DIMENSIA
OLEH
KELOMPOK II :
JAKARTA
2019
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DI PANTI SOSIAL SASANA TRESNA WERDHA RIA PEMBANGUNAN CIBUBUR
A. TOPIK
Tebak Gambar dengan menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan gambar tersebut
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok diharapkan penghuni panti sosial sasana
tresna werdha ria pembangunan cibubur mampu melatih otak sehingga dapat
meningkatkan daya ingat pada lansia.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok diharapkan penghuni panti sosial sasana
tresna werdha ria pembangunan cibubur mampu:
a. Melatih daya ingat dengan menebak gambar dengan menyebutkan hal-hal yang
berkaitan dengan gambar tersebut
b. Menciptakan suasana rileks dan menyenangkan,
c. Membina hubungan sosialisasi sesama lansia.
C. LANDASAN TEORI
Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih (Depkes RI, 2015).
Dengan bertambahnya usia banyak fungsi tubuh menjadi menurun yang berdampak pada
biologis seperti menjadi malas beraktifitas, gangguan mobilitas, mata kabur, pendengaran
kurang, terjadi inkontinensia urin, daa ingat menurun dan lain-lain. Sedangkan pada aspek
psikososial lansia akan kehilangan hubungan dengan teman-teman dan keluarga sehingga
berpotensi menimbulkan stress psikososial (Depkes, 2015).
Proses menjadi tua adalah tahap akhir dari perjalanan hidup manusia, yang ditandai
dengan penurunan semua fungsi alat-alat tubuh seseorang. Dengan menurunnya fungsi alat-
alat tubuh ini, seseorang akan menjadi sangat terbatas atau mengalami keterlambatan dalam
memenuhi kebutuhannya untuk kehidupan sehari-hari. Akibat dari keadaan ini akan
memberikan dampak biopsikososial dan spiritual pada usia lanjut .
Pada lanjut usia terjadi perubahan atau penurunan baik secara fisik, mental, sosial
dan spiritual. Terjadinya perubahan pada persyarafan yaitu daya ingat menurun. Demikian
pula pada lanjut usia yang mengalami penurunan fungsi kerja otak diperlukan latihan dan
aktifitas otak agar kemundurun fungsi tersebut dapat ditekan. Bila hal tersebut tidak
dilakukan bukan hanya kualitas hidup yang tidak optimal tetapi berbagai penyakit pikun atau
demensia lebih banyak dan lebih cepat menghinggap pada usia lanjut nantinya. Otak
memiliki plastisitas bahwa kita dapat membangun neurons dan susunannya di dalam
jaringan otak untuk mengembalikan fungsi-fungsinya.
Definisi demensia menurut WHO adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul
karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progesifitas disertai dengan gangguan
fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan.
Kesadaran pada demensia tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai
dengan perburukan kontrol emosi, perilaku, dan motivasi.
Salah satu terapi aktivitas yang dapat melatih daya ingat dan melindungi diri dari
gejala demensia di masa usia lanjut yaitu dapat dengan tebak gambar dengan menyebutkan
hal-hal yang berkaitan dengan gambar tersebut. Tebak gambar merupakan terapi yang
membutuhkan konsentrasi penuh untuk mengasah otak dan imajinasi serta untuk mengingat
kembali apa yang pernah kita lihat dan kita ketahui. Sehingga dari terapi ini dapat
memberikan kesempatan kepada lansia untuk bersosialisasi dengan teman lansia yang lain
dan dapat melatih kemampuan berpikir lansia pada waktu yang sama.
Dari hasil pengkajian MMSE didapatkan dari 62 lansia yang tinggal di panti sosial
Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Cibubur ruangan wijaya kusuma, aster dan dahlia
65 % mengalami gangguan kognitif (demensia). Sehubungan dengan permasalahan tersebut
kelompok tertarik untuk memberikan terapi aktifitas kelompok yaitu tebak gambar dengan
menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan gambar tersebut, bagi penghuni panti sosial
Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Cibubur ruangan wijaya kusuma, aster dan dahlia.
D. PESERTA
KriteriaPeserta
1. Masih aktif
2. Dapat bersosialisasi dengan baik
3. Peserta mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, bila peserta akan
meninggalkan kegiatan maka peserta harus minta izin kepada fasilitator atau
kepada penyaji
Proses seleksi
Sasaran : Lansia yang mengalami penurunan kognitif ( Demensia)
Jumlah : 10 orang
Nama nama yang mengikuti TAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
E. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian Kelompok :
Leader : YACOBUS RAHANYAAN
GEOFANIA MAHULUTTE
Co Leader : RURI CHANDIKA
Observer : NURHAYATI
NENI K WIYONO
INDRA ALGAFIKI
FAHLIA TASIJAWA
Fasilitator : ACHMAD JALIL SUBU
RISKA KWAR
MARINA AZHARI
YULIANA P DWITIARA
YULIEN TERMATURE
LITHA E MANHITIRISA
Dokumentasi : IIN PURNAMASARI
SHERTY P LILIMWELAT
a. Uraian Tugas
1) Leader : YACOBUS RAHANYAAN
GEOFANIA MAHULUTTE
Membuka dan menutup kegiatan
Menjelaskan tentang aturan dan cara pelaksanaan kegiatan
Mengarahkan jalannya kegiatan
Memberi reinforcement positif atas hasil yang dicapai
Mengatasi masalah yang mungkin timbul
Menjelaskan tujuan dari terapi
F. METODE
Metode : Dinamika kelompok, (diskusi dan demostrasi)
G. WAKTU
Hari/Tanggal : Senin , 04 November 2019
Jam : 09.00 – selesai
H. TEMPAT
Ruang
I. ALAT
1. Gambar
2. Speaker / MP3 musik
3. Papan nama peserta
4. Bola plastic
Setingan Tempat
F L L P
O P
P O
CL
F
P
P
F
F
P P F P P F P
O O O
Ket :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
P : Pasien
O : Observer
J. Proses Pelaksanaan
1. Fase persiapan : membuat kontrak dengan klien, mempersiapkan alat dan tempat
2. Fase orientasi :
Salam teraupetik : salam dari terapis kepada klien, klien dan terapis memakai papan
nama
Evaluasi / validasi : terapis menanyakan keadaan klien saat ini, terapis menanyakan
apakah sering mendengar music? Apa jenis music kesukaan? Ataukah apakah ada
yang mempunyai lagu favorite/kesukaan?
Kontrak : menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu setiap peserta diberikan kesempatan
untuk menebak gambar dengan menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan gambar
tersebut, kemudian lagu diputar/diperdengarkan, dan setiap kelompok di beri
kesempatan untuk menebak gambar dengan menyebutkan hala-hal yang berkaitan
dengan gambar tersebut, dan terapis menjelaskan aturan main yaitu : jika ada klien
yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepda terapis. Lama
kegiatan 45 menit. Setiap peserta mengikitu kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Fase kerja
Terapis memberikan contoh langkah permainan yang harus diikuti oleh peserta.
Ajarkan pandu positif/yel-yel untuk menghidupkan suasana.
Hidupkan MP3 Player Music/speaker.
Fasilitator berperan dalam membantu dan mengarahkan klien dalam melakukan
kegiatan.
Berikan pujian setiap peserta yang berhasil menebak gambar dengan menyebutkan
hal-hal yang berkaitan dengan gambar tersebut
4. Fase terminasi
a) Evaluasi :
Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
Memberikan pujian atas keberhasilan peserta TAK
b) Tindak lanjut :
Menganjurkan anggota terapis untuk saling berbagi kenangan manis atau cerita
kepada sesama anggota panti yang lain.
TAHAP KEGIATAN PENANGUNG
NO KEGIATAN TERAPI WAKTU
KEGIATAN PESERTA JAWAB
1 Pembukaan - Terapis mengatur - Peserta duduk 5 menit Leader, Co
peserta untuk duduk pada tempat yang Leader,
sesuai tempatnya telah disediakan observer,
- Terapis - Menjawab salam Fasilitator
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Terapis dan
memperkenalkan memperhatikan
Mahasiswa,
pembimbing dan
peserta kegiatan
2. Pelaksanaan - Leader menjelaskan - Mendengarkan 30 menit Leader, Co
cara dan prosedur dan Leader,
terapi aktivitas memperhatikan. Fasilitator
kelompok serta
lamanya kegiatan
berlangsung
- Leader memberi - Mengajukan
kesempatan pada pertanyaan
peserta bila ada
yang tidak jelas
- Leader - Mendengarkan
mengevaluasi
respon verbal dan
non verbal peserta
terhadap kegiatan
- Leader menutup - Mendengarkan
kegiatan dan serta menjawab
memberi salam salam
3. Penutup 5 menit Leader
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil