ABSTRAK
Diare salah satu menjadi penyakit pembunuh kedua bagi anak-anak di Indonesia.salah satu penyebab utama angka kematian
yang tinggi adalah minimnya akses terhadap air bersih serta kepedulian yang rendah terhadap kebersihan.Cara paling efektif
dan cepat untuk menecegah diare sekaligus menyelamatkan hidup anak-anak Indonesia melalui cuci tangan.Mencuci tangan
adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air ataupun cairan lainnya
oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih dan sangat bermanfaat untuk membunuh kuman penyakit yang ada di
tangan seperti penularan penyakit diare.Penelitian ini bertujuan diketahuinya hubungan pengetahuan dan sikap mencuci
tangan terhadap kejadia diare.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatifanalitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 1,2 dan 3 yakni sebanyak 76 responden diambil secara stratified random
sampling. Data dalam penelitian ini didapat menggunakan kuesioner selanjutnya analisabivariat denganuji chi-
square(α=0,05). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21-29 Juli 2019 di SDN 141 kota Palembang.Hasil penelitian
didapatkan pengetahuan mencuci tangan terhadap kejadian diare dengan p value = 0,027 dan nilai or= 0,257, sikap mencuci
tangan terhadap kejadian diare dengan p value = 0,026 dan nilai OR= 0,290. Disimpulkan adanya hubungan pengetahuan
mencuci tangan dan sikap mencuci tangan terhadap kejadian diare. Maka diharapkan Sekolah perlu meningkatkan
kelengkapan fasilitas dalam mencuci tangan disekolah Karena untuk memenuhi perilaku hidup bersih dan sehat, dan
seminggu sekali memberikan penyuluhan tentang mencuci tangan.
ABSTRACT
Diarrhea is the second killer diseases of children in Indonesia.One of the main causes of high mortality is the lack of access
to clean water and low awareness of cleanliness. The most effective and fast way to prevent diarrhea while saving the lives of
Indonesian children is hand washing. Hand washing is one of the sanitation activities by cleaning hands and fingers using
water or other liquids by humans in order to be clean and very useful for killing germs in the hands such as transmission of
diarrhea diseases. This research aimedat determining the relationship between knowledge and attitude of hand washing
towards the incidence of diarrhea. The research design was analytic quantitative with cross sectional approach. The sample
was students in grades 1,2 and 3, totaling 76 respondents, taken by stratified random sampling. The data in this study were
obtained by using questionnaires then bivariate analysis with chi-square test (α = 0.05). This research was conducted on July
21 – July29, 2019 at SDN 141 Palembang. The research results obtained that the knowledge of handwashing towards the
incidence of diarrhea with p value = 0.027 and OR value = 0.257, the attitude of hand washing towards the incidence of
diarrhea with p value = 0.026 and OR value = 0.290. It was concluded that there was a relationship between the knowledge
of handwashing and the attitude of hand washing toward the incidences of diarrhea. So it was expected that the school needs
to complete the handwashing facilities at school to fulfil the clean and healthy life behavior, and once a week giving
counseling about washing hands.
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih memahami tentang pengetahuan dan sikap mencuci
(Priyoto, 2015). tangan, walaupun sering diajarkan oleh guru Sekolah
Survey morbiditas yang dilakukan oleh dan orang tua dirumah.
subdit diare, departemen kesehatan dari tahun 2000 Berdasarkan latar belakang diatas maka
s/d 2010 terlihat kecenderungan insiden naik. Pada peneliti tertarik tentang Hubungan pengetahuan dan
tahun 2000 IR penyakit diare 301/ 1000 penduduk, sikap mencuci tangan terhadap kejadian diare pada
tahun 2003 naik menjadi 374/ 1000 penduduk, tahun siswa-siswi di SD Negeri 141 Kota Palembang
2006 naik menjadi 423/ 1000 penduduk dan tahun Tahun 2019.
2010 menjadi 411/ 1000 penduduk. Kejadian luar Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan pertanyaan peneliti adalah apakah ada hubungan
CFR yang masih tinngi (Kementerian Kesehatan RI, pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadap
2011). kejadian diare pada siswa-siswi di SD Negeri 141
Badan kesehatan PBB WORLD Health Kota Palembang Tahun 2019.
Organization (WHO) menjelaskan kedua tangan
adalah salah satu jalur utama masuknya kuman 1.2 Tujuan Penelitian
penyakit ke tubuh. Sebab tangan adalah anggota 1.2.1 Tujuan Umum
tubuh yang paling sering berhubungan langsung Diketahuinya hubungan pengetahuan dan
dengan mulut dan hidung. Penyakit yang umumnya sikap mencuci tangan terhadap kejadian diare di SD
timbul karena tangan yang berkuman antara lain: Negeri 141 Kota Palembang Tahun 2019.
seperti diare, kolera disentri, typus, kecacingan, 1.2.2 Tujuan Khusus
penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan atas dan 1) Diketahui distribusi frequensi jenis kelamin
hepatitis A (Priyoto, 2015). siswa-siswi di SDN 141 Kota Palembang
Berdasarkan data kota Palembang pada tahun Tahun 2019.
2016 terdapat 37,896 kasus diare. Dan sedangkan 2) Diketahui distribusi frequensi pengetahuan
pada tahun 2017 terdapat 41.957 kasus (Dinas mencuci tangan siswa-siswi di SDN 141 Kota
kesehatan kota Palembang 2017). Palembang Tahun 2019.
Penelitian Sunardi dan Faqih (2017) 3) Diketahui distribusi frequensi sikap mencuci
Didapatkan hasil penelitian pada kategori baik tangan siswa-siswi di SDN 141 kota
(53,7%), cukup (41,7%) dan kurang baik (4,6%). Palembang tahun 2019.
Sedangkan insidensi diare pada anak usia sekolah 4) Diketahui distribusi frequensi kejadian diare
dikabupaten malang dalam kategori rendah (59,3%), di SDN 141 Kota Palembang Tahun 2019.
sedang (37,7%) dan tinggi (3%). 5) Diketahui hubungan Pengetahuan mencuci
Penelitian Purwandari, Anisah dan Wantiyah tangan terhadap kejadian diare di SD Negeri
(2013) hubungan antara perilaku mencuci tangan 141 Palembang Tahun 2019.
dengan insiden diare pada anak usia sekolah di 6) Diketahui hubungan Sikap mencuci tangan
kabupaten jember. Hasil penelitian perilaku kategori terhadap kejadian diare di SD Negeri 141
baik (53,7%), cukup (41,7%) dan baik (4,6%). PalembangTahun 2019.
Sedangkan insidensi diare pada anak usia sekolah di
kabupaten jember dalam kategori rendah (59,3%), 1.3 Manfaat Penelitian
sedang (37,7%) tinggi (3%). 1.3.1Bagi SD Negeri 141 palembang tahun 2019
Penelitian Kody dan Melkisedek (2016) Informasi yang diperoleh dapat menjadi
kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare bahan masukan bagi guru tentang kejadian diare
pada anak sekolah dasar negeri kota waingapu pada anak- anak serta sebagai acuan untuk sebagai
kabupaten sumba timur. Hasil penelitian kebiasaan evaluasi dan perencanaan program pencegahan
mencuci tangan dengan kejadian diare pada anak penyakit yang berhubungan dengan pengetahuan da
Sekolah Dasar Negeri Kota Waingapu Kabupaten sikap anak-anak dalam mencuci tangan.
Sumba Timurterdapat 26 orang atau 13 % menderita 1.3.2 Bagi Institusi STIK Bina Husada
diare dalam 3 bulan terakhir. Penelitian ini diharapkan menjadi data dasar
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut
memperoleh data di SD Negeri 141 Palembang mengenai hubungan pengetahuan dan sikap mencuci
terdapat 323 siswa dikelas 1,2 dan 3 dari hasil tangan terhadap kejadian diare.
wawancara kepada 8 siswa, dan 3 siswa-siswi saat 1.3.3 Bagi Peneliti
ditanya apakah mengerti apa yang bisa Sebagian bahan tambahan pustaka dan
menyebabkan diare dan siswa-siswi mengatakan tambahan pengalamaan bagi peneliti dalam
tidak mengerti apa yang menyebabkan diare, pelaksanaan penelitian dan pengembangan wawasan
sedangkan 5 siswa-siswi ketika ditanya jika mau keilmuan serta sebagai bahan pembanding untuk
makan setelah aktivitas apakah mencuci tangan penelitian yang akan datang.
dahulu dan siswa-siswi mengatakan ketika mereka
makan dan sesudah makan tidak melakukan cuci 2. METODEPENELITIAN
tangan terlebih dahulu. Sedangkan hasil observasi Penelitian ini menggunakan desain
kebanyakan siswa siswi makan tanpa cuci tangan kuantitatifanalitik dengan pendekatan Cross
dahulu.Pada umumnya yang terkena diare kurang Sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi
Masih banyak siswa yang masih tidak tahu dampak Sekolah, dikarenakan minimnya sarana mencuci
dari tidak mencuci tangan, seperti timbulnya tangan di sekolah seperti tempat cuci tangan.
penyakit diare.
4. SIMPULAN DAN SARAN
3.6 Hubungan Sikap Mencuci Tangan 4.1 Simpulan
Terhadap Kejadian diare Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Yang diamati oleh peneiti sebagaimana tabel yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka
dibawah ini: kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
Tabel 3.6 adalah sebagai berikut.
Hasil Analisa Hubungan Sikap Mencuci Tangan
Terhadap Kejadian diare pada siswa-siswi di 4.1.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin didapatkan
SDN 141 Kota Palembang sebagian besar responden dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 45 responden
Kejadian diare (59.2%) dari 76 responden.
Sik Pernah Tidak Total Pv OR 4.1.2 Distribusi frekuensi pengetahuan mencuci
ap pernah al
N % N % N % ue tangan dari 76 responden didapatkan
Ne 20 26.3 19 25.0 39 51.3 sebagian besar pengetahuan kurang baik
gati % % % 0.0 0.29 sebanyak 48 responden (63.2%).
f 26 0 4.1.3 Distribusi frekuensi sikap mencuci tangan
Pos 29 38.2 8 10.5 37 48.7 dari 76 responden didapatkan sebagian besar
itif % % %
Tot 49 54.5 27 35.5 76 100 sikap negatif sebanyak 39 responden (51.3%)
al % % % 4.1.4 Distribusi frekuensi Kejadian Diare dari 76
Tabel 3.6 Hasil analisa diatas hubungan sikap responden didapatkan sebagian besar yang
mencuci tangan terhadap kejadian diare pada siswa- pernah mengalami kejadian diare sebanyak
siswi di SDN 141 Kota Palembang tahun 2019 49 responden (64.5%) dalam kurun waktu 3-6
didapatkan sebagian besar bahwa responden yang bulan terakhir.
bersikap Negatif yang pernah mengalami kejadian 4.1.5 Ada hubungan pengetahuan mencuci tangan
diare sebanyak 20 responden (26.3%). Sedangkan terhadap kejadian diare.
responden yang besikap positif yang pernah 4.1.6 Ada hubungan sikap mencuci tangan
mengalami kejadian diare sebanyak 29 responden terhadap kejadian diare.
(38.2%).
Hasil analisa statistik dengan menggunakan 4.2 Saran
uji chi-squarediperoleh nilai p Value = 0.026 pada 4.2.1 Bagi SDN 141 Kota Palembang
nilaia = alpha 0.05 karena nilai p (0.026) < a (0.05) Maka diharapkan Sekolah perlu
sehingga Ho ditolak. Karena nilai p < 0.05 maka meningkatkan kelengkapan fasilitas dalam mencuci
secara statistik menyatakan terdapat hubungan yang tangan disekolah Karena untuk memenuhi perilaku
signifikan antara sikap mencuci tangan terhadap hidup bersih dan sehat, serta memberi penyuluhan
kejadian diare pada siswa-siswi di SDN 141 kota tentang cuci tangan seminggu sekali.
Palembang. Dari analisa diperoleh nilai Odds Ratio 4.2.2 Bagi Siswa SDN 141 kota Palembang
(OR) = 0,290 yang artinya siswa-siswi dengan sikap Siswa perlu meningkatkan penerapan
yang negatif mempunyairisiko 0,290 kali pernah perilaku hidup bersih dan sehat khususnya untuk
megalami diare dibandingkan dengan siswa-siswi mencuci tangan bukan disekolah saja namun juga
dengan sikap yang positif. perlu di terapkan dirumah.
Sikap adalah Derajat efek positif atau efek 4.2.3 Bagi instansi pendidikan
negatif yang dilakukan dengan suatu objek Sebagai literature di Perpustakaan STIK Bina
psikologis.Sikap adalah keadaan mental dan syarat Husada Palembang, untuk menambah wawasan,
dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang pengetahuan serta keterampilan dalam menganalisa
memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap masalah kesehatan khususnya dalam bidang
respon individu pada semua objek dan situasi yang keperawatan komunitas keluarga.
berkaitan dengannya (Priyoto, 2015). 4.2.4 Bagi peneliti
Hasil penelitian dari Sunardi dan Faqih Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang
(2017) dengan hasil analisis menunjukan terdapat diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Program
Hubungan antara perilaku cuci tangan dan insiden Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
diare diperoleh nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari kesehatan Bina Husada Palembang, menambah
0,05. wawasan, pegetahuan serta keterampilan dalam
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan menganalisa masalah kesehatan khususnya dalam
pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa Sikap bidan ilmu keperawatan komunitas keluarga.
terhadap mencuci tangan merupakan salah satu
untuk mencegah terjadinya penyakit seperti penyakit
diare.Kurangnya fasilitas mencuci tangan dapat DAFTAR PUSTAKA
mempegaruhi sikap siswa untuk mencuci tangan di
Fatmawati, Arbianingsih, Musdalifah. Faktor Yang