Anda di halaman 1dari 36

STRUKTUR ALGORITMA

Tiga Tipe Struktur Algoritma

Pada dasarnya ada tiga struktur dasar algoritma yang akan kita gunakan nanti.
Semua algoritma yang kita buat nanti pada dasarnya merupakan salah satu atau
kombinasi dari tiga struktur algoritma ini. Tiga struktur tersebut adalah :

1. Algoritma runtunan (sekuensial)


2. Algoritma seleksi kondisi atau percabangan
3. Algoritma perulangan

Berikut ini kita akan membahasnya satu persatu. Insya Allah.

Algoritma Runtunan (Sequential)

Diantara ketiga struktur dasar algoritma di atas, algoritma runtunan merupakan


algoritma yang paling sederhana. Algoritma runtunan adalah algoritma yang
instruksinya dikerjakan berdasarkan urutan perintahnya. Perintah dikerjakan dari
baris paling atas, kemudian baris kedua, baris ketiga, dan seterusnya. Jadi, jika
terdapat algoritma dengan urutan perintahnya ditulis seperti berikut :

Perintah 1
Perintah 2
Perintah 3

maka perintah yang dieksekusi atau dikerjakan mula-mula adalah Perintah1, diikuti
kemudian Perintah2 dan terakhir Perintah3.

Studi Kasus

Berikut ini adalah algoritma menghitung luas lingkaran. Secara umum algoritma
tersebut dapat kita nyatakan sebagai berikut.

1. Mulai
2. Masukkan nilai jari

3. Hitung Luas  3.14 * jari*jari

4. Tampilkan Luas

5. Selesai

Seperti yang telah dijelaskan, format penulisan algoritma standar terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian Nama, Deklarasi dan Deskripsi. Untuk sementara bagian
deklarasi kita abaikan dulu. Jika menggunakan algoritma teks standar, maka solusi
permasalahan di atas dapat kita tuliskan

Algoritma Error! No text of specified style in document.-1

Algoritma LuasLingkaran
Deskripsi
read(jari)
luas  3.14*jari*jari
write(luas)

Dari Algoritma Error! No text of specified style in document.-1 kita berkenalan


dengan dua buah perintah standar (reserved word), yaitu

 read (di dalam Pascal sering ditulis readln), yaitu perintah untuk
menginput nilai.
 write (terkadang juga ditulis writeln), yaitu perintah untuk menampilkan
suatu variabel atau string

Begin

Read (Jari)

Luas3.14*Jari*Jari

Write (Luas)

End
Flowchart Algoritma LuasLingkaran

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa perintah kedua dikerjakan setelah perintah
pertama, dan perintah ketiga setelah perintah kedua. Urutan ini memegang peranan
penting karena urutan berbeda dapat menghasilkan keluaran yang berbeda
(walaupun, ada kalanya tidak demikian). Apa yang terjadi jika urutan perintah
pertama dan kedua ditukar? Penukaran posisi menghasilkan kesalahan logika,
karena tidaklah mungkin menghitung perkalian 3.14 dengan jari sedangkan nilai jari
sendiri belum diketahui.

Menggunakan Tabel Media Penyimpanan

Di dalam algoritma, perbedaan urutan langkah bisa jadi melahirkan hasil akhir yang
berbeda. Untuk mengamati perubahan-perubahan itu kita gunakan tabel
penyimpanan data. Tabel ini akan menunjukkan perubahan-perubahan nilai yang
disimpan pada memori. Dalam hal ini yang dimaksud dengan memori komputer
adalah variabel-variabel.

Berikut ini adalah contoh perbandingan dua algoritma dengan perintah yang sama
tetapi berbeda urutan. Memori komputer dalam hal ini diwakili oleh variabel A dan
B.

Algoritma Runtunan1 Algoritma Runtunan2

Deskripsi Deskripsi
A10 A10
A2*A BA
BA A2*A
Write (B) Write (B)

Perhatikan algoritma Runtunan1. Mula-mula A kita beri nilai 10. Pada pernyataan
berikutnya nilai A menjadi dua kali A sebelumnya sehingga menjadi 20. Kemudian
pada B kita simpan nilai yang sama dengan nilai A yang terakhir, yaitu 20. Pada
perintah akhir kita tampilkan isi dari B, sehingga muncul angka 20. Perhatikan tabel
media penyimpanan berikut ini.

Tabel Error! No text of specified style in document.-1

Perintah A B Output

A10 10
A2*A 20

BA 20

Write (B) 20

Sekarang beralih ke Runtunan2. Mula-mula A diberi nilai 10. Kemudian pada B


disimpan nilai yang sama dengan A, yaitu 10. Lalu A diberi nilai dua kali nilai A
sebelumnya sehingga menjadi 20. Akhir algoritma memerintahkan menampilkan B,
yaitu nilainya 10. Jadi keluaran Runtunan1 akan menampilkan output 20,
sedangkan Runtunan2 menghasilkan output 10. Perhatikan media penyimpanan
data berikut ini.

Tabel Error! No text of specified style in document.-2

Perintah A B Output

A10 10

BA 10

A2*A 20

Write (B) 10

Dari kedua contoh tersebut terlihat bahwa meskipun perintah yang ada pada
Runtunan1 dan Runtunan2 adalah sama, tetapi urutan yang berbeda menyebabkan
ouputnya juga berbeda.

Studi Kasus
Seorang pedagang mangga menjual dagangannya yang setiap kg mangga dihargai
dengan harga tertentu. Setiap pembeli membayar harga mangga yang dibelinya
berdasarkan berat. Tentukan langkah-langkah pedagang untuk menentukan harga
yang harus dibayar pembeli..

Identifikasi masalah

Input : harga per kg mangga (hrg), berat pembelian (brt)

Output : harga yang dibayar pembeli (hrg)

Jawab :

1. Mulai

2. Masukkan harga mangga per kg (hrg)

3. Masukkan berat pembelian (brt)

4. Kalikan hrg dengan brt, simpan sebagai harga yang harus dibayar
pembeli (byr)

5. Tampilkan nilai byr

6. Selesai

Dalam bentuk algoritma teks standar langkah-langkah tersebut di atas dapat ditulis

Algoritma Error! No text of specified style in document.-2

Algoritma BeliMangga

Deskripsi
read(hrg)
read(brt)
byrhrg*brt
write(byr)

Perhatikan : untuk operasi perkalian gunakan tanda (*) sebagai operator pengali.

Studi Kasus
Soni mempunyai kelereng sebanyak 15 buah. Jumlah itu 10 buah lebih banyak dari
kelereng Adi. Sedangkan Anis memiliki kelereng sebanyak 2 x jumlah kelereng Soni
dan Adi. Luki memiliki kelereng sebanyak 5 buah lebih sedikit dari jumlah kelereng
Soni, Adi dan Anis. Carilah banyak kelereng Adi, Anis dan Luki, jika diketahui
jumlah kelereng Soni.

Identifikasi masalah

Input : banyak kelereng Soni

Output : banyak kelereng Adi, Anis, Luki

Algoritma Error! No text of specified style in document.-3

Algoritma HitungKelereng
{Algoritma menghitung kelereng Adi, Anis, dan Luki}

Deskripsi
Read (Ksoni)
Kadi  Ksoni-10
Kanis  2*(Ksoni+Kadi)
KlukiKsoni+Kadi+Kanis-5
Write(Kadi, Kanis, Kluki)

Tabel Penyimpanan Data Algoritma Error! No text of specified style in document.-3

Perintah KSoni KAdi KAnis KLuki Output

Readln(Ksoni) 15

KAdi  KSoni-10 5

KAnis  2*(Ksoni+KAdi) 40

KLukiKSoni+KAdi+KAnis-5 55
Write(KAdi, KAnis, Kluki) 5 40 55

Dari tabel tersebut di atas dapat kita lihat ketika perintah “Readln(KSoni)”
dikerjakan (dengan menginput nilai 15) maka nilai variabel KSoni kemudian
menjadi 15. Ketika perintah KAdi KSoni-10, maka variabel KAdi langsung terisi
dengan nilai 5 (15-10). Demikian seterusnya. Dengan demikian, jika masukan
algoritma Ksoni=15, maka keluaran dari algoritma di atas adalah :

5 40 55

Studi Kasus
Berikut ini adalah algoritma menukar nilai yang disimpan dalam dua buah variabel
A dan B

Identifikasi masalah

Input : Nilai A dan B (lama)

Output : Nilai A dan B (baru) setelah saling ditukarkan

Algoritma Error! No text of specified style in document.-4

Algoritma TukarIsi

Deskripsi
read(A,B)
temp  A
A  B
B  temp
write(A,B)

Tabel Penyimpanan Data Algoritma Error! No text of specified style in document.-4

Perintah A B Temp Output

read(A,B) 500 200


temp  A 500

A  B 200

B  temp 500

write(A,B) 200 500

Dengan demikian, jika masukan algoritma A=500 dan B=200, maka keluaran dari
algoritma di atas adalah :

200 500.

Algoritma Percabangan

Pada algoritma runtunan telah kita lihat bahwa setiap aksi atau perintah selalu
dilakukan bila telah sampai gilirannya. Namun demikian ada kalanya suatu aksi
hanya bisa dilakukan bila memenuhi suatu kondisi atau persyaratan tertentu.
Algoritma ini kita sebut dengan algoritma seleksi kondisi atau juga percabangan.

Contoh. Misalnya kita ingin menentukan apakah suatu bilangan merupakan


bilangan genap atau ganjil. Algoritmanya dapat kita jabarkan seperti berikut ini

1. Mulai

2. Masukkan satu bilangan (X)

3. jika X habis dibagi dua maka lanjut ke 4. Jika tidak lanjut ke 5

4. tulis ‘X bilangan genap’. Lanjut ke 6.

5. tulis ‘X bilangan ganjil’

6. Selesai
Perhatikan bahwa ada dua kemungkinan perintah yang akan dikerjakan setelah
perintah ke-3 dikerjakan. Jika X habis dibagi dua maka selanjutnya perintah ke-4
yang dikerjakan, kemudian melompat ke 6 (perintah 5 tidak dikerjakan). Sebaliknya
jika X tidak habis dibagi dua perintah selanjutnya melompat ke-5 (perintah 4 tidak
dikerjakan) dan kemudian berakhir pada perintah ke-6.

Ada dua tipe algoritma percabangan yang akan kita bahas berikut ini yaitu

- Satu kondisi (if-then) : artinya hanya ada satu kondisi yang menjadi syarat
untuk melakukan satu atau satu blok (sekelompok) aksi. Bentuk umum
algoritma teks standar percabangan dengan satu kondisi :

if <kondisi> then
aksi

Jika <kondisi> terpenuhi atau bernilai benar maka aksi dikerjakan, sedangkan
jika tidak, maka aksi tidak dikerjakan dan proses langsung keluar dari
percabangan. Perhatikan contoh berikut ini.

if A>B then
write (A)
Ekspresi di atas menunjukkan bahwa perintah menulis / menampilkan A dikerjakan
hanya jika kondisi A>B terpenuhi (bernilai benar). Jika yang terjadi adalah
sebaliknya, tidak ada aksi yang dilakukan atau proses langsung keluar dari
percabangan. Secara flowchart ekspresi itu dapat ditulis seperti berikut.

t
A>B?

Write(A)

Ungkapan dalam belah ketupat “A>B?” dapat kita baca “apakah A lebih besar B?”.
Perhatikan bahwa pada belah ketupat tersebut memiliki dua cabang arus data, yang
satu untuk kondisi bernilai benar (y, artinya ya), sedang yang lain untuk kondisi
bernilai salah (t, artinya tidak). Jika kondisi bernilai benar (y) maka perintah yang
dikerjakan adalah write(A). Jika kondisi salah (t) maka arus data langsung menuju
ke bawah tanpa mengerjakan aksi apapun.

- Dua kondisi (if-then-else) : artinya ada dua kondisi yang menjadi syarat untuk
dikerjakannya dua jenis aksi. Bentuk umum percabangan dengan dua kondisi :
if <kondisi> then
aksi1
else
aksi2

Jika <kondisi> bernilai benar maka aksi1 dikerjakan. Sedangkan jika tidak
(<kondisi> bernilai salah), maka aksi yang dikerjakan adalah aksi2. Berbeda
dengan percabangan satu kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua aksi
untuk dua keadaan kondisi, yaitu untuk <kondisi> yang bernilai benar dan
<kondisi> yang bernilai salah. Contoh algoritma percabangan dua kondisi :

if A>B then
write (A)
else
write (B)

Ekspresi di atas sedikit berbeda dengan sebelumnya. Perintah


menulis/menampilkan A dikerjakan hanya jika kondisi A>B bernilai benar.
Jika yang terjadi adalah sebaliknya maka aksi yang dilakukan adalah menulis
B. Secara flowchart aksi di atas dapat ditulis sebagai berikut.

Berikut ini adalah beberapa contoh lainnya.

If x > 0 then
ket  ‘bilangan positif’

if m = n
i  m*n
write(i)

if bil>=0 then
ket  (‘bilangan positif’)
else
ket  (‘bilangan negatif’)

if m = n then
i  m*n
j  m-n
else
i  m/n
j  m+n
write(i,j)
Latihan : Cobalah anda buat flowchart dari algoritma di atas!

Studi Kasus

Berikut ini adalah algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan
bilangan genap atau ganjil. Input algoritma adalah bilangan yang akan ditentukan
jenisnya tersebut.

Identifikasi Masalah

Input : Bilangan

Output : Keterangan “Ganjil” atau “Genap"

Algoritma Error! No text of specified style in document.-5

algoritma bilangan_genap_ganjil

deskripsi
read (bil)
ket’ganjil’
if bil mod 2 = 0 then
ket‘genap’
write (ket)

Keterangan : mod (modulus) adalah operator sisa pembagian.

Contoh 5 mod 2 = 1, atau 6 mod 3 = 0

Mula-mula inputkan variabel (bil), misalnya 3. Kemudian (ket) diberi nilai ‘ganjil’.
Kemudian karena kondisi (bil mod 2 = 0) bernilai salah, maka (ket) tidak berubah
dan tetap bernilai ‘ganjil’, sehingga ketika perintah write(ket), output yang muncul
adalah ‘ganjil’. Untuk jelasnya perhatikan tabel penyimpanan data berikut.

Tabel Penyimpanan Data Algoritma Error! No text of specified style in document.-5


Perintah bil ket Output

read (bil) 3

ket’ganjil’ ‘ganjil’

if bil mod 2 = 0 then

ket‘genap’

write (ket) ‘ganjil’

Untuk menyelesaikan soal di atas anda juga dapat menggunakan algoritma if-then-
else seperti berikut ini.

Algoritma Error! No text of specified style in document.-6

algoritma bilangan_genap_ganjil

deskripsi
read (bil)
if bil mod 2 = 0 then
ket‘genap’
else
ket ’ganjil’
write (ket)

Studi Kasus

Buatlah algoritma menentukan gaji total pegawai. Diketahui pegawai dengan masa
kerja lebih dari 3 tahun mendapat tunjangan sebesar 20% gaji pokok sedang yang
kurang dari itu mendapat tunjangan 10%. Input program adalah masa kerja dan gaji
pokok.

Identifikasi masalah
Inp
ut :
mas
Begin Begin a
kerj
a,
Read (Bil) Read gaji
(mk.gapok)
pok
ok
Ket  ‘Genap’
Y
mk > 3? Out
put :
gaji
Y N
Bil mod 2 =0 total
tjg  ‘0.1*gapok tjg  ‘0.2*gapok

N Algo
ritm
Ket  ‘Ganji’ a
gatotGapok+tjg
Erro
r!
Write(Ket) Write
No
(Gatot) text
of
spec
End End ified
styl
e in
docu
Flowchart Algoritma 2.6.
men
Flowchart Algoritma 2.7.
t.-7

alg
ori
tma gaji_pegawai

deskripsi
read (mk, gapok)
if mk>3 then
tjg  0.2*gapok
else
tjg  0.1*gapok
gatot  gapok+tjg
write(‘Gaji total ’,gatot)

Mula-mula dimasukkan data (mk) dan (gapok). Misalnya, masing-masing diberi


nilai 2 dan 1000. Karena (mk>3) bernilai salah, maka perintah yang dikerjakan
adalah (tjg0.1*gapok). Kemudian gapok dan tjg dijumlahkan yang hasilnya
disimpan sebagai gatot. Dengan demikian output yang keluar adalah 1100.

Perhatikan tabel penyimpanan data berikut

Perintah mk gapok tjg gatot Output


read (mk, gapok) 2 1000
if mk>3 then
tjg  0.2*gapok
100
else
tjg  0.1*gapok
gatot  gapok+tjg 2 1000 100 1100
write(gatot) 1100

Jadi keluaran algoritma :

1100

Algoritma Pengulangan

Ada kalanya untuk menyelesaikan suatu masalah, satu atau beberapa instruksi
harus dikerjakan beberapa kali. Misalnya anda hendak menampilkan tulisan
”algoritma” sebanyak tiga kali, maka algoritmanya dapat ditulis
1. Mulai

2. Tulis ‘Algoritma’

3. Tulis ‘Algoritma’

4. Tulis ‘Algoritma’

5. Selesai

Sehingga diperoleh keluaran :


Algoritma
Algoritma
Algoritma
Contoh lain. Anda hendak menghitung suatu bilangan dipangkatkan tiga. Maka
algoritmanya dapat dituliskan
1. Mulai

2. Masukkan bilangan X

3. Set nilai Y=1

4. Kalikan X dengan Y, simpan sebagai Y

5. Kalikan X dengan Y, simpan sebagai Y

6. Kalikan X dengan Y, simpan sebagai Y

7. Tulis (Y)

8. Selesai

Atau dalam algoritma teks standar deskripsinya dapat ditulis seperti berikut :

Deskripsi
Read(X)
Y1
YX*Y
YX*Y
YX*Y
Write(Y)

Jika input algoritma (X) adalah 2, maka perubahan nilai dalam variabel dapat dilihat
pada tabel penyimpanan data berikut.

Perintah X Y Ouput

Read(X)
Y1 2
YX*Y 1
YX*Y 4
YX*Y 8
Write(Y) 16
16
Output yang dihasilkan adalah : 16

Cara ini memang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut di atas, tapi sangat
tidak efisien dalam penulisannya. Bayangkan kalau pengulangan yang harus
dilakukan sebanyak 1000 kali, maka kita harus menulisnya sebanyak seribu kali
pula. Tentunya hal ini sangat sangat merepotkan. Untuk itu kita perlu mengenal
satu lagi algoritma dasar yaitu algoritma pengulangan. Dengan algoritma ini kita
cukup menuliskan perintahnya sekali untuk pengulangan berapapun banyaknya.

Bila mengacu pada bahasa pemrograman Pascal, terdapat tiga ekspresi algoritma
untuk pengulangan :

1. for-do

2. while-do

3. repeat-until

Pengulangan For-Do

Pengulangan for adalah pengulangan yang cocok digunakan untuk kasus-kasus


yang jumlah pengulangannya telah jelas. Ada 2 macam pengulangan for-do, yaitu
for-do menaik dan for-do menurun. Berikut ini adalah bentuk umumnya.

For-do menaik

For var  nilai_awal to nilai_akhir do


Aksi

Contoh

for i  1 to 3 do
Write(‘Halo’)

i1..3

Write(‘Halo’)

Kondisi pengulangan for secara tersirat dapat dilihat pada ni (nilai_awal) dan nf
(nilai_akhir); Nilai yang terkandung pada var mula-mula sama dengan nilai_awal,
kemudian bertambah (berkurang) sebanyak satu, kemudian berhenti setelah var
lebih besar (lebih kecil) nilai_akhir.

Contoh

for i  3 downto 1 do
Write(‘Halo’)

Penjelasan

Pada perintah di atas, mula-mula i diberi nilai 1. Kemudian perintah write(‘Halo’)


dikerjakan. Setelah itu i bertambah satu sehingga menjadi 2, dilanjutkan dengan
perintah write(‘Halo’). Proses yang sama diulang lagi hingga i bernilai tiga, perintah
write(’Halo’) dikerjakan. Setelah itu proses pengulangan berhenti di situ.

Dengan demikian outputnya dapat kita nyatakan seperti berikut

Halo
Halo
Halo

For-do menurun

For variabel  nilai_awal downto nilai_akhir do


Aksi

Kita dapat membuat output yang sama seperti di atas dengan for-do menurun.

for i  3 downto 1 do
Write(‘Halo’)
i3..1

Write(‘Halo’)

Perbedaannya, pada for-do menaik i berubah dari 1 sebanyak +1 dan berhenti


setelah lebih dari 3, sedangkan pada for-do menurun, i berubah dari 3 sebanyak –1
hingga akhirnya berhenti saat i kurang dari 1.

Studi Kasus

1. Buat algoritma menampilkan deret 1, 2, 3, …, N. N adalah masukan.


Input :-

Output :1 2 3 …

Algoritma Error! No text of specified style in document.-8

Algoritma deret

Deklarasi
var
N,x : integer

Deskripsi
read(N)
for x  1 to N do
write(x)

Mula-mula masukkan nilai N, misalnya 3. Setelah itu masuk ke dalam loop dengan x
mula-mula 1. Pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai true, yaitu selama nilai
x dalam rentang 1..N. Kemudian write (x) menghasilkan keluaran 1. Proses diulang
lagi dengan x (=2) Kemudian write (x) menghasilkan keluaran 2. Demikian
seterusnya. Aksi tidak lagi dikerjakan saat x>N.

Tabel Penyimpanan Data Algoritma Error! No text of specified style in document.-8

Perintah N x=1..N x Output


Read(N) 3

x=1 : write(x) true 1 1

x=2 : write(x) true 2 2

x=3 : write(x) true 3 3

x=4 : write(x) false

Latihan : coba anda tuliskan bentuk flowchart dari algoritma di atas.

Studi Kasus

Buat algoritma yang menampilkan jumlah dari deret pada Algoritma Error! No text
of specified style in document.-8.

Input :-

Output : jumlah deret

Algoritma Error! No text of specified style in document.-9

Algoritma jumlah_deret

Deskripsi
read(N)
jum0
for x  1 to N do
jumjum+x
write(jum)

Tabel Penyimpanan Data Algoritma Error! No text of specified style in document.-9

Perintah N x>N x jum Output

read(N) 4
jum0 0

x=1 : jumjum+x true 1 1

X=2 : jumjum+x true 2 3

x=3 : jumjum+x true 3 6

x=4 : jumjum+x true 4 10

x=5 : jumjum+x false

write(jum) 10

Penjelasan

Mula-mula masukkan nilai N, misalnya 4, kemudian inisialisasi jum=0. Setelah itu


masuk ke dalam loop dengan x mula-mula 1. Kemudian jum = 0 ditambah dengan x
= 1 sehingga diperoleh jum (baru) = 1. Proses diulang lagi dengan x = 2. Kemudian
jum = 1 ditambah dengan x = 2 sehingga diperoleh jum = 3. Demikian seterusnya.
Aksi tidak lagi dikerjakan saat x>N.

Dengan demikian keluaran dari algoritma di atas adalah : 10.

Latihan

Coba masukkan input N yang lain, misalnya 7, kemudian isi tabel penyimpanan
data dan tuliskan nilai keluarannya.

Pengulangan While-Do

Secara umum algoritma pengulangan while adalah


while <kondisi> do
aksi

t
<kondisi>?

Aksi

Teks algoritma dan flowchart di atas menunjukkan bahwa ada pengecekan kondisi
dulu sebelum aksi berikutnya dilakukan. Aksi di bawah kondisi dikerjakan jika
kondisinya atau lebih tepatnya nilai boolean kondisi bernilai benar. Jika kondisi
bernilai salah, maka proses akan ‘melompat’ atau mengerjakan aksi yang berada di
luar loop.

Studi Kasus

Buat algoritma menampilkan deret 2, 4, 6, …, N. N adalah masukan berupa bilangan


genap.

Deskripsi masalah

Input :-
Output :2 4 6 …

Algoritma Error! No text of specified style in document.-10

Algoritma deret

Deskripsi
read(N)
x  2
while x <= N do
write(x)
x  x + 2

Tabel Penyimpanan Data Algoritma Error! No text of specified style in document.-10

Perintah x<=N N x Output

Read(N) 8

x2 2

x=2 : Write(x) true 2

xx+2 4

x=4 : Write(x) true 4

xx+2 6

x=6 : Write(x) true 6

xx+2 8
x=8 : Write(x) true 8

xx+2 10

x=10 : Write(x) false

xx+2

Mula-mula inputkan nilai N dalam hal ini adalah 8. Kemudian x diberi nilai 2
(proses inisialisasi). Setelah itu x dibandingkan dengan N. Jika aksi (x<=N) bernilai
benar maka x ditampilkan. Lalu x ditambah 2 dan menghasilkan x baru.

Setelah itu arus data kembali ke atas untuk menguji apakah aksi x<=N bernilai
benar. Jika iya, maka proses yang sama dengan sebelumnya dilakukan kembali.

Demikian seterusnya hingga kondisi x<=N bernilai salah.

Jika N adalah 10 maka output algoritma deret : 2 4 6 8

Pertanyaan

Untuk N=10

- Bagaimana output algoritma jika x tidak diinisialisasi (perintah x  2


dihilangkan)?

Jawab : keluaran program menjadi 0 2 4 6 8

- Bagaimana output jika kondisi pengulangan diubah menjadi while x > 10 ?

Jawab : Tidak ada output yang dihasilkan, karena kondisi sejak awal sudah tidak
terpenuhi, sehingga aksi dalam loop while tidak ada yang dikerjakan

- Bagaimana output algoritma jika aksi (xx+2) dihilangkan.?


Jawab : aksi (xx+2) memastikan bahwa kondisi pada suatu saat akan bernilai
salah, sehingga pengulangan berhenti. Jika aksi ini dihilangkan, maka kondisi
akan selalu bernilai benar, sehingga pengulangan tidak akan pernah berhenti.

- Bagaimana output algoritma jika aksi (xx+2) dan (write(x)) saling bertukar
tempat (urutannya ditukar)?

Jawab : keluaran algoritma menjadi : 4 6 8 10

- Bagaimana output algoritma jika aksi (xx+2) diganti dengan (xx*2)?

Jawab : keluaran algoritma menjadi : 2 4 8

begin

read
(N)

x<--2

t
x<=N

write (x)

x<--x+2

End

Flowchart Algoritma Error! No text of specified style in document.-10


Pengulangan Repeat-Until

Secara umum algoritma repeat-until adalah

repeat
aksi
until <kondisi>

sedangkan bentuk flowchartnya

Aksi

t
<kondisi>

Algoritma while-do dengan repeat-until sebenarnya hampir sama, perbedaannya


hanya terletak pada penempatan kondisinya. Pada while-do pengecekan kondisi
diletakkan di awal loop, sedangkan pada repeat-until pengecekan kondisi dilakukan
di akhir loop. Itu sebabnya pada algoritma while-do aksi bisa jadi tidak dilakukan
sama sekali jika sejak awal kondisinya sudah bernilai salah. Sedangkan pada pada
repeat-until aksi sekurang-kurangnya dilakukan sebanyak satu kali. (Perhatikan
flowchart).

Studi Kasus

Pada Algoritma Error! No text of specified style in document.-10 kita telah


mendemonstrasikan cara menampilkan deret 2, 4, 6, …, N. N adalah masukan
berupa bilangan genap menggunakan pengulangan while-do. Berikut ini kita akan
menggunakan algoritma repeat until untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Deskripsi masalah

Input : banyak deret (N)

Output :2 4 6 …

Algoritma deret

Deskripsi
read(N)
x  2
repeat
write(x)
x  x + 2
until x>N
Begin

Read(N)

X2

Write(X)

XX+2

N
X>N

End

Perbandingan antara Algoritma For-Do, While-Do, dan Repeat-Until

Dari ketiga algoritma pengulangan yang sudah dibahas, for-do adalah jenis
pengulangan yang sudah jelas banyaknya pengulangan. Itu sebabnya pengulangan
for-do cocok digunakan untuk kasus dimana jumlah pengulangannya sudah jelas.
Misalnya, kita ingin membuat algoritma menampilkan 10 suku pertama yang positif
dari sebuah deret hitung dengan beda merupakan masukan. Jika deret hitung yang
diinginkan memiliki beda sama dengan tiga, maka keluaran yang diharapkan
adalah

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Algoritma penyelesaian masalah ini adalah sebagai berikut.


Algoritma Error! No text of specified style in document.-11

Algoritma DeretHitung1

Deskripsi
Read(Beda)
Suku  0
For i  1 to 10 do
Suku  Suku + Beda
Write(Suku)

Berbeda dengan pengulangan for-do, tidak ada jaminan berhenti pada pengulangan
while-do dan repeat-until kecuali dibuat suatu kondisi yang membuat algoritma
tersebut berhenti pada suatu saat. Oleh karena itu di dalam pengulangan repeat dan
while harus ada kondisi yang membatasi sampai kapan pengulangan tersebut
berlangsung. Itu sebabnya pengulangan while dan repeat lebih cocok digunakan
untuk kasus pengulangan yang belum jelas banyaknya pengulangan yang
diinginkan, namun diketahui kondisi berhentinya.

Contoh.

x  0
while x < 20 do
xx+2
write(‘Halo’)

Perhatikan pengulangan while di atas. Banyaknya pengulangan tidak eksplisit


dinyatakan oleh perintah while, tetapi kondisi berhentinya jelas, yaitu bila x>=20
(atau dengan kata lain terus melakukan pengulangan selama x<20). Keadaan yang
sama juga bisa kita temukan pada pengulangan repeat until berikut :

x  0
repeat
xx+2
write(‘Halo’)
until x>=20

Pemrogram perlu berhati-hati menggunakan pengulangan while dan repeat karena


ada kalanya kondisi berhentinya tidak akan pernah dicapai.

Lihat contoh program berikut

x  0
repeat
write(‘Halo’)
x = x + 3
until x = 10

Pengulangan ini tidak akan pernah berhenti karena nilai x tidak akan pernah
memenuhi kondisi until x = 10.

Demikian juga program berikut ini

x  0
while x < 20 do
write(‘Halo’)

tidak pernah berhenti karena kondisi while x < 20 selalu terpenuhi, sehingga
pengulangan tidak akan berhenti.

Oleh karena itu, pemrogram harus lebih jeli dalam menggunakan pengulangan
while-do atau repeat until untuk menghindari pengulangan tanpa batas.

Contoh lain.

Misalkan kita ingin menampilkan suatu deret hitung dengan beda tertentu (input)
yang deret tersebut berhenti sebelum jumlah deret tersebut mencapai suatu nilai
batas. Suku pertama dari deret sama dengan beda. Beda dan batas merupakan
masukan.

Di sini kita tidak bisa memastikan berapa kali pengulangan (disebut juga iterasi)
yang harus dilakukan. Karena input yang berbeda membutuhkan jumlah
pengulangan yang berbeda pula. Misalnya, jika kita ingin menampilkan deret positif
dengan beda 3 dan berhenti sebelum jumlah deret tersebut mencapai 50 maka deret
dimaksud adalah

3 6 9 12 15

Jumlah deret di atas adalah 45, belum mencapai batas 50. Dalam hal ini pengulangan
while-do merupakan pilihan yang lebih memudahkan.

Algoritma Error! No text of specified style in document.-12

Algoritma DeretHitung2
Deklarasi
Beda, Suku, Batas, Jum : integer

Deskripsi
Read(Beda, Batas)
Jum  0
Suku  0
While Jum < Batas
Suku  Suku + Beda
Jum  Jum+Suku
Write(Suku)

Lain halnya jika kondisi berhenti yang diinginkan adalah setelah jumlah deret
tersebut melewati suatu nilai batas. Dengan input beda = 3 dan batas = 50 maka
deret yang dimaksud adalah

3 6 9 12 15 18

Dalam hal ini pengulangan repeat-until lebih memudahkan.

Algoritma Error! No text of specified style in document.-13

Algoritma DeretHitung3

Deklarasi
Beda, Suku, Jum, Batas : integer

Deskripsi
Read(Beda, Batas)
Jum  0
Suku  0
Repeat
Suku  Suku + Beda
Jum  Jum+Suku
Write(Suku)
Until Jum > Batas

Contoh lain. Dalam kasus tertentu bisa jadi semua cara ini bisa digunakan.
Misalnya, algoritma menghitung perpangkatan XN, dengan X merupakan bilangan
real dan N merupakan bilangan bulat positif. X dan N merupakan input. Kasus ini
dapat diselesaikan dengan pengulangan for.

Algoritma Error! No text of specified style in document.-14

Algoritma XPangkatNFor
Deklarasi
N,i : integer
X, Pangkat : real

Deskripsi
Read(X, N)
Pangkat  1
For i  1 to N do
Pangkat  Pangkat * X
Write (Pangkat)

Atau juga pengulangan while

Algoritma Error! No text of specified style in document.-15

Algoritma XPangkatNWhile

Deklarasi
N,i : integer
X, Pangkat : real

Deskripsi
Read(X, N)
Pangkat  1
i  0
While i <= N
i  i + 1
Pangkat  Pangkat * X
Write (Pangkat)

Dan juga pengulangan repeat.

Algoritma Error! No text of specified style in document.-16

Algoritma XPangkatNRepeat

Deklarasi
N,i : integer
X, Pangkat : real

Deskripsi
Read(X, N)
Pangkat  1
i  0
Repeat
i  i + 1
Pangkat  Pangkat * X
Until i > N

Jadi, sebenarnya agak sulit menentukan batasan yang tegas mengenai kasus mana
yang cocok dikerjakan dengan for-do, atau while-do atau repeat-until.
Pengalamanlah dan kebiasaan serta selera pemrogram yang lebih pandai menjawab
hal ini.

Soal Latihan

Soal Runtunan

1. Diketahui algoritma berikut ini

Algoritma UtakAtik1

Deskripsi
Read(A)
B  0.5 * A + 15
C  A * A -3
D  B + C
Write(B,C,D)

Tentukan keluaran algoritma jika

a. A = 4 b. A = 6 c. A = -3

2. Terjemahkan algoritma soal no 1 ke dalam bentuk flowchart

3. Diketahui algoritma berikut ini

Algoritma UtakAtik1

Deskripsi
Read(A,B)
C  0.5 * (A + B)
D  A * C - 3
E  C + D
Write(C,D,E)

Tentukan keluaran algoritma jika masukan A dan B masing-masing :

a. 5 dan 4 b. -2 dan 9 c. 3 dan 6


4. Terjemahkan algoritma no 3 ke dalam bentuk flowchart.

5. Buatlah algoritma teks dan flowchart yang menampilkan tulisan “Halo”


sebanyak tiga kali

6. Setiap pegawai dalam perusahaan X mendapat penghasilan dari gaji pokok dan
tunjangan. Besar tunjangan adalah 20% dari gaji pokok. Selain itu penghasilan
tersebut terkena pajak yang besarnya 5% dari penghasilan. Buatlah algoritma
menghitung penghasilan bersih pegawai dengan masukan gaji pokok.

7. Buatlah algoritma untuk menghitung luas segitiga sama sisi yang panjang sisi
terpanjangnya sama dengan diameter sebuah lingkaran. Input : jari-jari lingkaran
yang dimaksud.

8. Andi 8 tahun lebih tua dari Ali. Ali lebih muda 5 tahun dari Ahmad. Usia Amir
adalah setengah dari jumlah usia Andi dan Ahmad. Buatlah algoritma
menghitung usia Andi, Ali dan Amir, dengan masukan usia Ahmad.

9. Berkaitan dengan soal no, 8. Tuliskan keluaran algoritma tersebut jika


masukannya :

a. 45 b. 28 c. 36

10. Buatlah algoritma teks untuk menghitung besar hambatan pengganti untuk tiga
buah hambatan yang dipasang secara paralel. Input : ketiga hambatan R1, R2, R3.

11. Buatlah algoritma untuk mengkonversi waktu dari satuan jam, menit, dan detik
ke dalam satuan detik.

12. Berkebalikan dengan soal no 11, buatlah algoritma yang mengkonversi waktu
dari satuan detik ke dalam satuan jam, menit, dan detik.

13. PT Telkom memberlakukan ketentuan tarif percakapan lokal sebesar Rp


50/menit sedangkan interlokal Rp 100/menit. Selain itu pelanggan juga dikenai
biaya abonemen sebesar Rp 500 dan pajak sebesar 10% dari total tagihan. Buatlah
algoritma menghitung biaya rekening telpon dengan masukan lama percakapan
lokal dan interlokal (dalam menit).

Soal Percabangan

1. Tentukan keluaran dari algoritma teks berikut ini


Algoritma UtakAtik3
Deskripsi
Read(A,B)
If A>B then
C  A*B
else
C  A+B
D  C*C
Write(C,D)

Diketahui masukan A dan B masing-masing adalah :

a. 4 dan 6 b. 3 dan 5 c. 9 dan 6

2. Tentukan keluaran dari algoritma teks berikut ini


Algoritma UtakAtik3

Deskripsi
Read(A,B)
if A+B < 10 then
C  A-B
else
C  A+B
D  2*C+B
Write(C,D)
Diketahui masukan A dan B masing-masing adalah :
b. 4 dan 6 b. 3 dan 5 c. 9 dan 6

3. Buatlah algoritma teks dan flowchart untuk menyelesaikan masalah berikut ini
a. Menginput sebuah bilangan kemudian menentukan apakah sebuah data
masukan merupakan bilangan kelipatan tiga atau bukan.
b. Menginput dua bilangan kemudian menentukan manakah yang merupakan
bilangan terbesar.
c. Menginput dua buah bilangan kemudian menentukan apakah bilangan yang
satu merupakan kelipatan dari bilangan yang lainnya atau tidak.
d. Menginput sebuah bilangan dan menentukan apakah ia bilangan positif atau
bukan

4. Buatlah algoritma teks dan flowchart yang menentukan apakah sebuah


persamaan kuadrat memiliki akar-akar yang real atau tidak.

5. Sebuah warnet memberlakukan ketentuan tarif sebagai berikut. Untuk


penyewaan selama 3 jam pertama dikenai tarif Rp 5000 per jam. Sedangkan
untuk jam berikutnya dikenai biaya Rp 4000 per jam. Buatlah algoritma yang
menghitung biaya penyewaan warnet dengan masukan lama pemakaian.
6. PLN memberikan ketentuan tarif per kwh berdasarkan golongan konsumen
sebagai berikut
Gol A : tarif per kwh = Rp 20, abonemen = 5000
Gol B : tarif per kwh = Rp 30, abonemen = 7500

Buatlah algoritma teks standar untuk menentukan total tagihan yang dibayar
oleh pelanggan PLN. Input algoritma : jumlah pemakaian (kwh) dan golongan.
Output : total tagihan.

7. Sebuah provider internet memberikan penawaran tarif langganan sebagai


berikut. Untuk pemakaian hingga 50 jam pertama dikenai biaya Rp 5000. Untuk
pemakaian lebih dari itu, setiap jam kelebihannya dikenai biaya tambahan Rp 5.
Tuliskan algoritma menghitung biaya internet itu dengan masukan lama
pemakaian.

8. Seorang salesman sebuah produk mendapat gaji dari perusahaannya terdiri dari
gaji pokok dan bonus. Besar gaji pokok adalah 5000. Jika produk yang terjual
lebih dari 100, salesman tersebut mendapat bonus sebesar 20% omset penjualan,
sedangkan jika kurang mendapat 10% dari omset. Buatlah program menghitung
gaji salesmen dengan masukan banyaknya produk yang terjual dan harga satuan
produk.

Soal Pengulangan

1. Perhatikan algoritma berikut ini


Algoritma UtakAtik5

Deskripsi
Read(N)
y0
z0
For x  1 to N do
y  y +
z  z + y
write(x,y,z)
a. Tuliskan keluaran algoritma untuk N=5
b. Tuliskan algoritma di atas menggunakan pengulangan while dan repeat

2. Perhatikan algoritma berikut ini

Algoritma UtakAtik6

Deskripsi
Read(N,k)
i0
j0
while i <= N do
i  i + 1
j  j + k
write(j)
a. Tentukan keluaran algoritma untuk (N,k) =(5,2)
b. Nyatakan algoritma tersebut dalam pengulangan repeat dan while

3. Perhatikan algoritma berikut ini

Algoritma UtakAtik6

Deskripsi
Read(M,N)
repeat
if i<5 then
jj+M
else
jj+N
i  i + 1
write(j)
until i>8
a. Tentukan keluaran algoritma jika M,N = 2,1
b. Nyatakan algoritma tersebut dalam pengulangan for dan while

4. Buatlah algoritma dan flowchart persoalan berikut. Gunakan pengulangan for,


while, dan repeat.
a. Menampilkan deret bilangan kelipatan tiga positif hingga lima suku pertama
b. Menghitung jumlah deret pada soal (a)

5. Buatlah algoritma dan flowchart yang menampilkan deret kelipatan X hingga N


suku. X dan N masukan.

6. Buatlah algoritma yang menampilkan deret fibonaci (1 1 2 3 5 8 …) hingga N


suku. Input N.

Anda mungkin juga menyukai