Anda di halaman 1dari 20

Jenis Filsafat umum Impilakasi terhadap pendidikan

filsafat Metafisik Metafisika Epistemolo Aksiologi Logika Tujuan Kurikulum Metode Peranan
a (manusia) gi pendidikan pendidikan pendidika guru dan
(realitas) n siswa
IDEALISM Hakikat Hakikat Pengetahua Nilai-nilai Dengan Bertujuan Kurikulum Metode Peran Guru
E realitas manusia n diperoleh bersifat berpikir, untuk Pendiddikan Pembelajar Menjadi
bersifat bersifat melalui absolut dan melalui membantu liberal dan an dengan teladan,
spiritual spiritual atau intuisi tidak intuisi, perkembanga vokasional pendekatan mengelola
atau ideal. kejiwaan. dengan cara berubah dan n pikiran dan dialektik. ide-ide
mengingat (abadi). dengan diri pribadi abstrak
kembali. cara (self) siswa. melalui
menging metode
at dialektik,
kembali. secara aktif
melempark
an
pertanyaan,
mengemba
ngkan
lingkungan
pembelajar
an.

REALISME Dunia Manusia Ketika lahir Manusia realisme tujuan kurikulum metode peranan
terbuat dari adalah jiwa/pikira adalah membah pendidikan pendidikan pendidikan siswa
suatu yang bagian dari n manusia bagian dari as dalam dalam dalam dalam
nyata, alam, dan itu kosong alam, maka tentang pandangan pandangan pandangsn pandangan
substansial dia muncul dan dari itu ia bagaima realisme realisme realisme realisme
dan sebagai hasil pikiran/ pun harus na cara
adalah agar sebaiknya cenderung adalah
material puncak dari jiwa tunduk berfikir
para siswa meliputi mengguna siswa
yang hadir mata rantai manusia itu kepada manusia
dapat konten yang kan teori harus
dengan evolusi yang diibaratkan hukum- melalui
beradaptasi dapat behavioris dapat
sendirinya. terjadi di sebagai hukum pengala
dan bertahan menyesuaik me dan menyesuai
Realitas alam. Maka tabularasa. alam, man
hidup yang an dengan otoriter, kan diri
bersifat dari itu Kemudian demikian dirinya.
bersifat alam seperti artinya dengan
objektif, manusia menurut pula Logika
berdiri didefinisikan filsuf masyarakat alamiah, sains dan guru lingkungan
dalam
sendiri sesuai realisme . Dengan memperoleh matematika, sebagai , baik
realisme
tidak dengan apa pengetahua demikian keamanan menyesuaik pusat lingkungan
terikat
tergantung yang dapat n manusia nilai-nilai dan an dengan pembelaja alam
dengan
dan tidak dikerjakanny diperoleh individual sosial seperti ran dan maupun
bersandar a dan tujuan dari dapat epistem kehidupan ilmu wajib lingkungan
kepada manusia pengalama diterima ologinya bahagia. humaniora menguasai sosial
pikiran/jiw adalah n dirinya apabila dan juga kelas. lalu budaya.
dimana
a, spirit, menyesuaika sendiri. sesuai nilai-nilai. tes dan maka
logika
roh. n diri dengan Kurikulum evaluasi siswa
terhadap nilai-nilai berkem
harus adalah harus taat
hukum- umum di bang
direncanaka aspek pada
hukuk alam. masyarakat sesuai
n oleh penting aturan dan
empiris guru/orang sebagai berdisiplin
yang ia dewasa. tujuan tinggi.
alami Kurikulum yang harus perana

dan harus berisi di capai. n guru


pengetahua adalah
sesuai
n dan nilai- sebagai
dengan
nilai esensial pengel
pengala
agar dapat ola
man
menyesuaik kegiata
yang an diri n
didapat. dengan baik. belajar-
mengaj
ar. guru
juga
berhak
menunt
ut
prestasi
secara
sepihak
. guru
mengut
amakan
pengala
man
dan
pembia
saan.

PRAGMAT Hakikat Hakikat Pengetahua Nilai Pengala Pendidikan Kurikulum Metode Guru
Realitas, Manusia, n hakikatnya maan hendaknya pendidikan berperan
ISME yang
adalah adanya seharusnya diturunkan yang menyediakan berisi untuk
segala manusia di dapat di dari bermanf pengalaman pengalaman digunakan memimpin
sesuatu dunia adalah verifikasi untuk pegalaman dan
yang suatu kreasi dan kondisi aat bagi menemukan/ yang telah adalah membimbi
dialami dari suatu diterapkan manusia. individu memecahkan teruji, yang ng
metode
manusia proses yang atau hal hal baru sesuai pengalama
(pengala bersifat diaplikasika dalam dengan pemecahan n belajar
man) evolusi n dalam kehidupan minat tanpa ikut
masalah
bersifat biologis, kehidupan. pribadi dan kebutuhan campur
plural psikologis sosialnya siswa. (Problem terlalu jauh
dan sosial. atas minat
(Pluralisti Solving
dan
c) dan
Method) kebutuhan
terus siswa.
menerus serta
berubah. metode
penyelidik
an dan
penemuan
(inquiry
and
Discovery
Method)
SCHOLAS Menganut Manusia Kebenaran Pengetahua Keimana Tujuan Kurikulum Dalam Guru harus
menurut
TISISME prinsip merupakan absolut n tentang n di pendidikan mendisipli menjadi
scholastic
hylemorph kesatuan dapat nilai-nilai realisasi hendaknya mengandung nkan teladan dan
tidak hanya
e. badan-jiwa. diperoleh kebenaran kan pelajaran pikiran, memiliki
untuk
Memungki Jiwa tidak manusia yang pasti, melalui mengembang fundamental metode wewenang
kan
nkan dapat binasa berdasarkan absolut, akal kemampuan yang yang untuk
intelektual
memahami bersamaan keimanan. universal pikiran berkenaan digunakan mengatur
saja namun
terjadinya dengan Kebenaran dan abadi dalam mengembang dengan adalah kelas
kan potensi
perubahan. tubuh, jiwa tentang didalam proses pengembang latihan (pengelolaa
yang dimiliki
Dan juga tidak dapat benda- kebudayaa mencari manusia agar an nilai-nilai formal n kelas
hidup selamat
memungki mati. benda n masa kebenara kemanusiaan (formal berpusat
di dunia
nkan Manusia melalui lampau n. akhirat dan drill), pada guru).
memahami merupakan rasio atau dipandang kemampuan sedangkan
individuasi makhluk akal dengan sebagai ntelektual dalam
spiritual, cara kebudayaa memperku
berbagai berpikir. n ideal. at
tingkat Manusia keimanan
kebenaran dapat dan
manusia memperoleh kemauan
berpangkal kebenaran berbuat
pada Tuhan melalui kebajikan,
sebagai intuisi. Ada metode
Pencipta dan dua jenis yang
Sumber pengetahuan digunakan
Keimanan , yaitu adalah
Sejati pengetahuan Katekismu
yang s
berpangkal (Catechism
pada akal )
yang
bersifat
insani dan
pengetahuan
iman yang
berpangkal
pada wahyu
dan
memiliki
kebenaran
ilahi (kitab
suci).

EKSISTEN Eksistensiali Manusia Manusia Tidak ada pengala Agar siswa Para pendidik Menurut Pendidik
sme mengadakan mengetahui nilai nilai memperoleh eksistensialis para filsuf (guru)
SIALISME man
mengakui dirinya, hanya yang pengalaman me tidak eksistensiali penganut
adanya maksudnya dengan bersifat pribadi hidup yang menyukai sme, Eksistensiali
realitas manusia melalui absolut, luas dan kurikulum pendidikan sme harus
yang di
yang bertanggung pengalaman setiap nilai komprehensif yang hendaknya berperan
bersifat fisik jawab atas yang ditentukan hayati dalam segala berpusat dilaksanaka sebagai
atau keberadaanny terhayati oleh bentuknya pada materi n dengan pembimbing
material, a selain itu, oleh individu kebebasan sehingga pelajaran. teknik- , karena itu,
sedangkan manusia sebagai memilih dengan Bagi mereka, teknik ia harus
realitas bersifat subjek atau setiap kebebasannya mata pembelajar demokratis.
spiritual terbuka, yaitu pribadi. pribadi atau ia mampu pelajaran an
(tuhan) makhluk yang Kebenaran pribadi mewujudkan tidak bernilai nondirectiv siswa
diakui belum selesai, absolut perseoranga diri pribadinya pada dirinya e. merupakan
keberadaan ia harus tidaklah ada. n (nilai sebagai sendiri. makhluk
nya oleh merencanaka adalah manusia. Kurikulum rasional
para filsuf n dan terus sesuatu ideal bagi yang
Eksistensiali berupaya yang filsuf dengan
sme yang mewujudkan bersifat eksistensialis kebebasann
religius.Real apa yang telah personal) me akan ya berperan
itas fisik di rencanakan. mengutamak untuk
atau an : (1) suatu memilih dan
material kurikulum bertanggun
disebut aktivitas (2) g jawab atas
sebagai minat peserta pilihannya
"yang didik sebagai sesuai
berada" dasar dengan
artinya perencanaan pemenuhan
benda aktivitas (3) tujuan
benda kebebasan personal.
terletak yang penuh
begitu saja dari peserta
tanpa ada didik untuk
hubungann belajar secara
ya dengan individual
manusia maupun
dan tidak secara
memiliki kelompok (4)
kesadaran kurikulum
diri. yang
didasarkan
atas
kebutuhan-
kebutuhan
yang dekat
(5) mengakui
perbedaan-
perbedaan
pengalaman
individual
peserta didik.

PROGRESI Realitas Progresivism Progresivis Progresivis Pengala agar peserta tidak metode guru
VISME ditafsirkan e me me man didik universal, pemecahan berperan
sebagai memandang mengajarka menafsirka langsung (individu) child masalah memimpin
suatu manusia n bahwa n hakikat dan memiliki centered, (problem dan
kenyataan sebagai pengetahuan nilai (etika) pengala kemampuan community solving membimbi
dimana subjek yang dapat secara man memecahkan centered, method), ng
manusia bebas dan diperoleh empiris, tidak berbagai experience serta pengalama
berada, memiliki melalui yaitu langsung masalah baru centered, metode n belajar
hidup dan potensi pengalaman berdasarka dalam flexible, dan penyelidik tanpa ikut
proses intelegensi dimana n kehidupan interdisiplin an dan campur
kehidupan (akal dan manusia pengalama pribadi er. penemuan terlalu jauh
terus kecerdasan) kontak n atau maupun (inquiry atas minat
berlangsun sebagai langsung kondisi riil kehidupan and dan
g. instrumen dengan manusia. sosial, atau kebutuhan
untuk segala Nilai tidak dalam discovery peserta
mampu realita diturunkan berinteraksi method). didik,
menghadapi dalam dari dengan sedangkan
dan lingkungan sesuatu lingkungan peserta
memecahkan hidupnya; yang sekitar yang didik
berbagai atau juga bersifat berada dalam berperan
masalah, melalui non proses sebagai
sehingga ia pengalaman empiris perubahan. organisme
memiliki secara tidak atau yang Selain itupun, yang rumit
kemampuan langsung, bersifat pendidikan yang
untuk yaitu supernatura juga mempunya
menghadapi melalui l seperti bertujuan i
dunia dan catatan- wahyu membantu kemampua
lingkungan catatan yang Tuhan, dsb. peserta didik n luar biasa
hidupnya diwariskan untuk untuk
yang seperti buku menjadi tumbuh
multikomple atau warga negara (Edward
ks, berubah literatur yang J.Power).
dan lainnya. demokratis.
berkembang.
ESENSIALI Ideialisme Idealisme: Idealisme: Idealisme: Idealism Meneruskan Masyarakat Metode Peran guru,
SME : hakikat manusia Sumber bahwa e: warisan memiliki yang harus
akhir adalah pengetahuan hakikat Pengeta budaya dan peranan digunakan terdidik
realitas mikrokosmos adalah dari nilai itu huan warisan untuk adalah dan
adalah , ia mampu dalam diri diturunkan dikataka sejarah untuk menentukan tradisional. terampil
pikiran berpikir. karena dari realitas n benar menjamin kurikulum Yang dalam
yang Realisme: manusia absolut karena ia solidaritas yang harus didalamny mengarahk
mutlak manusia memiliki (abadi dan memang sosial dan digunakan di a tetap an proses
yang memiliki ide-ide tidak dapat benar, kesejahteraan sekolah. Dan menjaga pembelajar
mengekspr intelegensi, bawaan dan diubah), jadi umum, serta juga hal yang an. Guru
esikan ia mampu juga yaitu tuhan. kebenara mempersiapk menekankan berkaitan juga harus
dirinya berpikir dan memperoleh Realisme: n an manusia pada dengan menjadi
dalam karenanya melalui bahwa bersifat (peserta pelajaran disiplin jembatan
dunia luar, dapat intuisi, nilai-nilai intrinsic didik) untuk yang berisi mental antara
karena itu menyesuaika berpikir, individual bukan hidup lebih ilmu (nilai-nilai dunia
hukum- n diri dan dapat instrume bahagia. pengetahuan luhur) dan orang
hukum terhadap intropeksi. diterima ntal. agama dan juga moral. dewasa
pikiran dunia Realisme : apabila Realism seni yang dengan
adalah eksternalnya, kita sesuai e: dipandang dunia anak.
hukum- sehingga mengetahi dengan pengetah esensial. Peran
tetap sesuatu jika nilai-nilai uan siswa
hukum “survive” kita umum diakui adalah
realitas. dalam mengamati masyarakat benar belajar
Realisme: perjuanganny atau . Seperti jika dengan
hakikat a mengalami kebiasaan, pengetah sungguh-
realitas menghadapi sesuatu norma, dan uan itu sungguh.
bersifat dunia melalui adat sesuai Bukan
eksternal eksternalnya. kontak istiadat dengan untuk
dan langsung realitas mengatur
objektif, melalui eksternal pelajaran.
artinya pancaindera yang
berada di objektif
luar subjek yang
atau indepen
manusia dent.
independe
nt dari
pikiran
manusia.
PERENIAL Metafisika Manusia Pandangan Berpikir Membantu Bersifat Membaca Peranan
(Ontologis): mengenai dalam peserta didik subject pendidik
ISME akan dan diskusi,
Manusia hal hal yang rangka menyingkapka centered atau adalah
terutama memperoleh bersifat mencari n dan berpusat yaitu mengemban
membutuh spiritual. kebenara menginternalis pada materi gkan
kan pengetahuan Yang n atas asikan nilai- pelajaran. membaca potensi-
jaminan absolut atau dasar nilai kebenaran Materi potensi self-
tentang diri dan
bahwa ideal hukum yang abadi pelajaran discovery
realitas kita dan (tuhan) hukum, agar mencapai harus bersifat mendiskusi dan ia
bersifat adalah serta kebijakan dan uniform, melakukan
dunia kan karya-
universal- sumber nilai berfikir kebaikan universal, dan "moral
realitas itu sebagaimana dan oleh secara dalam hidup. abadi. Materi karya besar authority"
ada karena itu deduktif pelajaran (otoritas
adanya, yang
dimanapun nilai selalu (syllogis harus terarah moral) atas
dan sama tetapi bersifat me) kepada tertuang murid
setiap teologis. pembentukan muridnya,
manusia dalam "The
waktu. rasionalitas karena ia
Realitas akan manusia atau Great seorang
bersumber kemampuan profesional
memperoleh Books",
dan berpikir. yang
bertujuan tahu dalam superior
akhir dibandingka
(pengetahua rangka
kepada n muridnya.
realitas n) lebih tepat mendisiplin Peranan
supernatur peserta
jika kan pikiran
al atau didik ialah
Tuhan (asas bersandar para mampu
supernatur mengemban
pada asas- peserta
al). Dalam gkan
pengalama asas didik. potensi
n, manusia dirinya
kepercayaan
menemuka sendiri.
n indvidual dan bantuan
thing, dan
wahyu.
di dalam
individual
thing
tersebut
manusia
menemuka
n hal-hal
kebetulan.
Di dalam
realitas
tersebut
terdapat
sifat asasi
sebagai
indentitasn
ya (essensi),
yaitu wujud
hakiki suatu
realita yang
membedak
an dia dari
jenis yang
lainnya.
KONSTRU Menurut Konstruktivis Sumber Kebenaran Logika Menekankan Kurikulum Menurut Dalam
Konstruktivi me pengetahuan pengetahua membah pada kontruktivism kontruktivis kegiatan
KTIVISME sme, memandang berasal dari n diletakan as perkembangan e mengambil me tidak mengajar
manusia manusia dunia luar pada tentang konsep dan kurikulum ada satu guru
tidak bukanlah tetapi di viabilitas. bagaima pengertian standar yang metode hendaknya
pernah sebagai tabula konstruksika Pengetahua na cara (pengetahuan) menekankan mengajar berperan
dapat rasa. Manusia n dari dalam n bersifat berpikir yang siswa aktif yang tepat, sebagai
mengerti dituntut aktif diri individu subjektif agar mendalam dan guru satu mediator
realitas membangun jadi ada dua (menunjuk kesimpul sebagai hasil pasif. metode dan
yang sendiri segi yaiti pada annya konstruksi aktif Kurikulum mengajar fasilitator
sesungguhn pengetahuann empirisme/r pengalaman benar.Ca anak didik. kontruktivism saja tidak yang
ya secara ya. Eksistensi ealisme dan seseorang), ra e merupakan akan membantu
ontologis. dan atau nativisme/id tidak dapat berpikir program banyak agar proses
Yang dapat proses elisme.Penge ditransfer manusia aktivitas di membantu belajar
kita menjadi tahuan begitu saja, dalam mana pelajar peserta
mengerti manusia ada adalah hasil pengetahua logika pengetahuan belajar, didik
hanyalah dalam konteks bentukan n bukan dengan dan sehingga berjalan
struktur interelasi kenyataan barang mati adanya ketrampilan pengajar dengan
konstruksi dengan melalui yang akibat dapat sangat baik. Dalam
kita akan lingkungannya kegiatan sekaligus dari dikontruksika mungkin artian, guru
sesuatu , baik subjek.Penge jadi dan suatu n, dan untuk dan peseta
objek lingkungan tahuan tidak merupakan konstruks sebagai suatu mempertim didik
(Shapiro, alamiah dapat suatu proses i kognitif persoalan bangkan sebagai
1994). maupun ditransfer yang terus tentang yang perlu dan mitra yang
Konstruktivi manusiawi begitu saja berkembang kenyataa dipecahkan menggunak membangu
sme tidak (Paul Suparno, dari , n melalui oleh para an berbagai n
bertujuan 1997). seseorang pengetahua kegiatan siswa untuk metode pengetahua
mengerti kepada n bersifat seseoran lebih yang nnya bukan
realitas orang lain relatif (pada g mengerti. membantu kegiatan
secara karena harus pengalaman terhadap pelajar guru yang
ontologis, mengetahui ). objek belajar. hanya
tetapi lebih sesuatu dan mentransfer
hendak melalui indra lingkunga pengetahua
melihat dengan n yang n kepada
bagaimana melihat,men dijadikan siswa.
kita dengar,dan pengala Selain itu
menjadi merasakan man peserta
tahu akan dengan seseoran didik juga
sesuatu. berinteraksi g akan harus aktif
terhadap dunia.Dal karena dia
objek dan am hal sendiri yang
lingkungan. pengetah bertanggun
uan dan g jawab dari
kebenara hasil
n, belajarnya.
konstrukt Menurut
ivisme kontruktivis
hanya me
mementi 'pengetahua
ngkan n seseorang
berlakun adalah
ya suatu konstruksi
konsep (bentukan)
atau orang yang
dapat bersangkuta
digunaka n, karena itu
nnya transfer
suatu pengetahua
konsep n dari guru
(viabilitas kepada
). siswa
tidaklah
mungkin'
maksud dari
tidaklah
mungkin itu
karena
pengetahua
n
hakikatnya
adalah
konstruksi
dari siswa
itu sendiri.
Dan
kontruktivis
me juga
menyaranka
n agar
sistem
belajar yang
program
aktivitasnya
berpusat
pada
masalah
yang perlu
dipecahkan
oleh para
siswa agar
siswa dapat
mengkonstr
uksi
pengetahua
nnya
sendiri.
PANCASIL Alam Manusia Segala Sumber Semua Yaitu kurikulum Metode Peranan
semesta adalah pengetahuan pertama pengetah berkembangn disusun yang pendidik
A
tidaklah makhluk bersumber segala nilai uan ya potensi sesuai sebaiknya dan anak
ada dengan Tuhan YME. dari sumber hakikatnya manusia peserta didik dengan digunakan didik pada
sendirinya Manusia pertama adalah bersumb agar menjadi jenjang dalam dasarnya
melainkan adalah yaitu Tuhan Tuhan er dari manusia yang pendidikan pendidikan tersurat
sebagai kesatuan YME. YME. Tuhan. beriman dan dalam adalah dan tersirat
ciptaan badani, Pengetahua Karena Tuhan bertakwa kerangka metode dalam
(makhluk) rohani yang n yang manusia mencipt kepada NKRI disiplin, semboyan :
Tuhan hidup dalam bersifat adalah akan Tuhan YME, dengan bukan a. Ing
Yang ruang dan mutlak makhluk akal berakhlak memperhati dengan Ngarsa
Maha Esa. waktu, dan (ajaran Tuhan, juga manusia mulia, sehat, kan hal-hal kekuasaan. Sung
Manusia penyadaran agama) atau adalah untuk berilmu, sebagai Disiplin Tuladha
meyakini diri, wahyu pribadi berpikir cakap, berikut : merupakan , artinya
bahwa mempunyai Tuhan. sekaligus sehingga kreatif, kemauan pendidi
alam kebutuhan, Diyakini insan sosial, manusia mandiri, dan a. Peningkat dan minat k harus
adalah dibekali kebenarann maka mendpat menjadi an iman yang member
sarana bagi naluri dan ya atas dasar hakikatnya kan warga negara dan takwa keluar dan ikan
manusia nafsu, serta keimanan nilai pengetah yang b. Peningkat tumbuh atau
dalam memiliki kepada diturunkan uan. demokratis an akhlak dari dalam menjadi
rangka tujuan hidup. Tuhan dari Tuhan serta mulia diri anak teladan
melaksana YME. YME, bertanggung c. Peningkat didik bagi
kan tugas Pengetahua masyarakat, jawab. an sendiri. peserta
hidup n yang dan potensi, didikya
untuk bersifat individu. kecerdasa b. Ing
mencapai relatif n, dan madya
tujuan (filsafat, minat mangun
hidupnya. sains, dll) peserta karsa,
Realitas diuji didik artinya
bersifat kebenarann d. Keragama pendidi
abadi dan ya melalui n potensi k harus
fana. Alam uji daerah mampu
fana konsistensi dan memba
dengan logi ide lingkunga ngun
segala isi, idenya, n karsa
nilai, kesesuaiann e. Tuntutan pada
norma, ya dengan pembang diri
atau data dan unan peserta
hukum di nilai daerah didikny
dalamnya. kegunaan dan a
Alam praktisnya nasional c. Tut
tersebut bagi f. Tuntutan Wuru
adalah kesejahteraa dunia Handha
tempat n manusia kerja yani,
dann dengan artinya
sarana bagi mengacu g. Perkemba bahwa
manusia kepada ngan ilmu sepanja
dalam kebenaran pengetahu ng tidak
rangka dan nilai- an, berahay
hidup dan nilai yang teknologi, a,
kehdupann bersifat dan seni pendidi
ya, dalam mutlak. h. Agama k harus
rangka i. Dinamika member
melaksana perkemba i
kan tugas ngan kebebas
hidup global an atau
untuk j. Persatuan kesemp
mencapai nasional atan
tujuan k. Nilai-nilai kepada
hidupnya. kebangsa peserta
Dibalik itu, an didik
terdapat untuk
alam akhir belajar
yang abadi mandiri
dimana
setelah
mati
manusia
akan
dimintai
pertanggun
g jawaban
dan
menerima
imbalan
atas
melaksana
kan tugas
hidup dari
Tuhan
YME.

Anda mungkin juga menyukai