Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

PENATALAKSANAAN HOLISTIK

A. Saran Komprehensif
1. Promotif
a. Promotif keluarga
 Memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien mengenai
kondisi Ny. EM sehingga pasien dan keluarga memahami
penyakit yang diderita pasien dan dapat mendukung terapi pasien
secara medikamentosa maupun non-medikamentosa.
 Memberikan edukasi tentang perawatan pada pasien apabila
pasien membutuhkan, seperti mengantar pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan primer ataupun ke fasilitas pelayanan
kesehatan setingkat rumahsakit agar melakukan pemeriksaan
lanjutan.
 Edukasi tentang mengatur pola makan pada pasien agar tidak
terjadi penurunan berat badan secara signifikan. Pengaturan
makan pada pasien dengan diabetes mellitus diatur dengan
menggunakan 4J (jenis, jadwal, jumlah, jam). Pembagian porsi
makan menjadi 3 porsi besar untuk makan pagi (25%), siang
(30%), dan makan malam (20%). Porsi makanan kecil atau
snack 10% pada pagi hari dan 5% pada sore hari dan 10% snack
pada malam hari.
1) Pasien perlu dihitung berat badan ideal terlebih dahulu dengan
rumus : Berat badan ideal (BBI) = 90% x (TB dalam cm - 100)
x 1 kgBBI = 90 % x (156-100) x 1 kg = 50,4 kg
Penghitungan kalori sebanyak 25 kkal/kgBB dengan rumus
(25kkal x 48 kg) – 5%(25kkal x 48 kg) + 20%(25kkal x 48 kg)
= 1380 kkal
2) Karbohidrat yang disediakan 45-65% dengan batasan
karbohidrat makasimal 130 g per hari. Karbohidrat yang lebih
dianjurkan adalah karbohidrat kompleks daripada karbohidrat
sederhana. Karbohidrat kompleks didapatkan dari bahan-bahan
seperti gandum, nasi merah, biji-bijian, kacang-kacangan, apel,
dan ubi jalar. Makanan selingan seperti buah dapat diberikan
sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
3) Asupan serat berfungsi untuk mmperlambat penyerapan glukosa
dalam tubuh. Serat pada pasien dengan DM sangatlah penting.
Pada pasien ini dapat diberikan serat yang tidak larut dalam air
contohnya berupa gandum, biji-bijian, daun dalam bentuk sayur
buah seperti alpukat, kiwi dan tomat, ataupun serat yang larut
dalam air seperti kacang almond ataupun buah-buahan .
4) Asupan lemak 20-25% dari kebutuhan kalori, terutama lemak
tak jenuh misalnya alpukat, kacang almond, minyak zaitun, dan
sebagainya. Makanan yang perlu dibatasi adalah makanan
dengan lemak jenuh <10% antara lain seperti otak, paru, gajih
dan lemak trans antara lain daging merah, makanan laut dan
produk susu.
5) Kebutuhan protein sebesar 10-20% total asupan energy dapat
berupa protein nabati ataupun protein hewani. Sumber protein
yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu
dan tempe.
6) Contoh pengaturan jadwal makan :
Tabel 6.1 Pengaturan jadwal makan
Jadwal
Makan Proporsi Waktu
Makan pagi 25 % 07.00
Selingan I 10 % 10.00
Makan siang 30 % 13.00
Selingan II 5% 16.00
Makan malam 20 % 19.00
Selingan III 10 % 21.00

Gambar 6.1. Penyajian Makanan Untuk Pasien

b. Promotif komunitas
 Memberikan edukasi kepada tetangga maupun lingkungan pasien
mengenai kondisi Ny. EM serta resiko terjadinya penyakit serupa
kepada tetangga lingkungan pasien karena pengaruh gaya hidup.
2. Preventif
a. Menjaga pola makan sesuai dengan jumlah kalori yang dibutuhkan,
membatasi konsumsi gula, karbohidrat, natrium, makanan berlemak
jenuh dan trans serta makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
b. Penapisan komplikasi dilakukan di Pelayanan Kesehatan Primer
dengan cara:
1. Mengikutsertakan pasien dalam program pengelolaan
penyakit kronis (PROLANIS).
2. Pasien juga tetap diedukasi untuk melakukan pola hidup sehat
seperti olahraga rutin, istirahat teratur dan mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang.
3. Pemeriksaan penunjang lain berupa rekam jantung dan
pemeriksaan darah rutin.
3. Kuratif
a. Mengonsumsi obat secara teratur sesuai dosis yang telah
ditetapkan. Pada pasien FOME ini, diedukasi kembali untuk
melakukan kontrol rutin agar diberi obat sesuai dengan kondisi saat
ini.
b. Membatasi makan makanan yang dapat memperburuk kondisi
pasien seperti gula dan garam. Pasien diedukasi untuk
memperbanyak makan sayuran agar tidak terjadi konstipasi.
c. Pasien perlu melakukan olahraga dengan pengawasan keluarga.
Olahraga dilakukan secara teratur 3-5 kali per minggu, selama
sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu. Jeda antar
olahraga tidak lebih dari 2 hari berturut-turut. Olahraga yang tepat
untuk pasien dapat berupa jalan cepat ataupun yoga.

4. Rehabilitatif
a. Kontrol ke fasilitas kesehatan terdekat secara rutin.
b. Adanya dukungan dari keluarga dan orang terdekat pasien.
c. Makan makanan yang bergizi 3 kali sehari.
d. Berjalan dengan alat bantu juga dapat dipertimbangkan untuk
membantu mobilisasi, efisiensi dan keamanan pasien.
e. Rehabilitasi dengan pendekatan psikologis pasien guna memberikan
semangat pada apsien untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya dan
berpikiran postifi untuk kesembuhan pasien.
A. Tabel Kemajuan Kunjungan Pasien

Nama : Ny. EM
Diagnosis : Hipertensi Esensial dengan Obesitas
Tabel 6.2 Tabel Kemajuan Kunjungan Pasien Ny. EM
No Tanggal Kondisi Pasien Pemeriksaan Fisik Terapi Planning Target
1 Selasa, 15 Pasien mengatakan Tanda Vital : Psikoedukasi keluarga pasien Intervensi pasien Kualitas hidup pasien
TD : 150/100 untuk: supaya dapat membaik
Oktober keluhan utama
mmHg 1. Menerapkan perilaku hidup meluangkan waktu
2019 pusing menjalar Nadi : 93x/menit bersih dan sehat. Menjual atau untuk tetap Pasien minum obat,
RR : 18x/menit mengubur barang-barang yang beraktivitas. rehabilitasi medik, dan
sampai dengan
Suhu : 36.9°C sudah tidak tepakai. kontrol dengan rutin
leher belakang BB : 48 kg 2. Menjaga pola makan yang Edukasi ke keluarga
TB : 151 cm pasien supaya Pasien tidak
sudah 7 tahun teratur sesuai anjuran gizi yang
pasien teratur dalam mengalami komplikasi
sesuai
hilang timbul. Status generalis : pengobatannya. penyakit
GCS E4V5M6 3. Menjelaskan tentang pentingnya
Compos mentis aktivitas fisik, rehabilitasi medik,
serta pentingnya terapi
berkelanjutan yang holistik
4. Membuka jendela setiap pagi
agar berfungsi sebagai ventilasi
2 Rabu, 17 Pasien mengatakan Tanda Vital : 1. Memberikan edukasi cara Intervensi pasien Kualitas hidup pasien
TD : 139/95 senam pasca stroke agar dapat supaya dapat membaik
Juli 2019 sering merasa
mmHg dilakukan secara rutin meluangkan waktu
Nadi : 83x/menit untuk tetap Pasien minum obat,

6
pusing RR : 20x/menit 2. Menyarankan agar barang- beraktivitas. rehabilitasi medik, dan
Suhu : 36.8°C barang yang sudah tidak terpakai kontrol dengan rutin
BB : 45 kg untuk dikubur atau diloakan
TB : 151 cm 3. Mengedukasi agar pasien BAK Cek pemahaman Pasien tidak
dan BAB di toilet, agar sanitasi mengenai mengalami komplikasi
Status generalis : pasien terjaga dan dapat melatih pentingnya kembali penyakit
GCS E4V5M6 pasien untuk lebih mandiri minum obat
Compos mentis
3 Rabu, 23 Pasien mengatakan Tanda Vital : 1.Mengedukasi agar pasien lebih Cek kesehatan rutin Kualitas hidup pasien
TD : 138/98 terbuka kepada keluarga dan di puskesmas untuk membaik
Juli 2019 sudah tidak ada
mmHg menambah samangat untuk terus mengukur BB, TB,
keluhan lain yang Nadi : 78x/menit berobat TD Pasien minum obat,
RR : 19x/menit 2. Mengedukasi pasien agar Melanjutkan rehabilitasi medik, dan
mengganggu.
Suhu : 36.5°C melakukan sesuatu untuk mengisi kebiasaan baik kontrol dengan rutin
BB : 45 kg waktu luang seperti membaca untuk beraktivitas
TB : 151 cm fisik Pasien tidak
buku, melakukan tugas rumah
mengalami komplikasi
tangga yang ringan, atau membuat
Status generalis : Mulai belajar penyakit
GCS E4V5M6 kerajinan tangan bersosialisasi
Compos mentis bersama tetangga
kembali untuk
meningkatkan
kualitas hidup dan
menghindari stres

Sumber: Data primer, Oktober 2019

7
B. Flowsheet
Tabel 6.3 Flowsheet
Jadwal Pemeriksaan
No. Jenis Pemeriksaan Diabetes
Hipertensi
Mellitus
1. Konsultasi Kesehatan Setiap bulan Setiap bulan
2. IMT (Indeks Massa Tubuh) Setiap bulan Setiap bulan
IMT = BB (kg)/ TB2 (m)
BB = Berat badan
TB = Tinggi badan
3. Tekanan Darah Setiap bulan Setiap bulan
4. Persepan Obat Diabetes Setiap bulan
Mellitus dengan komplikasi
yang tercantum dalam Daftar
Obat Formularium Nasional
untuk
PRB diagnosa yang berlaku
untuk terapi 30 (tiga puluh)
hari; Obat diambil di apotek
yang bekerja sama.
5. Persepan Obat Hipertensi Setiap bulan
yang tercantum dalam Daftar
Obat Formularium Nasional
untuk PRB diagnosa yang
berlaku untuk terapi 30 (tiga
puluh) hari; Obat diambil di
apotek yang bekerja sama.
6. Profil Lipid Setiap bulan Setiap tahun
7. Pemeriksaan neurologi dan Setiap bulan Setiap bulan

8
muskukoskeletal
(fisioterapi)

BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
1. Keluarga Ny. EM merupakan nuclear family dengan fungsi fisiologis dan
patologis yang cukup baik.
2. Fungsi psikologis dan sosialisasi keluarga Ny. EM terjalin cukup baik yang
dibuktikan dengan adanya komunikasi yang efektif antar anggota keluarga dan
kurang adanya dukungan anggota keluarga terhadap pengobatan atas penyakit
yang diderita pasien.
3. Perlu adanya dukungan dari keluarga agar proses pengobatan Ny. EM dapat
berjalan dengan baik, sehingga Ny. EM dapat beraktivitas seperti sediakala dan
semangat menjalani hidup.
4. Ny. EM dan keluarganya perlu diedukasi dan dimotivasi terus-menerus tentang
pentingnya menjaga pola hidup sehat seperti menjaga pola makan dan aktivitas
fisik, serta pemanfaatan ventilasi rumah dan pencegahan penularan penyakit
dengan meggunakan masker. Edukasi mengenai pentingnya menjaga hubungan
komunikasi antar anggota keluarga juga masih diperlukan sehingga turut
mendukung kondisi penyembuhan pasien, karena proses mengendalikan
penyakit pasien memerlukan jangka panjang.
B. SARAN
1. Keluarga hendaknya lebih memberikan motivasi dengan mengingatkan dan
mendukung Ny. EM, seperti menemani dalam pengobatan sehingga keluarga
juga tahu mengenai edukasi yang diberikan oleh dokter untuk kepentingan
pengobatan pasien.

9
2. Kegiatan home visit sebaiknya tetap dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga
dapat melihat permasalahan kesehatan pasien secara lebih holistik.

10

Anda mungkin juga menyukai