Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan perusahaan, untuk mengembangkan dan mendapatkan laba

yang optimal. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis

tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, promosi,

keuangan dan bidang lainnya.

Menurut Swastha dan Irawan (2008:5) Pemasaran merupakan salah

satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha

dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk

berkembang dan mendapatkan laba.

Pengertian Marketing Menurut Kotler (2004:7) Pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain.

6
7

2.1.2 Bauran Pemasaran

Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran

pemasaran (Marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam

mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa

yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen – elemen bauran pemasaran

terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk dapat

memuaskan para konsumen.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) Marketing mix is good

marketing tool is a set of products, pricing, promotion, distribution,

combined to produce the desired response of the target market.

Sedangkan Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274) menjelaskan,

Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan

distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan dari

variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat

mempengaruhi tanggapan konsumen”.

1. Product ( Produk )

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274) produk adalah setiap

apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,

permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan


8

atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga

berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) Produk (product), adalah

mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan

produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk

atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain

yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

a. Atribut Produk

a) Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan

manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikumunikasikan dalam

bentuk atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan.

b) Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk

untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat

kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat

kualitas produk pesaing.

c) Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan

dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang

memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah

salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

d) Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh

bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit, tetapi

bagaimana mencapai rancangan produk yang memberi kontribusi

pada kegunaan suatu produk begitu juga penampilannya.


9

b. Pemberian Merek (Branding)

American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai

“nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah

satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka

dari para pesaing.” Maka merek adalah produk atau jasa yang

dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara

dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan

kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau

nyata berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini

juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata berhubungan

dengan apa yang direpresentasikan merek menurut Kotler (2009:258).

Kotler (2009:259) mengungkapkan merek mengidentifikasi

sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen bisa

individual atau organisasi untuk menuntut tanggung jawab atas

kinerjanya kepada pabrikan atau distributor tertentu. Konsumen dapat

mengevaluasi produk yang sama secara berbeda tergantung pada

bagaimana pemerekan produk tersebut. Mereka belajar tentang merek

melalui pengalaman masa lalu dengan produk tersebut dan program

pemasarannya, menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan

mereka dan mana yang tidak. Ketika hidup konsumen menjadi

semakin rumit, terburu-buru, dan kehabisan waktu, kemampuan merek


10

untuk menyederhanakan pengambilan keputusan dan mengurangi

risiko adalah sesuatu yang berharga.

Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli

yang puas dapat dengan mudah memilih produk kembali. Loyalitas

merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat

diperkirakan bagi perusahaan, dan menciptakan penghalang yang

mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar. Meskipun

pesaing dapat meniru proses manufaktur dan desain produk, mereka

tidak dapat dengan mudah menyesuaikan kesan yang tertinggal lama

di pikiran orang dan organisasi selama bertahun-tahun melalui

pengalaman produk dan kegiatan pemasaran. Artinya, penetapan

merek dapat menjadi alat yang berguna untuk mengamankan

keunggulan kompetitif.

c. Pengemasan

Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah

kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai

sebuah produk. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat

membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan

adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu

menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk

biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat

konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha


11

memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan

menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain

yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Desain dan pengemasan (packaging) merupakan proses yang

berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) dan

pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan

kemasan meliputi:

a) sebagai pelindung isi (protection),

b) untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating),

c) memberikan daya tarik (promotion),

d) sebagai identitas (image) produk,misalnya berkesan kokoh/awet,

lembut, atau mewah,

e) informasi (labelling) dan

f) sebagai cermin inovasi produk.

d. Pemberian Label

Label merupakan suatu bagian dari sebuah produk yang

membawa informasi verbal tentang produk atau penjualnya.

Angipora, Marinus (2002,192)

Di samping itu ada beberapa macam label secara spesifik yang

mempunyai pengertian berbeda antara lain:


12

a) Label produk (product label) adalah bagian dari pengemasan

sebuah produk yang mengandung informasi mengenai produk atau

penjualan produk.

b) Label merek (brand label) adalah nama merek yang diletakkan

pada pengemasan produk.

c) Label tingkat (grade label) mengidentifikasi mutu produk, label ini

bisaterdiri dari huruf, angka atau metode lainya untuk

menunjukkan tingkat kualitas dari produk itu sendiri.

d) Label diskriptif (descriptive label) mendaftar isi, menggambarkan

pemakaian dan mendaftar ciri-ciri produk yang lainya. Pemberian

label (labeling) merupakan elemen produk yang sangat penting

yang patut memperoleh perhatian seksama dengan tujuan untuk

menarik para konsumen.

1) Tujuan pelabelan

a) Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa

harus membuka kemasan.

b) Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada

konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen

tentang produk tersebut, terutama hal- hal yang kasat mata atau

tak diketahui secara fisik.

c) Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh

fungsi produk yang optimum.

d) Sarana periklanan bagi produsen.


13

e) Memberi “rasa aman” bagi konsumen

2) Label memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a) Label mengidentifikasikan produk atau merek.

b) Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk:

perusahaan yang membuat, di mana: dibuat, isinya, bagaimana

penggunaannya, dan bagaimana menggunakannya secara

aman.

c) Label mempromosikan produk melalui aneka gambar yang

menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan keterangan

harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung

di dalam produk.

e. Jasa Pendukung Produk

Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa jenis

jasa, yang dapat menjadi bagian dari penawaran total. Perusahaan

menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat untuk memperoleh

keunggulan kompetitif. Perusahaan harus merancang produk dan jasa

pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara

menguntungkan.

2. Price ( Harga )

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah, “Jumlah

uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”. Setelah


14

produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan

menentukan harga dari produk tersebut.

Kotler dan Amstrong (2012:92) Harga (price), adalah suatu sistem

manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi

produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan

harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.

Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono (2005:35) ada 4 hal yang

menjadi tujuan penetapan harga, yaitu:

a) Tujuan berorientasi pada laba. Ini didasarkan pada asumsi teori

ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu

memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum.

Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks

penerapannya sangat sulit untuk dilakukan.

b) Tujuan berorientasi pada volume. Tujuan ini berorientasi pada

volume, dimana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat

mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk

menguasai pangsa pasar. Misalnya: biaya operasional pemasangan

jalur telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya

pemasangan untuk lima rumah.

c) Tujuan berorientasi pada citra. Perusahaan dapat menetapkan harga

tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan.

Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk

citra nilai tertentu.


15

d) Tujuan stabilisasi harga. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan

menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil

antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

e) Tujuan-tujuan lainnya. Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk

mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan,

mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan

pemerintah.

3. Place ( Tempat )

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi,

saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Definisi dari

Sumarni dan Soeprihanto (2010:288) tentang saluran distribusi adalah,

“Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut

dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai”

Kotler dan Amstrong (2012:92) Distribusi (place), yakni memilih dan

mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau

jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem

distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi,

saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Definisi dari

Sumarni dan Soeprihanto (2010:288) tentang saluran distribusi adalah, Saluran

yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari

produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai.


16

4. Promotion (Promosi)

Kotler dan Amstrong (2012:92) Promosi (promotion), adalah suatu unsur

yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk

atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi

penjualan, maupun publikasi.

Menurut Tjiptono (2008:219) pada hakikatnya promosi adalah suatu

bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran

adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Mc. Daniel Dkk (2001:56) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan

yang menghasilkan informasi, membujuk, atau mengingatkan konsumen akan

manfaat dari suatu produk tujuan dari melakukan kegiatan promosi adalah:

a. Memperkenalkan produk baru kepada masyarakat.

b. Memperpanjang masa kedewasaan produk.

c. Menjaga stabilitas prusahaan dari kemungkinan persaingan.

d. Mendorong penjualan produk.


17

2.2 Profil Perusahaan

2.2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Terryham Proplas Indonesia adalah sebuah perusahaan yang

bergerak dibidang industri manufactur, yang memproduksi UPVC

(Unplasticized Poly Vinyl Clorized) bahan pembuatan kusen atau daun

pintu dan jendela yang pertama dan satu – satunya di Indonesia. PT.

Terryham Proplas Indonesia berdiri pada tahun 2014 dengan nama

pemillik Bapak Teguh Priyo Gutomo. Perusahaan ini dipimpin oleh

Bapak Syamsunar sebagai direktur. Perusahaan ini bergerak dibidang

industri manufactur UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Clorized) dengan

menyediakan bahan untuk pembuatan kusen atau daun pintu dan jendela,

contohnya yaitu : pintu swing, pintu panel, pintu kupu tarung, pintu

sliding, jendela kacamati, jendela jungkit, jendela swing, jendela sliding.

Perusahaan ini mulai berkembang dan pada Oktober 2016 telah

melaksanakan sistem manajemen mutu ISO (International Organization

for Standardization) 9001 : 2015 serta ber TKDN ( tingkat komponen

dalam negeri ) pada november 2016.


18

Gambar 2.1 Sertifikat ISO 9001: 2015 dan No.Sertifikat TKDN

Sumber : PT. Terryham Proplas Indonesia

PT. Terryham Proplas Indonesia mempunyai Aplikator (workshop

perakitan pembuatan kusen atau daun pintu dan jendela) yang telah

tersebar di seluruh daerah Indonesia, dan yang terbanyak ialah di daerah

semarang. Pemasaran produk UPVC langsung ke Aplikator yang telah

bekerjasama dengan PT. Terryham Proplas Indonesia. Berikut tabel data

aplikator PT. Terryham Proplas Indonesia.


19

Tabel 2.1 Data Aplikator PT.Terryham Proplas Indonesia

JAWA TENGAH JAWA BARAT


PT. DHARMA DIAN DARMIN
1 ARTECH 20
(3D)
2 LIFE UPVC 21 CV. TOSEL GEMILANG
CV. MATRAN MITRA
3 22 PT. MAHAKARYA WIRA INSANI
PERSADA
4 AG. MEBELINDO 23 CIKUPA MAKMUR SENTOSA
PT. CATUR ANUGRHA
5 ZUPER 24
NUSANTARA
6 ABADI MEGA PROPLAS 25 Q-ART UPVC CIREBON
KARYAYASA
7 26 TRISULA UPVC JAKARTA
SUMBEREJEKI
8 PREMIUM UPVC BANTEN
9 SINAR ABADI UPVC 27 PT.MUTIARA RODA KENCANA
PERFEKT JAYA
10 SUMATERA
PERKASA
11 ONE SMART 28 TRICIPTA CEMERLANG MEDAN
CV. KARYA TATA
12 29 BERKAT UPVC BANDA ACEH
NUSANTARA
CV. GRAHA
13 SULAWESI
PARAMITHA
PT. PURI RAYA
14 30 CV. TIGA PUTRA BAU-BAU
PERSADA
15 FIX UPVC
JAWA TIMUR
16 ANUGRAH ABADI UPVC
INTI PERKASA
17
INDONESIA
18 KAIROSS
19 CV. PANULUH

2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Visi kami, menjadi perusahaan UPVC terbaik untuk melayani pasar

nasional atau internasional.


20

Misi

a. Misi utama kami menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

b. Memperluas jaringan pasar, menciptakan tenaga ahli yang berkualitas

dan berintegritas.

c. Meningkatkan kualitas serta estetika bangunan di Indonesia.

d. Memberikan kepuasan layanan bagi setiap pelanggan kami,

menciptakan dan menjadi hubungan kerjasama jangka panjang yang

baik dan terpecaya.

e. Serta turut mendukung & mensukseskan “Program Go Green” dengan

mengurangi ketergantungan akan bahan baku kayu.

2.2.3 Struktur Organisasi dan deskripsi pekerjaan

2.2.3.1 Pengertian Struktur

Struktur organisasi menggambarkan tanggung jawab dan

wewenang masing-masing bagian sehingga setiap tugas yang diberikan

pimpinan dapat dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan sesuai

dengan tujuan yang telah direncanakan dan diharapkan oleh suatu

organisasi. Struktur organisasi diperlukan untuk mendukung

pelaksanaan tujuan organisasi.

Dalam struktur organisasi terdapat hubungan antar komponen dan

posisi yang ada di dalamnya, dan semua komponen tersebut mengalami


21

saling ketergantungan. Artinya, masing-masing komponen dalam

struktur organisasi akan saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan

berpengaruh pada sebuah organisasi secara keseluruhan.

Hubungan wewenang dan tanggung jawab seseorang didasarkan

pada tugas masing-masing stuktur organisasi yang telah ditetapkan.


22

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komisaris utama dan komisaris

Komisaris utama yaitu pemilik perusahaan tunggal, sedangkan

komisaris orang kedua yang dipilih komisaris utama. Tugas dan

tanggung jawab adalah sebagai berikut :

 Mengawasi jalannya perusahaan

 Mematuhi undang-undang yang berlaku.

 Menentukan pemilihan direktur

 Menyetujui rencana yang diajukan direktur.

2. Direktur

Tugas dan tanggung jawab akunting adalah sebagai berikut :

 Menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan

 Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan

kepala bagian.

 Memberikan laporan tentang perkembangan perusahaan

kepada komisaris utama.


23

3. Keuangan

Bagian keuangan terbagi menjadi 3 yakni :

a. Akunting

Tugas dan tanggung jawab akunting adalah sebagai berikut :

 Melakukan pengaturan administrasi,

 Menyusun dan membuat laporan keuangan, laporan

perpajakan, anggaran pengeluaran dan pendapatan perusahaan

secara periodik ( bulanan atau tahunan ),

 Menetapkan besarnya anggaran yang dibutuhkan setiap

departemen,

 Menerima laporan mengenai arus kas yang keluar dari atau

masuk ke perusahaan,

 Menerima surat-surat yang berhubungan dengan perbankan

dan kemampuan keuangan perusahaan.

b. Hutan Piutang

Tugas dan tanggung jawab hutang piutang adalah sebagai berikut :

 Mencatat pengeluaran dan pemasukan harian ( kas kecil ),

 Mencatat dan mengarsip seluruh transaksi penjualan dan

pembelian,

 Membuat file hutang dan piutang,

 Memeriksa laporan tanda terima tagihan dan pembayaran

hutang,
24

 Menyiapkan laporan-laporan hutang piutang mingguan dan

bulanan,

 mengkontrol dan monitor kapan jatuh tempo penagihan.

c. Pembelian

Tugas dan tanggung jawab pembelian adalah sebagai berikut :

 Mengecek ketersediaan barang yang dibutuhkan factory

melalui gudang,

 Melakukan order barang yang sesuai dengan spesifikasi

permintaan dari setiap departemen,

 Mencocokkan barang yang datang dengan surat jalan dan

jumlah produk yang dibeli.

4. HRD

Bertanggung jawab terhadap proses penerimaan karyawan baru,

menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan,

berhak menolak calon karyawan yang tidak sesuai kriteria yang

dibutuhkan.

a. BLK ( badan pelatihan kerja )

Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

 Mendata calon aplikator yang akan dibimbing,

 Melakukan pelatihan kerja pada calon aplikator selama

waktu yang ditentukan


25

b. Umum

Tugas dan tanggung jawab umum adalah sebagai berikut :

 Menjaga dan merawat kebersihan serta kerapihan di semua

departemen.

 Menyiapkan penyajian untuk makan karyawan.

c. GA (general afair)

Tugas dan tanggung jawab GA adalah sebagai berikut :

 Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan

kebutuhan kantor, misalnya : alat-alat kantor, humas,

transportasi, pengiriman barang dan lain-lain,

 Mengatur dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan setiap

bagian serta menjamin agar segala kebutuhan kantor

terpenuhi pada waktu yang tepat.

d. Security

Tugas dan tanggung jawab security adalah sebagai berikut :

 Menjaga keamanan perusahaan,

 Mengecek keluar masuknya tamu dan mengisi buku tamu

serta pemberian kartu tamu/visitor,

 Mengkonfirmasikan kedatangan tamu ke departemen yang

dimaksudkan,

 Mengecek keluar masuknya barang dengan melihat surat

jalan.
26

5. Produksi

Didalam proses produksi tugas dan tanggung jawab sebelum sampai

setelah menjadi produk jadi yaitu :

a. PPIC

Tugas dan tanggung jawab PPIC adalah sebagai berikut :

 Menerima dan mengontrol data stock dari departemen

gudang,

 Membuat rencana proses produksi,

 Menerima informasi untuk persetujuan rencana proses

produksi,

 Membuat Order Kerja Produksi (OKP).

b. Produksi

Tugas dan tanggung jawab produksi adalah sebagai berikut :

 Menerima order kerja dari PPIC,

 Mengambil bahan baku dari gudang dengan referensi dari

PPIC.

c. Shift A,B,C

Tugas dan tanggung jawab shift A,B,C adalah sebagai berikut :

 Melakukan proses produksi,

 Melakukan packing produk yang telah di periksa QC

(quality control),

 Produk jadi dimasukkan ke gudang.


27

d. Crushing

Tugas dan tanggung jawab crushing yaitu mengolah bahan baku

sebelum di produksi.

e. Gudang

Tugas dan tanggung jawab gudang adalah sebagai berikut :

 Mendata barang yang diorder oleh bagian pembelian,

 Mendata hasil produksi (stock produksi),

 Membuat surat jalan keluar.

6. Marketing

Didalam marketing tugas dan tanggung jawab dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Marketing Aplikator

Tugas dan tanggung jawab marketing aplikator adalah sebagai

berikut :

 Menawarkan produk serta menawarkan untuk bekerjasama

menjadi aplikator,

 Membina calon aplikator baru.

 Melakukan pengarsipan data-data aplikator,

b. Penjualan dan Promosi

Penjualan

Tugas dan tanggung jawab penjualan adalah sebagai berikut :

 Melakukan negosiasi mengenai barang yang akan dikirim

ke aplikator
28

 Membuat Sales Contract

 Membuat Sales Order

Promosi

Tugas dan tanggung jawab pembelian adalah sebagai berikut :

 Menawarkan produk

 Membuat jadwal kegiatan promosi

 Menangani keluhana pelanggan

 Mengukur kepuasan pelanggan

7. Teknik

a. Moulding

Tugas dan tanggung jawab pembelian adalah sebagai berikut :

 Melakukan kordinasi dengan produksi untuk menyiapkan

dan penggantian moulding sesuai barang yang akan di

produksi.

 Merawat dan memperbaiki moulding apabila terjadi

kerusakan.
29

b. MTC (maintanance)

Tugas dan tanggung jawab Mtc (maintanance) adalah sebagai

berikut :

 Melakukan perbaikan mesin produksi apabila terjadi

kerusakan ( mesin extruder, mesin fakum, confier, crussing,

dan bomil).

 Memodifikasi peralatan produksi.

c. Listrik

Tugas dan tanggung jawab Listrik adalah sebagai berikut :

 Menyiapkan dan mneghidupkan mesin kompresor, mesin

ciller, dan instalasi air ciller.

 Memperbaiki mesin yang kerusakannya pada listrik ( mesin

extruder, mesin fakum, confier, crussing, dan bomil).

 Mengecek aliran listrik apabila terjadi kenaikan atau turun.

8. QC (quality control)

Tugas dan tanggung jawab qc (quality control) adalah sebagai berikut :

 Melakukan pemeriksaan bahan baku

 Melakukan pemeriksaan ditengah proses produksi agar

tidak mempengaruhi kualitas

 Melakukan pemeriksaan produk akhir.


30

2.2.3.3 Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Terryham Proplas Indonesia berada di perbatasan kota

Semarang dan kabupaten Kendal. Perusahaan ini berada tepat di depan

jalan raya arteri Semarang - Kendal, sehingga sangat mudah untuk

dijangkau.

Alamtnya : Jalan Arteri Kaliwungu Semarang – Kendal No.2

Kel Sumberejo, Kec. Kaliwungu, Kendal – Jawa

Tengah, Indonesia

No. Telephone : 024 – 764 33657 atau 0811 867 1343

Website : www.kendsupvc.com

2.2.3.4 Bidang Kegiatan Perusahaan

PT. Terryham Proplas Indonesia adalah perusahaan yang bergerak

dibidang industri manufactur UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Clorized).

Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama dan satu-satunya di

Indonesia yang memproduksi UPVC (Unplasticized Poly Vinyl

Clorized). Pemasaran UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Clorized)

dilakukan dengan mendirikan Aplikartor (workshop perakitan kusen atau

daun pintu dan jendela) dan menjalin kerjasama dengan customer yang

ingin menjadi calon Aplikator. UPVC (Unplasticized Poly Vinyl

Clorized) tidak di jual bebas di toko – toko bangunan tetapi langsung di

aplikator-aplikator yang telah tersebar di seluruh daerah Indonesia.


31

Produk UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Clorized) merupakan

bahan untuk pembuatan berbagai macam kusen atau daun pintu dan

jendela. Berikut beberapa contoh barang jadi dari bahan UPVC

(Unplasticized Poly Vinyl Clorized) :

1. Jendela kacamati

2. Jendela Swing

3. Jendela jungkit

4. Jendela sliding

5. Pintu Panel

6. Pintu Swing

7. Pintu Sliding

8. Dan lain sebagainya sesuai permintaan.


32

Gambar 2.3 kusen dan daun jendela UPVC

(Unplasticized Poly Vinyl Clorized)

Gambar 2.4 kusen dan daun pintu UPVC

(Unplasticized Poly Vinyl Clorized)

Anda mungkin juga menyukai