DISUSUN OLEH:
Made Larashati Putri W G99181041
Realita Sari G99181054
Risna Annisa M G991902029
PEMBIMBING:
dr. Darmawan Ismail, Sp.BTKV
1
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Made Larashati Putri W G99181041
Realita Sari G99181054
Risna Annisa M G991906029
2
BAB I
STATUS PASIEN
I. ANAMNESIS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. G
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Carikan RT/RW 004/004, Jawa Tengah
Nomor RM : 014772xx
Tanggal MRS : 22 September 2019
Tanggal Periksa : 23 September 2019
B. Keluhan Utama
Kecelakaan lalu lintas sejak 6 jam SMRS.
3
Dr. Moewardi dan dilakukan pemasangan WSD serta injeksi obat-
obatan sebelum akhirnya dirawat bangsal.
Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pada dada kanan terutama
saat mencoba bergerak dan juga saat menelan makanan, nyeri
dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasakan seperti tertusuk dan tertarik.
Pasien mengaku keluhan dapat berkurang dengan pemberian obat anti
nyeri dan kadang dapat hilang dengan istirahat. Nyeri bertambah
terutama saat pasien mencoba bergerak seperti miring kanan kiri,
nyeri juga dirasakan saat pasien makan dan menelan sehingga pasien
mengaku nafsu makan menjadi turun karena nyeri yang dirasakan.
Keluhan lain seperti sesak saat ini disangkal namun pasien mengaku
sempat sesak sesaat setelah kejadian dan saat di RSUD Sukoharjo,
namun setelah pemasangan WSD di RSUD Dr. Moewardi pasien
mengaku keluhan sesaknya sudah membaik. Keluhan lain seperti
demam, mual, muntah disangkal. BAK dan BAB dalam batas normal.
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi, jantung maupun penyakit gula
disangkal.
4
F. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Primary Survey
Airway : Clear
Breathing :
- Inspeksi : Pengembangan dada kanan sama dengan kiri,
pernapasan 24 kali/menit
- Palpasi : krepitasi (-), nyeri tekan (+)
- Perkusi : sonor menurun /sonor
- Auskultasi : SDV (+/+) ST (-/-)
Circulation : Tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 104 kali/menit
Disability : GCS E4V5M6, pupil isokor 3 mm/3 mm, refleks
cahaya (+/+), lateralisasi (-)
Exposure : Suhu 37 ºC
Secondary survey
1. KU : sakit sedang, compos mentis
2. Kepala : bentuk mesocephal, hematom (-), laserasi (-)
3. Wajah : simetris, laserasi (-)
4. Kulit : ikterik (-)
5. Mata : mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
5
(-/-), pupil isokor dengan diameter (3 mm/3 mm), reflek
cahaya (+/+)
bising (-)
12. Pulmo
Inspeksi : normochest, pengembangan dada kanan sama
dengan kiri
tekan (+/-)
(-/-)
13. Abdomen
Inspeksi : distended (-), dinding perut sejajar dari dinding
dada
Auskultasi : bising usus (+) 11x/ menit normal
6
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak
teraba.
14. Genitourinaria : BAK darah (-), BAK nanah (-), nyeri BAK (-)
15. Ekstremitas : Lihat status lokalis
Status Lokalis
Regio Thorakal
Look : vulnus excoriasi (+)
Feel : nyeri tekan (-)
Move : ROM terbatas nyeri
Regio Extremitas Superior Dextra
Look : Inspeksi terpasang WSD tertutup kassa (+),
pengembangan dinding dada kanan dan kiri sama
Feel : Nyeri tekan (+)
Move : ROM terbatas nyeri
7
A. Foto klinis
8
III.PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Foto Thoraks
9
Kesimpulan
1. Pneumothoraks kanan
2. Contusio pulmonum kanan
3. Fraktur komplit costa 3, 4,5,6,7 posterior kanan, costa 2 lateral
kanan
IV. ASSESMENT
1. Fraktur costae 2 lateral dextra
2. Fraktur costae 2 anterior sinistra
3. Fraktur costae 4,5,6,7,8 posterior sinistra
4. Hematothoraks
5. Contusio pulmonum
V. PLANNING
1. Cito WSD
2. MRS (rawat inap)
3. Terapi
a. O2 3 lpm
b. Infus RL 20 tpm
c. Injeksi Metamizol 1 g/8 jam
10
d. Injeksi Ranitidine 50 mg/ 12 jam
4. Cek laboratorium darah (Hb, Hct, AE, AL, AT, Golongan Darah,
PT, APTT, INR, Elektrolit, HbsAg)
5. Konsul Bedah Thorax dan Kardiovaskular
11
Diagnosa preoperative: Fraktur multiple costae, hematothorax, contusio
pulmonum
1. Paien posisi supine, toilet medan operasi, tutup dengan doek steril berlubang
2. Anestesi infiltrasi pada SIC VI di anterior linea mid axilaris anterior dekstra.
3. Incisi 2 cm tandes tulang pada costae VI di anterior line mid axilaris
4. Pasang jahitan fiksasi dengan multifilament non absorbable 1.0 matras
horizontal
5. Deseksi secara tumpul sampai pleura parietalis
6. Dilakukan chest tube torakostomi dengan chest tube no 28 fr dan trocart
7. Fiksasi chest tube dengan simpul hidup
8. Operasi selesai.
12