Anda di halaman 1dari 12

DESAIN STUDI

KORELASIONAL
 Hubungan/asosiasi
 Ialah mengkaji hubungan antara
variabel
 Peneliti dapat mencari, menjelaskan
suatu hubungan, memperkirakan,
menguji berdasarkan teori yg ada
 Sampel mewakili seluruh rentang nilai
yang ada.
 Mengungkapkan hubungan korelatif
antar variabel
 Analisis data penelitian ini unt mengetahui
derajad atau kekuatan hubungan, bentuk
atau arah hubungan diantara variabel2 dan
besarnya pengaruh variabel yg satu (variabel
independent) thd variabel lainnya (variabel
dependent)
 Hubungan antar variabel ini dapat berbentuk
hubungan simetris, hubungan kausal dan
hubungan timbal balik
1. Hubungan simetris : bentuk hub
dimana dua variabel atau lebih
muncul secara bersamaan.
Dalam bentuk hubungan ini tdk
ditemukan secara pasti v.
indepnden dan v. dependen, hal
ini disebabkan krn keberadaan
satu variabel tdk disebabkan
atau dipengaruhi oleh
keberadaan variabel lainnya.
contoh : hubungan tingkat
kepuasan pasien dengan
banyaknya jumlah pengunjung di
2. Hubungan kausal : mrp bentuk hub yg
sifatnya sebab akibat artinya keadaan
satu variabel disebabkan atau ditentukan
oleh keadaan satu atau lebih variabel.
Dlm hub ini sdh ditentukan secara pasti
adanya v. terikat dan v. bebasnya.
variabel yg nilainya tergantung variabel
lain disebut variabel dependen(terikat).
Variabel yg nilainya menentukan nilai
variabel lain disebut sbg variabel
independen (bebas).
 Syarat tjdnya hub kausal
1. Asosiasi, menunjukkan keterkaitan diantara
variabel
2. Prioritas waktu, menunjukkan bahwa X hrs
terlebih dahulu dr Y
3. Hub sebenarnya, menunjukkan Y benar2
disebabkan oleh X, bkn faktor lain
4. Rasional, menunjukkan logika yg mendasari hub2
tsb
Contoh : pengaruh senam hamil terhadap proses
persalinan.
hubungan beban kerja perawat dengan kinerja
perawat di ruang ICU
3. Hubungan interaktif/resiprocal/timbal
balik
• bentuk hubungan dimana dua variabel
atau lebih saling mempengaruhi.
• Sudah ditentukan dg pasti variabel
terikat dan bebas, namun demikian,
kedua variabel ini dpt bergantian
kedudukannya, artinya variabel terikat
bisa bertindak sbg variabel bebas.
Contoh : hubunggan motivasi perawat
dengan prestasi kerja di ruang X
 Hubungan simetris dan timbal balik (X
Y): menggunakan analisis korelasi
 Hubungan asimetris/kausal (X Y):
menggunakan analisis regresi
 Penggunaan uji statistik yang digunakan
untuk mengetahui ada/tdknya hub atau
kuat/tdknya hub dipengaruhi oleh faktor
:
1. Jenis data yang digunakan : diskrit atau
kontinum.
2. Jumlah variabel/data : bivariat atau
multivariat
Hubungan korelatif mengacu pada
kecenderungan bahwa variasi suatu variabel
diikuti oleh variasi variabel yg lain
Melibatkan paling tidak 2 variabel
Variabel 1 deskripsi
variabel
uji hub inter
pretasi
Variabel 2 deskripsi
variabel
• Hubungan antar variabel ditunjukkan dg
koefisien korelasi yang bergerak dari -1
sampai dg +1
• Korelasi - : variasi suatu variabel diikuti
terbalik oleh variasi variabel lainnya, mk
kedua variabel tersebut berkorelasi
negatif
• Korelasi + : variasi suatu variabel diikuti
sejajar oleh variabel yang lain.
Interval nilai koefisien korelasi
dan kekuatan hubungan
No interval nilai kek. Hub
1 KK = 0,00 tidak ada
2 0,00<KK≤0,20 sangat rendah
3 0,20<KK≤0,40 rendah tp pasti
4 0,40<KK≤0,70 cukup berarti
5 0,70<KK≤0,90 tinggi atau kuat
6 0.90<KK<1,00 kuat sekali
7 KK = 1,00 sempurna
 Contoh soal analisis korelasi
hubungan pengetahuan tentang gizi
dengan status gizi

Anda mungkin juga menyukai