dalam Top Brand Index memaparkan
“Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Brand Image
penilaian dari pelanggan terhadap sebuah merek,
Sabun Lux (Studi Di Pondok Pesantren Wahid
Top Brand Index di dapatkan dari survei yang
Hasyim Yogyakarta)” yang membuktikan bahwa
dilaksanakan terhadap pelanggan. Seperti yang bisa
variabel brand ambassador berdampak positif dan
kita lihat bahwa XL mendapati posisi yang positif

2
Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No. 1, June – November 2019, pages 1 – 14

dihadapan para pelanggan. XL dapat menempati menunjang penjualan XL.


peringkat kedua di tahun 2015 dengan nilai
persentase sebesar 14.1% akan tetapi XL mengalami Bila dilihat dari macam-macam fakta dan kondisi
penurunan di peringkat ketiga dengan nilai yang sudah dipaparkan tersebut, maka peneliti
persentase sebesar 14.8% yang dapat kita simpulkan memiliki keinginan untuk melaksanakan penelitian
terjadi penurunan terhadap citra merek XL di dengan judul “Brand Ambassador pengaruhnya
periode 2016 (14.8%) sedikit menurun sebesar 1.4% terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh
dari pesaingnnya IM3 (15.4%) dan 2017 (13.4%) citra merek (studi kasus pada XL Axiata di pelajar
menurun sebesar 0.2% dari pesainnya IM3 (13.6%). dan mahasiswa Surabaya). Peran serta dalam
Setiap tahun XL mendapatkan penurunan penelitian ini diambil dari penelitian penelitian
penjualan. Hal tersebut sesuai dengan yang yang telah dilaksanakan oleh Ligia Stephani
disajikan dalam tabel yang telah dibuat berdasarkan Samosir (2016) yang berjudul “Pengaruh
peneltian. Penggunaan Brand Ambassador Dewi Sandra
Terhadap Putusan Pembelian Kosmetik Wardah di
Kota Bandung” merupakan penambahan variabel
citra merek yang menjadi acuan mediator berbagai
brand ambassador dengan keputusan pembelian.
Latar belakang penggunaan variabel tersebut
dikarenakan pembahasan yang ada dalam buku
Tatik Suryani (2008) yang berjudul Perilaku
Konsumen: Implekasi Pada Strategi Pemasaran
menerangkan bahwa citra merek dapat terbentuk
Bisa diperhatikan pada data-data yang terpaparkan disebabkan oleh keterangan dan pengalaman
dalam tabel bahwa di tahun 2014 (23,569) terjadi pelanggan terhadap sebuah produk. Disisi lain
peningkatan penjualan dibanding tahun Sangadji dan Sopiah (2008) menerangkan bahwa
sebelumnya. Tapi di tahun 2015 XL terjadi citra merek yang baik dapat mempersembahkan
peningkatan sebesar 22,960 dan terjadi lagi keuntungan bagi perusahaan agar dapat dikenali
peningkatan di tahun 2016 dengan nilai 21,314. oleh pelanggan lebih mendalam, biasanya
Berkurangnya laba yang dialami oleh XL sesuai pelangggan akan lebih menggunakan atau membeli
dengan berkurangnya nilai citra merek XL di produk yang memiliki citra positif, demikian
hadapan para pelanggan. sebaliknya. Supaya penelitian ini bisa memberikan
Dengan usaha untuk memajukan citra pembahasan yang rinci dan lebih tuntas harus
layanannya dalam bidang operator jaringan seluler diterapkan kualifikasi topik penelitian.
dan data dengan menawarkan mutu yang prima, 2. KAJIAN PUSTAKA
Tara Basro terpilih menjadi brand ambassador XL. A. LANDASAN TEORI
Sesuai dengan yang sampaikan oleh 1 Brand Ambassador
http://mix.co.id pada kamis 24 agustus 2017 pukul a. Definisi Brand Ambassador
20.10, Terpilihnya Tara Basro diusahakan untuk Doucett (2008) mendefinisikan Brand
dapat membawa citra XL yang dinamis, terkini dan Ambassador merupakan publik figur yang
perkasa. Disisi lain Yessie D. Yosetya sebagai mempunyai passion terhadap brand, memiliki
Direktur mempercayai dengan menggunakan Tara kemampuan dan kemauan untuk
Basro dapat membawa XL mencapai target yang mempromosikannya, dan mau menyampaikan
telah ditentukan oleh perusahaan yakni karyawan- penjelasan tentang produk secara cuma-cuma. Brand
karyawan yang mempunyai banyak aktifitas untuk Ambassador sering kali diterapkan oleh perusahaan.
meraih keberhasilan di ruang lingkup pekerjaan dan Menurut Royan (2004) dalam bukunya menjelaskan
dalam personalitas. Selaku brand ambassador, Tara bahwa Brand Ambassador memiliki tugas untuk
Basro dituntut untuk selalu memberi informasi dan membawa pelanggan mau memakai produk,
pelajaran kepada khalayak dan konsumen XL seringkali brand ambassador memakai jasa publik
tentang banyaknya keuntungan dalam layanan figur yang terkenal.
yang disediakan oleh XL yang dapat disediakan b. Karakteristik Brand Ambassador
menggunakan jaringan yang luas, instan dan Menurut Royan (2004) menjelaskan bahwa
berkualitas. Figur Tara Basro kerap hadir dibanyak setidaknya ada tiga karakteristik yang harus
pembahasan sosialisasi pemasaran XL mulai januari dimiliki oleh Brand Ambassador yaitu daya tarik
2017 lalu. Terpilihnya Tara Basro diupayakan dapat (attractiveness), dapat dipercaya (trustwortiness),

3
dan skill atau ekahlian (expertise). dukungan, kekuatan, dan keunikan.
a. Daya Tarik (Attractiveness), tidak hanya b. Komponen-komponen dalam Citra Merek
daya tarik fisik yang dimkasud dalam hal Seperti yang dijelaskan oleh Simamora (2002),
ini, namun menyangkut banyak aspek ada 3 komponen dari citra merek yaitu:
karakteristik yang harus diperhatikan para a. Citra Pembuat (corporate image) merupakan
pemirsa di dalam diri pendukung: bauran asosiasi yang terjemahkan oleh
kepintaran, personalitas, life-style, pelanggan terhadap sebuah perusahaan
keindahan tubuh, dan lain sebagainya. yang menciptakan sebuah produk.
b. Kepercayaan (Trusworthiness), merupakan b. Citra Pemakai (user image) merupakan
ukuran kepercayaan, dependensi, seperti bauran asosiasi yang di terjemahkan oleh
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pelanggan terhadap pelanggan yang
dari khalayak. memakai suatu produk.
c. Keahlian (Expertise), kehalian yang c. Citra Produk (product image), marupakan
dimkasud dalam hal ini adalah tertuju pada bauran asosiasi yang diterjemahkan oleh
wawasan, ilmu pengetahuan, kemahiran, pelanggan terhadap sebuah produk.
atau kepandaian dan keterampilan yang c. Faktor-faktor Citra Merek
merupakan sesuatu yang harus dimiliki Sebuah citra merek dapat terjadi dan terbentuk
seseorang yang saling berkaitan dengan dari berbagai faktor seperti yang disebutkan
konten yang disampaikan. Shiffman dan Kanuk (1997) dalam bukunya sebagai
c. egunaan dan Keuntungan Penggunaan Selebriti berikut:
(Brand Ambassador) 1. Mutu, saling berketergantungan dengan
Royan (2004) dalam bukunya menjelaskan mutu sebuah produk yang dipromosikan
bahwa Brand Ambassador memiliki kegunaan dan oleh pembuat produk atau pelakuk usaha
keuntungan yang menonjol bagi sebuah dengan merek yang diinginkan.
perusahaan. Brand Ambassador adalah publik figur 2. Memiliki penilaian yang baik dimata
yang difungsikan agar dapat memberitahukan konsumen, berketergantungan dengan
informasi tentang produk dalam memberi kegunaan persepsi dan konsesnsus yang dibuat
sebagai: dengan khalayak mengenai sebuah produk
1. Memberika keterangan (testimonial) yang digunakan.
2. Dapat mengajak dan pengukuhan 3. Fungsi dan keuntungan,
(endorsement) berketergantungan dengan kegunaan dari
3. Berperan sebagai pemeran dalam topik sebuah produk yang dapat memberi
(iklan) yang dibawakan. keuntungan atau kemudahan oleh
4. Berperan selaku pembicara perusahaan. pelanggan.
d. Pengukuran Brand Ambassador 4. Customer service, berketergantungan
Pencapaian seorang brand ambassador dalam dengan keharusan pelaku usaha dalam
melaksanakan tugasnya yang dijelaskan oleh Shaz memberi fasilatan pelayanan kepada para
Smilansky (2009) bisa diukur menggunakan 4 pelanggan.
parameter yaitu: 5. Dampak yang dapat sewaktu-waktu terjadi
1. Daya Tarik berketerkaitan dengan keuntungan dan
2. Keahlian kerugian yang akan terjadi pada pelanggan.
3. Kepercayaan 6. Harga, pada situasi dan kondisi ini
4. Kekuatan berketergantungan dengan seberapa besar
pelanggan membayar atas sebuah produk
2. Citra Merek untuk dapat mendorong sebuah produk,
a. Definisi Citra Merek serta bisa mendorong peningkatan citra
Shimp (2003) menjelaskan citra merek jang panjang.
merupakan jenis asosiasi yang terlahir dari pikiran- 7. Citra, yang berkaitan dengan sebuah
pikiran pelanggan ketika memikirkan suatu merek merek, seperti konsumen, peluang dan
lainnya. Dengan pemikiran yang simpel asosiasi berbagai persepsi yang saling berhubungan
tersebut dapat terjadi dalam persepsi atau suatu langsung dengan sebuah merek dari
citra daripada sebuah merek, sama seperti saat sebuah produk.
memikirkan tentang sesuatu. Asosiasi ini dapat Timmerman (dalam Noble, 1999) menjelaskan
terjadi dengan sendirinya berdasarkan: jenis, bahwa brand image selalu terkonseptualisasi

4
Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No. 1, June – November 2019, pages 1 – 14

layaknya suatu kumpulan dari berbagai asosiasi berkeinginan menggunakan atau tidak terhadap
yang saling berketerkaitan dengan suatu merek. suatu produk. Bermacam-macam faktor yang dapat
Berikut adalah berbagai faktor-faktor citra merek : mendorong pelanggan untuk membeli sebuah
1. Faktor wujud atau fisik: ciri khas yang produk atau menggunakan jasa, pada umumnya
menempel pada suatu merek itu sendiri, pelanggan sering kali membandingkan mutu, harga,
seperti desain produk, penamaan merek, dan produk sejenis yang telah diketahui oleh
fungsi dan manfaat yang dari suatu merek. khalayak.
2. Faktor psikologis: dalam ruang lingkup Untuk memiliki keinginan dalam
afeksi, keyakinan, value, sifat-sifat yang menggunakan sebuah produk, pada umumnya
dipersepsikan oleh pelanggan memberikan pelanggan akan melakukan berbagai tahapan
sebuah kesimpulan dari merek itu sendiri. sebelumnya seperti,
Merujuk pada penjelasan tersebut bisa (1) identifikasi masalah,
disimpulkan bahwa faktor wujud dan fisik (2) mencari informasi,
faktor psikologis dalah faktor-faktor yang (3) evaluasi alternatif,
membuat sebuah citra merek, mutu, tingkat (4) membuat keputusan membeli atau tidak,
kepercayaan, keuntungan, dan nilai yang (5) perilaku pembelian.
ditawarkan. Brand Image memiliki Disisi lain definisi mengenai keputusan
hubungan yang sangat signifikan dengan pembelian yang dijelaskan oleh Schiffman dan
berbagai macam persepsi yang muncul dari kanuk (2004) dalam bukunya merupakan “the
para pelanggan, afeksi kepada merek selection of an option from two or alternative choice”.
tersebut dan membuat kesimpulan bahwa Bisa disimpulkan bahwa keputusan pembelian
faktor psikologis memiliki pengaruh yang bahwa sebuah keputusan masyarakat dalam
lebih besar dibandingkan dengan faktor memilih produk berdasarkan alternatif produk
fisik pada merek itu sendiri. yang ditawarkan.
d. Pengkuran Citra Merek b. Faktor
Dalam bukunya Hoeffler dan Keller (2003) Merujuk pada pendapat Kotler (2002) memaparkan
meberikan acuan-acuan yang bisa dijadikan tolak berbagai faktor yang bisa mendorong keputusan
ukur bagi sebuah citra merek adalah: membeli pelanggan adalah:
1. Strengthness (kekuatan) 1. Faktor Kebudayaan
Yaitu cara informasi tersalurkan ke Faktor kebudayaan adalah sesuatu
pemikiran-pemikiran konsumen dan cara yang rumit, menyangkut dengan ilmu
informasi tersebut dapat terus diingat dari pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat-
brand image. istiadat, kebiasaan, dan norma-norma yang
2. Uniqueness (keunikan) melekat pada diri rakyat itu sendiri. Faktor
Keunikan asosiasi merek bisa terjadi dari budaya memiliki dampak yang sangat lulas
berbagai macam atribut ciri khas produk, dan dalam terhadap perilaku konsumen.
kegunaan produk atau citra yang dirasakan Pelaku usaha pasti merasakan bagaimana
pelanggan. peranan yang dilakukan oleh kebudayaan,
3. Faforable (manfaat) sub kebudayaan, dan kelas sosial pembeli.
Keberhasilan suatu sistem pemasaran selalu 2. Faktor sosial
berkaitan dengan prosedur lahirnya Faktor sosial yakni idola, kerabat,
asosiasi merek yang memberi manfaat, di juga peran dan status sosial berasak dari
sisi lain pelanggan bisa percaya dengan berbagai kelompok yang memiliki efek
atribut yang disuguhkan oleh para secara langsung atau tidak langsung
konsumen diyakini memenuhi kebutuhan terhadap pemikiran dan sikap seseorang di
dan keinginan pelanggan. Dan juga mana orang tersebut melakukan interaksi
differensiasi dalam persaingan yang atau berkomunikasi. Masing-masing orang
membuat argumen tersendiri bagi pada berbagai kelompok dapat
pelanggan untuk tidak menggunakan diterjemahkan dalam terma peran atau
merek tertentu. status pada berbagai kelompok yakni
3. Keputusan Pembelian kelompok, klub, dan organisasi.
a. Definisi 3. Faktor pribadi
Dalam penjelasannya Kotler (2008) keputusan Seseorang membuat sebuah keputusan
pembelian merupakan aktivitas pelanggan yang untuk membeli sebuah produk dapat

5
didorong oleh karakteristik pribadi, yakni sebelumnya bila produk tersebut tidak
faktor usia seseorang dan tahap siklus memenuhi ekspektasi dari konsumen
pekerjaan, ekonomi pelanggan, life-style tersebut.
dan sifat sertap konsep pribadi pembeli. d. Tipe-tipe Konsumen Pembelian
4. Faktor psikologis Menurut Henry Assael (1998) memaparkan
Motivas, persepsi, pengetahuan, keyakinan, perbedaan dari berbagai jenis perilaku pembelian
dan persepsi adalah faktor-faktor yang pelanggan yang terbagi menjadi empat
dapat mendorong pelanggan untuk berlandaskan ukuran keterlibatan konsumen dan
melakukan pembelian terhadap suatu ukuran perbedaan dari berbagai merek dengan
produk. produk serupa. Berikut merupakan keempat jenis
c. Proses Pengambilan Keputusan perilaku pembelian:
Menurut Tjiptono (2008) mendefinisikan 1) Perilaku pembelian yang rumit
mengenai keputusan pembelian adalah keputusan Hassel menjelaskan dalam bukunya
dari berbagai alternatif-alternatif, ada yang biasa bahwa perilaku pembelian yang kompleks
dan juga rumit. Ada 3 jenis proses pengambilan dapat terjadi melalui 3 tahapan. Pertama,
keputusan, sebagai berikut: konsumen meningkatkan sugesti terhadap
1) Pengambilan keputusan yang luas (extended produk yang ingin dibeli. Kedua, konsumen
decision making) dengan sendirinya membuat perilakunya
Sempurna, berawal dari identifikasi terhadap produk itu sendiri. Ketiga,
masalah konsumen yang bisa terselesaikan konsumen dapat melakukan pemilihan
dengan melakukan pembelian berbagai produk dengan sangat teliti. Pada ruang
produk. Proses pengambilan keputusan lingkup perilaku pembelian seperti ini
yang mecakup segala aspek bisa terbentuk pelanggan diartikan membuat keputusan
bagi kebutuhan wajib bagi pelanggan atau pembelian yang kompleks bila para
untuk pengambilan keputusan yang konsumen ikut serta dalam aktivitas
memerlukan keterlibatan yang dalam dari oembelian yang didalamnya terkandung
pelanggan. Seperti melakukan pembelian suatu perbedaan yang signifikan antar
produk yang memiliki harga tinggi, produsen atau merek. Sering kali aktivitas
memuat nilai pretise dan difungsikan untuk pembelian seperti ini berlaku jika produk
jangka yang panjang. yang ingin dibeli memiliki harga yang
2) Proses pengambilan keputusan terbatas tinggi, tidak terlalu sering dibeli, memiliki
(limited decision making) dampat, dan mewakiliki jati diri misalnya,
Dapat berlaku ketika pelanggan mobil, pakaian, dan lain-lainnya.
mengetahui masalahnya, lalu melakukan 2) Pembelian pengurang ktidaknyamanan
evaluasi terhadap masalahnya dengan Sesekali pelanggan memiliki
berbagai alternatif produk serupa atau tingkat partisipasi yang tinggi dalam
merek merujuk dari informasi yang telah pembelian dan tidak terlalu memikirkan
didapat sebelumnya tanpa melakukan perbedaan antar merek. Tingkat partisipasi
usaha yang berlebih atau sekedar mencari yang tinggi berlandaskan informasi-
pengetahuan lainnya mengenai produk infoarmasi dalam pembelian produk
atau merek itu sendiri. Seirng kali terjadi memiliki harga yang tinggi, tidak selalu
bagi pembelian produk yang tidak memiliki dilakukan dan memiliki dampak yang
kebutuhan yang signifikan bagi konsumen tinggi. Pada kasus terebut, konsumen akan
atau berdasarkan kebutuhan pokok. melakukan evaluasi dari berbagai produk
3) Proses pengambalian keputusan yang antar merek yang ada. Bila pelanggan
bersifat kebiasaan (habitual decision mendapati suatu perbedaan kualitas antar
making) produk dan merek tersebut, konsumen
Sebuab proses yang simpel, di berkemungkinan mau membeli produk
mana pelanggan mengetui masalahnya dan yang memiliki harga yang sangat mahal.
membuat keputusan untuk melakukan Begitu juga sebaliknya.
pembelian terhadap suatu merek yang Selepas melakukan transaksi,
digemari (tanpa memikirkan produk konsumen berpotensi merasakan
lainnya). Konsumen akan melakukan ketidaknyamanan karena berbagai fitur
evaluai terhadap produk yang dibeli yang tidak memberikan kenyamanan atau

6
Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No. 1, June – November 2019, pages 1 – 14

sebaliknya tentang merek lain, dan bersedia Menurut Kotler (2002) menjelaskan mengenai
terhadap fakta-fakta yang menguatkan tahap-tahap pengambilan keputusan adalah sebuah
keputusan yang telah dibuatnya. Misalnya, tahapan dalam menuntaskan masalah yang di
pelanggan bermula-mula berlaku, lalu dalamnya tercakup berbagai langkah yang diawali
memperoleh kepercayaan baru, dan dari jauh sebelumnya faktor pembelian. Proses-
diakhiri dengan memperoleh berbagai proses yang ada dalam keputusan pembelian seperti
sikap. Pemasar harus terus berikut:
mengkomunikasikan kepercayaan dan 1) Pengenalan kebutuhan
kajian yang dapat mendorong konsumen Tahapan pembelian diawali jika
memiliki kepuasan terhadap keputusannya pelanggan mengetahui sebuah masalah dari
membeli merek tersebut. apa yang mereka butuhkan yang di mana
3) Perilaku pembelian karena kebiasaan kebutuhan tersebut belum terealisasikan, di
Pada ruang lingkup aktivitas mana hal tersebut dapat membuat
pembelian memiliki banyak barang yang kepuasan dalam diri pelanggan. Kebutuhan
ditransaksikan dalam situasi kurangnya tersebut bisa timbul dari dirinya atau
partisipasi pelanggan dan ketiadaan harapannya dan dapat diketahui saat
differensiasi yang dimiliki oleh berbagai memperoleh kepuasan tersendiri dari
merek yang begitu menonjol. Seperti eksternal, yang di mana marketing penting
shampo. Para pelanggan hanya mempunyai untuk melakukan sebuah penelitian
tingkat partisipasi rendah pada produk terhadap konsumen yang akan memberikan
tersebut. Para pelanggan akan berkunjung fakta dan informasi terkait masalah yang
ke penjual lainnya dan memilih produk muncul dan memikirkan sebuah cara yang
tertentu. Bila konsumen tetap memilih dapat mendorong pada merek yang
produk yang sama seperti sebelumnya, diinginkan.
yang kemudian itu terjadi akbiat rutinitas 2) Pencarian informasi
bukan berlandasan loyalitas yang tinggi Pelanggan yang mengalami
terhadap suatu merek. Ada fakta rangsangan akan keinginannya, berpotensi
bahwasanya pelanggan mempunyai akan atau berpotensi tidak berusaha
partisipasi yang rendah pada ruang lingkup mengidentifikasi fakta-fakta yang lebih luas
pembelian beberapa produk yang tidak lagi. Bila keinginan pelanggan sangat
tinggi pada beberapa banyak produk yang dalam, dan produk yang bisa memberikan
tidak mahal dan selalu dibeli. ketenangan tersebut ada, pelanggan pasti
4) Perilaku pembelian yang mencari variasi melakukan pembelian pada objek tersebut.
Dalam bentuk pembelian tersebut Tapi bila tidak kebutuhan pelanggan
dapat diketahui dengan tidak tingginya tersebut hanya akan tersimpan dalam
partisipasi pelanggan terhadap differensiasi pikirannya. Pelanggan berpotensi tidak
merek yang menonjol. Pada kondisini mau mencari fakta dan informasi lebih luas
tersebut pelanggan selalu mencari alternatif atau sangat tidak pasif dalam menemukan
merek. Contoh pada bentuk pembelian fakta dan informasi yang memiliki kaitan
tersebut pelanggan berbekal sedikit dengan yang dibutuhkan tersebut. 4 acuan
keyakinan mengenai jajanan kering, yang akan menjadi sumber fakta dan
memutuskan untuk membeli jajanan kering informasi yaitu:
tanpa membuat berbagai alternatif dan a) Sumber internal yang
memilih alternatif produk seiring mencakup orang-orang
mengonsumsinya. Tetapi di peluan terdekat atau kerabat, saudara,
selanjutnya, pelanggan berpotensi mau orang tua, orang-orang sekitar,
memilih merek alternatif sebab dari keingin dan lain sebagainya.
tahuan dan merasakan rasa yang tidak sama b) Sumber komersial terkait
dan perpindahan merek berlaku sebab dengan dengan reklami, siaran,
pelanggan memiliki keinginan mencoba penyalur, desain produk,
alternattif bukan berlandasan rasa yang dekorasi.
kurang memuaskan terhadap sebuah c) Sumber masyarakat terkait
merek. dengan media publik,
e. Tahap-tahap keputusan pembelian organisasi, nilai yang diberikan

7
konsumen terhadap sebuah pandangan orang dapat
produk. mereduksi alternatif yang
d) Sumber pengalaman terkait difavoritkan oleh orang
dengan layanan, eksplorasi, tersebut dapat bergantung
pemanfaatan produk. dengan ketajaman pandangan
3) Evaluasi alternatif kurang baik orang terhadap
Kegunaannya mencari informasi alternatif yang diinginkan
tentang cara pelanggan menentukan pelanggan dan dorongan
berbagai produk alternatif yang ada, pelanggan untuk mau
marketer harus mencari informasi cara mengikuti apa yang diinginkan
tahapan pengethuan pelanggan sampai orang disekitarnya tersebut
pada proses penentuan produk. Rancangan dengan pelanggan, banyaknya
mendasar dalam tahapan pelanggan pelanggan akan membuat
melakukan penentuan pilihan terbagi pendekatan tersendiri dari
menjadi: pembelinya.
a) Pelanggan akan berupaya b) Perilaku pasca pembelian
mendapatkan apa yang Sesudah melakukan
menjadi pokok kebutuhan pembelian sebuah produk,
mereka. pelanggan secara otomatis
b) Pelanggan berusaha merasakan berbagai rasa yang
mengetahui kegunaan dari memuaskan dan sebaliknya
solusi produk. terhadap produk tersebut.
c) Pelanggan mempersepsikan Disisi lain pelanggan akan
produk-produk seperti berupaya berbagai aktivitas
sele;pmpok atribut dengan sesudah memiliki produk yang
kapabilitas yang beragam dapat merangsang bagi para
dalam upaya membuat utilitas merketing. Kewajiban
yang diupayakan untuk marketing belum tuntas
memenuhi kebutuhan. sesudah dilakukan transaksi
d) Pelanggan memiliki kebiasaan oleh pelanggan. Tetapi selalu
yang beragam untuk terjalin sampai setelah
mempersepsikan atribut- pembelian. Pelanggan yang
atribut yang dirasa sesuai dan terpenuhi keinginannya akan
keharusan bagi mereka. melakukan pembelian dengan
Pelanggan berupaya konsisten. Secara bersamaan
mempersembahkan kepedulian mereka yang merasa tidak
mendalam pada suatu atribut terpenuhi keinginannya tidak
yang dapat darinya diperoleh akan membeli kembali produk
khasiat yang diinginkan. tersebut dan berpotensi akan
4) Keputusan membeli mempengaruhi persepsi orang
Proses pengukuran keputusan lain atau orang-orang di
berdampak yang di mana pelanggan sekitarnya, oleh karena hal
membuat penentuan merk dari berbagai tersebut produsen wajib dalam
merek yang didalamnya terdapat instrumen membuat kepastian dalam
penentuan pelanggan, dalam hal tersebut memenuhi keinginan
berpotensi pula membuat sebuah keinginan pelanggan diberbagai aspek
memiliki dan lebih condong ingin memiliki pada proses pembelian.
merek yang menjadi favorit bagi pelanggan f. Indikator Keputusan Pembelian
tersebut. Pada proses tersebut, terdapat dua Merujuk pada penjelasan Kotler dan Amstrong
faktor yang ada dari berbagai harapan (2008) indikator dalam keputusan pembelian
memiliki atau membeli dan keputusan memiliki beberapa indikator seperti berikut:
pembelian yaitu: 1) Penentuan produk
a) Bergantung pada pandangan Penentuan sebuah produk brang atau jasa
orang. Sedalam mana merupakan latar belakang dari pelanggan

8
Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No. 1, June – November 2019, pages 1 – 14

tentang mengenai penentuan produk maka bisa disimpulkan bahwa tidak adanya
barang atau jasa untuk memenuhi pokok perbedaan respon yang begitu signifikan (p>α)
kebutuhan mereka. Suatu produk dapat berkaitan dengan brand ambassador (X).
terkandung citra yang positif pada persepsi
pelanggan dapat membuat pelanggan 2. Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan
membuat evaluasi-evaluasi penting dalam oleh Puspita Astria Magdalena (2015) yang berjudul
menentukan sebuah pembelian. “PNGARUH BRAND AMBASSADOR TERHADAP
2) Penentuan merek INTERNASIONAL BRAND IMAGE SERTA
Penentuan merek merupakan cara sebuah DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN
merek menempatkan dirinya dalam PEMBELIAN (Studi pada pengguna smartphone
persepsi pelanggan yang bersamanya Samsung)” memberikan hasil yang berlawanan.
terkandung citra (iamge) merek yang Penelitian yang dilakukan oleh Puspita Astria
memiliki ciri khas dari suatu produk. Magdalena memberika kesimpulan bahwa variabel
3) Penentuan waktu brand ambassador (X) signifikan positif berpengaruh
Waktu meruapkan suatu unsur yang wajib terhadap variabel international brand image (Y1)
untuk konsumen dalam melakukan sebesar 75,5% variabel brand ambassador (X)
pembelian pada sebuah produk. Penting signifikan positif terhadap variabel keputusan
bagi perusahaan mengidentifikasi waktu pembelian (Y2), dengan 32,4% pengaruh langsung;
yang sesuai untuk pelanggan dalam 38,3% pengaruh tidak langsung; dan 70,7%
membuat sebuah pembelian agar terjadi pengaruh secara keseluruhan. Variabel internasional
peningkatan penjualan. brand image (Y1) signifikan positif memiliki
4) Penentuan cara transaksi pengaruh pada variabel keputusan pembelian (Y2)
Pelanggan diwajibkan mendapatkan sebesar 50,7%
penentuan mengenai cara bertransaksi
terhadap produk yang ingin dibeli. C. KERANGKA BERPIKIR
Perusahaan wajib mencari tahu metode
transaksi yang diterapkan pelanggan Merujuk pada landasan teori tersebut, maka
supaya bisa menjadikan sebuah keputusan kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu seperti
untuk membuat penjualan menjadi tinggi yang dijelaskan oleh Doucett (2008) bahwa Brand
dengan strategi harga. Ambassador merupakan individu yang mempunyai
passion terhadap suatu brand, memiliki kemauan
B. PENELITIAN YANG RELEVAN untuk mempromosikannya, dan serta mau
1. Marujuk pada penelitian yang dibuat oleh menyebarkan penjelasan tentang Brand secara
Muhammad Ikhsan Putra (2014) yang berjudul sukarela. Tatik Suryani menjelaskan dalam bukunya
(PENGARUH BRAND AMBASSADOR yang berjudul tentang Perilaku Konsumen: Impleksi
TERHADAP BRAND IMAGE SERTA Pada Strategi Pemasaran (2008) bahwa citra merek
DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN dapat menjadi satu-kesatuan akibat dari informasi
PEMBELIAN (Survey pada pengguna LINE dan pengalaman pelanggan terhadap sebuah merek.
pengguna Asia)” membuktikan bahwa Varibel Pada kedua pernyataan tersebut bisa dilihat bahwa
Brand Ambassador (X) dapat memberi pengaruh Brand Ambassador memiliki dampak pada citra
terhadap Brand Image (Y1) sebesar 0.562 (56.2%) merek, karena dari berbagai cara memberikkan
dengan signifikasi 0,000 sehingga H0 ditolah. informasi kepada pelanggan yaitu dengan memakai
Variabel Brand Ambassasor (X) dapat memberi Brand Ambassador. Disisi lain merujuk pada Sangdji
pengaruh terhadap variabel (dimensi) Keputusan dan Sopiah (2013) Citra merek yang memiliki nilai
Pembelian (Y2) adapun jenis pengaruh yang positif dimata masyarakat dapat menghasilkan
terdapat adalah pengaruh langsung dan tidak keuntungan bagi perusahaan agar dapa. dikenal
langsung, pengaruh langsung variabel 0.361 (36.1%) pelanggan dengan lebih dalam, pelanggan
dan hubungan pengaruh tidak langsung 0, 247 berpotensi besar menjatuhkan penentuannya
(24,7%) dan juga pengaruh secara total yaitu 36,1% terhadap produk yang memiliki citra yang positif,
+ 24,7% = 60,8% dengan signifikasi 0,000 sehinggan pelanggan berpotensi tidak tidak menjatuhkan
H0 ditolak. Variabel Brand Image (Y1) berpengaruh pilihannya terhadap produk yang memiliki citra
terhadap variabel (dimensi) Keputusan Pembelian yang negatif. Bila diperhatikan pada penjelasan
(Y2) sebesar 0,440 (44,0%) dengan signifikasi 0,000 Sngadji dan Sopiah bisa disimpulkan bahwa disisi
sehinggan H0 ditolak. Beradasarkan hal tersebut lain Brand Ambassador memiliki pengaruh terhadap

9
keputusan pembelian dengan cara pengaruh brand pengambilan data menggunakan instrumen angket
ambassador pada citra merek. Dan dapat demi mendapatkan respon dari para responden.
disimpulkan bahwa citra merek merupakan Penilitian suervey.
mediator. Penelitian ini bersifat penelitian asosiatif
menurut tingkat eksplanasinya.penelitian asosiatif
D. PARADIGMA PENELITIAN merupakan penelitiana yang menjelaskan
Merujuk pada kajian teori dan kerangka berpikir hunbungan sebab akibat dari pengaaruh variable
tersebut, dapat disimpulkan dengan kerangka bebas(X) terhadap variable terikat(Y).
berfikir seperti berikut: B. Variabel penelitian dan Definisi
operasional variabel
1. Variable penelitian
Dalam penilitian ini mennguji hubungan dari
ketiga variabel yaitu satu variable bebas, satu
variabel terikat, dan variabel mediasi. Jadi menguji
apakah brand amabasador(X) dengan keputusan
pembelian (Y) dengan bantuan variabel mediasi
citra merek(M)
2. Definisi Operasioanal Variabel
a. Brand amabsador(X)
Menurut doucet (2008) menegaskan bahwa
Keterangan: Brand Ambasador adalah seseorang mengerti
X: Brand Ambassador tentang Brand dan memilki passion terhadap
M: Citra Merek brand, bahkan sukarela memperkanalkan Brand
Y: Keputusan Pembelian secara sukarela ke konsumen.
H1: Oengaruh brand ambassador terhadap citra Kesuksesan dari brand amabassdor dalam
merek melakukan tugasnya menurut Shaz
H2: Pengaruh Citra merek terhadap keputusan Smilansky(2009) dapat di ukur 4 indikator, yaitu:
pembelian 1) Kepercayaan
H3: Pengaruh brand ambassador terhadap keputusan 2) Keahlian
pembelian 3) Dayatarik
H4: Pengaruh brean ambassador terhadap keputusan 4) kekuatan
pembelian yang di mediasi oleh Citra Merek
b. keputusaan Pembelian(Y)
E. HIPOTESIS PENELITIAN Menurut kotler (2002), keputusan pembelian
Bila dilihat dari teori dan kerangka berfikir merupakan tindakan konsumen untuk
yang diuraikan tersebut, maka bisa membuat mempertimbangkan membeli atau tidak pada suatu
hipotesis seperti beirkut: produk. Dari beberapa faktor yang mempengarahui
H1: Brand ambassador berpengaruh positif dan konsumen dalam pembelian berupa produk
signifikan terhadap citra pelanggan XL Axiata maupin jasa, konsumen selalu mempertimbangkan
H2: Citra merek berpengaruh positif dan signifikan harga, kualitas, dan produk yang telah dikenal.
terhadap keputusankonsumen XL Axiata. Menurut Kotler dan Amstrong (2008)
H3: Brand ambassador berpengaruh positif dan keputusan pembelian memilki indikator sebagai
signifikan terhadap keputusan pembelian berikut:
konsumen XL Axiata 1) pemilihan merek
H4: Brand ambassador berpengaruh positif dan 2) pemilihan produk
signifikan terhadap keputusan pembelian 3) pemilihan tempat dan waktu
konsumen XL Axiata yang dimediasi oleh Citra 4) pemilihan metode pembayaran
merek
c. citra merek(M)
3. METODE PENELITIAN Citra merek adalah sekumpulan keyakinan,
A. Desain penelitian sudut pandang, kesan dari individu atau kelompok
Jenis penilitian survei merupakan penlitian tentang suatu merek(kottler,2003).
besifat survei. Dalam penilitian ini informasi Indikator yang digunakan untuk mengukur
diambil dari para responden dengan menggunkan variabel citra merek dari Hoeffler dan Keller (2003)
angket. Menurut sugiyono(2008:5), penlitian survei

10
Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No. 1, June – November 2019, pages 1 – 14

meliputi: dan standar deviasi.


1) keunggulan Analisis Kuantitif
2) keunikan Analisis kuantitatif disini menggunkan 2 analisis
3) keunngulan regeresi linear sederhana.
1. Analisis ini digunakan untuk menguji
Populasi dan Sampel apakah Brand Ambassador berpengaruh
populasi terhadap citra merek.
populasi dalam penlitian adalah mahasiswa
dan pelajar yang membeli dan memakai kartu Y= α + β X+e
XLAxiata. Keterangan :
Sampel Α : Konstanta
Penarikan sampling menggunakan teknik non β1 : Koefisien regresi darivariabelindependen
probability sampling dengan metode purposive e : Error Estimate
sampling.adapaun kriteria untuk menentukan Y : Citra Merek
responden dalam penelitian dalam penelitian antara X :Brand ambassador
lain: 2. Analisis regresi sederhan kedua diginkan
a) Pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di untuk menguji apakah citra merek terhadap
Surabaya dengan frekuensi pembelian paling keputusan pembelian
sedikit 2 kali dalam 2 bulan Y= α + β X+e
b) Pelajar dan mahasiswa yang menyarankan XL Keterangan :
Axiata kepada orang lain. Α : Konstanta
Menurut haier et . al (2010), ukuran untuk β1 : Koefisien regresi darivariabelindependen
responden dari penilitian ini yang ideal dan e : Error Estimate
reprentative adalah terlihat dari jumlah semua Y : Keputusan Pembelian
indikator pada variabel yang di gunakan untuk X :Citra Merek
penilitian denga di kalikan 5 samapi 10. Jadi
penelitian ini, memiliki 27 item pernyataan. Batas 3. Pengujian hipotesis
bawah dari responden adalah 27 x 5 = 135, a. Uji T
sementara untuk batas atasnya dalah 27 x 10 = 270. Uji T digunkan untuk menguji pengaruh
Dengan perhitungan tersebut maka dapat di brand amabassado secara individual terhadap
simpulkan jika diambil 200 responden dapat variabel citra merek.
mewakili populasi.  Ho : b = 0 artinyaBrand ambassador
tidak berpengaruh positf dan signifikan
Lokasi dan Waktu Penelitian terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini dilakukan di stikom surabaya  Ha : b ≠ 0 artinyaBrand ambassador
dengan jangka waktu penelitian yaitu pada bulan berpengaruh positif dan signifikan
maret 2019 sampai mei 2019 terhadap keputusan pembelian.
Kriteria pengambilan keputusan:
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data  Ho diterima jika thitung < ttabel pada α
Data yang digunakan dalam adalah jenis data = 5% dan signifikansi t hitung lebih
primer. Data tersebut dikumpukan dengan cara besar dari 0,05
memberikan daftar pernyataan berupa angket  Ha diterima jika thitung > ttabel pada α
kepada responden yang berisi tentang brand = 5% dan signifikansi t hitung lebih
ambassador, citra merek, dan keputusan pembelian. kecil dari 0,05.
b. Uji Efek Mediasi
Teknik Analisis Data Uji mediasi menggunkan regresi berganda
Penelitian ini menggunakan 3 analisis yaitu untuk menguji hipotesis yang menjelaskan
nalasis deskritif , analasis kuantitatif, dan analasis pengaruh dari variabel Brand ambassador
hipotesis. terhadap keputusan pembelian dengan
Analaisis Deskriftif variabel citra merek sebagai mediator.
Analaisis deskriftif digunakan untuk
menguji satu persatu berdasarkan pada hasil dari
angket yang di bagikan keresponden. Deskripsi data
yang di tampilkan adalah Mean, Modus, Median, It comprises the procedures or steps of the research,

11
e.g., from the methods of sampling to the data anal- presented in brief but clear and it is not dominated by
ysis, and presented in brief and concisely by num- table presentation. The tables which are presented
bering. It comprises the procedures or steps of the should not be the rough output but in the processed
research, e.g., from the methods of sampling to the and brief summary (Huffman 1996). Tables and pic-
data analysis, and presented in brief and concisely tures are presented consistently in the center and the
by numbering. It comprises the procedures or steps titles are above for the tables and below for the pic-
of the research, e.g., from the methods of sampling tures. It presents the analysis of the related results,
to the data analysis, and presented in brief and con- theories, and hypotheses (if any) based on the writer’s
cisely by numbering. reasoning. Data analysis and discussion should be
It comprises the procedures or steps of the re- presented in brief but clear and it is not dominated by
search, e.g., from the methods of sampling to the table presentation. The tables which are presented
data analysis, and presented in brief and concisely should not be the rough output but in the processed
by numbering. It comprises the procedures or steps and brief summary. Tables and pictures are presented
of the research, e.g., from the methods of sampling consistently in the center and the titles are above for
to the data analysis, and presented in brief and con- the tables and below for the pictures (Daniel 2009).
cisely by numbering. It comprises the procedures or It presents the analysis of the related results, the-
steps of the research, e.g., from the methods of sam- ories, and hypotheses (if any) based on the writer’s
pling to the data analysis, and presented in brief and reasoning (Donahue-Wallace & Chanda 2005). Data
concisely by numbering. analysis and discussion should be presented in brief
It comprises the procedures or steps of the re- but clear and it is not dominated by table presenta-
search, e.g., from the methods of sampling to the tion. The tables which are presented should not be the
data analysis, and presented in brief and concisely rough output but in the processed and brief sum-
by numbering. It comprises the procedures or steps mary. Tables and pictures are presented consistently
of the research, e.g., from the methods of sampling in the center and the titles are above for the tables and
to the data analysis, and presented in brief and con- below for the pictures (Exelby 1997). It presents the
cisely by numbering. It comprises the procedures or analysis of the related results, theories, and hypothe-
steps of the research, e.g., from the methods of sam- ses (if any) based on the writer’s reasoning. Data anal-
pling to the data analysis, and presented in brief and ysis and discussion should be presented in brief but
concisely by numbering. clear and it is not dominated by table presentation.
The tables which are presented should not be the
4. DATA ANALYSIS AND DISCUSSION rough output but in the processed and brief sum-
It presents the analysis of the related results, mary. Tables and pictures are presented consistently
theories, and hypotheses (if any) based on the in the center and the titles are above for the tables and
writer’s reasoning. Data analysis and discussion below for the pictures (Mortimer & Cox 1999).
should be presented in brief but clear and it is not It presents the analysis of the related results, the-
dominated by table presentation. The tables which ories, and hypotheses (if any) based on the writer’s
are presented should not be the rough output but in reasoning. Data analysis and discussion should be
the processed and brief summary. Tables and pic- presented in brief but clear and it is not dominated by
tures are presented consistently in the center and the table presentation. The tables which are presented
titles are above for the tables and below for the pic- should not be the rough output but in the processed
tures. Bourassa (1999) emphasized it presents the and brief summary (Rathbun, West & Hausken 2003).
analysis of the related results, theories, and hypoth- Tables and pictures are presented consistently in the
eses (if any) based on the writer’s reasoning. Data center and the titles are above for the tables and below
analysis and discussion should be presented in brief for the pictures. It presents the analysis of the related
but clear and it is not dominated by table presenta- results, theories, and hypotheses (if any) based on the
tion. The tables which are presented should not be writer’s reasoning (Simpson 1997). Data analysis and
the rough output but in the processed and brief sum- discussion should be presented in brief but clear and
mary. Tables and pictures are presented consistently it is not dominated by table presentation. The tables
in the center and the titles are above for the tables which are presented should not be the rough output
and below for the pictures change (Bowden and but in the processed and brief summary (Porteous
Fairley 1996). 2007). Tables and pictures are presented consistently
It presents the analysis of the related results, the- in the center and the titles are above for the tables and
ories, and hypotheses (if any) based on the writer’s below for the pictures (Albanese 2009).
reasoning. Data analysis and discussion should be

12
Journal of Applied Management and Business Vol. 1, No. 1, June – November 2019, pages 1 – 14

It presents the analysis of the related results, the- of the article which reflects the essence and reason-
ories, and hypotheses (if any) based on the writer’s ing of the research by the writer. It is also logically
reasoning (University of Queensland Library 2009). based on the evidence taken from, and presented by
Data analysis and discussion should be presented in the writer in paragraphs. Implication, limitations,
brief but clear and it is not dominated by table presen- and suggestions are also presented in paragraphs
tation (Bliss n.d.). The tables which are presented without numbering.
should not be the rough output but in the processed
and brief summary. Tables and pictures are presented REFERENCES
consistently in the center and the titles are above for Albanese, A 2009, Fairer compensation for air travel-
the tables and below for the pictures (Cookson 1985). lers, media release, 29 January, Minister for In-
It presents the analysis of the related results, theories, frastructure, Transport, Regional Development
and hypotheses (if any) based on the writer’s reason- and Local Government, viewed 30 January
ing. Data analysis and discussion should be presented 2009, <http://www.minister.infrastruc-
in brief but clear and it is not dominated by table ture.gov.au/aa/releases/2009/Janu-
presentation (International Organization for Stand- ary/AA007_2009.htm>.
ardization 1982). The tables which are presented Australian Government Publishing Service 1987,
should not be the rough output but in the processed Commonwealth printing and publishing manual,
and brief summary. Tables and pictures are presented 2nd edn, A.G.P.S., Canberra.
consistently in the center and the titles are above for Be, know, do: leadership the Army way 2004, Jossey-
the tables and below for the pictures (Department of Bass, San Francisco.
Mines and Energy, Queensland 1996). Berkman, RI 1994, Find It fast: how to uncover expert
information on any subject, Harper Perennial,
5. CONCLUSION, IMPLICATION, SUGGES- New York.
TION, AND LIMITATIONS Bernstein, D 1995, ‘Transportation planning’, in WF
It is the closing of the article which reflects the es- Chen (ed.), The civil engineering handbook, CRC
sence and reasoning of the research by the writer. It Press, Boca Raton, pp. 231-61.
is also logically based on the evidence taken from, Bhattacharjee, M 1998, Notes of infinite permutation
and presented by the writer in paragraphs. Implica- groups, Lecture notes in mathematics no. 1698,
tion, limitations, and suggestions are also presented Springer, New York.
in paragraphs without numbering. It is the closing Bliss, SE n.d., The effect of emotional intelligence on a
of the article which reflects the essence and reason- modern organizational leader’s ability to make
ing of the research by the writer. It is also logically effective decisions, viewed 10 February 2008,
based on the evidence taken from, and presented by <http://eqi.org/mgtpaper.htm>.
the writer in paragraphs. Implication, limitations, Bourassa, S 1999, ‘Effects of child care on young chil-
and suggestions are also presented in paragraphs dren’, Proceedings of the third annual meeting of the
without numbering. International Society for Child Psychology, Interna-
It is the closing of the article which reflects the tional Society for Child Psychology, Atlanta,
essence and reasoning of the research by the writer. Georgia, pp. 44-6.
It is also logically based on the evidence taken from, Bowden, FJ & Fairley, CK 1996, ‘Endemic STDs in
and presented by the writer in paragraphs. Implica- the Northern Territory: estimations of effective
tion, limitations, and suggestions are also presented rates of partner change’, paper presented to the
in paragraphs without numbering. It is the closing scientific meeting of the Royal Australian Col-
of the article which reflects the essence and reason- lege of Physicians, Darwin, 24-25 June.
ing of the research by the writer. It is also logically Cengel, YA & Boles, MA 1994, Thermodynamics: an
based on the evidence taken from, and presented by engineering approach, 2nd edn, McGraw Hill, Lon-
the writer in paragraphs. Implication, limitations, don.
and suggestions are also presented in paragraphs Cookson, AH 1985, Particle trap for compressed gas in-
without numbering. sulated transmission systems, US Patent 4554399.
It is the closing of the article which reflects the Daniel, TT 2009, 'Learning from simpler times', Risk
essence and reasoning of the research by the writer. Management, vol. 56, no. 1, pp. 40-44, viewed 30
It is also logically based on the evidence taken from, January 2009, <http://proquest.umi.com/>.
and presented by the writer in paragraphs. Implica- Dawkins, R 1996a, Climbing Mount Improbable, Vi-
tion, limitations, and suggestions are also presented king, London.
in paragraphs without numbering. It is the closing

13
Dawkins, R 1996b, River out of Eden, Phoenix, Lon- Pike, ER & Sarkar, S (eds) 1986, Frontiers in quantum
don. optics, Adam Hilger, Bristol.
Department of Mines and Energy, Queensland 1996, Porteous, C 2007, ‘Rudd blamed for drought’, Cou-
Dotswood, Australia 1:100 000 geological series, rier Mail, 15 August, p. 17, viewed 27 February
sheet 8158, Department of Mines and Energy, 2009, <http://global.factiva.com/>.
Queensland, Brisbane. Pring, R 2004, Philosophy of educational research, 2nd
Donahue-Wallace, K & Chanda, J 2005, 'A case study edn, Continuum, London.
in integrating the best practices of face-to-face Rathbun, AH, West, J & Hausken, EG 2003, Young
art history and online teaching', Interactive Mul- children's access to computers in the home and at
timedia Electronic Journal of Computer-Enhanced school in 1999 and 2000, NCES-2003-036, Na-
Learning, vol. 7, no. 1, viewed 30 January 2009, tional Center for Education Statistics, Washing-
<http://imej.wfu.edu/articles/2005/1/01/in- ton, DC, viewed 4 November 2003,
dex.asp>. <http://nces.ed.gov/pubs2003/2003036.pdf>.
Exelby, HRA 1997, ‘Aspects of gold and mineral lib- Reid, DH, Parsons, MB & Green, CW 1989, Staff man-
eration’, PhD thesis, University of Queensland, agement in human services: behavioral research and
Brisbane. application, Charles C. Thomas, Springfield.
Huffman, LM 1996, ‘Processing whey protein for use Simpson, L 1997, ‘Tasmania’s railway goes private’,
as a food ingredient’, Food Technology, vol. 50, Australian Financial Review, 13 October, p. 10.
no. 2, pp. 49-52. Sjostrand, S (ed.) 1993, Institutional change: theory and
International Organization for Standardization 1982, empirical findings, M.E. Sharpe, Armonk, N.Y.
Steels - classification - part 1: classification of steels University of Queensland Library 2009, Mechanical
into unalloyed and alloy steels based on chemical engineering subject guide, University of Queens-
composition, ISO 4948-1:1982, International Or- land Library, viewed 6 February 2009,
ganization for Standardization, Geneva. <http://www.li-
Jull, G, Sterling, M, Fallah, D, Treleaven, J & O'Leary, brary.uq.edu.au/findits/findit.php?title= Me-
S 2008, Whiplash headache and neck pain: research- chanical+Engineering>.
based directions for physical therapies, Churchill Willmott, WF 2004, Rocks and landscapes of the national
Livingstone, Edinburgh. parks of southern Queensland, Geological Society
Mortimer, M. & Cox, M 1999, Contaminants in mud of Australia, Queensland Division, Brisbane.
crabs and sediments from the Maroochy River, En- Willmott, WF 2006, Rocks and landscapes of the national
vironment technical report no. 25, Queensland parks of central Queensland, Geological Society of
Department of the Environment, Brisbane. Australia, Queensland Division, Brisbane.

14

Anda mungkin juga menyukai