A. Pengkajian
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : ……………………………………
2. Tempat tgl lahir/usia : ……………………………………
3. Jenis kelamin : ……………………………………
4. A g a m a : ……………………………………
5. Pendidikan : ……………………………………
6. Alamat : ……………………………………
7. Tgl masuk : ................................. (jam ............)
8. Tgl pengkajian : ……………………………………
9. Diagnosa medik : ……………………………………
10. Rencana terapi : ……………………………………
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a : ……………………………………
b. U s i a : ……………………………………
c. Pendidikan : ……………………………………
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : ………………………
e. A g a m a : ……………………………………
f. Alamat : ……………………………………
2. Ibu
a. N a m a : ……………………………………
b. U s i a : ……………………………………
c. Pendidikan : ……………………………………
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: ………………………
e. Agama : ……………………………………
f. Alamat : ……………………………………
8. Pengkajian fisik
a. Aktifitas/istirahat
Status sadar, bayi tampak semi koma saat tidur malam, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan
mata cepat (REM), tidur sehari rata-rata 20 jam.
b. Sirkulasi
Nadi apikal mungkin cepat dan tidak teratur dalam batas normal (120 – 160 detik per menit). Murmur jantung
yang dapat didengar dapat menandakan duktus arterious (PDA)
c. Pernapasan
Mungkin dangkal, tidak teratur, dan pernapasan diafragmatik intermiten atau periodik (40 – 60 kali/menit),
Pernapsan cuping hidung, retraksi suprasternal atau substernal, juga derajat sianosis yang mungkin ada. Adanya bunyi
ampela pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernapasan (RDS)
d. Neurosensori
Sutura tengkorak dan fontanel tampak melebar, penonjolan karena ketidakadekuatan pertumbuhan mungkin terlihat
Kepala kecil dengan dahi menonjol, batang hidung cekung, hidung pendek mencuat, bibir atas tipis, dan dagu maju,
tonus otot dapat tampak kencang dengan fleksi ekstremitas bawah dan atas serta keterbatasan gerak, Pelebaran
tampilan mata.
e. Makanan/cairan
Disproporsi berat badan dibandingkan dengan panjang dan lingkar kepala
Kulit kering pecah-pecah dan terkelupas dan tidak adanya jaringan subkutan
Penurunan massa otot, khususnya pada pipi, bokong, dan paha
Ketidakstabilan metabolik dan hipoglikemia / hipokalsemia
f. Genitounaria
Jelaskan setiap abnormalitas genitalia. Jelaskan jumlah (dibandingkan engnaberta badan), warna, pH, temuan lab-stick,
dan berat jenis kemih (untuk menyaring kecukupan hidrasi) Periksa berat badan (pengukuran yang paling akurat dalam
mengkaji hidrasi).
g. Keamanan
Suhu berfluktuasi dengan mudah
Tidak terdapat garis alur pada telapak tangan
Warna mekonium mungkin jelas pada jari tangan dan dasar pada tali pusat dengan warna kehijauan
Menangis mungkin lemah
h. Seksualitas
Labia monira wanita mungkin lebih besar dari labia mayora dengan klitoris menonjol
Testis pria mungkin tidak turun, ruge mungkin banyak atau tidak pada skrotum.
i. Suhu tubuh
Tentukan suhu kulit dan aksila.
Tentukan dengan suhu lingkungan.
j. Pengkajian kulit
Terangkan adanya perubahan warna, daerah yang memerah, tanda irirtasi, lepuh, abrasi, atau daerah terkelupas,
terutama dimana peralatan pemantau, infuse atau alat lain bersentuhan dengan kulit; periks, dan tempat juga dan catat
setiap preparat kulit yang dipakai (misal: plester povidone – iodine).
Tentukan tekstur dan turgor kulit: kering, lembut, bersisik, terkelupas, dll.
Terngkan adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir
Tentukan apakah kateter infuse IV atau jarum terpasang dengan benar, dan periksa adanya tanda infiltrasi.
jelaskan pipa infus parenteral: lokasi, tipe (arterial, vena, perifer, umbilicus, sentral, vena perifer sentral); tipe infuse
(obat, salin, dekstrosa, elektrolit, lipid, nutrisi parenteral total); tipe pompa infuse dan kecepatan aliran; tipe kateter
atau jarum; dan tempat insersinya.
9. Pengkajian psikologis
Orang tua klien tampak cemas dan khawatir melihat kondisi bayinya, dan orang tua klien berharap bayinya cepat
sembuh.
Diagnosa Keperawatan
Dx
NANDA NOCs N
.
1 Pola nafas a. Status pernapasan : Manajemen Jalan Napas
tidak efektif Kepatenan jalan napas
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrus
b/d imaturitas Indikator :
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
organ Pernapasan dalam batas
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas b
pernafasan normal (16-24x/i)
Pasang mayo bila perlu
Irama pernpasan normal
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Definisi : Kedalaman inspirasi
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Pertukaran (batasan normal)
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
udara Tidak ada suara napas
Lakukan suction pada mayo
inspirasi tambahan
Berikan bronkodilator bila perlu
dan/atau Tidak terjadi dipsnea
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
ekspirasi Tidak terlihat penggunaan
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
tidak adekuat otot bantu napas
Monitor respirasi dan status O2
Tidak ada batuk
Batasan Akumulasi sputum tidak
Terapi Oksigen
karakteristi ada
k: Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Faktor yang
berhubunga
n:
Hiperventilas
i
Deformitas
tulang
Kelainan
bentuk
dinding dada
Penurunan
energi/kelela
han
Perusakan/pe
lemahan
muskulo-
skeletal
Obesitas
Posisi tubuh
Kelelahan
otot
pernafasan
Hipoventilasi
sindrom
Nyeri
Kecemasan
Disfungsi
Neuromuskul
er
Kerusakan
persepsi/kogn
itif
Perlukaan
pada jaringan
syaraf tulang
belakang
Imaturitas
Neurologis
2 Bersihan a. Status pernapasan : Airway suction
jalan nafas Kepatenan jalan napas Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
tidak efektif Indikator : Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
b/d obstruksi Pernapasan 16-24x/i Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
jalan nafas Irama pernpasan normal Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasili
oleh Kedalaman inspirasi
Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
penumpukan (batasan normal)
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
lendir, reflek Tidak ada suara napas
Monitor status oksigen pasien
batuk. tambahan
Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
Tidak terjadi dipsnea
Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien me
Definisi : Tidak terlihat penggunaan
Ketidakmam otot bantu napas
Airway Management
puan untuk Tidak ada batuk
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thru
membersihka Akumulasi sputum tidak Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
n sekresi atau ada Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
obstruksi dari Pasang mayo bila perlu
saluran b. Status pernapasan : Lakukan fisioterapi dada jika perlu
pernafasan Ventilasi
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
untuk Indikator :
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
mempertahan Pernapasan dalam batas
Lakukan suction pada mayo
kan normal
Kolaborasikan pemberian bronkodilator bila perlu
kebersihan Irama pernapasan (batasan
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
jalan nafas. normal)
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
Kedalaman inspirasi
Monitor respirasi dan status O2
Batasan (batasan normal)
Karakteristi Bunyi perkusi (batasan
k: normal)
Dispneu, Tidal volum (batasan
Penurunan normal)
suara nafas Kapasitas vital (batasan
Orthopneu normal)
Cyanosis Hasil pemeriksaan X-Ray
e. Kontrol risiko
f. Deteksi risiko
4 Ketidakseimba. Status gizi Manajemen Nutrisi
angan nutrisi Indikator : Kaji adanya alergi makanan
kurang dari Masukan nutrisi (makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah k
kebutuhan dan cairan) adekuat Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
tubuh b/d Berat badan normal Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitami
ketidakmamp Hematokrit normal
Berikan substansi gula
uan Hidrasi dan tonus otot
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat un
ingest/digest/ normal
Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan d
absorb
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan ha
b. Status gizi: Asupan
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Definisi : makanan dan cairan
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Intake nutrisi Indikator :
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
tidak cukup Masukan makanan dan
untuk cairan oral adekuat
keperluan Asupan via NGT adekuat Nutrition Monitoring
Faktor yang
berhubunga
n:
Ketidakmam
puan
pemasukan
atau
mencerna
makanan atau
mengabsorpsi
zat-zat gizi
berhubungan
dengan faktor
biologis,
psikologis
atau
ekonomi.
5 Ketidakefekti Menyusui anak Bantuan Menyusui
fan pola Pengetahuan menyusui Fasilitasi kontak ibu dengan bayi sawal mungkin (maksim
minum bayi Breastfeeding Monitor kemampuan bayi untuk menghisap
b/d Maintenance Dorong orang tua untuk meminta perawat untuk menema
prematuritas Sediakan kenyamanan dan privasi selama menyusui
Monitor kemampuan bayi untukmenggapai putting
Dorong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu
Monitor integritas kulit sekitar putting
Instruksikan perawatan putting untukmencegah lecet
Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi tidakmam
Monitor peningkatan pengisian ASI
Jelaskan penggunaan susu formula hanya jika diperlukan
Instruksikan ibu untuk makan makanan bergizi selama m
Dorong ibu untuk minum jika sudah merasa haus
Dorong ibu untuk menghindari penggunaan rokok danPi
Anjurkan ibu untuk memakai Bra yang nyaman, terbuat
Dorong ibu untukmelanjutkan laktasi setelah pulang bek
faktor resiko Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal