Anda di halaman 1dari 5

SP 1 : Komunikasi Komplit Paliatif beserta Datanya

Kasus Pasien Lupus : Ny. X datang ke Rumah Sakit dengan keluhan : cepat lelah, demam
berulang, sariawan ( luka di mulut ) berulang ulang, tidak nafsu makan, berat badan menurun,
terdapat ruam kemerahan seperti kupu kupu pada wajah, kulit akan memerah jika terkena cahaya
matahari, rambut rontok, nyeri pada sendi sendi. Hasil pemeriksaan fisik maupun laboratrium
pasien terkena penyakit lupus.

1. Fase Orientasi :
1.1 Perkenalan :
Ny.X : “ Assalamualaikum, selamat pagi mbak “
Perawat : “ Waalaikumsalam selamat pagi bu silahkan duduk “
Ny.X : “ Iya mbak “
Perawat : “ Saya data terlebih dahulu yah bu, saya perawat Z dengan ibu siapa ? “
Ny.X : “ Saya ibu X mbak ”
Perawat : “ Umurnya berapa yah bu ? “
Ny.X : “ Umur saya 35 tahun mbak “
Perawat : “ Ibu X kerja atau tidak ? “
Ny.X : “ Saya jualan sayuran di pasar mbak “
Perawat : “ Alamat ibu X dimana ? “
Ny.X : “ Di jalan A, Dsn B, Ds. C, Kec D, Kab E, Kota F, Provinsi G

1.2 Evaluasi / Validasi


Perawat : “ Baik kalau begitu bu, apa yang ibu X keluhkan sekarang ? “
Ny.X : “ Jadi gini mbak, saya kok sekarang cepat lelah ya mbak ?, agak demam,
terus sering sariawan , tidak nafsu makan, berat badan juga menurun, di
wajah saya ada merah merahnya juga, rambut rontok, dan nyeri nyeri pada
sendi, kadang kalau kena sinar matahari kulit saya rasanya aneh gitu “
Perawat : “ Sudah berapa lama ibu mengalami keluhan itu ? “
Ny.X : “ Kira kira kurang lebih 2 minggu ini mbak “
Perawat : “ Usaha apa saja yang ibu lakukan sampai sekarang untuk mengatasi
masalah tersebut ? “
Ny,X : “ Ya cuma istirahat dirumah mbak, yang pergi ke pasar Cuma suami,
saya juga tidak terlalu banyak melakukan aktifitas, dan kadang minum
obat demam “
1.3 Kontrak
1.3.1 Tindakan
Perawat : “ Baik bu kalau begitu ini nanti saya periksa darahnya ya bu ? ,
jadi ini nanti saya ambil darah ibu untuk dilakukan pemeriksaan
lab untuk memastikan apa masalah kesehatan yang terjadi pada ibu
X, bagaimana apakah ibu bersedia ? “
Ny.X : “ Iya sus silahkan diambil darah saya “
1.3.2 Waktu
Perawat : “ Pengambilan darahnya nggak lama kok bu, kurang lebih 5
menit saja
1.3.3 Tempat
Perawat : “ Silahkan ibu berbaring di tempat tidur dulu, saya akan
mempersiapkan alatnya terlebih dahulu
Ny.X : “ Baik mbak “

2. Fase Kerja
2.1 Pengkajian
Perawat : “ Sebelum diambil darahnya, saya periksa tanda tanda vitalnya ya bu
(TD, Nadi, RR, Suhu)
Ny.X : “ Silahkan mbak “
2.2 Pengambilan darah
Perawat : “ Baik bu saya ambil darahnya dulu ya, agak sakit sedikit ya bu permisi
(melakukan teknik pengambilah darah pasien)
Ny.X : “Silahkan mbak “
3. Fase Terminasi
Perawat : “ Ini nanti sampel darahnya akan dikirimkan ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan, hasil akan muncul kira kira besok pagi bu, besok
pagi ibu bisa kembali kesini lagi untuk mengetahui hasil pemeriksaan hasil
laboratorium “
Ny.X : “ Baik mbak jadi sekarang saya boleh pulang ? ”
Perawat : “ Iya bu boleh, tapi besok pagi kembali ke sini lagi ya “
Ny.X : “ Iya mbak “
SP 4 : Prognosis Buruk

1. Fase Orientasi
Perawat : “ Assalamualaikum, Selamat pagi benar dengan ibu X ? “
Ny.X : “ Waalaikumsalam benar saya dengan ibu X mbak “
Perawat : “ Saya dengan perawat Z Bagaimana kabarnya bu , apa yang ibu
rasakan hari ini ?
Ny.X : “ Ya tetap begini begini aja mbak, kayaknya semakin memburuk
saja, merah merah diwajah tidak kunjung hilang nyeri persendian
semakin terasa dimana mana “
Perawat : “ Ibu yang sabar ya, kita sebagai tenaga kesehatan akan berusaha
semaksimal mungkin untuk membantu ibu “
Ny.X : “ Iya mbak terima kasih “

2. Fase Kontrak
Perawat : “ Perkembangan kesehatan ibu akan terus kami pantau, ibu X
akan tetap terus diberikan perawatan, ada beberapa hal yang ingin
saya sampaikan pada ibu X “
Ny.X : “ Iya mbak silahkan ingin menyampaikan apa ya ? “

3. Fase Kerja
Perawat : “ Jadi begini bu , dari pemeriksaan dan perawatan ibu X selama
ini belum ada perkembangan yang begitu nampak, kami dari
tenaga kesehatan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
membantu ibu agar kondisi ibu perlahan bisa membaik “
Ny.X : “ Jadi gimana mbak apakah saya bisa sembuh ? apa mungkin
hidup saya tidak lama lagi ? “
Perawat : “ Ibu yang tabah kita serahkan semua pada Tuhan Yang Maha
Esa, kita berdoa bersama sama agar diberikan yang terbaik. Semua
cobaan dan ujian hidup diberikan kepada kita tidak akan melebihi
batas kemampuan kita, ibu X sudah sangatlah hebat bisa bertahan
dan berjuang dari cobaan selama ini. Kita manusia hidup didunia
hanya sementara, diantara kita pastilah akan mengalami fase
kematian, Mari kita perbanyak ibadah dan doa memohon ampun
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Segala ujian dan cobaan pastilah
ada hikmahnya “
Ny.X : (Diam dan meneteskan air mata)
Perawat : “ Ibu X harus kuat dan tegar ya… Saya permisi dulu nanti kalau
ibu memerlukan bantuan bisa panggil saya lewat tmbol disamping
ya bu. Permisi “

Evaluasi
Pasien merasakan sedih dan kurang menerima dengan kondisinya saat ini

SP 5 : Komunikasi Manajement Nyeri

1. Fase Orientasi
Perawat : “ Assalamualaikum selamat pagi ibu saya perawat Z benar
dengan ibu X ? “
Ny.X : “ Waalaikumsalam mbak benar saya dengan ibu X “
Perawat : “ Baik bu bagaimana perasaannya hari ini ? apa ada keluhan ? “
Ny.X : “ Iya nih mbak , semakin lama saya kok merasakan nyeri sendi di
seluruh tubuh saya ya mbak “

2. Fase Kontrak
Perawat : “ Baik kalau begitu bu saya akan membantu meredakan nyeri
sendi ibu X, nyerinya pada bagian apa bu ? “
Ny.X : “ Itu mbak di bahu dan lutut terasa banget nyerinya “
Perawat : “ Kalau begitu saya ambilkan kompres dingin dulu ya bu, ibu
sambil tiduran tidak apa apa “
Ny.X : “ Iya mbak “

3. Fase Kerja
Perawat : “ Ini kompresnya sudah saya bawa bu, saya taruh di area nyerinya
ya bu biar rasa nyerinya berkurang “
Ny.X : “ Iya mbak silahkan “
Perawat : “ (Perawat mengkompres area nyeri pada sendi pasien dengan air
es ) ini nanti kalau udah 10 samapi 20 menit bisa diganti ganti
kompresnya kalau nyeri masih terasa ya bu, mungkin anggota
keluarga bisa membantu mengganti kompresnya “
Ny.X : “ Iya mbak baik nanti suami saya akan membantu mengganti
kompresnya “
Perawat : “ Jika nanti nyeri tidak bisa hilang dengan kompres tolong ibu
panggil saya lewat tombol ya, nanti saya akan berkolaborasi
dengan dokter untuk menentukan obat nyeri yang cocok untuk ibu
Ny.X : “ Iya mbak terima kasih ya “
Perawat : “ Iya bu sama sama, kalau begitu saya tinggal dulu ya “
Ny.X : “ Iya mbak “

Evaluasi
Pasien merasakan nyaman ketika area nyeri di kompres air dingin
Nyeri berkurang

Anda mungkin juga menyukai