Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH KETERTARIKAN PRODUK MEREK GLOBAL DAN

MEREK LOKAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


Ahmad Fahrezi1, Candra Wisnu A2, Denys Bayu H3
Program Studi Manajemen – Universitas Muhammadiyah Malang

1. INTRODUCTION
Manajemen pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan, analisis
dan pengendalian berbagai program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan
serta pemeliharaan laba hasil transaksi melalui sasaran pasar untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang (Widyanto & Albetris, 2021). Manajemen pemasaran
adalah alat analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses yang bertujuan
untuk membuat, menetapkan dan memelihara transaksi yang menguntungkan dengan
sasaran pasar untuk mencapai sasaran laba utama perusahaan (Widyanto & Albetris, 2021)
Suatu perusahaan harus memiliki diferensiasi atau keunikan dari para pesaing agar
dapat menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Keputusan pembelian
adalah bentuk pemilihan dan minat untuk membeli merek yang paling disukai diantara
sejumlah merek yang berbeda (Kotler dan Keller, 2016:198).
Pesatnya perkembangan dunia saat ini membuat seluruh bidang bergerak untuk
terus membuat suatu yang baru, dalam bidang bisnis juga saat ini terus mengangalami
perkembangan yang dimana persaingan semakin ketat sehingga para produsen dituntut
untuk lebih peka kritis terhadap berbagai perubahan dalam ruang lingkup bisnis. Banyak
produsen pada saat ini memusatkan perhatian terhadap barang yang dijualnya menurut
selera para konsumen, pada saat ini banyak produsen memerhatikan needs dan want dari
konsumen. Karena pada saat ini banyak konsumen yang tidak hanya membali barang fisik
saja tetapi mengharapkan sesuatu dari barang tersebut.
Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami perubahan bahkan
cenderung mengingkat dari waktu ke waktu maka perusahaan perlu mengadakan suatu riset
pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui produk apa yang sebenarnya dibutuhkan
dan diinginkan oleh konsumen. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk yang ditawarkan banyak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap Price,
Product, Promotion Place yang telah diterapkan oleh perusahaan selama ini (Kotler, 2005)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi
atau dipakai sehingga memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk adalah
seperangkat atribut abik berwujud maupun tidak berwujud. Termasuk didalamnya warna,
harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Sunanti,
A.A Dwi Widyani, 2021). Sedang Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan produk sebagai
suatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi dan ide.
Di Indonesia sendiri yang merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk
terbanyak didunia tentu menjadi salah satu potensi pasar penjualan oleh produk-produk
merk global. Persaingan dan globalisasi pasar yang terjadi berdampak pula juga pada
produkproduk lokal yang tentunya harus mengikuti keinginan pasar, sehingga menimbulkan
persaingan yang lebih ketat lagi. Olah karena itu pengaruh dari suatu produk merk tentunya
akan memberikan suatu dampak terhadap persepsi dari para konsumen ketika ingin
membeli suatu produk.
Pengaruh dari Negara mana produk itu dibuat dan dari perusahaan apa produk itu
produksi akan mengubah suatu persepsi dari para konsumen untuk mengevaluasi fungsi
dan kualitas dari produk itu sendiri. Pada awal tahun 1990 - an terdapat sebuah konsep
yang disebut denga budaya konsumen dalam membeli produk global, yang biasa disebut
dengan Global Consumer Culture (GCC) yang spesifik didenifinisikan sebagai
kecenderungan konsumen yang berkaitan dengan hal-hal yang berbau global bermula dari
merk, kategori prosuk, aktivitas konsumsi (Widyanto & Albetris, 2021).
Berdasarkan latar belakang diatas pengaruh dari produk merk dapat membuat suatu
keterikatan seseorang konsumen dalam mengubah suatu persepsi dalam pengambilan
keputusan pembelian suatu produk. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti tertarik untuk
meneliti bagaimana pengaruhketertkaitan produk merk global dan produk merk lokal dalam
pengambilan keputusan.

2. LITERATUR REVIEW
2.1 PRODUK
A. Produk
Menurut (Kotler, 2002 dalam Nuraini & Hendratmoko, 2022) produk adalah
sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk di perhatikan, dimilki, dipakai, atau
dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Intensitas
kompetisi di pasar memaksa perusahaan untuk mengupayakan adaptasi produk
yang tinggi guna meraih keunggulan yang kompetitif atas pesaing, karena
adaptasi produk dapat memperluas basis pasar lokal dan dapat meningkatkan
untuk preferensi lokal tertentu. Konsumen semakin banyak memiliki alternatif dan
sangat hati-hati dalam menentukan keputusan untuk melakukan pembelian
dengan mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan, keunggulan produk,
pelayanan dan perbandingan harga sebelum memutuskan untuk membeli.
B. Jenis Produk
Kerangka kerja yang sering digunakan untuk mengklasifikasikan produk
membedakan antara barang konsumen dan industri. Misalnya, Samsung
menawarkan produk dan layanan kepada konsumen dan bisnis di seluruh dunia.
Barang-barang konsumen dan industri, pada gilirannya dapat diklasifikasikan lebih
lanjut berdasarkan kriteria seperti orientasi pembeli. Orientasi pembeli adalah
ukuran gabungan dar jumlah upaya yang dikeluarkan pelanggan. tingkat risiko
yang terkait dengan pembelian, dan keterlibatan pembeli dalam pembelian
Kerangka orientasi pembeli mencakup kategori seperti kenyamanan, preferensi,
belanja, dan barang-barang khusus.
C. Jaminan Produk
Jaminan dapat menjadi elemen penting dari proposisi nilai suatu produk.
Sebuah garansi ekspres adalah jaminan tertulis yang meyakinkan pembeli bahwa
dia mendapatkan apa yang telah dia bayar atau yang memberikan jalan lain jika
kinerja suatu produk jauh dari harapan Dalam pemasaran global, jaminan dapat
digunakan sebagai alat kompetitif untuk memposisikan perusahaan secara positif.
D. Pengemasan
Seringkali, pengemasan merupakan elemen integral dari keputusan terkait
produk Pengemasan adalah pertimbangan yang sangat penting untuk produk
yang dikirim ke pasar di pelosok dunia. Syarat barang kemasan konsumen
berlaku untuk berbagai macam produk yang kemasannya dirancang untuk
melindungi atau mengandung produk selama pengiriman, di lokasi ritel, dan pada
titik penggunaan atau konsumsi. "Pengemasan ramah lingkungan" adalah
masalah utama saat ini, dan perancang paket harus mengatasi masalah
lingkungan seperti daur ulang, biodegradabilitas, dan kehutanan berkelanjutan.
E. Pelabelan
Salah satu ciri pasar global modern adalah banyaknya label multi bahasa
yang muncul pada banyak produk. Dalam lingkungan ritel swalayan saat ini, label
produk dapat dirancang untuk menarik perhatian, untuk mendukung penentuan
posisi suatu produk, dan untuk membantu membujuk konsumen untuk membeli.
Label juga dapat memberi konsumen berbagai jenis informasi.
F. Estetika
Diskusi tentang estetika termasuk persepsi warna di berbagai belahan dunia.
Pemasar global harus memahami pentingnya estetika visual diwujudkan dalam
warna atau bentuk produk, label, atau paket. Juga, gaya estetika, seperti tingkat
kompleksitas yang ditemukan pada label, dipersepsikan berbeda di berbagai
belahan dunia. Misalnya, dikatakan bahwa anggur Jerman akan lebih menarik di
pasar ekspor jika labelnya disederhanakan.

2.2 CITRA MEREK


A. Citra Merek
Sebuah merek merupakan gambaran kompleks dalam pikiraan pelanggan,
karena merek memiliki dua fungsi penting, yaitu:
 Merek mewakili janji oleh perusahaan tertentu mengenai produk yang
dihasilkan, yang berkaitan dengan serifikasi mutu.
 Merek memungkinkan pelanggan mencari dan menemukan produk tertentu.
 Merek membedakan penawaran produk pada suat perusahaan tertentu dengan
penawaran produk perusahaan lainnya.
Pelanggan mengintegrasikan semua pengalamannya dalam mengamati,
menggunakan. Atau mengkonsumsi suatu produk dari semua yang dibaca dan
didengar Informası tentang produk dan merek berasal dari berbagai sumber
termasuk iklan, publisitas, dari mulut ke mulut, tenaga penjualan, dan
pengemasan. Persepsi layanan setelah penjualan, harga, dan distribusi,
pelanggan juga memperhitungkan Citra Merek.
B. Merek
Merupakan salah satu cara yang membedakan para pesaing di sector
industri, misalnya perusahaan Apple dan Nokia, keduanya memasarkan
smartphone. Produk Apple umumnya menerima ulasan bintang untuk desainnya
yang ramping, fungsional yang kuat, dan fitur yang mudah digunakan, serta toko
ritel Apple memperkuat citra merek yang keren. Namun sebaliknya, citra merek
Nokia lebih condong kearah teknologi, sedikit pengguna Nokia mungkin
mengetahui nama kepala eksekutif perusahaan Nokia.
C. Ekuitas Merek
Merupakan konsep merek lainnya yang juga penting, yang mewakili nilai total
itu timbul sebagai akibat dari investasi kumulatif perusahaan dalam pemasaran
merek. Ekuitas merek tumbuh sebagai perusahaan sebagai perusahaan
berinvestasi dalam merek. Ekuitas merek juga dapat dianggap sebagai
representasi asset mengurangi nilai yang diciptakan oleh hubungan antara merek
dan pelanggannya dari wakt ke waktu. misalnya, Coca-cola dan Malboro
mencapai puluhan miliar dolar. Sebagaimana diuraikan oleh branding ahli Kevin
Keller, manfaat dari Ekuitas Merek yang kuat meliputi:
 Loyalitas yang lebih besar
 Mengurangi kerentanan terhadap tindakan pemasaran
 Mengurangi kerentanan terhadap krisis pemasaran
 Margin yang lebih besar
 Respons konsumen yang lebih tidak elastis terhadap kenaikan harga
 Respons konsumen yang lebih elastis terhadap penurunan harga
 Meningkatkan efektivitas komunikasi pemasaran
Perusahaan mengembangkan logo, pengemasan khusus. dan perangkat
komunikasi lainnya untuk memberikan representasi visual dari merek mereka.
Logo dapat diambil dari berbagai bentuk, mulai dari nama merek itu sendiri.
Misalnya Coca-cola sebagian diekspresikan oleh tanda kata terdiri dari kata Coke
dan Coca-cola yang ditulis dalam aksara putih yang khas. Ombak - ombak yang
muncul pada kaleng dan label botol Coke merah adalah contoh dari Logo tanda
non - kata.
a) Produk dan Merek Lokal
Sebuah Produk local dan Merek local merupakan salah satu yang
telah mencapai keberhasilan dalam pasar internasional. Terkadang sebuah
perusahaan global menciptakan produk dan merek local dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan preferensi pasar negara tertentu Sebagai
contoh, Coca-cola telah mengembangkan beberapa produk minuman
bermerek hanya untuk dijual di Jepang, termasuk minuman beraroma
gingseng tanpa menghapus rasa; dicampur yang dikenal sebagai
Sokenbicha; dan minuman susu fermentasi merek Lactia. Di India Coca-
cola memasarkan air minum kemasan merek Kinely.
Produk dan Merek Lokal juga merupakan sumber kehidupan bagi
perusahaan domestic, karena dapat mewakili rintangan kompetitif yang
signifikan bagi perusahaan global yang memasuki pasar negara baru.
Misalnya, di Cina perusahaan barang olahraga dimulai oleh peraih medali
emas Olimpiade, Li Ning menjual lebih banyak sepatu kets daripada Nike.
Dalam mengembangkannya, merek globakl terkadang dianggap sebagai
merek local yang kuat. Tumbuh secara nasional merupakan kebanggan
yang dapat menghasilkan reaksi social yang memihak produk dan merek
local. Contoh lain seperti, produsen Tv local, Changhong Electric
Appliances telah membangun pangsa pasar Cina dari 6% menjadi lebih
dari 22% dengan memotong harga dan menggunakan tema iklan patriotic
seperti Biarkan Changchong memegang bendera besar untuk
merevitalisasi industri nasional kita." Selain itu, pembuat barang - barang
Haier Group juga berhasil melawan persaingan asing dan sekarang
menyumbang 40% dari penjualan kulkas Cina, Haier juga menikmati 30%
pangsa pasar mesin cuci dan pendingin udara. Ada 3 alasan, mengapa
keputusan untuk memasarkan produk lokal dapat merupakan peluang
yang amat mahal walaupun mungkin dapat menghasilkan laba:
 Pertama, adanya bisnis tunggal tidak menyediakan peluang untuk
mengembangkan dengan memanfaatkan ungkitan global dari kantor
pusat dalam pemasaran, litbang, produksi dan bidang fungsional yang
lain
 Produk lokal tidak memberikan transfer dan aplikasi untuk pengalaman
yang diperoleh dalam 1 pasar ke pasar lain.
 Produk satu negara adalah kemahiran manejerial yang diperoleh dalam
bidang produk tunggal tadi kurang dapat dialihkan. Manajer hanya
dapat memanfaatkan pengalamannya dalam produs tsb di pasar satu-
satunya tempat produk itu dijual.

b) Produk dan Merek Internasional


Produk Internasional dan Merek Internasional merupakan produk
yang dianggap mempunyai poternsi untuk diperluas ke sejumlah pasar
nasional. Karena produk industri cenderung kurang menunjukkan
kepekaan lingkungan ketimbang produk konsumen, manufaktur industri
terutama harus waspada terhadap kemungkinan perluasan. produk dan
merek internasionalditawarkan di beberapa pasar pada wilayah khusus.
Misalnya, sejumlah "produk Euro" dan "merek Euro" seperti dua Daimler
seat Smart Car tersedia di Eropa, contoh lain adalah produk dan merek
Honda, dibangun di platform perusahaan Global Small Car, menyusul
peluncuran di Jepang yang sukses pada tahun 2001, Honda meluncurkan
kendaraannya di Eropa yang dikenal sebagai Jazz.
c) Produk dan Merek Global
Globalisasi memberi tekanan kepada prusahaan untuk
mengembangkan produk global dan meningkatkan ekuitas merek secara
global, produk global dirancang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
pasar global, dapat ditawarkan ke seluruh wilayah di dunia, merek global
memiliki nama yang sama, bahkan gambar dan posisi yang sama di
seluruh dunia. Beberapa contoh perusahaan yang telah sukses sebagai
merek global. Misalnya, ketika Nestle menegaskan bahwa “Membuat yang
terbaik”, janji kualitas dipahami dan diterima secara global, Gillette “yang
terbaik bisa didapatkan manusia”, BMW “mesin penggerak terbaik”, GE
“imajinasi di tempat kerja, Harley – Davidson “An American Legend”, dll.
Perusahaan multinasional / perusahaan global yang beroperasi di
berbagai negara memandang dunia sebagai satu negara, seperti Argentina
dan Perancis berbeda, tetapi perusahaan global memperlakukan kedua
negara tersebut sama, menjual produk yang sama, dan menggunakan
metode produksi yang sama, memiliki kebijakan perusahaan yang sama,
bahkan menggunakan iklan yang sama hanya saja berbeda dalam
bahasa. Apapun kebijakan yang berlaku di kantor pusat, semua
perusahaan global berusaha meningkatkan visibilitas merek miliknya,
terutama pada pasar –pasar utama seperti Amerika Serikat dan Cina.
Contohnya, perusahaan Philips dengan iklan gambar global “Inovasi and
You” Konsumen di seluruh dunia seringkali dengan sudut pandang yang
saling bertentangan, umumnya berpartisipasi dalam percakapan bersama
menggunakan symbol bersama, dan salah satu symbol utama dalam
percakapan tersebut adalah merek global.
d) Karakteristik Merek Global
Para peneliti mencatat bahwa merek yang dipasarkan di seluruh
dunia diketahui memiliki aura keunggulan dan serangkaian kewajiban. Di
seluruh dunia, konsumen, pembeli perusahaan / investor, pemerintah,
aktivis, dan kelompok lain mengaitkan merek global dengan tiga
karakteristik, pada umumnya konsumen menggunakan ketiga karakteristik
ini sebagai panduan ketika membuat keputusan pembelian. Tiga
karakteristik merek global itu antara lain:
1) Sinyal berkualitas. Merek global bersaing ketat satu sama lain untuk
memberikan kualitas kelas dunia. Nama merek global membedakan
penawaran produk dan memungkinkan pemasara membebankan
harga premium.
2) mitos global. Merek global adalah symbol cita – cita budaya. Pemasar
dapat menggunakan positioning budaya konsumen global (GCCP)
untuk mengkomunikasikan identitas global merek dan menghubungkan
identitas itu dengan aspirasi di bagian manapun di dunia.
3) Tanggung jawab social. Pelanggan mengevaluasi perusahaan dan
merek dalam hal bagaimana mereka mengatasi masalah social dan
bagaimana mereka menjalankan bisnis.
2.3 PENGEMBANGAN MEREK GLOBAL

Mengembangkan merek global tidak selalu merupakan tujuan yang tepat.


Seperti David Aaker dan Erich Catatan Joachimsthaler di Harvard Business
Review, manajer yang berupaya membangun merek global pertama-tama harus
mempertimbangkan apakah langkah seperti itu cocok dengan perusahaan
mereka atau pasar mereka. Pertama, manajer harus secara realistis menilai
apakah skala ekonomi yang diantisipasi akan benar-benar terwujud. Kedua,
mereka harus menyadari kesulitan membangun tim merek global yang sukses.
Akhirnya, manajer harus waspada terhadap contoh di mana satu merek tidak
dapat dikenakan pada semua pasar berhasil.
Kepemimpinan merek global berarti menggunakan struktur organisasi,
proses, dan budaya untuk mengalokasikan sumber daya pengembangan merek
secara global, untuk menciptakan sinergi global, dan untuk mengembangkan
strategi merek global yang mengoordinasi dan memanfaatkan strategi merek
negara.
Enam pedoman berikut dapat membantu manajer pemasaran dalam
upaya mereka untuk membangun kepemimpinan merek global:

1) Buat proposisi nilai menarik untuk pelanggan di setiap pasar yang


dimasukkan, dimulai dengan pasar negara asal. Merek global dimulai
dengan fondasi nilai ini.
2) Sebelum membawa merek melintasi batas, pikirkan semua elemen
identitas merek dan pilih nama, tanda, dan simbol yang memiliki potensi
globalisasi. Berikan perhatian khusus kepada negara-negara Triad dan
BRICS.
3) Mengembangkan sistem komunikasi di seluruh perusahaan untuk berbagi
dan meningkatkan pengetahuan dan informasi informasi tentang program
pemasaran dan pelanggan di berbagai negara.
4) Kembangkan proses perencanaan yang konsisten di seluruh pasar dan
produk. Buat proses perencanaan tersedia untuk semua manajer di
semua pasar.
5) Tetapkan tanggung jawab khusus untuk mengelola masalah branding.
6) Laksanakan strategi pembangunan merek yang memanfaatkan kekuatan
global dan menanggapi tantangan yang relevan.
Pendekatan Berbasis Kebutuhan untuk Perencanaan Produk

Coca-Cola, McDonald's, Singapore Airlines, Mercedes-Benz, dan Sony


adalah beberapa perusahaan yang telah mengubah produk dan merek lokal menjadi
produk global. Inti dari pemasaran adalah menemukan kebutuhan dan mengisinya.
Hirarki kebutuhan dan merek lokal menjadi produk global. Inti dari pemasaran
adalah menemukan kebutuhan dan mengisinya. Hirarki kebutuhan Maslow, pokok
kursus sosiologi dan psikologi, menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk
memahami bagaimana dan mengapa Maslow, pokok kursus sosiologi dan psikologi,
menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana dan
mengapa produk dan merek lokal dapat diperluas melampaui batas negara asal.
Maslow mengusulkan bahwa keinginan orang-orang dapat diatur ke dalam hierarki
lima kebutuhan.
Ketika seorang individu memenuhi kebutuhan di setiap tingkat, ia maju ke
tingkat yang lebih tinggi. Pada tingkat paling dasar keberadaan manusia, kebutuhan
fisiologis dan keselamatan harus dipenuhi. Orang membutuhkan makanan, pakaian,
dan tempat tinggal, dan produk yang memenuhi kebutuhan dasar ini memiliki potensi
untuk globalisasi.
Namun, kebutuhan dasar manusia untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman tidak sama dengan keinginan atau lebih memilih Big Mac atau Coke.
Sebelum Coca-Cola Company dan McDonald's menaklukkan dunia, mereka
membangun merek dan sistem bisnis mereka di rumah. Karena produk mereka
memenuhi kebutuhan dasar manusia dan karena kedua perusahaan adalah pemasar
yang ulung, mereka mampu melintasi batas geografis dan membangun waralaba
merek global. Pada saat yang sama, Coca-Cola dan McDonald's telah belajar dari
pengalaman bahwa beberapa preferensi makanan dan minuman — Cina adalah
contohnya — tetap tertanam kuat dalam budaya. Menanggapi perbedaan-perbedaan
itu berarti menciptakan produk dan merek contohnya — tetap tertanam kuat dalam
budaya. 30 Menanggapi perbedaan-perbedaan itu berarti menciptakan produk dan
merek contohnya — tetap tertanam kuat dalam budaya. Menanggapi perbedaan-
perbedaan itu berarti menciptakan produk dan merek lokal untuk pasar negara
tertentu. Sony menjadi makmur karena alasan yang sama. Produk hiburan audio dan
video memenuhi fungsi sosial yang penting. Sepanjang sejarahnya, visi perusahaan
Sony telah menyerukan untuk mengembangkan produk baru seperti radio transistor
dan stereo pribadi Walkman yang memenuhi kebutuhan akan hiburan seluler.
Kebutuhan tingkat menengah dalam hierarki kebutuhan Maslow termasuk
harga diri, harga diri, dan harga diri orang lain. Kebutuhan sosial ini, yang dapat
menciptakan dorongan motivasi internal yang kuat. Pemasar barang-barang mewah
sangat ahli dalam melayani kebutuhan harga pada basis global. Rolex, Louis Vuitton,
dan Dom Perignon hanyalah beberapa merek global yang dibeli konsumen dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan harga diri. Beberapa konsumen memamerkan
kekayaan mereka dengan membeli produk dan merek mahal yang akan diperhatikan
orang lain. Perilaku seperti ini disebut sebagai konsumsi yang mencolok atau
lencana mewah. Setiap perusahaan dengan produk atau merek premium yang telah
membuktikan dirinya di pasar lokal dengan memenuhi kebutuhan penghargaan
harus mempertimbangkan menyusun strategi untuk mengambil produk global.
Kebutuhan afiliasi di Asia puas ketika seorang individu telah diterima oleh
suatu kelompok. Kesesuaian dengan norma-norma kelompok menjadi kekuatan
utama yang mendorong perilaku konsumen. Misalnya, ketika ponsel baru yang keren
masuk pasar, setiap remaja yang ingin membeli satu. Mengetahui hal ini, manajer di
perusahaan Jepang mengembangkan produk lokal yang dirancang khusus untuk
menarik minat remaja. Level selanjutnya adalah kekaguman, kebutuhan tingkat yang
lebih tinggi yang dapat dipenuhi melalui tindakan yang menuntut rasa hormat dalam
suatu kelompok. Di puncak hierarki Asia adalah status, harga diri masyarakat secara
keseluruhan. Sebagian, pencapaian status tinggi didorong oleh karakter.
“Negara Asal” sebagai Elemen Merek
Salah satu fakta kehidupan dalam pemasaran global adalah bahwa persepsi
dan sikap terhadap negara-negara tertentu sering meluas ke produk dan merek yang
diketahui berasal dari negara-negara tersebut. Persepsi seperti itu berkontribusi
pada efek meluas ke produk dan merek yang diketahui berasal dari negara-negara
tersebut. Persepsi seperti itu berkontribusi pada efek negara asal; mereka menjadi
bagian dari citra merek dan berkontribusi terhadap ekuitas merek. Persepsi dan
sikap tentang asal-usul suatu produk bisa positif atau negatif. Di sisi positif, seperti
yang ditunjukkan oleh seorang pakar pemasaran pada pertengahan 1990-an,
"'Jerman' identik dengan rekayasa kualitas, 'Italia' identik dengan gaya, dan 'Prancis'
identik dengan chic. "Made in Italy" akan mempertahankan kilau karena masih
merupakan jaminan maksimum kualitas tinggi untuk produk seperti milik kami.
Seperti Prancis untuk parfum, Swiss untuk jam tangan. Orang Cina tidak ingin
membeli "Buatan Cina." Reputasi manufaktur suatu negara dapat berubah seiring
waktu. Studi yang dilakukan selama tahun 1970an dan 1980an menunjukkan bahwa
gambar "Made in the USA" kalah dari citra "Made in Japan".
Namun, hari ini, merek AS menemukan penerimaan baru secara global.
Contohnya termasuk Jeep Cherokee, pakaian dari Lands 'End dan American
Apparel, dan bir Budweiser, yang semuanya berhasil dipasarkan dengan tema "AS"
yang kuat. Pakaian Amerika sedang membangun merek global di posisi "Made in
Downtown LA." Item fesyennya tersedia di Uni Eropa (UE), Swiss, Jepang, dan,
yang terbaru, Cina.
Dalam beberapa kategori produk, produk asing memiliki keunggulan
substansial dibandingkan rekan-rekan mereka di dalam negeri hanya karena
"keasingan" mereka. Pemasar global memiliki kesempatan untuk memanfaatkan
situasi dengan membebankan harga premium. Segmen impor industri bir adalah
contohnya. Dalam sebuah penelitian tentang sikap orang Amerika tentang bir, subjek
yang diminta mencicipi bir dengan label yang disembunyikan menunjukkan
preferensi bir domestik daripada impor. Subjek yang sama kemudian diminta untuk
menunjukkan peringkat preferensi untuk bir dalam tes terbuka dengan label yang
dilampirkan. Dalam tes ini, subjek lebih suka bir impor.
2.4 ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN GLOBAL
Alternatif Strategi Pemasaran Global
Yip dalam (Raina Desiana Prafitri & Chatamallah, 2023) mengidentifikasi
kebutuhan umum pelanggan dan pelanggan global sebagai pendorong utama bagi
perusahaan yang berusaha mengembangkan produk global. Yang dimaksud dengan
kebutuhan pelanggan bersama adalah "sejauh mana pelanggan di berbagai negara
memiliki kebutuhan dan selera yang sama." Pelanggan global adalah mereka yang
ingin memiliki produk yang sama di semua lokasi mereka di seluruh dunia. Selain itu,
biaya pengembangan produk yang tinggi dan teknologi yang berubah cepat serta
skala ekonomi mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pengembangan
produk global. Yip menyarankan perusahaan untuk memulai dengan mengidentifikasi
pasar strategis yang paling penting dan kemudian mencoba untuk menemukan
kesamaan daripada perbedaan dalam kebutuhan pelanggan ini di berbagai pasar di
seluruh dunia.
Manajer perusahaan harus menyusun dan menerapkan program pemasaran
yang sesuai untuk memanfaatkan peluang di luar negara asal. Bergantung pada
tujuan organisasi dan kebutuhan pasar, strategi tertentu dapat terdiri dari strategi
perluasan, strategi adaptasi, atau kombinasi keduanya. Sebuah perusahaan yang
telah mengembangkan produk atau merek lokal yang sukses dapat
mengimplementasikan suatu strategi perluasan yang menyerukan untuk
menawarkan produk yang hampir tidak berubah/sama di pasar di luar negara asal.
Opsi kedua adalah strategi adaptasi; ini melibatkan perubahan elemen desain,
fungsi, atau pengemasan dalam menanggapi kebutuhan atau kondisi di pasar
negara tertentu. Strategi produk ini dapat digunakan bersama dengan strategi
komunikasi ekstensi atau adaptasi. Ini adalah jenis keputusan strategis yang
dihadapi para eksekutif di perusahaan seperti Starbucks yang membangun merek
dan penawaran produk / layanan di pasar negara asal sebelum berekspansi ke pasar
global. Opsi strategis ketiga, penemuan produk, memerlukan pengembangan produk
baru "dari bawah ke atas" dengan mempertimbangkan pasar dunia.

Keputusan perpanjangan / adaptasi / pembuatan adalah salah satu masalah


paling mendasar yang ditangani oleh strategi pemasaran global perusahaan.
Meskipun berkaitan dengan semua elemen bauran pemasaran, ekstensi / adaptasi
sangat penting khususnya dalam keputusan produk dan komunikasi. Pada tabel
perencanaan produk global memperluas opsi-opsi itu: Semua aspek promosi dan
komunikasi dipertimbangkan, bukan hanya branding saja yang dipertimbangkan.
Tabel perencanaan produk global menunjukkan empat alternatif strategis yang
tersedia untuk Starbucks atau perusahaan lain yang ingin berekspansi dari basis
domestiknya ke pasar geografis baru.
Strategi 1: Ekstensi Produk-Komunikasi (Dual Extention)
Strategi ini dapat disebut dengan strategi perluasan ganda/ standardisasi.
Strategi ini merupakan salah satu strategi yang paling banyak digunakan oleh
perusahaan ketika menemukan peluang pasar global. Strategi ini adalah strategi
pemasaran yang tergolong mudah, dan bisa menjadi strategi yang menguntungkan.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini menjual produk yang sama tanpa
adaptasi, menggunakan iklan dan daya tarik promosi yang sama dengan yang
digunakan di dalam negeri, di dua, atau lebih segmen pasar global. Supaya strategi
ini dapat berjalan efektif, maka pesan iklan yang digunakan harus dipahami antar
lintas budaya yang berbeda. Contoh penggunaan strategi ekstensi ganda pada
perusahaan:
 Pada pertengahan 2007, Apple meluncurkan produk iPhone di Amerika
Serikat. Pada bulan-bulan berikutnya, secara bertahap produk ini
diluncurkan juga di beberapa negara seperti Prancis dan Inggris.
Setelah 1 tahun kemudian, Apple membawa iPhone generasi kedua ke
pasar, dan meluncurkannya di 21 negara secara bersamaan.
 Produk keluarga perekat Loctite-merek Henkel KGaA dipasarkan secara
global menggunakan strategi ekstensi ganda. Beragam lini perusahaan
Henkel termasuk perekat medis dan pengunci ulir — memuat nama
merek Loctite. Iklan juga menyertakan logo perusahaan Henkel.
Aturan umum strategi perluasan / standardisasi digunakan lebih sering
dengan produk industri (bisnis-ke-bisnis) daripada dengan produk konsumen.
Alasannya karena produk industri cenderung kurang berakar dalam budaya daripada
barang konsumen. Selain itu, citra hightouch teknologi tinggi merek cocok untuk
strategi ini seperti yang dicontohkan Apple.
Strategi 2: Perluasan Produk – Adaptasi Komunikasi
Strategi perluasan produk dengan adaptasi komunikasi ini biasanya
diterapkan oleh perusahaan yang dirasa mampu memenuhi kebutuhan yang
berbeda, menarik segmen yang berbeda atau dipakai dengan fungsi yang berbeda
dalam kondisi pemakaian yang sama atau serupa dengan di pasar domestik, maka
satu – satunya penyesuaian yang mungkin diperlukan adalah komunikasi
pemasaran.
Dalam strategi ini, perluasan produk bisa dihasilkan dari desain khusus
maupun karena faktor kebetulan. Produk fisik yang sama bisa melayani fungsi atau
penggunaan yang berbeda dari desain semula atau konsep produk sewaktu
diciptakan. Daya tarik utama strategi perluasan produk-adaptasi komunikasi adalah
biaya implementasi yang relatif murah. Karena produk dalam strategi ini tidak diubah,
maka biaya riset dan pengembangan, peralatan, pendirian pabrik, dan sediaan yang
berkaitan dengan penambahan lini produk dapat dihindari. Satu – satunya biaya
tambahan adalah biaya komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk.
Contoh dari strategi perluasan produk dengan adaptasi komunikasi ini adalah
sepeda motor, di Amerika Serikat sepeda motor hanya digunakan untuk rekreasi saja
sedangkan di negara lain seperti Indonesia, sepeda motor merupakan alat
transportasi dasar sehingga iklan sepeda motor di Amerika dan di Indonesia tentu
akan dikomunikasikan dengan iklan yang berbeda. Contoh lain dari strategi ini
adalah iklan TV Sony di Amerika untuk TV definisi tinggi Bravia mendorong pemirsa
untuk masuk ke Internet dan memilih akhiran yang berbeda. Di Eropa, iklannya
benar-benar berbeda: Mereka menampilkan gambar-gambar cerah seperti bola
berwarna yang memantul dalam gerakan lambat.
Strategi 3: Adaptasi Produk – Perluasan komunikasi
Dalam pendekatan ini strategi komunikasi pemasaran diperluas tanpa adanya
perubahan, namun produk diadaptasikan dengan penggunaan lokal atau kondisi
yang dikehendaki.
Contohnya adalah Perusahaan benih jagung Pioneer Hi-Breed yang
memasarkan berbagai varietas biji jagung yang disesuaikan dengan kondisi
geografis di setiap pasar negara. Contoh lainnya adalah ketika Kraft Foods
meluncurkan cookie merek Oreo di Cina pada tahun 1996, ia menggunakan
pendekatan perluasan produk. Setelah beberapa tahun penjualan tetap, tim
pemasaran Kraft di dalam negeri meluncurkan studi penelitian, yang mengingatkan
tim akan fakta bahwa Oreo terlalu manis untuk langit-langit Cina dan bahwa harga 72
sen untuk 14 kue terlalu tinggi. Oreo kemudian diformulasi ulang sebagai wafer
empat lapis yang kurang manis, dilapisi cokelat, diisi dengan vanilla dan krim cokelat.
Paket wafer baru Oreo mengandung lebih sedikit cookie tetapi dijual seharga sekitar
29 sen. Hasilnya, Oreo menjadi merek kue terlaris di China.
Strategi 4: Adaptasi Ganda (Dual Adaptation)
Sebelum memasarkan produk, perusahaan tentu membandingkan pasar
geografis yang baru dengan kondisipasar domestik, pemasar kadang kala
menemukan bahwa kondisi lingkungan dari penggunaan produk maupun preferensi
konsumen berbeda. Pada dasarnya situasi ini merupakan kombinasi dari kondisi
pasar dalam strategi 2 dan 3.
Contoh penerapan strategi ganda terjadi pada perusahaan Unilever. Manajer
negara Italia Unilever menemukan bahwa, meskipun wanita Italia menghabiskan
lebih dari 20 jam setiap minggu untuk membersihkan, menyeterika, dan melakukan
tugas-tugas lain, mereka tidak tertarik pada kenyamanan yang menghemat tenaga
kerja. Hasil akhir — lantai yang benar-benar bersih, berkilau, misalnya — lebih
penting daripada menghemat waktu. Untuk pasar Italia, Unilever merumuskan ulang
pembersih semprot merek Cif untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik pada
minyak; beberapa varietas yang berbeda juga diluncurkan, seperti botol yang lebih
besar. Iklan televisi menggambarkan Cif lebih kuat daripada nyaman.
Strategi 5: Product Invention
Strategi adaptasi merupakan pendekatan efektif untuk pemasaran
internasonal (tahap2) dan multinasional (tahap 3), tetapi mungkin tidak bereaksi
terhadap peluang pasar global. Strategi tersebut tidak bisa merespon situasi pasar
yang pelanggannya tidak berdaya beli terhadap produk yang sudah ada maupun
produk yang diadaptasi, seperti dijumpai di negara sedang berkembang yang
mencakup tiga perempat populasi dunia. Jika pelanggan potensial memiliki daya beli
terbatas, maka perusahaan perlu produk yang benar – benar baru yang dirancang
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan harga yang terjangkau.
Tuntutan dalam strategi invensi memang amat tinggi, namun memberikan hasil
potensial yang juga setimpal.
Contoh dari strategi inovasi adalah perusahaan Afrika Selatan yang
melisensikan paten Inggris untuk radio engkol tangan bertenaga baterai. Radio ini
dirancang oleh seorang penemu bahasa Inggris yang menanggapi kebutuhan radio
di negara-negara berpenghasilan rendah. Konsumen di negara-negara ini tidak
memiliki listrik di rumah mereka, dan mereka tidak mampu membayar biaya
penggantian baterai. Penemuannya adalah solusi yang jelas yakni radio engkol
tangan. Ini sangat ideal untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah di
pasar negara berkembang. Pengguna cukup memutar radio.
2.5 CARA MEMILIH STRATEGI STRATEGI PEMASARAN GLOBAL
Pilihan strategi komunikasi produk dalam pemasaran global adalah fungsi
dari tiga faktor utama: (1) produk itu sendiri, didefinisikan dalam hal fungsi atau
kebutuhan yang dilayaninya; (2) pasar, yang didefinisikan dalam kondisi di mana
produk digunakan, preferensi pelanggan potensial, dan kemampuan dan kemauan
pelanggan untuk membeli; dan (3) biaya adaptasi dan produksi kepada perusahaan
dengan mempertimbangkan pendekatan komunikasi produk ini. Hanya setelah
analisis kesesuaian pasar produk dan kapabilitas serta biaya perusahaan, eksekutif
dapat memilih strategi yang paling menguntungkan.
A. Mengidentifikasi gagasan Produk Baru
Kebaruan suatu produk dapat dinilai dalam kaitannya dengan mereka yang
membeli atau menggunakannya. Kebaruan juga bisa bersifat organisasional,
seperti ketika perusahaan memperoleh produk yang sudah ada yang tidak
memiliki pengalaman sebelumnya. Akhirnya, produk yang sudah ada yang tidak
baru bagi perusahaan mungkin baru di pasar tertentu. Titik awal untuk program
produk-baru di seluruh dunia yang efektif adalah sistem informasi yang mencari
ide-ide produk-baru dari semua sumber yang berpotensi berguna dan
menyalurkan ideide ini ke penyaringan yang relevan dan pusat keputusan dalam
organisasi. Gagasan dapat berasal dari banyak sumber, termasuk pelanggan,
pemasok, pesaing, tenaga penjualan perusahaan, distributor dan agen, eksekutif
anak perusahaan, eksekutif kantor pusat, sumber dokumenter (mis., Laporan dan
publikasi layanan informasi), dan, akhirnya, aktual,
Produk ini mungkin merupakan penemuan atau inovasi yang sama sekali
baru yang membutuhkan sejumlah besar pembelajaran dari pihak pengguna.
Ketika produk tersebut berhasil, mereka menciptakan pasar baru dan pola
konsumsi baru, dan memiliki dampak yang mengganggu pada struktur industri.
Terkadang disebut sebagai inovasi terputus, produk-produk yang termasuk dalam
kategori “baru dan berbeda” ini secara harfiah mewakili perpisahan dengan masa
lalu. 62 Singkatnya, mereka adalah game-changer.
Sebagai contoh, dampak revolusioner VCR pada tahun 1970-an dapat
dijelaskan dengan konsep pergeseran waktu: Daya tarik awal perangkat adalah
bahwa ia membebaskan pemirsa TV dari tirani jadwal pemrograman jaringan —
dan memungkinkan pemirsa untuk memajukan iklan masa lalu yang cepat!
Demikian juga, revolusi komputer pribadi yang dimulai tiga dekade lalu
menghasilkan demokratisasi teknologi. Ketika pertama kali diperkenalkan, PC
adalah inovasi terputus yang secara dramatis mengubah cara pengguna hidup
dan bekerja. Rangkaian perkenalan produk baru Apple yang brilian pada tahun
2000-an — iPod (2001), iPhone (2007), dan iPad (2010) — juga merupakan
hattrick inovasi yang terputus-putus.
Kategori perantara yang baru kurang mengganggu dan membutuhkan lebih
sedikit pembelajaran dari pihak konsumen; produk semacam itu disebut inovasi
berkelanjutan yang dinamis. Produk yang mewujudkan tingkat inovasi ini berbagi
fitur tertentu dengan generasi sebelumnya sambil menggabungkan fitur baru yang
menawarkan nilai tambah, seperti peningkatan substansial dalam kinerja atau
kenyamanan yang lebih besar. Produk-produk tersebut menyebabkan gangguan
yang relatif lebih kecil pada pola konsumsi yang sudah ada sebelumnya. Sensor,
SensorExcel, dan sistem pencukur MACH3 mewakili upaya berkelanjutan Gillette
untuk menghadirkan teknologi baru yang tahan terhadap pencukuran basah,
suatu kegiatan yang dilakukan hari ini seperti yang telah dilakukan selama
berabad-abad.
Industri elektronik konsumen telah menjadi sumber dari banyak inovasi
berkelanjutan yang dinamis. Stereo pribadi seperti Sony Walkman menyediakan
musik saat bepergian, sesuatu yang sudah biasa digunakan orang sejak radio
transistor diperkenalkan pada 1950-an; inovasi adalah sistem kaset rekaman
pemutaran mini saja. Munculnya compact disc pada awal 1980-an memberikan
pengalaman mendengarkan musik yang lebih baik tetapi tidak memerlukan
perubahan perilaku yang signifikan. Demikian pula, sangat menyenangkan
kentang sofa di mana-mana, layar lebar, HDTV layar datar menawarkan pemirsa
kinerja yang meningkat secara signifikan. Harus dicatat bahwa pemilik HDTV
harus memesan tingkat layanan definisi tinggi dari perusahaan kabel atau satelit.
Sebagian besar produk baru masuk dalam kategori ketiga, inovasi
berkelanjutan. Produk-produk seperti itu biasanya versi "baru dan lebih baik" dari
yang sudah ada dan membutuhkan lebih sedikit pengeluaran Litbang untuk
berkembang daripada inovasi yang berkelanjutan secara dinamis. Inovasi yang
berkelanjutan menyebabkan gangguan minimal pada pola konsumsi yang ada
dan membutuhkan jumlah pembelajaran paling sedikit.
B. Pengembangan Produk Baru
Penggerak utama untuk pengembangan produk global adalah biaya R&D
produk. Seiring meningkatnya persaingan, perusahaan menemukan bahwa
mereka dapat mengurangi biaya R&D untuk suatu produk dengan
mengembangkan desain produk global. Seringkali tujuannya adalah membuat
satu peron, atau elemen atau komponen desain produk inti, yang dapat dengan
cepat dan murah disesuaikan dengan berbagai pasar negara. Seperti yang dicatat
Christopher Sinclair selama masa jabatannya sebagai presiden dan CEO PepsiCo
Foods and Beverages International, “Yang benar-benar ingin Anda lakukan adalah
melihat pada empat atau lima platform yang dapat memungkinkan Anda untuk
melintasi negara, menjadi operator skala, dan melakukan hal-hal yang dilakukan
pemasar global. "
Bahkan mobil, yang harus memenuhi standar keselamatan dan polusi
nasional, sekarang dirancang dengan mempertimbangkan pasar global. Dengan
platform produk global, produsen mobil dapat menawarkan adaptasi desain global
sesuai kebutuhan alih-alih membuat desain unik untuk masing-masing negara
atau wilayah geografis. Ford Focus generasi pertama, diluncurkan di Eropa pada
akhir tahun 1998 dan di Amerika Serikat pada tahun 1999, dipasarkan secara
global dengan adaptasi minimum. Insinyur program kepala pada proyek Focus
berasal dari Inggris, chief technical officer adalah Jerman, manajer proyek adalah
Irlandia, dan seorang Anglo-Australia adalah kepala desainer. Di bawah Ford
2000, sekitar $ 1.000 per kendaraan dipotong dari biaya pengembangan.
Platform standar juga merupakan pertimbangan utama ketika GM mengatur
tentang tugas mendesain ulang minivan di tahun 1990-an. Dewan GM yang
berpikiran global mengarahkan tim desain untuk menciptakan kendaraan yang
akan populer di Amerika Serikat dan Eropa. Karena jalan di Eropa biasanya lebih
sempit dan bahan bakar lebih mahal, para insinyur Eropa melobi kendaraan yang
lebih kecil daripada minivan pada umumnya. Dengan menggunakan logam ringan
seperti magnesium untuk beberapa komponen, berat kendaraan diminimalkan,
dengan peningkatan yang sesuai dalam penghematan bahan bakar. 65 Ternyata,
model yang dihasilkan - Chevrolet Silhouette (Amerika Serikat), Opel Sentra
(Jerman), dan Vauxhall Sintra (Inggris) - bertemu dengan kesuksesan terbatas di
pasar masing-masing. Pelajaran: Adalah satu hal untuk merumuskan strategi
global. Merupakan hal lain untuk melaksanakannya dengan sukses.
Biaya terkait desain lainnya, baik yang dikeluarkan oleh produsen atau
pengguna akhir, juga harus dipertimbangkan. Daya tahan dan kualitas adalah
karakteristik produk penting yang harus sesuai untuk pasar yang diusulkan. Di
Amerika Serikat dan Eropa, pembeli mobil tidak ingin dikenai biaya layanan tinggi.
Dengan demikian, Ford Focus baru dirancang agar lebih murah untuk dirawat dan
diperbaiki. Misalnya, pelepasan engine hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5
jam, sekitar setengah dari waktu yang diperlukan untuk melepas engine dalam
Escort yang dihentikan. Selain itu, panel bodi dibaut bersama-sama daripada
dilas, dan lampu sinyal belakang dipasang lebih tinggi sehingga mereka
cenderung rusak di kecelakaan parkir kecil.

C. Departemen Produk Internasional


Seperti disebutkan sebelumnya, volume tinggi arus informasi diperlukan
untuk memindai secara memadai peluang produk baru, dan selanjutnya
diperlukan upaya yang cukup untuk menyaring peluang ini untuk mengidentifikasi
kandidat untuk pengembangan produk. Desain organisasi terbaik untuk mengatasi
persyaratan ini adalah departemen produk baru. Manajer di departemen seperti
itu terlibat dalam beberapa kegiatan. Pertama, mereka memastikan bahwa semua
sumber informasi yang relevan terus disadap untuk ide-ide produk baru. Kedua,
mereka menyaring ide-ide ini untuk mengidentifikasi kandidat yang tepat untuk
diselidiki. Ketiga, mereka menyelidiki dan menganalisis ide-ide produk baru yang
dipilih ini. Akhirnya, mereka memastikan bahwa organisasi memberikan sumber
daya ke produk baru yang paling menjanjikan kandidat dan terus terlibat dalam
program yang teratur pengenalan dan pengembangan produk baru di seluruh
dunia. Dengan banyaknya kemungkinan produk baru, sebagian besar perusahaan
membangun jaringan penyaringan untuk fokus pada ide-ide yang paling tepat
untuk diselidiki.
D. Menguji Produk Baru
Pelajaran utama dari pengenalan produk baru di luar pasar rumah adalah
bahwa setiap kali suatu produk berinteraksi dengan elemen manusia, mekanik,
atau kimia, ada potensi ketidakcocokan yang mengejutkan dan tidak terduga.
Karena sebenarnya setiap produk cocok dengan deskripsi ini, penting untuk
menguji produk di bawah kondisi pasar aktual sebelum melanjutkan dengan
pengantar skala penuh. Tes tidak harus melibatkan upaya pemasaran uji skala
penuh. Ini mungkin hanya melibatkan mengamati penggunaan aktual produk di
pasar sasaran.
Kegagalan untuk menilai kondisi penggunaan aktual dapat menyebabkan
kejutan besar, seperti yang dipelajari Unilever ketika meluncurkan merek deterjen
baru di Eropa tanpa pengujian yang memadai. Unilever menghabiskan $ 150 juta
untuk mengembangkan deterjen baru, yang diformulasikan dengan molekul
kompleks penghilang noda yang dimaksudkan untuk membersihkan kain lebih
cepat pada suhu yang lebih rendah daripada produk pesaing seperti Ariel milik
Procter & Gamble (P&G). Didukung oleh anggaran pemasaran $ 300 juta,
deterjen diluncurkan pada bulan April 1994 sebagai Persil Power, Omo Power,
dan nama merek lainnya. Setelah restrukturisasi, Unilever telah memotong waktu
yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru di Eropa dari 3 tahun menjadi 16
bulan. Dalam contoh khusus ini, peningkatan efisiensi dikombinasikan dengan
antusiasme perusahaan untuk formula baru mengakibatkan gangguan
pemasaran. Konsumen menemukan bahwa beberapa barang pakaian rusak
setelah dicuci dengan Power. P&G, yang dengan cepat memanfaatkan situasinya,
menjalankan iklan surat kabar yang mengecam Power dan melakukan tes
laboratorium untuk memverifikasi bahwa kerusakan memang terjadi. Ketua
Unilever Sir Michael Perry menyebut kegagalan Power "kemunduran pemasaran
terbesar yang pernah kami lihat”.
3. DISCUSION

3.1 Tinjau konsep produk dasar yang mendasari keberhasilan global strategi
pemasaran produk
Produk merupakan suatu apapun yang dapat ditawarkan ke sebuah pasar
baik itu berupa barang maupun jasa demi bisa untuk memuaskan para konsumen.
Sebuah produk ada dan dibuat adalah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Menurut (Yulinda et al., 2022) produk ialah seperangkat atribut
baik berwujud maupun tidak terwuhud, termasuk didalamnya masalah warna, harga,
nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan palayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang diterima oleh pemebeli guna memuaskan keinginannya.
Sedang menurut Kotler dan Armstrong, produk adalah apa saja yang ditawarkan
kepasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Dalam pemasarannya produk dibuat dengan memberikan merk dari
perusahaan masing-masing ini dilalukan agar dalam pemasarannya dapat
membedakan produk-produk mereka terebut dalam persaingan pasar, dengan
menggunakan nama dari perusahaan itu sendiri maupun memakai logo, simbol,
ataupun hal yang semacam itu.
Dalam istilahnya ptoruduk memiliki atributnya sendiri yang meliputi ciri khas
dari produk itu sendiri. Menurut (Yulinda et al., 2022) pada Kotler dan Armstrong
(2004 :347) atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan
penentuan manfaat yang diberikan.
3.2 Bandingkan dan bedakan produk dan merek lokal, internasional produk dan
merek, dan global produk dan merek
Merk
Merk merupakan suatu tanda yang dipakai oleh banyak perusahaan pada
barang yang yang sudah diproduksi sebagai tanda pengenal. Merk dapat berupa
sebuah nama, istilah, logo, atau desain gambar-gambar yang mudah dan enak untuk
dilihat dan diingat. (Kang & Raymond, 2021) menyatakan bahwa merk ialah suatu
tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang/ jasa tertentu yang dapat
berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya. Merk juga berfungsi sebagai
suatu hal yang ditujukan untuk membedakan produk dari para pesaingnya.
Ketika memasuki pasar global, perusahaan akan menghadapi perbedaan
yang signifikan pada level nasional dan regional, yakni meliputi selera konsumen dan
pilihan, jalur distribusi, sistem nilai budaya yang melekat, sistem bisnis, dan aturan
hukum (Raina Desiana Prafitri & Chatamallah, 2023). Perbedaan ini menuntut
perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran yang diterapkannya. Strategi
pemasaran internasional termasuk cara untuk memasuki pasar luar negeri yang luas
mirip dengan strategi yang digunakan di pasar domestik dan strategi lain yang
disesuaikan untuk berbagai alasan untuk kebutuhan pasar luar negeri (Bradley,
2002).
Produk Merk Global
Produk merk global adalah suatu produk yang dijual oleh perusahaan-
perusahaan besar yang terkoordinasi di banyak negara. Crii khas dari produk global
adalah mereka mempunyai kelebihan dari segi skala bisnis yang besar dan adanya
pengakuan internasional juga mereka mempunyai financial yang kuat. Produk merk
global atau yang bisa disebut dengan global brand merupakan suatu produk dari
perusahan-perusahaan global terfokuskan untuk menjual produknya dibanyak
negara.
Global Brand adalah merek-merek yang memiliki nama sama dan strategi
pemasaran terkoordinasi yang sama pula dibanyak negara (Fera & Pramuditha,
2021). (Batraet & Chandra 2021) menerangakan bahwa global brand biasanya
didukung dengan sejumlah keunggulan seperti ekonomis, pengakuan internasional,
jaringan distribusi global, dan kekuatan finansial perusahaan miliknya.
Produk Merk Lokal
Produk merek lokal adaalah produk yang berasal dari dalam negeri itu
sendiri, produk tersebut di produksi dan dipasarkan dalam negeri. Namun dalam hal
persaingan dengan produk global produk lokal sering tersingkirkan dikarenakan
konsumen melihat produk lokal memliki kekurangan dari segi kualitas dan juga
terkadang memliki harga yang mahal, sehingga para konsumen banyak yang lebih
memilih produk global yang sudah banyak dipasaran. Sejumlah riset empiris
melaporkan bahwa merek-merek global lebih disukai dibandingkan dengan merek
lokal, setidaknya dikalangan segmen-segmen konsumen tertentu (Fera &
Pramuditha, 2021).
3.3 Jelaskan bagaimana hierarki kebutuhan Maslow membantu pemasar global
memahami manfaat yang dicari pembeli di berbagai belahan dunia.
Menurut (V.A.R.Barao et al., 2022) merk bernanfaat bagi produsen dan
konsumen, bagi produsen merk berperan penting sebagai sarana identifikasi produk
dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas, sarana
menciptakan asosiasi dan makna unik (diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif,
dan sumber financial returns, sedangankan bagi konsumen merk berperan krusial
sebagai identifikasi sumber sebuah produk.
3.4 Uraikan pentingnya “negara asal” sebagai elemen merek.
Globalisasi adalah faktor terbesar terjadinya pemasaran global, saat ini
evaluasi yang dilakukan konsumen pada suatu produk tertentu tidak didasarkan
hanya pada daya tarik serta karakteristik fisik produk saja, tetapi juga berdasarkan
pada negara asal merek produk tersebut. Country of origin effect (COE) adalah
segala pengaruh dari negara produsen terhadap persepsi positif maupun negatif
konsumen atas produk tertentu dikemukanan oleh (Student et al., 2021)Gregorius
Chandra (2004). Country of origin merupakan negara asal suatu merek yang bisa
saja dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada suatu produk. Konsumen akan
teliti dalam mengevaluasi darimana produk tersebut berasal. Country of origin
mempengaruhi persepsi dan citra suatu merek di benak konsumen. Konsumen akan
cenderung memiliki kesan tertentu terhadap sutu produk yang di hasilkan oleh suatu
negara.
Sedangkan menurut (Sunanti, A.A Dwi Widyani, 2021) mengungkapkan
bahwa persepsi negara asal adalah asosiasi mental dan kepercayaan yang
dipicuoleh sebuah negara. Pemerintah didalam negara tersebut ingin memperkuat
citra negara mereka dengan membantu perusahaan domestik yang melakukan
ekspor sehingga menarik perusahaan asing dan investor. Perusahaan ingin
menggunakan persepsi negara asal yang positif untuk menjual produk dan layanan
mereka. Persepsi dan keyakinan konsumen terhadap citra negara asal memainkan
peran penting dalam membentuk minat beli konsumen. Persepsi ini bisa menjadi
atribut dalam pengambilan keputusan atau memengaruhi atribut lainnya dalam
proses tersebut. Oleh karena itu, negara asal juga dianggap memiliki peran penting
dalam memengaruhi minat pembelian konsumen.
3.5 Buat daftar lima alternatif strategis bahwa pemasar dapat memanfaatkan
selama
proses perencanaan produk global.
(Putra Jaya, 2021) mendefinisikan pemasaran global sebagai; Proses
memfokuskan sumber daya (manusia, uang dan aset fisik) dan tujuan-tujuan dari
suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaraman pasar
global.
(Putra Jaya dalam Kotler 1997) mengusulkan lima alternatif strategi global
dalam kaitannya dengan produk dan promosi. Alternatif tersebut antara lain:

Strategi Perluasan Langsung (Straight Extension Strategy)


Dalam strategi ini perusahaan tidak melakukan sesuatu yang baru.
Perusahaan sama sekali tidak mengubah produk yang sudah dijualnya di pasar
domestik, dan mempromosikannya ke pasar asing dengan cara promosi yang juga
sudah diterapkannya di pasar domestik. Kotler menyatakan bahwa strategi ini telah
sukses diterapkan untuk produk-produk seperti kamera dan peralatan elektronika
untuk konsumen. Dalam kasus lain, strategi ini menjadi bencana. General Foods
memperkenalkan Jell-0 bubuk standar di pasar inggris hanya untuk menemukan
bahwa konsumen inggris lebih menyukai bentuk wafer atau kue yang padat.
Campbell Soup Company menderita kerugian sekitar $ 30 juta ketika
memperkenalkan sup kental di inggris.
Strategi Adaptasi Produk (Product Adaptation)
Di sini perusahaan rnengubah produk domestiknya agar sesuai dengan
kondisi dan selera pasar asing yang dituju. Restoran cepat saji (fast food)
McDonald’s dan KFC di Indonesia adalah contohnya. McDonald’s baru-baru ini
meluncurkan produk baru McRendang yang pastinya dibuat dengan
mempertimbangkan selera orang Indonesia. KFC sudah lama memasukkan nasi
sebagai salah satu menunya. Promosi tidak banyak diubah atau bahkan tidak diubah
sama sekali.
Strategi Produk Baru (Product Invention)
Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempunyai dua pilihan, yaitu:
Backward Invention, dalam strategi ini perusahaan memperkenalkan produk
yang baru bagi pasar lokal yang dituju, tetapi sebenarnya produk ini sudah lama
dikenal di negara asalnya. Kotler mencontohkan apa yang dilakukan oleh The
National Cash Register Company yang meluncurkan kembali produk mesin kas
engkol (crank-operated cash register) di Amerika Latin dan Afrika dengan harga
hanya separuh dari harga mesin kas yang lebih modern. Perusahaan ini berhasil
meraih penjualan dalam jumlah yang cukup besar.
Forward Invention, adalah menciptakan produk baru untuk memenuhi
kebutuhan di negara lain. Negara yang belum berkembang memerlukan makanan
berprotein tinggi yang harganya murah. Perusahan perusahaan seperti Quaker Oats,
Swift dan Monsanto telah meneliti kebutuhan gizi negara negara ini
memformulasikan makanan baru. Dan mengembangkan kampanye iklan untuk
mendapatkan percobaan dan menerima produk.
Strategi Adaptasi Komunikasi (Communication Adaptation)
Dalam hal ini perusahaan menyesuaikan promosinya dengan kondisi
seternpat. Perusahaan dapat menjalankan program komunikasi pemasaran yang
sama dengan yang digunakan di pasar dalam negri atau mengubahnya untuk setiap
pasar lokal, sebuah proses yang disebut penyesuaian komunikasi (communication
adaptation). Perbedaan dalam lingkungan budaya dan persaingan, produk yang
sama kadang-kadang digunakan untuk menawarkan keuntungan atau fungsi yang
secara dramatis berbeda dari dipasar negara asal. Pada opsi ini strategi produk dan
distribusi sama dan terdapat perbedaan mendalam pada strategi komunikasinya.
Contohnya seperti, TVs, Detergents, Barbie dolls, Windows software, McD
Adaptasi Ganda (Dual Adaptation)
Jika perusahaan menyesuaikan produk dan komunikasinya sekaligus,
perusahaan terlibat dalam penyesuaian ganda (dual adaptation), di mana
perusahaan menyesuaikan baik produk maupun promosinya dengan kondisi
setempat. Perbedaan lingkungan budaya dan fisik lintas negara disebut sebagai
strategi dual adaptasi. Strategi produk perusahaan dan komunikasi adalah opsi yang
paling viable untuk ekspansi internasional. Kampanye pengenalan di British
dipusatkan sekitar guru-guru, sebuah opera singer, seorang disk jockey dan lainnya.
Produkjuga dapat disesuaikan dengan pasar local. Di Inggris pisang adalah selera
yang sangat popular tetapi tidak tersedia dinegara-negara lainnya.
3.6 Jelaskan kontinum produk baru dan bandingkan dan kontraskan berbagai jenis
inovasi.
Istilah inovasi banyak kita jumpai dalam kehidupan seharihari, misalnya
inovasi ditemukannya kendaraan bermotor skuter metik yang kini banyak diminati
masyarakat atau ditemukannya TV LCD yang memanjakan penonton TV sehingga
dapat menikmati tayangan acara televisi dengan lebih nyaman. Produk yang hadir di
tengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan merupakan hasil inovasi
yang selalu dilakukan terus menerus. Inovasi banyak diperdebatkan sebagai mesin
pertumbuhan ekonomi. Munculnya berbagai inovasi di tengah-tengah masyarakat
menyebabkan adanya pergeseran kebutuhan masyarakat. Pada akhirnya, tingkat
konsumsi juga akan meningkat seiring semakin banyak ditemukannya produk-
produk dan jasa yang baru. Dahulu, kita pergi ke bank hanya untuk menabung saja,
tetapi saat ini banyak sekali layanan yang ditawarkan oleh bank, termasuk asuransi.
Beberapa ahli ekonomi mengamati bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi
merupakan hasil kemajuan teknologi, namun sedikit diarahkan pada pemahaman
bagaimana perubahan teknologi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Banyak perusahaan melakukan inovasi agar dapat bertahan di tengah
persaingan yang semakin kuat. Keberhasilan produk banyak sekali ditentukan oleh
inovasi-inovasi yang dilakukan perusahaan. Inovasi memiliki pengertian yang
beragam karena meliputi banyak proses. Pengertian inovasi (innovation) harus
dibedakan dengan pengertian penemuan (invention). Inovasi memiliki arti yang
sangat luas yang dapat dipahami dari berbagai sudut pandang. Penemuan memiliki
arti dimensi keunikan yang meliputi bentuk, formulasi, serta fungsi dari sesuatu.
Penemuan merupakan proses mengubah pemikiran-pemikiran intelektual menjadi
suatu bentuk baru yang dapat berupa produk atau proses. Daripengertian mengenai
penemuan tersebut, dapat ditarik pengertian yang lebih luas mengenai inovasi.
Inovasi merupakan keseluruhan proses pada saat penemuan ditransformasikan
menjadi sebuah produk komersial yang dapat dijual sehingga menghasilkan
keuntungan.

KESIMPULAN

Produk lokal merupakan produk yang berasal dari negara sendiri,


semenatara produk Global merupakan produk yang di import dari negara lain. Kedua
produk tersebut biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing produk.
Di Indonesia, produk lokal sudahsemakin meningkat dan dapat menyaingi produk
Global.Berdasarkan hasil Kuisioner yang di sebar kepa da Mahasiswa Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang terdiri dari 36 responden menunjukkan
bahwa yang menjadi faktor pertimbangan mereka dalam melakukan pembelian
produk lokal atau global adalah kualitas, karena apabila kualitasnya baik maka daya
tahan atau efek pada produk tersebut tentu lebih lama dan terjamin. Disamping itu,
harga, brand, jumlah dan jumlah menjadi faktor pendukung lainnya dalam melakukan
pembelian.Walaupun produk global kebanyakan lebih baik daripada produk lokal,
namun responden tetap lebih memilih melakukan pembelian pada produk lokal,
karena selain harga yang cukup terjangkau, juga dapat membantu penghasilan
negeri, mendukung brand lokal untuk maju juga membantu para pelaku usaha
dalampendapatan.Sekarang ini memang sudah banyak produk lokal yang mulai
banyak diminati dalam pasar global. Sarannya, agar kualitas produk produk lokal
menjadi lebih baik lagi agar produk lokal dapat menjalar ke pasar global dan menjadi
suatu kebanggaan bagi pasar indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Fera, F., & Pramuditha, C. A. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi Di Kota Palembang.
Publikasi Riset Mahasiswa Manajemen, 3(1), 1–13.
https://doi.org/10.35957/prmm.v3i1.1611
Kang, H., & Raymond, R. (2021). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Word of
Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Pada Masyarkat Batam. SCIENTIA
JOURNAL: Jurnal Ilmiah ….
https://mail.puterabatam.com/index.php/scientia_journal/article/view/2848%0Ahttps://
mail.puterabatam.com/index.php/scientia_journal/article/download/2848/1857
Nuraini, D., & Hendratmoko, C. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Smartphone Oppo Di Kabupaten Sukoharjo. Equilibrium : Jurnal Ilmiah
Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 11(1), 40.
https://doi.org/10.35906/equili.v11i1.978
Pasaribu, A. F., & Kurniawan, A. (2023). PENGARUH KETERTARIKAN PRODUK MERK
GLOBAL DAN MERK LOKAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Studi Kasus
Mahasiswa UINSU ). 3(1), 32–42.
Produk, P. K., Dan, H., Merek, C., Simanjuntak, S., Ningtyas, S. P., Tambunan, S. R., Sos,
S., Si, M., Bisnis, M., Niaga, A., & Medan, P. N. (2022). Terhadap Keputusan
Pembelian Smartphone Oppo Di Kota Medan. 153–163.
Putra Jaya, L. (2021). Prosiding: Ekonomi dan Bisnis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Antimicrobial Powder-Free
Examination Gloves Pada PT. Global Pharma Indonesia. 1(1).
Raina Desiana Prafitri, & Chatamallah, M. (2023). Strategi Kampanye Produk Lokal
Indonesia dalam Membangun Kesadaran Merek. Bandung Conference Series: Public
Relations, 3(1), 304–309. https://doi.org/10.29313/bcspr.v3i1.6886
Student, M. T., Kumar, R. R., Omments, R. E. C., Prajapati, A., Blockchain, T.-A., Ml, A. I.,
Randive, P. S. N., Chaudhari, S., Barde, S., Devices, E., Mittal, S., Schmidt, M. W. M.,
Id, S. N. A., PREISER, W. F. E., OSTROFF, E., Choudhary, R., Bit-cell, M., In, S. S.,
Fullfillment, P., … Fellowship, W. (2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者に
おける 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Frontiers in Neuroscience, 14(1), 1–
13.
Sunanti, A.A Dwi Widyani, I. M. S. U. (2021). Pengaruh Brand Image, Brand Trust dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pada Visa Bali, Canggu. Jurnal Emas,
2(1), 51–70.
V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, & J.G.S.Souza. (2022). No 主観的健康感を
中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Braz Dent
J., 33(1), 1–12.
Widyanto, I., & Albetris, A. (2021). Pengaruh Citra Merek, Harga, Promosi dan Electronic
Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bedak Padat Wardah Pada PT
Pargon Tecnology and Inovation (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi STIE
Graha Karya Muara Bulian). J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 6(1), 138.
https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.239
Yulinda, D. S., Haiqal, M., Ramadhani, A., & Yusnita, R. (2022). YUME : Journal of
Management Kebijakan Produk Global Dalam Pembuatan Produk Baru Untuk Pasar
Global. 5(3), 513–518. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.325

Anda mungkin juga menyukai