Anda di halaman 1dari 4

3.

Aktivitas 3
 Tujuan :
a. Memahami pengaruh panjang pembuluh darah pada kecepatan aliran darah.
b. Menjelaskan kondisi yang dapat menyebabkan perubahan panjang pembuluh darah
pada tubuh manusia.
c. Membandingkan efek perubahan panjang pembuluh darah dengan efek perubahan
radius pembuluh darah pada kecepatan aliran darah.
 Review Sheet Results
1. Which is more likely to occur, a change in blood vessel radius or a change in blood
vessel length? Explain why.
Your answer:
radius pembuluh darah ketika organ lebih banyak membutuhkan nutrisi atau oksigen
2. Explain the effect that the change in blood vessel length had on flow rate. How well
did the results compare with your
prediction?
Your answer:
panjang pembuluh darah berbanding terbalik dengan kecepatan alirannya
3. Explain why you think blood vessel radius can have a larger effect on the body than
changes in blood vessel length (use
the blood flow equation).
Your answer:
dalam rumus kecepatan aliran darah, radius pembuluh darah sebanding dengan
kecepatan aliran darah.
4. Describe the effect that obesity would have on blood flow and why.
Your answer:
pada obesitas, pembuluh darah makin panjang, gesekan semakin besar karena
permukaan yang dilalui semakin luas.

 Pembahasan Review Sheet


Panjang pembuluh darah merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi
kecepatan aliran darah. Penambahan atau pengurangan ukuran panjang pembuluh darah
menyebabkan perubahan pada kecepatan aliran darah. Ketika panjang pembuluh darah
meningkat, maka kecepatan aliran darahnya menurun. Sedangkan ketika panjang
pembuluh darah menurun, maka kecepatan pada aliran darah meningkat, karena panjang
pembuluh darah berbanding terbalik dengan kecepatan aliran. Perubahan panjang
pembuluh darah disebabkan oleh (____). Selain panjang pembuluh darah, radius
pembuluh darah juga mempengaruhi hasil kecepatan aliran darah. Dalam tubuh manusia
sering terjadi perubahan pada radius pembuluh darah akibat (___).
Perubahan pada radius pembuluh darah membawa efek yang lebih besar karena
pada rumus kecepatan aliran darah, radius pembuluh dan kecepatan aliran darah
berbanding lurus dibandingkan dengan panjang pembuluh darah (kasih tambahan alasan
knp radius dampak lebih besar). Apabila pada orang yang memiliki tubuh dalam kategori
obesitas akan mempengaruhi aliran darah dalam tubuh. Hal tersebut dapat terjadi karena
pada orang yang obesitas pembuluh darah semakin panjang, dimana akan menimbulkan
gesekan yang semakin besar akibat permukaan yang dilalui semakin luas. Luas
permukaan pembuluh ditentukan oleh panjang pembuluh maupun jari-jari pembuluh. Jika
pada radius yang tetap, semakin panjang pembuluh darahnya, semakin besar luas
permukaan, dan semakin besar resistensi terhadap aliran darah.

4. Aktivitas 4
Tujuan :
a. Memahami pengaruh tekanan darah pada kecepatan aliran darah
b. Memahami struktur yang menimbulkan tekanan darah pada tubuh manusia.
c. Membandingkan grafik tekanan darah vs aliran darah ketika radius, viskositas, dan
panjang pembuluh darah berubah.
 Review Sheet Results
1. Explain the effect that pressure changes had on flow rate. How well did the
results compare with your prediction? Efek perubahan tekanan darah thd
aliran darah
Your answer:
semakin tinggi tekanan, semakin cepat aliran darah.
2. How does the plot differ from the plots for tube radius, viscosity, and tube
length? How well did the results compare with your prediction?
Your answer:
karena tekanan sebanding dengan kecepatan aliran darah
3. Explain why pressure changes are not the best way to control blood flow.
Your answer:
karena tekanan darah tidak selalu stabil tergantung pada aktivitas tubuh
4. Use your data to calculate the increase in flow rate in ml/min/mm Hg.
Your answer:
setiap kenaikan 25 mmHg tekanan darah, maka kecepatan aliran darah
meningkat sebesar 35 ml/min

 Pembahasan Review Sheet


Indikator selanjutnya ialah tekanan darah. Perubahan pada tekanan darah
dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah. Gradien tekanan merupakan
perbedaan tekanan antara tekanan awal dan tekanan akhir suatu pembuluh.
Kontraksi dari jantung akan menimbulkan tekanan pada darah, yaitu berupa gaya
dorong utama bagi aliran melalui suatu pembuluh. Semakin besar gradien tekanan
yang akan mendorong darah melalui suatu pembuluh, maka makin besar pula laju
aliran darah pada pembuluh tersebut. Apabila tekanan darah semakin tinggi, maka
kecepatan aliran darah juga semakin tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada rumus
hukum poiseuille: (dikasih rumus atau ngga?) bahwa kecepatan aliran darah
berbanding lurus dengan tekanan darah. Pada saat kondisi tubuh mengalami
gangguan pada homeostasis akan mengakibatkan penurunan pada tekanan darah.
Melalui regulasi dari saraf simpatis dalam jangka waktu pendek, akan
meningkatkan cardiac output serta vasokonstriksi peripheral dimana akan
meningkatkan tekanan darah dan mengembalikan dalam keadaan normal. Selain
itu, terdapat juga cara lain yaitu dengan menstimulasi angiotensin II dalam jangka
waktu yang panjang. Angiotensin II yang dihasilkan di hati merangsang pelepasan
hormon ADH (antidiuretic hormone) untuk meningkatkan tekanan darah.
Meskipun tekanan darah merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi
kecepatan aliran darah, namun perubahannya bukanlah cara terbaik untuk
mengontrol kecepatan aliran darah. Tekanan darah seseorang dapat berubah-ubah
atau tidak stabil bergantung pada kegiatan fisik seseorang, kondisi homeostasis
tubuh, dan pada kondisi istirahat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan
darah antara lain curah jantung, tahanan pada pembuluh darah perifer, aliran, dan
volume darah, serta pada kondisi pagi dan malam hari berbeda.
Pada percobaan aktivitas ketiga, variabel yang diubah yaitu jumlah
tekanan darah. Pada data pertama diatur tekanan darah sebesar 25 mmHg dan
diperoleh kecepatan aliran darah sebesar 35 ml/min. Pada data kedua, tekanan
darah diatur sebesar 50 mmHg dan dihasilkan kecepatan aliran darah sebesar 70.1
ml/min. Dari kedua data tersebut, diperoleh jarak interval sebesar 35 ml/min pada
kecepatan aliran darah pada jarak interval setiap kenaikan 25 mmHg. Hal ini
membuktikan bahwa kecepatan aliran darah berbanding lurus dengan tekanan
darah.

Dafpus

References
Hall, G. d. (n.d.). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi Revisi Berwarna ke-12.

Hernawati. (n.d.). Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron : Perannya Dalam Pengaturan Tekanan Darah


dan Hipertensi.

Indra, E. N. (n.d.). Pengaturan Tekanan Darah Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang.

Sherwood, L. (n.d.). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem (Vol. 8).

Sherwood ed 8
Jurnal upi
Guyton and Hall 1997 dan ganong 2005
Judul : Pengaturan tekanan darah jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
oleh Eka Novita Indra Dosen FIK UNY.

Anda mungkin juga menyukai