Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN HOME VISIT

PERTEMUAN KE-2

1. Latar Belakang
a. Karakteristik Lansia
Nama : Ny. A
Usia : 66 th
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Kondisi Kesehatan :
Kondisi kesehatan klien pada home visit 1 sudah membaik dan mengalami
peningkatan TD dibandingkan saat pengkajian yakni mengalami peningkatan
TD sistolik sebanyak 30 mmHg. Klien mengatakan sebelumnya makan rawon
dan tidak mengontrol makanannya. Selain, itu klien juga tidak pernah minum
obat antihipertensi karena dulu klien mengatakan pernah minum obat hipertensi
kemudian klien merasa berdebar-debar. Sehingga klien menghentikan minum
obat antihipertensi sejak saat itu. Namun klien mengatakan rutin untuk control
tekanan darah dengan mengikuti posyandu lansia sekali tiap bulannya.
Pada hasil pemeriksaan didapat:
 TD: 180 mmHg
 Klien mengatakan akan mematuhi anjuran perawat untuk mengontrol
tekanan darahnya
 Wajah klien terlihat lebih rileks
b. Data yang akan digali lebih lanjut
 TD klien
 Pengontrolan TD yang dilakukan klien
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Perawatan diri ditandai dengan:
 TD: >120/80 mmHg
 Riwayat hipertensi
b. Tujuan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x30 menit klien dan keluarga
mengetahui bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk membantu
menurunkan TD klien dengan tetap mengkonsumsi obat

c. Kriteria Hasil
 TD: 120/8 mmHg
 Klien mengatakan akan rutin kontrol ke pelayanan kesehatan dan dapat
mengunakan bahan-bahan alami sebagai tambahan untuk mengontrol tekanan
darah selain obat-obatan.

3. Rencana Kegiatan
a. Topik
Bahan-Bahan Alami Pengontrol TD
b. Metode
Diskusi
c. Media
Booklet
d. Waktu dan tempat
Tempat: Rumah klien di Ds. Mulyoagung
Tanggal : 10 April 2013
Waktu : 16.00-16.30 WIB
e. Pengorganisasian
Waktu :
Pukul Kegiatan
16.00-16.03 Orientasi dan kontrak kegiatan
16.03-16.07 Validasi kondisi pasien (khususnya TD dan
pengontrolan TD)
16.07-16.15 Penjelasan tentang bahan-bahan alami pengontrol
TD
16.15-16.25 Diskusi tentang bahan-bahan alami pengontrol TD
16.25-16.28 Evaluasi
16.28-16.30 Terminasi dan kontrak home visit berikutnya

Peserta : klien dan keluarga

4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Ketersediaan media dan alat peraga
 Persiapan materi

b. Evaluasi Proses
 Kegiatan sesuai jadwal
 Klien dan keluarga antusias selama proses kegiatan

c. Evaluasi Hasil
 Klien dapat mengulangi apa saja bahan-bahan alami yang dapat digunakan
untuk mengontrol tekanan darah
 TD klien tidak mengalami peningkatan
 Keluarga dan klien mampu menggunakan salah satu bahan alami tersebut
dalam pengontrolan TD bersama obat

Daftar Rujukan
Pramudiardja, AN Uyung. 2010. Kombinasi Obat dan Bawang Putih Pencepat Turunkan
Darah Tinggi.
http://health.detik.com/read/2010/11/22/102959/1499024/763/kombinasi-obat-
bawang-putih-percepat-turunkan-darah-tinggi. diakses tanggal 28 Juni 2012

Sumastuti, Regina. 2009. Mahkota Dewa Tanaman Penghalau Kanker. USU repository.
Tanaman Seledri (Apium Graveolens). http://seledri.org/tanaman-seledri-apium-
graveolens/. diakses tanggal 28 Juni 2012

Tantriyani. 2012. Pengaruh Pemberian Cincau Terhadap Tekanan Darah pada Lanjut Usia
yang Menderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Desa Trimulyo Jetis Bantul. CARING;
2012 - 01 (01) : (35-41).
Lampiran Materi

BAHAN ALAMI PENGONTROL HIPERTENSI

1. Seledri
Daun seledri banyak mengandung Apiin dan substansi diuretic yang bermanfaat
untuk menambah jumlah air kencing, penenang (senyawa sedatif / Pthalides),
karminatif dan mencegah penyempitan pembuluh darah (Widyawaruyanti, 2009).
Disamping kandungan Pthalides dan magnesium, zat lain yang mampu menurunkan
tekanan darah adalah Apigenin yang bersifat kalsium antagonis yang sangat
bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah. Serta perbandingan
kalium dan natrium yang mendekati rasio ideal (2,75 : 1) untuk mencegah hipertensi
Cara pemanfaatannya adalah sebagai berikut:
Cuci daun seledri sampai bersih. Daun seledri segar sebanyak 40 gr (2 batang),
direbus dengan 2 gelas (400 cc) hingga didapatkan segelas air (200 cc) selama 15
menit. Setelah dingin, di saring kemudian hasil saringan diminum 2 kali sehari
sebanyak 100 cc pagi hari dan 100 cc sore hari. Lakukan setiap hari kurang lebih 3
hari berturut-turut

2. Cincau Hijau
Tekanan darah dapat turun karena cincau itu mengandungflavonoid yang
mempunyai efek penurunantekanan darah. Caranya dengan menghambatACE
(Angiotensin Converting Enzyme)sehingga kadar angiotensin II menurun. Jikakadar
angiotensin II berkurang peningkatantekanan darah bisa dibatasi.
Cara Pengolahan cincau hijau untuk hipertensi bermacam-macam antara lain:
1) Sediakan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci bersih. Remas-remas lalu beri 1
gelas air minum dingin lalu saring dengan kain.
2) Tambahkan jeruk nipis sesuai selera. Biarkan di tempat dingin sampai menjadi
agar-agar.
3) Taruh di dalam gelas dan beri madu, atau sirup atau gula aren cair yang sudah
dimasak dengan pandan lali diminum.

3. Belimbing
Buah belimbing banyak mengandung zat-zat yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah. Zat-zat tersebut adalah pectin dan flavonoid. Pectin
berfungsi untuk mengikat kolesterol dan asam empedu untuk melancarkan
pencernaan. Selain itu, juga dapat mengikat lemak, bersifat diuretic, apabila kelebihan
garam akan dikeluarkan oleh tubuh. Kemudian flavonoid dalam belimbing dapat
mengubah angiotensin sehingga tidak terjadi peningkatan tekanan darah.
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengolah bawang putih
untuk hipertensi antara lain:
Cara Pertama:
Cuci bersih buah belimbing kemudian lanngsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu
Cara Kedua :
Cuci buah belimbing dan mentimun dengan bersih. Kupas kulitnya kemudian di
blender. Saring airnya dengan menggunakan kain atau penyaring. Setelah disaring
kemudian diminum. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 gelas (200 ml), sekali minum
dan dihabiskan.

4. Mahkota Dewa
Mahkota dewa mengandung flavanoid yang dapat melancarkan peredaran
darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh
darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada
dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner,
mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu
mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan sehingga dapat
menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Proses pengolalannya sebagai berikut:
1. Petik buah mahkota dewa yang sudah tua atau matang dipanen, lalu pilih buah
yang utuh serta bebas dari bekas serangan hama dan penyakit.
2. Cuci di bawah air mengalir, tanpa menggunakan sabun.
3. Ambil kulit dan daging buahnya dengan cara diiris tipis. hati-hati cangkang jangan
sampai terambil karena bagian inilah yang beracun. kemudian dikeringkan hingga
10% dari berat basah.
4. Ambil potongan tersebut lalu di sangrai selama 5 menit.
5. Masukkan kedalam panci dan masukkan air sebanyak 2 gelas, panaskan hingga
setengahnya, kemudian disaring dan setelah hangat bisa di minum, perlu diingat
jumlah irisan yang digunakan jangan terlalu banyak, cukup 6 irisan sebesar ujung
ibu jari dewasa sehari.

5. Bawang Putih
Bumbu dapur yang punya banyak manfaat adalah bawang putih, termasuk
untuk kesehatan jantung. Bila dikonsumsi bersama dengan obat-obat antihipertensi,
bawang putih bisa membuat tekanan darah turun lebih mudah. Dalam sebuah
penelitian di University of Adelaide, tekanan darah pasien yang mengonsumsi obat
antihipertensi bersama dengan ekstrak bawang putih turun lebih rendah dibandingkan
hanya dengan obat-obatan saja. Perbedaannya cukup signifikan karena mencapai 10
mmHg.
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengolah bawang putih
untuk hipertensi antara lain:
Cara Pertama:
Kupas 1 atau 2 siung bawang putih lalu kunyah-kunyah sampai halus kemudian
ditelan. Setelah itu minumlah 1 cangkir air hangat. Lakukan 3 kali dalam sehari.
Cara Kedua :
2 siung bawang putih dipanggang di atas api lalu dimakan setiap pagi selama tujuh
hari berturut-turut.
Cara Ketiga :
Tumbuk halus 3 siung bawang putih tambahkan air secukupnya.Peras dan saring lalu
minum secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai