Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Bina Husada

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MENCUCI TANGAN TERHADAP


KEJADIAN DIARE PADA SISWA-SISWI DI SD NEGERI
141 KOTA PALEMBANG TAHUN 2019
Oleh
Kurnia Fadila1, Romliyadi2
1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
Email : Kurniafadila.24@gmail.com
2
Dosen Tetap Program Studi Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
Email : romliyadi2013@gmail.com

ABSTRAK

Diare salah satu menjadi penyakit pembunuh kedua bagi anak-anak di Indonesia.salah satu penyebab utama angka kematian
yang tinggi adalah minimnya akses terhadap air bersih serta kepedulian yang rendah terhadap kebersihan.Cara paling efektif
dan cepat untuk menecegah diare sekaligus menyelamatkan hidup anak-anak Indonesia melalui cuci tangan.Mencuci tangan
adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air ataupun cairan lainnya
oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih dan sangat bermanfaat untuk membunuh kuman penyakit yang ada di
tangan seperti penularan penyakit diare.Penelitian ini bertujuan diketahuinya hubungan pengetahuan dan sikap mencuci
tangan terhadap kejadia diare.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatifanalitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 1,2 dan 3 yakni sebanyak 76 responden diambil secara stratified random
sampling. Data dalam penelitian ini didapat menggunakan kuesioner selanjutnya analisabivariat denganuji chi-
square(α=0,05). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21-29 Juli 2019 di SDN 141 kota Palembang.Hasil penelitian
didapatkan pengetahuan mencuci tangan terhadap kejadian diare dengan p value = 0,027 dan nilai or= 0,257, sikap mencuci
tangan terhadap kejadian diare dengan p value = 0,026 dan nilai OR= 0,290. Disimpulkan adanya hubungan pengetahuan
mencuci tangan dan sikap mencuci tangan terhadap kejadian diare. Maka diharapkan Sekolah perlu meningkatkan
kelengkapan fasilitas dalam mencuci tangan disekolah Karena untuk memenuhi perilaku hidup bersih dan sehat, dan
seminggu sekali memberikan penyuluhan tentang mencuci tangan.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap dan Kejadian Diare

ABSTRACT

Diarrhea is the second killer diseases of children in Indonesia.One of the main causes of high mortality is the lack of access
to clean water and low awareness of cleanliness. The most effective and fast way to prevent diarrhea while saving the lives of
Indonesian children is hand washing. Hand washing is one of the sanitation activities by cleaning hands and fingers using
water or other liquids by humans in order to be clean and very useful for killing germs in the hands such as transmission of
diarrhea diseases. This research aimedat determining the relationship between knowledge and attitude of hand washing
towards the incidence of diarrhea. The research design was analytic quantitative with cross sectional approach. The sample
was students in grades 1,2 and 3, totaling 76 respondents, taken by stratified random sampling. The data in this study were
obtained by using questionnaires then bivariate analysis with chi-square test (α = 0.05). This research was conducted on July
21 – July29, 2019 at SDN 141 Palembang. The research results obtained that the knowledge of handwashing towards the
incidence of diarrhea with p value = 0.027 and OR value = 0.257, the attitude of hand washing towards the incidence of
diarrhea with p value = 0.026 and OR value = 0.290. It was concluded that there was a relationship between the knowledge
of handwashing and the attitude of hand washing toward the incidences of diarrhea. So it was expected that the school needs
to complete the handwashing facilities at school to fulfil the clean and healthy life behavior, and once a week giving
counseling about washing hands.

Keywords: Knowledge, Attitudes, and Incidences of Diarrhea

1. PENDAHULUAN tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau


1.1 Latar Belakang objek (Notoatmodjo, 2015).
Menurut WHO dan UNICEF, sebanyak 1,9 Diare tetap menjadi penyakit pembunuh
juta anak di bawah 5 tahun menderita diare setiap kedua bagi anak-anak di Indonesia, menyebabkan
tahunnya terutama di Negara sedang berkembanag. kematian lebih dari 10.000 anak setiap tahunnya.
Dan merupakan salah satu penyebab kematian bayi Salah satu penyebab utama angka kematian yang
dan balita terbesar di dunia (Prihaningtyas, 2014). tinggi adalah minimnya akses terhadap air bersih
Diare didefinisikan sebagai feses cair lebih dan layanan sanitasi serta kepedulian yang rendah
dari tiga kali dalam sehari disertai kehilangan terhadap kebersihan. Cara paling efektif dan cepat
banyak cairan dan elektrolit melalui feses (Sodikin, untuk mencegah diare sekaligus menyelamatkan
2011).Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hidup anak-anak Indonesia melalui cuci tangan.
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi
terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo,2015).Si dengan membersihkan tangan dan jari jemari
kap merupakan reaksi atau respons yang masih menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh

Hubungan pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadapkejadian diare…….……………....Kurnia Fadila


dan Romliyadi 1
Jurnal Keperawatan Bina Husada

manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih memahami tentang pengetahuan dan sikap mencuci
(Priyoto, 2015). tangan, walaupun sering diajarkan oleh guru Sekolah
Survey morbiditas yang dilakukan oleh dan orang tua dirumah.
subdit diare, departemen kesehatan dari tahun 2000 Berdasarkan latar belakang diatas maka
s/d 2010 terlihat kecenderungan insiden naik. Pada peneliti tertarik tentang Hubungan pengetahuan dan
tahun 2000 IR penyakit diare 301/ 1000 penduduk, sikap mencuci tangan terhadap kejadian diare pada
tahun 2003 naik menjadi 374/ 1000 penduduk, tahun siswa-siswi di SD Negeri 141 Kota Palembang
2006 naik menjadi 423/ 1000 penduduk dan tahun Tahun 2019.
2010 menjadi 411/ 1000 penduduk. Kejadian luar Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan pertanyaan peneliti adalah apakah ada hubungan
CFR yang masih tinngi (Kementerian Kesehatan RI, pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadap
2011). kejadian diare pada siswa-siswi di SD Negeri 141
Badan kesehatan PBB WORLD Health Kota Palembang Tahun 2019.
Organization (WHO) menjelaskan kedua tangan
adalah salah satu jalur utama masuknya kuman 1.2 Tujuan Penelitian
penyakit ke tubuh. Sebab tangan adalah anggota 1.2.1 Tujuan Umum
tubuh yang paling sering berhubungan langsung Diketahuinya hubungan pengetahuan dan
dengan mulut dan hidung. Penyakit yang umumnya sikap mencuci tangan terhadap kejadian diare di SD
timbul karena tangan yang berkuman antara lain: Negeri 141 Kota Palembang Tahun 2019.
seperti diare, kolera disentri, typus, kecacingan, 1.2.2 Tujuan Khusus
penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan atas dan 1) Diketahui distribusi frequensi jenis kelamin
hepatitis A (Priyoto, 2015). siswa-siswi di SDN 141 Kota Palembang
Berdasarkan data kota Palembang pada tahun Tahun 2019.
2016 terdapat 37,896 kasus diare. Dan sedangkan 2) Diketahui distribusi frequensi pengetahuan
pada tahun 2017 terdapat 41.957 kasus (Dinas mencuci tangan siswa-siswi di SDN 141 Kota
kesehatan kota Palembang 2017). Palembang Tahun 2019.
Penelitian Sunardi dan Faqih (2017) 3) Diketahui distribusi frequensi sikap mencuci
Didapatkan hasil penelitian pada kategori baik tangan siswa-siswi di SDN 141 kota
(53,7%), cukup (41,7%) dan kurang baik (4,6%). Palembang tahun 2019.
Sedangkan insidensi diare pada anak usia sekolah 4) Diketahui distribusi frequensi kejadian diare
dikabupaten malang dalam kategori rendah (59,3%), di SDN 141 Kota Palembang Tahun 2019.
sedang (37,7%) dan tinggi (3%). 5) Diketahui hubungan Pengetahuan mencuci
Penelitian Purwandari, Anisah dan Wantiyah tangan terhadap kejadian diare di SD Negeri
(2013) hubungan antara perilaku mencuci tangan 141 Palembang Tahun 2019.
dengan insiden diare pada anak usia sekolah di 6) Diketahui hubungan Sikap mencuci tangan
kabupaten jember. Hasil penelitian perilaku kategori terhadap kejadian diare di SD Negeri 141
baik (53,7%), cukup (41,7%) dan baik (4,6%). PalembangTahun 2019.
Sedangkan insidensi diare pada anak usia sekolah di
kabupaten jember dalam kategori rendah (59,3%), 1.3 Manfaat Penelitian
sedang (37,7%) tinggi (3%). 1.3.1Bagi SD Negeri 141 palembang tahun 2019
Penelitian Kody dan Melkisedek (2016) Informasi yang diperoleh dapat menjadi
kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare bahan masukan bagi guru tentang kejadian diare
pada anak sekolah dasar negeri kota waingapu pada anak- anak serta sebagai acuan untuk sebagai
kabupaten sumba timur. Hasil penelitian kebiasaan evaluasi dan perencanaan program pencegahan
mencuci tangan dengan kejadian diare pada anak penyakit yang berhubungan dengan pengetahuan da
Sekolah Dasar Negeri Kota Waingapu Kabupaten sikap anak-anak dalam mencuci tangan.
Sumba Timurterdapat 26 orang atau 13 % menderita 1.3.2 Bagi Institusi STIK Bina Husada
diare dalam 3 bulan terakhir. Penelitian ini diharapkan menjadi data dasar
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut
memperoleh data di SD Negeri 141 Palembang mengenai hubungan pengetahuan dan sikap mencuci
terdapat 323 siswa dikelas 1,2 dan 3 dari hasil tangan terhadap kejadian diare.
wawancara kepada 8 siswa, dan 3 siswa-siswi saat 1.3.3 Bagi Peneliti
ditanya apakah mengerti apa yang bisa Sebagian bahan tambahan pustaka dan
menyebabkan diare dan siswa-siswi mengatakan tambahan pengalamaan bagi peneliti dalam
tidak mengerti apa yang menyebabkan diare, pelaksanaan penelitian dan pengembangan wawasan
sedangkan 5 siswa-siswi ketika ditanya jika mau keilmuan serta sebagai bahan pembanding untuk
makan setelah aktivitas apakah mencuci tangan penelitian yang akan datang.
dahulu dan siswa-siswi mengatakan ketika mereka
makan dan sesudah makan tidak melakukan cuci 2. METODEPENELITIAN
tangan terlebih dahulu. Sedangkan hasil observasi Penelitian ini menggunakan desain
kebanyakan siswa siswi makan tanpa cuci tangan kuantitatifanalitik dengan pendekatan Cross
dahulu.Pada umumnya yang terkena diare kurang Sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi

Hubungan pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadapkejadian diare…….……………....Kurnia Fadila


dan Romliyadi 2
Jurnal Keperawatan Bina Husada

kelas 1,2 dan 3 yakni sebanyak 76 responden 3.2 Pengetahuan


diambil secara stratified random sampling. Data Pengetahuan mencuci tangan dibagi menjadi
dalam penelitian ini didapat menggunakan kuesioner 2 kategori yaitu baik dan kurang baik, responden
selanjutnya analisabivariat denganuji chi- yang diamati oleh peneliti adalah sebagaimana table
square(α=0,05. Penelitian ini dilaksanakan pada dibawah ini:
tanggal 21-29 juli 2019 di SDN 141 kota Tabel 3.2
Palembang. Distribusi frekuensi pengetahuan Mencuci
Tangan pada siswa-siswi di SDN 141
3. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palembang
3.1. Jenis Kelamin
Penelitian ini karakteristik yang diamati oleh Pengetahuan N %
peneliti adalah jenis kelamin. Kurang Baik 48 63.2%
Baik 28 36.8%
Tabel 3.1
Total 76 100%
Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin di SDN 141 kota Table 3.2 Menunjukkan bahwa dari 76
Palembang (100%) orang siswa-siswi di SDN 141 kota
palembang yang menjadi responden, sebagian besar
Karakteristik N % dengan pengetahuan kurang baik sebanyak 48
Responden (63.2%) responden.
Jenis Kelamin Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005)
Laki-Laki 31 40.8 dalam Riyanto dan Budiman (2013) pengetahuan
Perempuan 45 59.2 adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini
Total 76 100%
dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti
Tabel 3.1 Hasil analisa diatas distribusi
motovasi dan factor luar berupa sarana informasi
frekuensi karakteristik responden di SDN 141 kota
yang tersedia, serta keadaan social budaya.
Palembangdidapatkan sebagian besar jenis kelamin
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Italia,
responden perempuan sebanyak 45 responden
Kamaluddin, dan Rico(2016) Hasil penelitian
(59.2%) dari 76 responden.
menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antar
Jenis kelamin merupakan keadaan biologis
kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan mandi, sumber
manusia yang membedakan perempuan dan laki-laki
air, dan pendidikan ibu dengan kejadian diare
(kumalasari dan Iwan 2013). Istilah gender berasal
dengan nilai p value < 0,05. Analisis multivariat
dari bahasa inggris yang berarti jenis kelamin.
menunjukkan variabel dominan yang memberikan
Dalam Webster’s New World Dictionary, gender
pengaruh secara signifikan terhadap kejadian diare
diartikan sebagai perbedaan yang kentara antara
adalah kebiasaan mencuci tangan, sumber air dan
laki-laki dan perempuan bisa dilihat dari segi nilai
pendidikan ibu.
dan tingkah laku. Gender adalah semua atribut social
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan
mengenai laki-laki dan perempuan, misalnya laki-
pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa masih
laki digambarkan mempunyai sifat muskulin seperti
banyak responden yang berpengetahuan kurang baik
keras, kuat, rasional, gagah.Sementara perempuan
terhadap kejadian diare dikarenakan banyak dari
digambarkan memiliki sifat feminism seperti halus,
responden yang pengetahuan mencuci tangan kurang
lemah, perasa, sopan dan takut (Mubarak, 2009).
baik .
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Utomo, Dera, dan Nurahman(2013) Dengan Hasil
3.3 Variabel Sikap
penelitian diketahui bahwa terdapat 37 responden
Sikap mencuci tangan dibedakan menjadi 2
perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) kurang.
kategori yaitu positif dan negatif respon yang
Terdiri dari 7 responden (18,9%) tidak diare dan 30
diamati oleh peneliti dalam penelitian adalah
responden (81,1%) diare. Sedangkan 21 responden
sebagaimana tabel dibawah ini:
menunjukkan perilaku cuci tangan pakai sabun
Tabel 3.3
(CTPS) dengan katagori sedang. Terdiri dari 8
Distribusi frekuensi sikap Mencuci Tangan Pada
responden (38,1%) tidak diare dan 13 responden
Sisawa-Siswi di SDN 141
(61,9%) mengalami diare. Perilaku cuci tangan
Kota Palembang
pakai sabun (CTPS) katagori baik 14 orang
responden terdiri dari 9 responden (64,3%) tidak
Sikap N %
diare dan 5 responden (35,7%) mengalami diare.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Negatif 39 51.3%
diatas, peneliti berasumsi bahwa dapat disimpulkan Positif 37 48.7%
dengan jenis kelamin perempuan lebih mendominasi Total 76 100%
kejadian diare.Perbedaan yang kentara antara laki- Dari tabel 3.3 Menunjukkan bahwa dari 76
laki dan perempuan bisa dilihat dari segi nilai dan (100%) orang siswa-siswi di SDN 141 kota
tingkah laku. palembang yang menjadi responden, sebagian besar

Hubungan pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadapkejadian diare…….……………....Kurnia Fadila


dan Romliyadi 3
Jurnal Keperawatan Bina Husada

dengan sikap negatif sebanyak 39 (51.3%)


responden. 3.5 Hubungan Pengetahuan Mencuci Tangan
Sikap merupakan reaksi atau respons yang Terhadap Kejadian diare.
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu Yang diamati oleh peneiti sebagaimana tabel
stimulus atau objek.Newcomb, salah seorang ahli dibawah ini:
psikologis social menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesadaran untuk Tabel 3.5
bertindak.Sikap merupakan kesiapan untuk Hasil Analisa Hubungan Pengetahuan Mencuci
bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif Tangan Terhadap Kejadian diare pada siswa-
tertentu (Priyoto, 2015). siswi di SDN 141 Kota Palembang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Selviana, Elly, dan Siti (2017) Hasil penelitian Kejadian diare
Pengetah Pernah Tidak Total P O
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang uan Pernah val R
bermakna antara kebiasaan mencuci tangan dengan N % N % N % ue
diare (p = 0,043; PR = 2,175), penyimpanan air Kurang 26 34. 22 28. 48 63.
minum dengan kualitas mikrobiologi air minum (p = baik 2 9 2
0,016; PR = 1,462), ketersediaan jamban keluarga % % % 0,0 0.
Baik 23 30. 5 6.6 28 36. 27 25
dengan diare (p = 0,003; PR = 3,242). 3 % 8 7
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan % %
pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa sikap Total 49 64. 27 35. 76 10
itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat 5 5 0
% % %
menafsirkan terlebih dahulu dari sikap yang tertutup,
sikap bisa saja positif tetapi tidak sampai ke Tabel 3.5Hasil analisa diatas hubungan
tindakan. pengetahuan mencuci tangan terhadap kejadian diare
pada siswa-siswi di SDN 141 Kota Palembang tahun
2019 didapatkan sebagian besar pengetahuan kurang
3.4 Kejadian Diare
Kejadian diare pada responden yang di amati baik yang pernah mengalami kejadian diare
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 responden (34,2%). Sedangkan
sebagaimana table di bawah ini: responden yang pengetahuan baik yang pernah
mengalami kejadian diare sebanyak 23 responden
Tabel 3.4
(30.3%).
Distribusi frekuensi kejadian diare pada siswa
Hasil analisa statistik dengan menggunakan
siswi di SDN 141 kota Palembang
uji chi-squarediperoleh nilai p Value = 0.027 pada
nilaia = alpha 0.05 karena nilai p (0.027) < a (0.05)
Kejadian Diare N %
sehingga Ho ditolak. Karena nilai p < 0.05 maka
Pernah 49 64.5%
secara statistik menyatakan terdapat hubungan yang
Tidak pernah 27 35.5%
signifikan antara pengetahuan mencuci tangan
Total 76 100% terhadap kejadian diare pada siswa-siswi di SDN
Dari tabel 3.4 Menunjukkan bahwa dari 76 141 kota Palembang. Dari analisa diperoleh nilai
(100%) orang siswa-siswi di SDN 141 kota Odds Ratio (OR) = 0,257 yang artinya siswa-siswi
palembang yang menjadi responden, sebagian besar dengan pengetahuan yang kurang baik mempunyai
yang pernah mengalami kejadian diare sebanyak 49 risiko 0, 257 kali pernah mengalami diare
(64.5%) responden dalam kurun waktu 3-6 bulan dibandingkan dengan siswa-siswi dengan
terakhir. pengetahuan yang baik.
Gastroentritis atau lebih dikenal dengan diare Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan
adalah keadaan ketika frekuensi buang air besar ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
lebih dari empat kali pada bayi, dan lebih tiga kali terhadap suatu objek tertentu.Pengetahuan atau
pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat ranah kognitif merupakan domain yang sangat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan penting dalam membentuk tindakan seseorang
darah atau lendir saja (Mardalena, 2017). (Notoatmodjo, 2015).
Berdasarkan penelitian Fatmawati, Hasil penelitian dari purwandari, anisah, dan
Arbianingsih, dan Musdalifah Hasil penelitian Hasil wantiyah (2013) dengan hasil analisis menunjukan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara bahwa didapatkan ada hubungan yang signifikan
perilaku cuci tangan dan kejadian diare (p = 0,000 < antara perilaku cuci tangan dan insiden diare dengan
0,001) dimana responden yang memiliki perilaku p=0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
cuci tangan yang tidak baik mempunyai peluang 36 Berdasarkan hasil penelitian diatas dan
kali mengalami diare (OR = 36,364). pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan Kurangnya pengetahuan siswa tentang cara mencuci
pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa tangan dengan baik dan benar masih menjadi
kejadian diare dapat terjadi jika tidak mencuci masalah dalam mencegah penyakit diare Hal ini
tangan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan, dapat dipengaruhi oleh kurangnya sosialisasi atau
sesudah aktifitas, dan tidak mencuci tangan sebelum penyuluhan tentang Mencuci tangan di sekolah.
dan seudah makan.
Hubungan pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadapkejadian diare…….……………....Kurnia Fadila
dan Romliyadi 4
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Masih banyak siswa yang masih tidak tahu dampak Sekolah, dikarenakan minimnya sarana mencuci
dari tidak mencuci tangan, seperti timbulnya tangan di sekolah seperti tempat cuci tangan.
penyakit diare.
4. SIMPULAN DAN SARAN
3.6 Hubungan Sikap Mencuci Tangan 4.1 Simpulan
Terhadap Kejadian diare Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Yang diamati oleh peneiti sebagaimana tabel yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka
dibawah ini: kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
Tabel 3.6 adalah sebagai berikut.
Hasil Analisa Hubungan Sikap Mencuci Tangan
Terhadap Kejadian diare pada siswa-siswi di 4.1.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin didapatkan
SDN 141 Kota Palembang sebagian besar responden dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 45 responden
Kejadian diare (59.2%) dari 76 responden.
Sik Pernah Tidak Total Pv OR 4.1.2 Distribusi frekuensi pengetahuan mencuci
ap pernah al
N % N % N % ue tangan dari 76 responden didapatkan
Ne 20 26.3 19 25.0 39 51.3 sebagian besar pengetahuan kurang baik
gati % % % 0.0 0.29 sebanyak 48 responden (63.2%).
f 26 0 4.1.3 Distribusi frekuensi sikap mencuci tangan
Pos 29 38.2 8 10.5 37 48.7 dari 76 responden didapatkan sebagian besar
itif % % %
Tot 49 54.5 27 35.5 76 100 sikap negatif sebanyak 39 responden (51.3%)
al % % % 4.1.4 Distribusi frekuensi Kejadian Diare dari 76
Tabel 3.6 Hasil analisa diatas hubungan sikap responden didapatkan sebagian besar yang
mencuci tangan terhadap kejadian diare pada siswa- pernah mengalami kejadian diare sebanyak
siswi di SDN 141 Kota Palembang tahun 2019 49 responden (64.5%) dalam kurun waktu 3-6
didapatkan sebagian besar bahwa responden yang bulan terakhir.
bersikap Negatif yang pernah mengalami kejadian 4.1.5 Ada hubungan pengetahuan mencuci tangan
diare sebanyak 20 responden (26.3%). Sedangkan terhadap kejadian diare.
responden yang besikap positif yang pernah 4.1.6 Ada hubungan sikap mencuci tangan
mengalami kejadian diare sebanyak 29 responden terhadap kejadian diare.
(38.2%).
Hasil analisa statistik dengan menggunakan 4.2 Saran
uji chi-squarediperoleh nilai p Value = 0.026 pada 4.2.1 Bagi SDN 141 Kota Palembang
nilaia = alpha 0.05 karena nilai p (0.026) < a (0.05) Maka diharapkan Sekolah perlu
sehingga Ho ditolak. Karena nilai p < 0.05 maka meningkatkan kelengkapan fasilitas dalam mencuci
secara statistik menyatakan terdapat hubungan yang tangan disekolah Karena untuk memenuhi perilaku
signifikan antara sikap mencuci tangan terhadap hidup bersih dan sehat, serta memberi penyuluhan
kejadian diare pada siswa-siswi di SDN 141 kota tentang cuci tangan seminggu sekali.
Palembang. Dari analisa diperoleh nilai Odds Ratio 4.2.2 Bagi Siswa SDN 141 kota Palembang
(OR) = 0,290 yang artinya siswa-siswi dengan sikap Siswa perlu meningkatkan penerapan
yang negatif mempunyairisiko 0,290 kali pernah perilaku hidup bersih dan sehat khususnya untuk
megalami diare dibandingkan dengan siswa-siswi mencuci tangan bukan disekolah saja namun juga
dengan sikap yang positif. perlu di terapkan dirumah.
Sikap adalah Derajat efek positif atau efek 4.2.3 Bagi instansi pendidikan
negatif yang dilakukan dengan suatu objek Sebagai literature di Perpustakaan STIK Bina
psikologis.Sikap adalah keadaan mental dan syarat Husada Palembang, untuk menambah wawasan,
dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang pengetahuan serta keterampilan dalam menganalisa
memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap masalah kesehatan khususnya dalam bidang
respon individu pada semua objek dan situasi yang keperawatan komunitas keluarga.
berkaitan dengannya (Priyoto, 2015). 4.2.4 Bagi peneliti
Hasil penelitian dari Sunardi dan Faqih Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang
(2017) dengan hasil analisis menunjukan terdapat diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Program
Hubungan antara perilaku cuci tangan dan insiden Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
diare diperoleh nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari kesehatan Bina Husada Palembang, menambah
0,05. wawasan, pegetahuan serta keterampilan dalam
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan menganalisa masalah kesehatan khususnya dalam
pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa Sikap bidan ilmu keperawatan komunitas keluarga.
terhadap mencuci tangan merupakan salah satu
untuk mencegah terjadinya penyakit seperti penyakit
diare.Kurangnya fasilitas mencuci tangan dapat DAFTAR PUSTAKA
mempegaruhi sikap siswa untuk mencuci tangan di
Fatmawati, Arbianingsih, Musdalifah. Faktor Yang

Hubungan pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadapkejadian diare…….……………....Kurnia Fadila


dan Romliyadi 5
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Mempengaruhi Kejadian Diare Anak Usia 3-


6 Tahun Di TK Raudhatul Alauddin Priyoto.2015. Perubahan Dalam Perilaku
Makasar. Jurnal OfIslamis Nursing. Volume Kesehatan; Konsep Dan Aplikasi.Graha
1 Nmor 1, 2016 Fakultas kedokteran dan Ilmu: Yogyakarta.
ilmu kesehatan UIN alauddin Makassar
(http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jo Purwandari, retno; Anisah Arddiana; dan wantiyah.
in/article/view/3509) diakses 2 april 2019. 2013. Hubungan antara perilaku mencuci
tangan dengan insiden Diare pada anak usia
Italia; HMT. Kamaluddin; dan Rico Januar Sitorus. sekolah di kabupaten jember. Jurnal
2016. Hubungan Kebiasaan Mencuci keperawatan ISSN: 20863071 Volume 4, No
Tangan, Kebiasaan Mandi dan Sumber Air mor 2, Universitas Jember (https://ejournal.u
Dengan Kejadian Diare pada Balita di mm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viem
Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu Kecamatan /2362,diakses 4 januari 2019).
Seberang Ulu I Palembang. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 3, No. Riyanto, Agus & Budiman. 2013. Kapita Selekta
3, Oktober 2016 ISSN 172-181 Universitas Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam
sriwijaya (https://ejournal.unsri.ac.id/index.p Penelitian. Salemba Medika: Jakarta.
hp/jkk/article/download/5169/2795, 28 maret
2019). Selviana; elly trisnawati; dan sitti munawarah. 2016.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Situasi Diare Di kejadian diare pada Anak usia 4-6 tahun.
Indonesia. Buletin jendela data dan informasi Jurnal vokasi kesehatan ISSN Vol.3 No. 1(
kesehatan ( Triwulan II). Janiari 2017 Universitas Muhammadiyah
Pontianak (http://ejournal.poltekkespontianak
Kumalasari, Intan&Iwan Andhyantoro. 2013. .ac.id/index.php/jvk.Diakses,) Diakses 10
Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa maret 2019).
Kebidanan dan Keperawatan. Salemba
Medika: Jakarta. Sunardi, dan Faqih Ruhyanuddin. 2017. Perilaku
Mencuci Tangan Berdampak Pada Insiden
Kody, Martha Meti dan Melkisedek Landi. 2016. Diare Pada Anak Usia Sekolah Di
Kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian Kabupaten Malang. Jurnal keperawatan Vol.
diare pada anak sekolah dasar negeri Kota 8 No. 1, januari 2017 ISSN 2086-3071
waingapu kabupaten sumba timur. Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, (https://
kesehatan primer, Vol. 1 No.1 Mei 2016 media.neliti.com/media/publications/138284-
Politeknik kesehatan kemenkes ID-none.pdf, diakse 4 januari 2019).
kupang(http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/ind
ex.php/jkp/article/download/67/66/, diakses 2 Sodikin.2011. Asuhan Keperawatan Anak
8 Maret 2019). Gangguan Sistem Gastrointestinal Dan
Hepatobilier.Salemba Medika: Jakarta.
Mardalena, Ida. 2017. Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Dengan Gangguan Sistem Utomo, Arry Marsudi; Dera Alfiyanti; dan
Pencernaan. Pustaka Baru Press: Nurahman. 2013. Hubungan Perilaku Cuci
Yogyakarta. Tangan Pakai Sabun (CTPS) Dengan
Kejadian Diare Anak Usia Sekolah Di SDN
Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Sosiologi untuk Keper 02 Palemsengir Kecamatan Todanan Kabupa
awatan Pengantar dan Teori. Salemba ten Blora. Jurnal Keperawatan, Vol. 06. Nom
Medika: Jakarta. or 1, 2013 Universitas Muhammadiyah semar
ang (https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FI
Notoatmodjo, Soekidjo. 2015. Promosi Kesehatan KkeS/article/download/1870/1912, Diakses 2
Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: april 2019).
Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Peneltian


Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Prihaningtyas, Rendi aji 2014.Deteksi Dan Cepat


Obati 30+ Penyakit Sering Menyerang
Anak.Media Pressindo: Yogyakarta.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. 2017.


Palembang: Dinas Kesehatan Kota
Palembang.

Hubungan pengetahuan dan sikap mencuci tangan terhadapkejadian diare…….……………....Kurnia Fadila


dan Romliyadi 6

Anda mungkin juga menyukai