yang dihadapi setiap manusia. Dalam proses ini, tahap yang paling krusial adalah tahap lansia (lanjut usia). Dalam tahap ini, pada diri manusia secara alami terjadi penurunan atau perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain .Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum (fisik) maupun kesehatan jiwa secara khusus pada individu lansia. Lansia merupakan istilah tahapan paling akhir dari proses penuaan. Menurut Hurlock (1999), masa lansia dimulai dari umur enam puluh tahun (60 tahun) sampai meninggal dunia yang ditandai dengan adanya berbagai perubahan yang bersifat fisik dan psikologis serta semakin menunjukkan penurunan dalam setiap perubahan. Penggolongan lansia menurut Depkes (dalam Azis, 1994) dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: a. Kelompok lansia dini (55 – 65 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia. b. Kelompok lansia (65 tahun ke atas). c. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu yang berusia lebih dari 70 tahun. 3.Ciri-Ciri Lansia Menurut Hurlock (1980) terdapat beberapa ciri orang lanjut usia yaitu: a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran b. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas. c. Menua membutuhkan perubahan peran d. Penyesuaian yang buruk pada lansia Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk. 4.Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia a. Perubahan fisik – biologi b. Perubahan psikis c. Perubahan sosial d. Perubahan kehidupan keluarga 5. Lansia Dan Akhir Kehidupannya Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan. Masa usia lanjut atau menjadi tua dialami oleh semua orang tanpa terkecuali. Pada masa ini, seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Kemunduran ini sejalan dengan waktu, sedikit demi sedikit, sehingga tidak dapat lagi melakukan tugasnya sehari-hari. D.Berbagai masalah kesehatan yang muncul di usia senja Sindrom geriatri ditandai oleh sejumlah masalah kesehatan, mulai dari gangguan fungsi kognitif, gangguan menjalani aktivitas sehari-hari, dan gangguan mobilitas. Ada enam kategori yang termasuk dalam sindrom geriatri, di antaranya: Berkurangnya kemampuan gerak Jatuh dan patah tulang. Mengompol (inkontinensia urin). Demensia. Isolasi atau menarik diri Delirium. Delirium adalah suatu kebingungan akut yang ditandai dengan bicara ngelantur, gelisah, sulit mengalihkan perhatian, ketakutan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme di otak akibat gangguan metabolik, infeksi, trauma kepala, atau efek samping obat yang dikonsumsi. E.Cara menangani sindrom geriatri Penanganan berbagai masalah kesehatan pada sindrom geriatri akan tergantung dari penyebab masalahnya, seperti: Berkurangnya kemampuan gerak (immobilisation). Jatuh dan patah tulang (instabilitas postural). Mengompol (inkontinensia urin). Demensia. Delirium Isolasi atau menarik diri LANDASAN PENANGANAN LANJUT USIA Filsafat negara / P4 UUD 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34 o Pasal 27 ayat 2, berbunyi: “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak ”. o Pasal 34, berbunyi: Ayat 1 : “ Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara ”. Ayat 2 : “ Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan ”. Ayat 3 : “ Negara bertanggungjawab atas penyediaan pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayan umum yang layak ”. UU N0.4 tahun 1965, Tentang pemberian bantuan penghidupan orang tua, berbunyi : Ketentuan-Ketentuan Umum Pasal 1, berbunyi : “ Yang dimaksud dengan orang jompo dalam Undang-undang ini ialah setiap orang yang berhubung dengan lanjutnya usia, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi hidupnya sehari-hari