Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembuatan Usaha

Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup
ditengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia membutuhkan sandang, pangan
dan papan. Kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan dipengaruhi oleh
gaya hidup masyarakat yang sudah semakin dinamis dikarenakan tuntutan pekerjaan yang
semakin tinggi.

Kebutuhan hidup yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat melakukan upaya-upaya


yang lebih keras untuk menutupi kebutuhannya tersebut. Hal ini terlihat dari semakin
banyaknya seorang ibu rumah tangga yang ikut bekerja untuk membantu suami dalam
mencari nafkah. Seorang ibu rumah tangga yang ikut bekerja untuk membantu suami akan
mengakibatkan berkurangnya waktu yang tersedia untuk menyiapkan kebutuhan keluarga.
Hal ini bukan dianggap suatu kendala bagi suatu rumah tangga karena dengan semakin
banyaknya anggota yang bekerja di luar, maka tingkat pendapatan keluarga pun akan turut
meningkat. Kebutuhan-kebutuhan yang muncul, seperti kebutuhan konsumsi yang semakin
tinggi dikarenakan keterbatasan waktu untuk keluarga tersebut tetap dapat dipenuhi oleh
keluarga tersebut. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi gaya atau cara konsumsi dari
suatu keluarga khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Tingginya aktivitas masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan


masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola
atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya,
orang zaman sekarang semakin sibuk dengan jam kerja lebih panjang, mendorong mereka
untuk memilih makanan yang penyajiannya lebih praktis.

Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah
penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya,
setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup. Usaha dalam
bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni.
Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana
yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga
dilihat dari aspek lingkungan.

Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha
membuat dan menjual Ayam Goreng Keju “Kress” seperti apa yang akan saya paparkan
dalam makalah ini.

1.2 Identifikasi Pembuatan Usaha

Pembuatan usaha baru yang kita rintis sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal yang
akan mendasari usaha kita tersebut, diantaranya adalah untuk apa kita melakukan kegiatan
usaha yang dimaksud, apa saja hal yang kira-kira menjadi rintangan dan hal-hal yang dapat
meringankan usaha kita tersebut, dan bagaimana kemungkinan keuntungan yang dapat kita
peroleh dengan membuka usaha tersebut.

1.3 Tujuan Pembuatan Usaha

Adapun tujuan kita untuk mendirikan suatu usaha adalah selain untuk bertahan hidup,
lebih khusus lagi kita mencari laba atau untung dari usaha yang kita lakukan tersebut.
Disamping itu, lebih jauh lagi, kita berharap dapat membuat lapangan kerja sendiri dan jika
memungkinkan, kita dapat menyediakan lapangan kerja untuk orang lain.
BAB II

PEMBAHASAN

Usaha membuat dan menjual Ayam Goreng Keju “Kress” ini sangatlah bagus dan
cerah karena usaha yang dijalankan ini akan cukup berpotensi hingga masa yang akan datang.
Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen
dalam bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka usaha apapun akan dapat bertahan
menghadapi persaingan. Disamping itu, karena Ayam Goreng Keju “Kress” merupakan jenis
makanan yang sudah umum di masyarakat sehingga dalam hal pasarnya tidak akan diragukan
lagi.

Proses pembuatan Ayam Goreng keju “Kress” melalui beberapa tahapan. Pertama,
ayam yang sudah dipotong-potong diberikan perasan jeruk nipis dan dibiarkan selama 10
menit. Kemudian dibalik agar jeruk nipis merata dan dibiarkan 10 menit. Setelah itu cuci
ayam sampai bersih. Kedua, bumbui ayam dengan bumbu halus yang berisi bawang putih,
garam, ketumbar dan sedikit merica. Ketiga, ayam dimasukan ke dalam kocokan telur, lalu
balur dengan parutan keju. Proses pengadukan ayam dan keju tidak boleh sembarangan,
karena dapat mengalami kegagalan dan tidak menghasilkan tekstur yang bagus. Karena itu,
tahapan-tahapannya harus dilalui dengan baik dan sempurna.

2.1 Bahan dan Alat Membuat Ayam Goreng Keju “Kress”

Bahan :

1/2 ekor ayam dipotong 6 bagian

1 batang keju

1 kg minyak goreng

1 buah jeruk nipis untuk merendam ayam


1 butir telur

1 siung bawang putih

Garam secukupnya

Merica secukupnya

Ketumbar secukupnya

Air secukupnya

Pelengkap Penyajian :

Saus

Alat :

Baskom

Alas perajang (talenan)

Pisau

Cobek & Ulekan

Ember plastik

Penggorengan (Wajan)

Kompor gas dan tabung

Kantong plastik atau dus makanan (sebagai alat pembungkus)

2.2 Cara Membuat Ayam Goreng Keju “Kress”

Ayam yang sudah dipotong-potong diberikan perasan jeruk nipis dan dibiarkan
selama 10 menit. Kemudian dibalik agar jeruk nipis merata dan dibiarkan 10 menit. Setelah
itu cuci ayam sampai bersih.

Siapkan parutan keju untuk membuat ayam goreng.


Siapkan kocokan telur.

Masukan potongan ayam satu persatu ke dalam urutan sebagai berikut :

– kocokan telur

– keju parut

Diamkan sebentar agar adonan lebih meresap.

Goreng ayam dengan api sedang. Ingat! Jangan terburu-buru di balik karena masih
ada kemungkinan bagian tengah ayam belum matang.

2.3 Strategi Pemasaran

Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana Ayam Goreng Keju
“Kress” dapat dikonsumsi oleh siapapun. Terutama ibu rumah tangga yang ikut bekerja untuk
membantu suami dalam mencari nafkah agar tidak perlu repot memasak. Label, desain, dan
bahan promosi dapat disesuaikan dengan kelompok target ini.

2.4 Sumber Daya Manusia

Dilakukan oleh 2 (dua) orang, terdiri dari : pembuat Ayam Goreng Keju dan yang menangani
pelanggan.

2.5 Penetapan Harga Jual

Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, proses
produksi, dan pengemasan. Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa
didapat harga satuan minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan
harga jual setalah diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh.

Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak akan
terjadi kesenjangan yang signifikan dengan penjual yang lain. Dalam penetapan harga jual ini
kita juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka konsumen akan
mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi mereka akan lari
ke penjual lain yang sejenis. Hal tersebut tentu tidak ingin terjadi. Untuk itu perlu
diperhitungkan harga jual dari produsen lain.

Nama Bahan/Alat Dan Harga Bahan

– 1/2 ekor ayam dipotong 6 bagian 12,000

– 1 batang keju 15,000

– 1/2 kg minyak goreng 4,200

– 1 buah jeruk nipis untuk merendam ayam 500

– 1 butir telur 1,000

_ 1 plastik bawang putih 2,000

_ 1 plastik garam dapur 1,000

_ 1 bungkus merica bubuk 500

Jumlah 36,200

Pelengkap Penyajian

– Saus 1,000

Alat

– Baskom 10,000
– Alas perajang (talenan) 7,000

– Pisau 5,000

– Ember plastik 27,000

– Penggorengan (Wajan) 25,000

– Kompor gas dan tabung 400,000

– Kantong plastik atau dus makanan (sebagai alat pembungkus) 2,000

– Etalase 700,000

Jumlah 1,176,000

Biaya membuat 6 potong ayam goreng 36,200

Harga pokok per potong ayam goreng 8,000

Laba per potong ayam goreng 2,000

Harga jual per potong ayam goreng 10,000

Biaya membuat 6 potong ayam goreng diperoleh dari: Harga 1/2 ekor ayam dipotong 6
bagian, 1 batang keju, 1/2 Kg minyak goreng, 1 buah jeruk nipis untuk merendam ayam, 1
butir telur, dan bumbu halus untuk merendam ayam. Dalam sehari ayam goreng yang dibuat
dan dijual sebanyak 50 potong.
BAB III

PENUTUP

Dari tulisan yang telah saya uraikan di atas dapat ditarik kesimpulan dalam merintis
usaha Ayam Goreng Keju “Kress”, diantaranya adalah bahwa dalam merintis suatu usaha ada
baiknya direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem
manajemen yang dapat dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan. Selain itu perlu
pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar dan
kelancaran usahanya.

Khusus untuk pengelolaan usaha Ayam Goreng Keju “Kress”, perlu diperhatikan
ketersediaan bahan baku berupa ayam broiler beserta sifat dari ayam itu sendiri yang dapat
membusuk.

Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk
melakukan usaha yang bersangkutan tersebut. Payback periode untuk usaha membuat dan
menjual Ayam Goreng Keju “Kress”.

Anda mungkin juga menyukai