Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Persalinan diawali dengan penurunan hormone pregesteron.


Respon tersebut memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk
meskresi oksitosin yang dikeluarkan melalui hipofisis posterior.
Pengaruh dari oksitosin membuat terjadinya kontraksi otot
miometrium yang berdampak terhadap munculnya respon nyeri
pada ibu. Nyeri persalinan berbeda dengan karakteristik jenis nyeri
yang lain. Nyeri persalinan adalah bagia dari proses normal, dapat
diprediksi munculnya nyeri yakni sekitar hamil atern sehingga ada
waktu unuk mempersiapkan diri dalam menghadapi, nyeri yang
muncul adalah bersifat akut memiliki tenggang waktu yang singkat,
munculnya nyeri secara intermitten dan berhenti jika proses
persalian sudah berkhir.

Hampir semua ibu mengalami nyeri persalinan. Persalinan


tanpa nyeri dirasakan oleh sedikit ibu hamil. Nyeri sangat
mengganggu dan menyulitkan banyak orang. Nyeri bersifat
subjektif artinya antara satu individu dengan individu lainnya
berbeda dalam menyikapi nyeri tersebut.

Untuk dapat membantu pasien meringankan nyeri pada


persiapan persalinan dan kelahiran, bidan atau perawat memerlukan
suatu pengetahuan tetang berbagai macam tentang nyeri.

1
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Pengertian dari nyeri persalinan ?
1.2.2 Apa saja penyebab dari nyeri persalinan ?
1.2.3 Apa saja dampak dari nyeri persalinan ?
1.2.4 Apa saja manajemen non parmaka untuk mengatasi masalah
nyeri selama intranatal ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui nyeri pada persalinan
1.3.2 Untuk memahami penyebab dari nyeri persalinan
1.3.3 Untuk memahami dampak dari nyeri persalinan
1.3.4 Untuk memahami manajemen non parmako untuk mengatasi
masalah nyeri selama intracranial

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Nyeri
1. Nyeri persalinan
Secara umum nyeri di artikan sebagai suatau keadaan yang
tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun
dari dalam serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh
reaksi fisik, fisiologi, maupun emosional (Musrifatul, Hidayat.
2008).
Rasa nyeri pada persalinan terjadi karena aktivitas besar
di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan
sebagai peregangan pelebaran mulut Rahim. Kejadian itu
terjadi ketika otot-otot Rahim berkontraksi untuk mendorong
bayi keluar. Otot-otot Rahim menegang selama kontraksi.
Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandungan kemih, rectum,
tulang belakang, dan tulang pubic menerima tkana kuat dari
Rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran
lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai
dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian
bawah perut mungkin juga menyebar ke kaki. Rasa sakit
dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak,
kemudian menghilang seluruhnya.
Pada persalinan kal I sebelum atau sesudah terjadi
kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah yang
keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan
oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher Rahim,
karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah
itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar
kanalis servikalis yang peka akibat pergeseran yang terjadi
sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida

3
terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar
7 jam. Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks
lengkap. Intensitas kontraksi uterus meningkat samapi kal
pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5
sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20
detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 sampai 90 detik
pada awal pertama.
Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti
nyeri punggung bawah yang biasa atau kram saat haid.
Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah.
Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun, beberapa
persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih
dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa
sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke
bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus dating, tetapi
hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika begitu kuat,
dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap
pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam persalina
sejati, kontrasi akan bertambah kuat, panjang, dan makin
bedekatan waktunya.

2. Penyebab nyeri persalinan


1. Membukanya mulut Rahim
Nyeri pada kala pembukaan terutama disebabkan oleh
membukanya mulut Rahim misalnya peregangan otot polos
merupakan rangsangan yang cukup menimbulkan nyeri.
Terdapat hubungan erat antara besar pembukaan mulut Rahim
dengan intensitas nyeri (makin membuka makin nyeri), dan
antara timbulnya rasa nyeri dengan timbulnyakontraksi Rahim
(rasa nyeri terasa ± 15-30 detik setelah mulainya kontraksi).

4
2. Kontraksi dan peregangan Rahim
Rangsangan nyeri disebabkan oleh tertekannya ujung syaraf
sewaktu Rahim berkontraksi dan teregangnya Rahim bagian
bawah.
3. Kontraksi mulut Rahim
Teori ini kurang dapat diterima oleh karena jaringan mulut
Rahim hanya sedikit mengandung jaringan otot.
4. Peregangan jaln lahir bagian bawah
5. Peregangan jalan lahir oleh kepala janin pada akhir kala
pembukaan dan selama kala pengeluaran menimbulkan rasa
nyeri paling hebat dalam proses persalinan.
3. Dampak nyeri persalinan
Paska bersalin tubuh ibu akan mengalami beberapa perubahan yang
alami. Perubahan ini merupakan serangkaian proses yang
diperlukan tubuh untuk pemulihan kondisi fisik dan penyesuaian
dari masa hamil menuju masa nifas dan menyusui. Ada beberapa
perubahan yang sewajarnya dialami oleh para ibu paska bersalin
dan merupakan sesuatu yang tidak perlu dicemaskan. Namun
demikian kurangnya informasi tentang proses perubahan yang
terjadi tersebut akan menimbulkan rasa kuatir dan bahkan ibu nifas
merasa kurang nyaman akibat rasa nyeri yang kadang dirasakan.
Oleh karena itu perlu kita mengenal 4 Penyebab Nyeri Pada Ibu
Paska Bersalin berikut ini. Ada beberapa dampaknya yaitu :
1. Nyeri pada perut ( rahim )
Pada saat hamil rahim seorang ibu akan membesar sesuai
ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan -
lahan rahim akan menyusut dan mengecil hingga sebesar buah
pir kecil. Proses kembalinya ke bentuk semula dari rahim ini
disertai dengan rasa seperti kram pada perut. Dalam kebidanan
disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini diperlukan

5
agar rahim dapat segera mengecil dan pembuluh darah yang
terluka saat lepasnya ari- ari dari dinding rahim dapat segera
menutup kembali ,sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang
sensasi nyeri seperti kram ini semakin terasa saat menyusui, ibu
tak perlu cemas karena justru dengan rangsangan hisapan bayi
akan membantu keluarnya hormon oksitosin yang membantu
proses kontraksi rahim tersebut. Maka tidak mengherankan bila
ibu menyusui akan lebih cepat pulih rahimnya dan terhindar
dari resiko perdarahan juga. Gunakan gurita yang nyaman,
sering buang air kecil dan lakukan relaksasi nafas bila nyeri
atau kram tersebut muncul.
2. Nyeri payudara
Paska persalinan setelah dua atau tiga hari seorang ibu nifas
akan merasakan payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh.
Sekitar payudara terasa nyeri sedikit dan membengkak. Pada
keadaan ini payudara telah memulai fungsinya memproduksi
air susu bagi bayi. Produksi Asi semakin hari akan semakin
banyak, oleh karena itu dibutuhkan penghisapan yang teratur
dari bayi sejak lahir, yakni dengan inisiasi menyusu dini. Pada
beberapa ibu nifas ada yang mengalami pembesaran kelenjar
susu hingga di area sekitar ketiak. Tidak perlu kuatir itu bukan
penyakit atau kelainan, namun karena aktifitas hormon yang
memproduksi Asi bagi bayi. Bagian puting payudara juga akan
sedikit keras dan sensitif. Gunakan bra yang nyaman, Lakukan
kompres hangat pada sekitar payudara dan sering kosongkan
ASI dengan menyusui untuk meredakan keluhan nyeri.
3. Nyeri perineum dan bengkak pada vagina
Pada saat latihan duduk dan berjalan paska bersalin ibu nifas
mungkin akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar
jalan lahir baik bekas luka jahitan maupun keluhan bengkak

6
atau lecet pada vagina. Tidak perlu cemas , pada keadaan
dimana bagian tubuh mengalami robekan maka syaraf di sekitar
luka akan menjadi sangat peka dan timbul nyeri, namun
semakin aktif bergerak, rasa nyeri akan semakin berkurang.
Pada keadaaan bengkak atau lecet pada sekitar
vagina mungkin sementara akan sedikit mengganggu
kenyamanan ibu, tak perlu cemas hal ini akibat penekanan
kepala bayi saat lahir. Keadaan begkak pada vagina secara
perlahan akan mengempis dan kembali ke bentuk semula.
Lakukan relaksasi nafas panjang saat latihan duduk atau jalan
agar mengurangi nyeri. Yang perlu dilakukan adalah
mengenakan pembalut dengan tepat ,menjaga kebersihan luka
jahitan, bila perlu lakukan rendam air hangat untuk mengurangi
keluhan nyeri.
4. Nyeri hemoroid atau ambein.
Pada saat mengejan melahirkan tak jarang
menimbulkan hemoroid ( ambein ) yang diderita ibu
sebelumnya menjadi keluar dari dubur dan terasa nyeri.
Dengan penanganan kompres rendam air hangat akan sangat
membantu mengurangi nyeri. Bila memang diperlukan bidan
dan dokter akan membantu menggunakan jelly pelumas untuk
memasukkan kembali hemoroid tersebut. Tetap menjaga
kebersihan area sekitar dubur dan jangan takut untuk buang air
besar atau mengejan. Semua penyebab nyeri tersebut dapat
dikurangi dengan mengalihkan perhatian pada perawatan bagi
buah hati ibu. Bila semakin terkonsentrasi pada rasa nyeri maka
keluhan akan semakin terasa mengganggu kenyamanan. Jalani
semua dengan hati ikhlas sebagai seorang ibu.

7
5. Manajemen non farmaka
Metode Massage
Beberapa macam massage yang dapat dilakukan untuk merangsang
saraf yang berdiameter besar yaitu :
a. Metode Effluerage
Metode effleurage memperlakukan pasien dalam posisi atau
setengah duduk,lalu letakkan kedua telapak tangan pada perut
dan secara bersamaan digerakkan melingkar kearah pusat
kesimpisis atau dapat juga menggunakan satu telapak tangan
dengan gerakkan melingkar atau satu arah. Cara ini dapat
dilakukan langsung oleh pasien.
b. Metode Deep Back Massage
Metode deep back massage memperlakukan pasien berbaring
miring, kemudian bidan atau keluarga pasien menekan daerah
secrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan dan
tekan lagi, begitu seterusnya.
c. Counter pressure
Metode firm counter pressure memperlakukan pasien dalam
kondisi duduk kemudian bidan atau keluarga pasien menekan
secrum secara bergantian dengan tangan yang dikepalkan
secara mantap dan beraturan.
d. Abdominal Lifting
Abdominal lifting memperlakukan pasien dengan cara
membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi
kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada
pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan
usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan
kearah dalam, kemudian ulangi lagi.Begitu seterusnya (Gadysa,
2009).

8
e. Terapi music
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pofesor Chung-
Hey Chen dari College of Nursing di Kaoshiung Medical
University Taiwan menyebutkan bahwa terapi musik mampu
menurunkan tingkat stres, kecemasan dan deperesi yang
dialami selama masa kehamilan secara signifikan. Selain
mampu mengurangi stres, terapi musik juga memiliki banyak
manfaat lain untuk ibu hamil dan bayinya.
f. Akupresur
Akupresur adalah terapi yang telah dikembagkan lebih dari
5.000 tahun yang lalu sebagai aspek penting dari sistem
pengobatan tiongkok. Terapi ini dilakukan dengan pletakan jari
dan tekanan yang tepat pada titik-titik spesifik si sekujur tubuh.

9
BAB III

PPENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Secara umum nyeri di artikan sebagai suatau keadaan yang tidak

menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari dalam

serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologi,

maupun emosional. Rasa nyeri pada persalinan terjadi karena aktivitas

besar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Kejadian itu terjadi

ketika otot-otot Rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-

otot Rahim menegang selama kontraksi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Padila. 2014. Buku ajar keperawatan materenitas Yogyakarta.


Riharjo, R. 1996. Menejemen nyeri pada persalinan non parmaka. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai