1. INTRODUCTION
Manajemen pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan, analisis
dan pengendalian berbagai program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan
serta pemeliharaan laba hasil transaksi melalui sasaran pasar untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang (Widyanto & Albetris, 2021). Manajemen pemasaran
adalah alat analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses yang bertujuan
untuk membuat, menetapkan dan memelihara transaksi yang menguntungkan dengan
sasaran pasar untuk mencapai sasaran laba utama perusahaan (Widyanto & Albetris, 2021)
Suatu perusahaan harus memiliki diferensiasi atau keunikan dari para pesaing agar
dapat menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Keputusan pembelian
adalah bentuk pemilihan dan minat untuk membeli merek yang paling disukai diantara
sejumlah merek yang berbeda (Kotler dan Keller, 2016:198).
Pesatnya perkembangan dunia saat ini membuat seluruh bidang bergerak untuk
terus membuat suatu yang baru, dalam bidang bisnis juga saat ini terus mengangalami
perkembangan yang dimana persaingan semakin ketat sehingga para produsen dituntut
untuk lebih peka kritis terhadap berbagai perubahan dalam ruang lingkup bisnis. Banyak
produsen pada saat ini memusatkan perhatian terhadap barang yang dijualnya menurut
selera para konsumen, pada saat ini banyak produsen memerhatikan needs dan want dari
konsumen. Karena pada saat ini banyak konsumen yang tidak hanya membali barang fisik
saja tetapi mengharapkan sesuatu dari barang tersebut.
Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami perubahan bahkan
cenderung mengingkat dari waktu ke waktu maka perusahaan perlu mengadakan suatu riset
pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui produk apa yang sebenarnya dibutuhkan
dan diinginkan oleh konsumen. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk yang ditawarkan banyak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap Price,
Product, Promotion Place yang telah diterapkan oleh perusahaan selama ini (Kotler, 2005)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi
atau dipakai sehingga memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk adalah
seperangkat atribut abik berwujud maupun tidak berwujud. Termasuk didalamnya warna,
harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Sunanti,
A.A Dwi Widyani, 2021). Sedang Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan produk sebagai
suatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi dan ide.
Di Indonesia sendiri yang merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk
terbanyak didunia tentu menjadi salah satu potensi pasar penjualan oleh produk-produk
merk global. Persaingan dan globalisasi pasar yang terjadi berdampak pula juga pada
produkproduk lokal yang tentunya harus mengikuti keinginan pasar, sehingga menimbulkan
persaingan yang lebih ketat lagi. Olah karena itu pengaruh dari suatu produk merk tentunya
akan memberikan suatu dampak terhadap persepsi dari para konsumen ketika ingin
membeli suatu produk.
Pengaruh dari Negara mana produk itu dibuat dan dari perusahaan apa produk itu
produksi akan mengubah suatu persepsi dari para konsumen untuk mengevaluasi fungsi
dan kualitas dari produk itu sendiri. Pada awal tahun 1990 - an terdapat sebuah konsep
yang disebut denga budaya konsumen dalam membeli produk global, yang biasa disebut
dengan Global Consumer Culture (GCC) yang spesifik didenifinisikan sebagai
kecenderungan konsumen yang berkaitan dengan hal-hal yang berbau global bermula dari
merk, kategori prosuk, aktivitas konsumsi (Widyanto & Albetris, 2021).
Berdasarkan latar belakang diatas pengaruh dari produk merk dapat membuat suatu
keterikatan seseorang konsumen dalam mengubah suatu persepsi dalam pengambilan
keputusan pembelian suatu produk. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti tertarik untuk
meneliti bagaimana pengaruhketertkaitan produk merk global dan produk merk lokal dalam
pengambilan keputusan.
2. LITERATUR REVIEW
2.1 PRODUK
A. Produk
Menurut (Kotler, 2002 dalam Nuraini & Hendratmoko, 2022) produk adalah
sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk di perhatikan, dimilki, dipakai, atau
dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Intensitas
kompetisi di pasar memaksa perusahaan untuk mengupayakan adaptasi produk
yang tinggi guna meraih keunggulan yang kompetitif atas pesaing, karena
adaptasi produk dapat memperluas basis pasar lokal dan dapat meningkatkan
untuk preferensi lokal tertentu. Konsumen semakin banyak memiliki alternatif dan
sangat hati-hati dalam menentukan keputusan untuk melakukan pembelian
dengan mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan, keunggulan produk,
pelayanan dan perbandingan harga sebelum memutuskan untuk membeli.
B. Jenis Produk
Kerangka kerja yang sering digunakan untuk mengklasifikasikan produk
membedakan antara barang konsumen dan industri. Misalnya, Samsung
menawarkan produk dan layanan kepada konsumen dan bisnis di seluruh dunia.
Barang-barang konsumen dan industri, pada gilirannya dapat diklasifikasikan lebih
lanjut berdasarkan kriteria seperti orientasi pembeli. Orientasi pembeli adalah
ukuran gabungan dar jumlah upaya yang dikeluarkan pelanggan. tingkat risiko
yang terkait dengan pembelian, dan keterlibatan pembeli dalam pembelian
Kerangka orientasi pembeli mencakup kategori seperti kenyamanan, preferensi,
belanja, dan barang-barang khusus.
C. Jaminan Produk
Jaminan dapat menjadi elemen penting dari proposisi nilai suatu produk.
Sebuah garansi ekspres adalah jaminan tertulis yang meyakinkan pembeli bahwa
dia mendapatkan apa yang telah dia bayar atau yang memberikan jalan lain jika
kinerja suatu produk jauh dari harapan Dalam pemasaran global, jaminan dapat
digunakan sebagai alat kompetitif untuk memposisikan perusahaan secara positif.
D. Pengemasan
Seringkali, pengemasan merupakan elemen integral dari keputusan terkait
produk Pengemasan adalah pertimbangan yang sangat penting untuk produk
yang dikirim ke pasar di pelosok dunia. Syarat barang kemasan konsumen
berlaku untuk berbagai macam produk yang kemasannya dirancang untuk
melindungi atau mengandung produk selama pengiriman, di lokasi ritel, dan pada
titik penggunaan atau konsumsi. "Pengemasan ramah lingkungan" adalah
masalah utama saat ini, dan perancang paket harus mengatasi masalah
lingkungan seperti daur ulang, biodegradabilitas, dan kehutanan berkelanjutan.
E. Pelabelan
Salah satu ciri pasar global modern adalah banyaknya label multi bahasa
yang muncul pada banyak produk. Dalam lingkungan ritel swalayan saat ini, label
produk dapat dirancang untuk menarik perhatian, untuk mendukung penentuan
posisi suatu produk, dan untuk membantu membujuk konsumen untuk membeli.
Label juga dapat memberi konsumen berbagai jenis informasi.
F. Estetika
Diskusi tentang estetika termasuk persepsi warna di berbagai belahan dunia.
Pemasar global harus memahami pentingnya estetika visual diwujudkan dalam
warna atau bentuk produk, label, atau paket. Juga, gaya estetika, seperti tingkat
kompleksitas yang ditemukan pada label, dipersepsikan berbeda di berbagai
belahan dunia. Misalnya, dikatakan bahwa anggur Jerman akan lebih menarik di
pasar ekspor jika labelnya disederhanakan.
3.1 Tinjau konsep produk dasar yang mendasari keberhasilan global strategi
pemasaran produk
Produk merupakan suatu apapun yang dapat ditawarkan ke sebuah pasar
baik itu berupa barang maupun jasa demi bisa untuk memuaskan para konsumen.
Sebuah produk ada dan dibuat adalah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Menurut (Yulinda et al., 2022) produk ialah seperangkat atribut
baik berwujud maupun tidak terwuhud, termasuk didalamnya masalah warna, harga,
nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan palayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang diterima oleh pemebeli guna memuaskan keinginannya.
Sedang menurut Kotler dan Armstrong, produk adalah apa saja yang ditawarkan
kepasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Dalam pemasarannya produk dibuat dengan memberikan merk dari
perusahaan masing-masing ini dilalukan agar dalam pemasarannya dapat
membedakan produk-produk mereka terebut dalam persaingan pasar, dengan
menggunakan nama dari perusahaan itu sendiri maupun memakai logo, simbol,
ataupun hal yang semacam itu.
Dalam istilahnya ptoruduk memiliki atributnya sendiri yang meliputi ciri khas
dari produk itu sendiri. Menurut (Yulinda et al., 2022) pada Kotler dan Armstrong
(2004 :347) atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan
penentuan manfaat yang diberikan.
3.2 Bandingkan dan bedakan produk dan merek lokal, internasional produk dan
merek, dan global produk dan merek
Merk
Merk merupakan suatu tanda yang dipakai oleh banyak perusahaan pada
barang yang yang sudah diproduksi sebagai tanda pengenal. Merk dapat berupa
sebuah nama, istilah, logo, atau desain gambar-gambar yang mudah dan enak untuk
dilihat dan diingat. (Kang & Raymond, 2021) menyatakan bahwa merk ialah suatu
tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang/ jasa tertentu yang dapat
berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya. Merk juga berfungsi sebagai
suatu hal yang ditujukan untuk membedakan produk dari para pesaingnya.
Ketika memasuki pasar global, perusahaan akan menghadapi perbedaan
yang signifikan pada level nasional dan regional, yakni meliputi selera konsumen dan
pilihan, jalur distribusi, sistem nilai budaya yang melekat, sistem bisnis, dan aturan
hukum (Raina Desiana Prafitri & Chatamallah, 2023). Perbedaan ini menuntut
perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran yang diterapkannya. Strategi
pemasaran internasional termasuk cara untuk memasuki pasar luar negeri yang luas
mirip dengan strategi yang digunakan di pasar domestik dan strategi lain yang
disesuaikan untuk berbagai alasan untuk kebutuhan pasar luar negeri (Bradley,
2002).
Produk Merk Global
Produk merk global adalah suatu produk yang dijual oleh perusahaan-
perusahaan besar yang terkoordinasi di banyak negara. Crii khas dari produk global
adalah mereka mempunyai kelebihan dari segi skala bisnis yang besar dan adanya
pengakuan internasional juga mereka mempunyai financial yang kuat. Produk merk
global atau yang bisa disebut dengan global brand merupakan suatu produk dari
perusahan-perusahaan global terfokuskan untuk menjual produknya dibanyak
negara.
Global Brand adalah merek-merek yang memiliki nama sama dan strategi
pemasaran terkoordinasi yang sama pula dibanyak negara (Fera & Pramuditha,
2021). (Batraet & Chandra 2021) menerangakan bahwa global brand biasanya
didukung dengan sejumlah keunggulan seperti ekonomis, pengakuan internasional,
jaringan distribusi global, dan kekuatan finansial perusahaan miliknya.
Produk Merk Lokal
Produk merek lokal adaalah produk yang berasal dari dalam negeri itu
sendiri, produk tersebut di produksi dan dipasarkan dalam negeri. Namun dalam hal
persaingan dengan produk global produk lokal sering tersingkirkan dikarenakan
konsumen melihat produk lokal memliki kekurangan dari segi kualitas dan juga
terkadang memliki harga yang mahal, sehingga para konsumen banyak yang lebih
memilih produk global yang sudah banyak dipasaran. Sejumlah riset empiris
melaporkan bahwa merek-merek global lebih disukai dibandingkan dengan merek
lokal, setidaknya dikalangan segmen-segmen konsumen tertentu (Fera &
Pramuditha, 2021).
3.3 Jelaskan bagaimana hierarki kebutuhan Maslow membantu pemasar global
memahami manfaat yang dicari pembeli di berbagai belahan dunia.
Menurut (V.A.R.Barao et al., 2022) merk bernanfaat bagi produsen dan
konsumen, bagi produsen merk berperan penting sebagai sarana identifikasi produk
dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas, sarana
menciptakan asosiasi dan makna unik (diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif,
dan sumber financial returns, sedangankan bagi konsumen merk berperan krusial
sebagai identifikasi sumber sebuah produk.
3.4 Uraikan pentingnya “negara asal” sebagai elemen merek.
Globalisasi adalah faktor terbesar terjadinya pemasaran global, saat ini
evaluasi yang dilakukan konsumen pada suatu produk tertentu tidak didasarkan
hanya pada daya tarik serta karakteristik fisik produk saja, tetapi juga berdasarkan
pada negara asal merek produk tersebut. Country of origin effect (COE) adalah
segala pengaruh dari negara produsen terhadap persepsi positif maupun negatif
konsumen atas produk tertentu dikemukanan oleh (Student et al., 2021)Gregorius
Chandra (2004). Country of origin merupakan negara asal suatu merek yang bisa
saja dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada suatu produk. Konsumen akan
teliti dalam mengevaluasi darimana produk tersebut berasal. Country of origin
mempengaruhi persepsi dan citra suatu merek di benak konsumen. Konsumen akan
cenderung memiliki kesan tertentu terhadap sutu produk yang di hasilkan oleh suatu
negara.
Sedangkan menurut (Sunanti, A.A Dwi Widyani, 2021) mengungkapkan
bahwa persepsi negara asal adalah asosiasi mental dan kepercayaan yang
dipicuoleh sebuah negara. Pemerintah didalam negara tersebut ingin memperkuat
citra negara mereka dengan membantu perusahaan domestik yang melakukan
ekspor sehingga menarik perusahaan asing dan investor. Perusahaan ingin
menggunakan persepsi negara asal yang positif untuk menjual produk dan layanan
mereka. Persepsi dan keyakinan konsumen terhadap citra negara asal memainkan
peran penting dalam membentuk minat beli konsumen. Persepsi ini bisa menjadi
atribut dalam pengambilan keputusan atau memengaruhi atribut lainnya dalam
proses tersebut. Oleh karena itu, negara asal juga dianggap memiliki peran penting
dalam memengaruhi minat pembelian konsumen.
3.5 Buat daftar lima alternatif strategis bahwa pemasar dapat memanfaatkan
selama
proses perencanaan produk global.
(Putra Jaya, 2021) mendefinisikan pemasaran global sebagai; Proses
memfokuskan sumber daya (manusia, uang dan aset fisik) dan tujuan-tujuan dari
suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaraman pasar
global.
(Putra Jaya dalam Kotler 1997) mengusulkan lima alternatif strategi global
dalam kaitannya dengan produk dan promosi. Alternatif tersebut antara lain:
KESIMPULAN
Fera, F., & Pramuditha, C. A. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi Di Kota Palembang.
Publikasi Riset Mahasiswa Manajemen, 3(1), 1–13.
https://doi.org/10.35957/prmm.v3i1.1611
Kang, H., & Raymond, R. (2021). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Word of
Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Pada Masyarkat Batam. SCIENTIA
JOURNAL: Jurnal Ilmiah ….
https://mail.puterabatam.com/index.php/scientia_journal/article/view/2848%0Ahttps://
mail.puterabatam.com/index.php/scientia_journal/article/download/2848/1857
Nuraini, D., & Hendratmoko, C. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Smartphone Oppo Di Kabupaten Sukoharjo. Equilibrium : Jurnal Ilmiah
Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 11(1), 40.
https://doi.org/10.35906/equili.v11i1.978
Pasaribu, A. F., & Kurniawan, A. (2023). PENGARUH KETERTARIKAN PRODUK MERK
GLOBAL DAN MERK LOKAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Studi Kasus
Mahasiswa UINSU ). 3(1), 32–42.
Produk, P. K., Dan, H., Merek, C., Simanjuntak, S., Ningtyas, S. P., Tambunan, S. R., Sos,
S., Si, M., Bisnis, M., Niaga, A., & Medan, P. N. (2022). Terhadap Keputusan
Pembelian Smartphone Oppo Di Kota Medan. 153–163.
Putra Jaya, L. (2021). Prosiding: Ekonomi dan Bisnis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Antimicrobial Powder-Free
Examination Gloves Pada PT. Global Pharma Indonesia. 1(1).
Raina Desiana Prafitri, & Chatamallah, M. (2023). Strategi Kampanye Produk Lokal
Indonesia dalam Membangun Kesadaran Merek. Bandung Conference Series: Public
Relations, 3(1), 304–309. https://doi.org/10.29313/bcspr.v3i1.6886
Student, M. T., Kumar, R. R., Omments, R. E. C., Prajapati, A., Blockchain, T.-A., Ml, A. I.,
Randive, P. S. N., Chaudhari, S., Barde, S., Devices, E., Mittal, S., Schmidt, M. W. M.,
Id, S. N. A., PREISER, W. F. E., OSTROFF, E., Choudhary, R., Bit-cell, M., In, S. S.,
Fullfillment, P., … Fellowship, W. (2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者に
おける 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Frontiers in Neuroscience, 14(1), 1–
13.
Sunanti, A.A Dwi Widyani, I. M. S. U. (2021). Pengaruh Brand Image, Brand Trust dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pada Visa Bali, Canggu. Jurnal Emas,
2(1), 51–70.
V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, & J.G.S.Souza. (2022). No 主観的健康感を
中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Braz Dent
J., 33(1), 1–12.
Widyanto, I., & Albetris, A. (2021). Pengaruh Citra Merek, Harga, Promosi dan Electronic
Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bedak Padat Wardah Pada PT
Pargon Tecnology and Inovation (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi STIE
Graha Karya Muara Bulian). J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 6(1), 138.
https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.239
Yulinda, D. S., Haiqal, M., Ramadhani, A., & Yusnita, R. (2022). YUME : Journal of
Management Kebijakan Produk Global Dalam Pembuatan Produk Baru Untuk Pasar
Global. 5(3), 513–518. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.325