BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan industry kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya
jenis kosmetik yang beredar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri.
Membanjirnya produk kosmetik di pasaran mempengaruhi sikap seseorang terhadap
keputusan pembelian dan pemakaian barang. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk
memenuhi kebutuhan (need), melainkan karena keinginan (want). Pasar industri kecantikan
Indonesia merupakan pasar ketiga terbesar di Asia. Peluang besar menanti para pelaku
industri kecantikan untuk berjaya di dunia internasional. Populasi penduduk Indonesia yang
merupakan terbesar keempat di dunia, dianggap sebagai peluang besar di dunia kecantikan
(Syadri, 2017).
Produk kosmetik seperti Wardah Cosmetics sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Wardah Cosmetics adalah salah satu pelopor produk kosmetik yang mengedepankan prinsip
kosmetik halal bersertifikat MUI sehingga meningkatkan image Wardah Cosmetics.
Meskipun pada awalnya dirintis Wardah menimbulkan pro dan kontra, karena banyakanya
pendapat bahwa Wardah merupakan kosmetik membawa isu agama, namun seiring
berjalannya waktu, Wardah Cosmetics pada akhirnya diterima oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari Top Brand Index 2019, dapat dilihat bahwa
Wardah, Revlon, Maybelline, dan Oriflame, produk mereka saling bersaing dalam
penjualannya. Di tahun 2019, Wardah berhasil meraih posisi puncak di beberapa jenis produk
kosmetik, seperti lipstik, blush on, BB cream, dan bedak padat.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui peran iklan produk lipstik Wardah terhadap keputusan pembelian pada
mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Telkom.
2. Mengetahui pengaruh personal selling terhadap keputusan pembelian produk Lipstik
Wardah pada mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Telkom.
3. Mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Lipstik Wardah
pada mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Telkom.
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
- Bagi penulis
Menambah pengetahuan baru dan merealisasikan teori yang di peroleh selama
perkuliahan di Universitas Telkom ke dalam kasus yang terjadi di lapangan
secara nyata dan dapat menjadi rekomendasi baik untuk penulis dan perusahaan
untuk di realisasikan di dunia kerja.
- Bagi pembaca
Sebagai referensi untuk pembuatan karya ilmiah selanjutnya mengenai peran
pemasaran melalui periklanan dan personal selling, dan hasil pengamatan dapat
direkomendasikan di lapangan secara nyata untuk dikembangkan kembali
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Marketing Mix
Philip Kotler mendefinisikan bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel
pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang dikendalikan perusahaan, dari pasar sasarannya, bauran pemasaran terdiri atas
segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya, yang dikenal dengan “empat P”, yaitu product, price, lokasi, dan promosi.
- Promotion (Promosi)
Menurut Martin L. Bell dalam Swastha dan Irawan (1990) promosi adalah semua
jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Dengan
promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu
produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan
pembelian. 4 indikator tersebut adalah periklanan (advertising), promosi penjualan
(sales promotion), penjualan personal (personal selling), dan publisitas.
- Price (Harga)
Menurut Kotler dan Amstrong harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan
pelanggan untuk memperoleh produk. Kotler dan Amstrong mengidentifikasikan
tiga dimensi dasar dari harga, yaitu :
a. Keterjangkauan harga
b. Daya saing harga
c. Kesesuaian harga dengan manfaat
- Personal Selling
Personal selling merupakan presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan
perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan. (Kotler & Amstrong, 2008: 182).
a. Trade Selling
b. Missionary Selling
c. Technical Selling
d. New Business Selling
e. Responsive Selling
a. Field Selling
b. Retail Selling
c. Executive Selling
Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2008:214)
“Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka”.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk
mau membeli atau tidak terhadap produk.
a. Faktor Budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam.
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan,
keluarga, serta peran dan status sosial masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
d. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama.
Faktor-faktor tersebut terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap.
Penelitian Terdahulu
Kerangka Berpikir
Hipotesis
Uji Parsial
X1 = Advertising
X2 = Personal Selling
X3 = Harga
- Hi1 = Ada pengaruh antara harga dengan keputusan pembelian produk kosmetik
lipstik Wardah.
- Hi2 = Ada pengaruh antara advertising dengan keputusan pembelian produk
kosmetik lipstik Wardah.
- Hi3 = Ada pengaruh antara personal selling dengan keputusan pembelian produk
kosmetik lipstik Wardah.
Ho1 = Tidak ada pengaruh antara harga dengan keputusan pembelian produk
kosmetik lipstik Wardah.
Ho2 = Tidak ada pengaruh advertising dengan keputusan pembelian produk kosmetik
lipstik Wardah
Ho3 = Tidak ada pengaruh antara personal selling dengan keputusan pembelian
produk kosmetik lipstik Wardah.
BAB 3
Metodologi Penelitian
Kuantitatif Deskriptif menekankan pada data data numerial untuk mengetahui 3 nilai
variabel mandiri tanpa adanya perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.
Data yang diperoleh diolah sesuai dengan metode statistic yang digunakan
Sample merupakan bagian dari populasi dan bertujuan untuk memudahkan peneliti
untuk menjadi objek. Sample dalam penelitian ini menggunakan non-probability
sampling dimana responden harus memenuhi syarat tertentu yaitu pengguna atau
pernah menggunakan lipstick wardah.