Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Praktikum
1. Memahami bagian-bagian dari pompa sentrifugal
2. Dapat menguraikan dan merangkai kembali unit pompa sentrifugal
3. Menggambar skema alat pada bagian penting dari 3(tiga) arah yang berbeda
4. Mengetahui metode secara umum perawatan dan perbaikan

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pompa Sentrifugal
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang
prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi
potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pompa
Sentrifugal digunakan untuk memberikan atau menambah kecepatan pada cairan
dan merubahnya menjadi tinggi tekan (head).

Gambar 2.1 Pompa sentrifugal

2.2 Komponen Pompa Sentrifugal


Pompa Sentrifugal terdiri dari :
 Baling - baling (blade)
 Rumah (casing), tempat baling - baling bekerja
 Stuffing box, yang merupakan penghubung casing dengan motor.

1. Impeller
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,
polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga
digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka
penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam
kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa
satu tahap memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk layanan head
(=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang
secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler
atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi. Impeler dapat
digolongkan atas dasar:
 Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
 Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
 Bentuk atau konstruksi mekanis

Macam-macam jenis impeller adalah sebagai berikut:

 Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel


(=penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air,
dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah
perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang akan
mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan ruang
pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan
yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini
dilakukan oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau
dibagian dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler
tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.
 Impeler terbuka dan semi terbuka. Memudahkan dalam pemeriksaan
impeller. kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk
menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute
atau back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan
setelan impeler yang benar.
 Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan
“berserabut” akan tetapi pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan
yang konvensional.

Gb. 2.3. Semi-open impeler Gb. 2.4. Impeller jenis tertutup dan terbuka

2. Casing pompa
Fungsi utama kasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan
pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan
pada ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan
pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa
satu tahap. Untuk pompa multi- tahap perbedaan tekanannya jauh lebih
tinggi. kasing dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini
untuk menjamin batas keamanan yang cukup. Fungsi kasing yang kedua
adalah memberikan media pendukung dan bantalan poros untuk batang
torak dan impeler. Oleh karena itu kasing pompa harus dirancang untuk:
 Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk
pemeriksaan, perawatan dan perbaikan.
 Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
 Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara
langsung
 Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik)
tanpa kehilangan daya.

Gb. 2.5. Kasing pompa Gb. 2.6. Flexibility 3600


4. Back Plate
Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk
kamar cairan untuk fluida untuk dijadikan tekanan.

Gambar 2.7. Back plate

5. Mechanical Seal
Koneksi antara batang motor shaft/pompa dan selubung pompa
dilindungi oleh suatu segel mekanik
6. Shroud and Legs
Kebanyakan jenis pompa di coba dengan shourd dan legs yang dapat
disetel. Shroud dibatasi untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari
kerusakan
Gambar 2.8. Shroud and legs pompa

7. Pump Shaft
Kebanyakan pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan
dibatang motor untuk menggabungkan tekanan, menghapuskan penggunaan
keyways. Perakitan batang potongan dapat didesain secara sederhana, sekalipun
begitu masih menjamin pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan
getaran. Untuk pompa sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan
berbeda tergantung dari banyaknya pendorong yang digunakan.

Gambar 2.9. Pump shaft

8. Adaptor
Kebanyakan pompa dengan suatu standar IEC motor elektrik. Koneksi
antara motor dan backplate dihubungkan oleh suatu adaptor dimana sesuai
dengan standar IEC atau C-frame motor elektronik.

Pompa sentrifugal di desain multi-stage digunakan agar tekanan tinggi


masuk. Pompa sentrifugal merupakan solusi efektif dalam masalah biaya.
Pertama cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau
dalam hal jet pump oleh tekanan buatan. Lalu Baling-baling impeler meneruskan
energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar. Cairan
meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi. Impeler dikelilingi oleh volute
casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin diffuser stasioner.

Prinsip kerja untuk pompa sentrifugal multi stage sama dengan pompa
sentrifugal konvesional. Pompa sentrifugal multi-stage konstan, walapun
beberapa impeler menaikan tekanan dari satu stage ke stage yang lainya. Operasi
pompa sentrifugal sama dengan operasi pompa sentrifugal konvesional disusun
seri.

2.3 Klasifikasi Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara yaitu :
A. Menurut Jenis Aliran dalam Impeler
 Pompa aliran radial
Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian sehingga aliran zat cair yang
keluar dari impeler akan tegak lurus poros pompa (arah radial).

Gambar 2.11 Pompa sentrifugal aliran radial

 Pompa aliran campur


Aliran zat cair didalam pompa waktu meninggalkan impeler akan bergerak
sepanjang permukaan kerucut (miring) sehingga komponen kecepatannya
berarah radial dan aksial
Gambar 2.12 Pompa sentrifugal aliran campur

 Pompa aliran aksial


Aliran zat cair yang meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang
permukaan silinder (arah aksial).

Gambar 2.13 Pompa sentrifugal aliran aksial

B. Menurut Jenis Impeler


 Impeler tertutup
Sudu‐sudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu kesatuan
digunakan untuk pemompaan zat cair yang bersih atau sedikit mengandung
kotoran.

Gambar 2.14 Impeler

 Impeler setengah terbuka


Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk (depan) dan tertutup di sebelah
belakangnya. Sesuai untuk memompa zat cair yang sedikit mengandung
kotoran misalnya: air yang mengandung pasir, zat cair yang mengauskan,
slurry, dll.
 Impeler terbuka
Impeler jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun di belakang. Bagian
belakang ada sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat sudu. Jenis
ini banyak digunakan untuk pemompaan zat cair yang banyak mengandung
kotoran.

C. Menurut Bentuk Rumah


 Pompa volut
Bentuk rumah pompanya seperti rumah keong/siput (volute), sehingga
kecepatan aliran keluar bisa dikurangi dan dihasilkan kenaikan tekanan.

Gambar 2.15 Pompa volut

 Pompa diffuser
Pada keliling luar impeler dipasang sudu diffuser sebagai pengganti rumah
keong.

Gambar 2.16 Pompa diffuser

 Pompa aliran campur jenis volut


Pompa ini mempunyai impeler jenis aliran campur dan sebuah rumah volut.
D. Menurut jumlah tingkat
 Pompa satu tingkat
Pompa ini hanya mempunyai satu impeler. Head total yang ditimbulkan
hanya berasal dari satu impeler, jadi relatif rendah.
 Pompa bertingkat banyak
Pompa ini menggunakan beberapa impeler yang dipasang secara berderet
(seri) pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeler pertama dimasukkan
ke impeler berikutnya dan seterusnya hingga impeler terakhir. Head total
pompa ini merupakan jumlahan dari head yang ditimbulkan oleh masing‐
masing impeler sehingga relatif tinggi.

Gambar 2.17 Pompa bertingkat banyak

E. Menurut Letak Poros


Menurut letak porosnya, pompa dapat dibedakan menjadi poros horisontal dan
poros vertikal seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2.18 Poros vertikal dan horisontal


F. Menurut Kapasitas
- Kapasitas rendah < 20 m3/jam
- Kapasitas menengah 20 - 60 m3/jam
- Kapasitas tinggi > 60 m3/jam
G. Tekanan Discharge
- Tekanan Rendah < 5 Kg/cm2
- Tekanan menengah 5 - 50 Kg/cm2
- Tekanan tinggi > 50 Kg/cm2
H. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat
- Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
- Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu
casing.
- Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam
satu casing.
- Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
I. Jumlah Suction
- Single Suction
- Double Suction

2.4 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa
untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang ada
dalam impeler akan ikut berputar karena dorongan sudu‐sudu. Karena timbulnya
gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran
diantara sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair
yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui
saluran yang penampangnya makin membesar (volute/diffuser), sehingga terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar
dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Pengisapan terjadi karena
setelah zat cair dilemparkan oleh impeler, ruang diantara sudu‐sudu menjadi vakum
sehingga zat cair akan terisap masuk. Selisih energi per satuan berat atau head total
dari zat cair pada flens keluar (tekan) dan flens masuk (isap) disebut head total
pompa.
2.5 Pompa Vakum
Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-molekul gas dari
dalam sebuah ruang tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Pompa vakum
menjadi salah satu komponen penting di beberapa industri besar seperti pabrik
lampu, vacum coating pada kaca, pabrik komponen-komponen elektronik,
pemurnian oli, bahkan alat-alat kesehatan seperti radiotherapy,radiosurgery, dan
radiopharmacy.
Berdasarkan prinsip kerjanya, pompa vakum diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
 Positive Displacement: menggunakan cara mekanis untuk mengekspansi
sebuah volume secara terus-menerus, mengalirkan gas melalui pompa
tersebut, men-sealing ruang volume sistem, dan membuang gas ke atmosfer.

Gambar 2.1 Pompa Vakum Positive Displacement

Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume ruang
oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial. Sistem sealing
mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Selanjutnya pompa melakukan
gerakan buang, dan kembali mengekspansi ruang tersebut. Jika dilakukan secara
siklis dan berkali-kali, maka vakum akan terbentuk di ruangan tersebut.

Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pada pompa
air manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dibentuk ruang vakum pada
sisi keluaran air, sehingga air dapat “terhisap” naik ke atas.

Berikut adalah pompa vakum yang termasuk ke dalam tipe positive


displacement:

- Rotary vane pump, yang paling banyak digunakan


- Pompa diafragma
- Liquid ring pump
- Piston pump
- Scroll pump
- Screw pump
- Wankel pump
- External vane pump
- Roots blowerMultistage Roots pump
- Toepler pump
- Lobe pump

 Pompa Momentum Transfer : menggunakan sistem jet fluida kecepatan


tinggi, atau menggunakan sudu putar kecepatan tinggi untuk menghisap gas
dari sebuah ruang tertutup.

Gambar 2.2 Momentum Transfer Pump

Pompa vakum dengan metode ini dapat menghasilkan tekanan


vakum yang sangat tinggi. Metodenya adalah dengan jalan
mengakselerasi molekul gas dari sisi tekanan rendah ke tekanan tinggi.

Sesuai dengan hukum dinamika fluida, molekul fluida yang


berada pada tekanan atmosfer akan saling mendorong dengan molekul
fluida tetangganya dan menciptakan aliran fluida. Namun pada saat jarak
antara molekul fluida sangat jauh, maka molekul tersebut lebih
cenderung berinteraksi dengan dinding ruangnya daripada dengan
molekul sesamanya. Fenomena inilah yang menjadi dasar penggunaan
pompa vakum momentum transfer. Yang mana semakin vakum tekanan
di dalam ruang, akan semakin tinggi efisiensi pompa ini.
Dikarenakan secara desain konstruksi pompa ini tidak
menggunakan sistem seal antara ruang vakum-pompa-ruang luar, maka
sangat dimungkinkan akan terjadi stall padanya. Untuk itu pada
penggunaannya diperlukan ruangan selanjutnya yang bertekanan lebi
rendah dari atmosfer dan terpasang di sisi keluaran pompa vakum ini.

Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini adalah pompa difusi


dan pompa turbomolecular.

a) Pompa Entrapment : menggunakan suatu zat padat atau zat


adsorber tertentu untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup.

Gambar 2.3 Entrapment Vacuum Pump

Pompa jenis ini menggunakan metode-metode kimia ataupun fisik


untuk mengikat fluida (gas) dengan tujuan menghasilkan tekanan
vakum. Ada berbagai macam jenis pompa vakum entrapment, yaitu:

 Cryopump: adalah pompa vakum dengan jalan mengikat uap air


atau gas di suatu ruangan menggunakan sebuah permukaan yang
dingin.

 Pompa kimia: yang mengikat gas untuk bereaksi dan membentuk


padatan.
 Pompa ionisasi: mengionisasi gas dengan menggunakan potensial
bertegangan tinggi, sehingga gas tersebut terakselerasi menuju
elektrode pengumpul.

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN
Peralatan Yang Digunakan
1. Pompa
2. Motor Listrik
3. Kunci pas
4. Obeng
5. Palu Karet

4.2 Cara Kerja

4.3 Keselamatan Kerja


1. Menggunakan/ memakai wearpack sebelum dan saat melaksanakan
praktikum
2. Menggunakan lap atau sarung tangan untuk membuka dan merangkai kembali
alat

BAB IV
DATA DAN HASIL PRAKTIKUM

4.1 Data Pengamatan

No. Gambar Keterangan


1

2
3
4

5
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Jainul. 2011. “Dasar Pompa Sentrifugal”.


http://weshewes.blogspot.com (Diakses pada tanggal 3 November
2018).
Adibroto, Soemarno. 2009. “Perbaikan Pompa Sentrifugal”.
http://soemarno.org (Diakses pada tanggal 3 November 2018).
Iwhan,Bintang. Modul Praktikum Teknik Perawatan. Bandung:Politeknik
Negeri Bandung
Kurniawan,Rahmat. 2011. “Pompa Sentrifugal”.
http://catatantekimku.blogspot.com (Diakses pada tanggal 3 November
2018)

Anda mungkin juga menyukai