Anda di halaman 1dari 1

Palliative care issues in cancer(tujuan dan penggunaan kemoterapi saat menjelang ajal)

Sejak tahun1970-an, penelitoan onkologi berfokus pada tingat respons terhadap kemoterapi
interval bebas dari penyakit, dan tingkat kelangsungan hidup secara kesuluruhan.Pada saat yang
sama,dokter telah mengamati dan mencatat manfaat perbaikan gejala selama upaya pengobatan
kuratif.Akibatnya konsep ”kemoterapi paliatif” untuk tujuan mengatasi gejala dan
memperlambat pertumbuhan kanker menjadi tidak hanya Praktik yang dapat diterima,tetapi juga
pilihan yang diinginkan untuk pasien yang kankernya tidak mungkin untuk disembuhkan (archer
et al,1999).kemoterapi sekarang mudah untuk didapatkan dan ditoleransi dengan lebih baik,oleh
karena itu pasien dengan kanker tidak dapat disembuhkan sering ditawarkan pilihan kemoterapi
paliatif meskipun tidak ada kepasian bahwa gejala akan hilang atau kelangsungan hidup akan
diperpanjang.
Banyak penelitian menemukan bahwa pasien dan keluarga melapiorkan tidak mengetahui bahwa
kemoterapi pada stadium akhir dimaksudkan untuk menyembuhkan.Dalam penelitian yang
dilaporkan oleh Hamngton dan Smith(2008),banyak psien tidak ingat pernah berdiskusi tentang
prognosis dan tujuan untuk mengobati dengan menggunakan agen kemoterapi paliatif.
Diskusi tentang preferensi pasien untuk kualitas dan kuantitas hidup dengan atau tanpa
kemoterapi adalah awal yang baik untuk berdiskusi terkait terapi paliatif.Sebelum kemoterapi
dilanjutkan,manfaat yang pasti harus diindetifikasi,dan diskusi dapat di mulai dengan
menanyakan pasien seberapa banyak mereka ingin tahu tentang kondisi dan prognosis mereka
saat ini.Untuk evaluasi perawatan paliatif,perawat dapat memfasilitasi pertemuan dengan
dengan tim perawatan paliatif untuk melaporkan tentang bagaimana kanker merespon
kemoterapi.Bekerja dalam kerangka interdisipliner,dokter ,perawat spesialis,rohaniawan,pasien
dan keluarga harus dilibatkan dalam diskusi ini lanjutan dengan komunikasi dengan
mendefinisikan secara jelas repons kanker terhadap pengobatan.Berikan harapan jika ada alasan
untuk berharap namun hindari menawarkan harapan palsu(Guthrie & Mazanac.2010)
Seiring dengan mengelola gejela fisik ,perawat harus mengatasi masalah psikologis,social dan
spiritual yang mungkin muncul sejalan dengan trajektori penyakit.Depresi,sering kurang
didiagnosis dan kurang dorawar pada pasien dengan kanker dan harus dikelola dengan obat dan
konseling.Beban finansial yang terkait dengan lamanya perawatan dan ketidakmampuan untuk
bekerja juga harus jadi pertimbangan.Perawatan spiritual dapat mengurangi kecemasan yang
datang dari ketidakpastian terkait pekembangan penyakit kanker dan tantangan yang
berhubungan dengan keputusan pengobatan.Ketika harapan dan tujuan berubah dari kontrol
penyakit menjadi kematian yang nyaman,tim perawatan paliatif bersama dapat memberikan
dukungan kepada pasien dan keluarga.
Palliative care issues for patienis with ESHD
Manajemen gagal jantung bebasi bukti telah berkrmbang dengan baik selama 10 tahun
terakhir,tetapi pasien yang akhirnya akan meninggal karena penyakit ini membutuhkan
perawatan paliatif yang penuh rasa hormat dan komprehensif.Pedoman dari ACC(American
Collegen of Cardiology)AHA(American heart Assocition,2005) membuat mengembangkan tolok
ukur untuk

Anda mungkin juga menyukai