Anda di halaman 1dari 1

NOTULEN KEGIATAN

SOSIALISASI ASUHAN MANDIRI TOGA


DESA DUAKORAN, 27 FEBRUARI 2019

1. Persiapan
Petugas tiba di Kantor Desa Renrua pada pukul 10.15 WITA, peserta kegiatan yang telah datang
langsung mengisi kursi yang telah disediakan di dalam ruangan.

2. Pelaksanaan
a. Pembukaan oleh MC (Nobertus Pereira, S.KM)
b. Doa pembuka oleh Kader Posyandu Wehedan (Waldelina Rika)
c. Sambutan oleh Kepala Desa Duakoran (Edmundus Ulu)
d. Sambutan oleh perwakilan dari Puskesmas Webora (Nur Farahiyah Amalina, S.Farm., Apt)
e. Pemaparan materi oleh narasumber dari Dinkes Belu (Fransiskus Siku, S.Gz)
- Latar belakang asuhan mandiri TOGA
- Kebijakan asuhan mandiri TOGA
- Indikator Renstra
- Tujuan asuhan mandiri
- Sasaran
- Ruang lingkup
- Pengembangan asuhan mandiri
f. Sesi tanya-jawab
- Penanya ke-1 (Emerensiana Bui) : Di Posyandu kami (Posyandu Wehedan) sudah mulai
menanam TOGA namun masih membutuhkan tambahan jenis-jenis TOGA lainnya.
Jawaban dari narasumber : Nanti kami akan bantu memfasilitasi buku saku TOGA yang
di dalamnya memuat berbagai jenis tanaman TOGA yang dapat dijadikan referensi untuk
penanaman TOGA.
- Penanya ke-2 (Natalia Rafu) : Sebenarnya bagaimana jarak antar tanaman TOGA yang
baik?
Jawaban dari narasumber : Jarak antara tanaman TOGA yang baik adalah 40 cm sampai
dengan 1 m tergantung dari luas lahan.
g. Doa penutup
h. Makan siang bersama

3. Kesimpulan
Kepala Desa Duakoran memberikan dukungan yang besar terhadap pembentukan kelompok
asuhan mandiri TOGA dan pengembangannya di Desa Duakoran dan Puskesmas Webora siap
melakukan pembinaan terhadap kelompok asuhan mandiri TOGA yang telah dibentuk. Adapun
rencana tindak lanjut (RTL) yang akan dilaksanakan yaitu penetapan SK Kepala Desa Duakoran
tentang pembentukan kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA Tingkat Desa Duakoran,
pembuatan rencana kerja dalam pengembangan asuhan mandiri TOGA, serta pembinaan dan
pendampingan oleh fasilitator dari Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai