PENDAHULUAN
1
Hidup (UHH), namun tingkat pengetahuan untuk mencegah osteoporosis
masih rendah (MenKes RI, 2008). Pada tahun 2050, jumlah penduduk berusia
lebih dari lima puluh tahun akan mengalami peningkatan sebesar 135%
sementara jumlah penduduk berusia lebih dari tujuh puluh tahun akan
mengalami peningkatan sebesar 294% (IOF, 2013) sehingga prevalensi
osteoporosis diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa Defenisi Senam Osteoporosis?
2. Apa Manfaat senam Osteoporosis?
3. Apa Hal yang tidak dianjurkan pada senam osteoporosis?
4. Bagaimana Frekuensi Senam Osteoporosis?
5. Apa Faktor Resiko Osteoporosis?
6. Apa Penyebab osteoporosis ?
7. Bagaimana Pencegahan Osteoporosis ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Defenisi Senam Osteoporosis.
2. Untuk mengetahui Manfaat senam Osteoporosis.
3. Untuk menegetahui Hal yang tidak dianjurkan pada senam
osteoporosis.
4. Untuk mengetahui Frekuensi Senam Osteoporosis.
5. Untuk mengetahui Faktor Resiko Osteoporosis.
6. Untuk mengetahui Penyebab osteoporosis.
7. Untuk mengetahui Pencegahan Osteoporosis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
akan menambah ketenangan dalam menjalani kehidupan atau aktivitas sehari-
hari dan menambah energi, serta pengendalian stress.
Ditegaskan bahwa melakukan senam osteoporpsis juga dapat menjaga
postur tubuh, menjaga kelenturan dan pergerakan otot, meningkatkan kerja
jantung dan paru-paru, menjaga keseimbangan tubuh, melatih koordinasi
anggota gerak. Aktivitas fisik merupakan gerakan fisik apapun yang
dihasilkan oleh otot dan rangka yang memerlukan atau membutuhkan
pengeluaran energi di atas kebutuhan energi saat istirahat, yang diukur dalam
jumlah kilo kalori (Public Health, 1985).
4
diteruskan (Pollock, 1973). Pembahasan penelitian mendapati bahwa
perubahan kebugaran berkaitan langsung dengan frekuensi latihan, walaupun
dianggap tidak tergantung pada efek intensitas, durasi, lama program, dan
tingkat kebugaran awal (Wenger & Bell, 1986). Individu yang tidak terlatih
pada kenyataan membutuhkan waktu 48 jam untuk beradaptasi dan pulih
dengan ransangan latihan (Fleck & Kraemer, 1987).
Wanita
Usia
5
parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah. Minuman
berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang
keropos, rapuh dan rusak.
6
pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.
Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis pada postmenopausal
(Suryati, 2006 )
3. Osteoporosis Sekunder
Kalsium
7
Latihan atau Aktivitas Fisik (Exercise Therappy)
Latihan fisik harus ada unsur pembebanan pada tubuh atau anggota
gerak dan penekanan pada tulang, seperti berjalan, jogging, aerobik,
atau naik turun tangga. Latihan yang sangat berlebihan sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengganggu menstruasi (menjadi
amenorrhea) karena akan meningkatkan massa tulang.
Konsumsi Kalsium.
8
Latihan. Latihan fisik bagi penderita osteoporosis, bersifat spesifik
dan individual, memperhatikan berat ringannya osteoporosis
sehingga perlu mendapat supervise dari tenaga medis/fisioterapi
individu per individu.
3) Pencegahan Tersier
9
(low impact) yang bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang, kekuatan
otot, keseimbangan, kelenturan dan independensi.
Hidup aktif membutuhkan aktifitas fisik yang teratur dan hanya 40%
populasi yang mendapatkan keuntungan fisik dan mental. Ketidak-aktifan
fisik dapat membahayakan kesehatan dengan demikian Senam Osteoporosis
diyakini dapat meningkatkan aktifitas fisik lanjut usia.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
2. Boedhi Darmojo. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi
4.Jakarta : Balai Penerbit FK UI; 2009. 3-13p.
5. Abrams WB, Berkow R. The Merck Manual Geriatric, jilid Satu. Tanggerang
Selatan: BINARUPA AKSARA Publisher; 2013. 164 p
12