RSMTH
KEPANITERAAN KLINIK FK USAKTI
STATUS PASIEN
B. ANAMNESIS
Pasien datang ke poli mengeluh gatal dan perih pada kedua jari tangan sejak 1 bulan yang
lalu. Keseharian pasien adalah tukang cuci baju . Keluhan pertama yang timbul adalah
bintik-bintik kemerahan yang terasa gatal, kemudian digaruk oleh pasien. Pasien
mengatakan bahwa tiap hari pasien kontak dengan detergen pencuci baju. Karena
kesibukan pasien maka pasien baru dapat berobat sebulan setelah keluhan awal muncul.
Awalnya dirasakan sedikit gatal pada ujung-ujung jari kedua tangan diikuti munculnya
perubahan warna kulit menjadi kemerahan, kemudian sering digaruk. Gatal muncul hampir
setiap saat, baik pagi maupun malam hari dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dua hari
sejak rasa gatal tersebut muncul gelembung-gelembung air dan menjadi luka akibat digaruk
C. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Gizi normal
Tanda Vital
TD: 110/80 mmHg Nadi: 92x/mnt RR: 18x/mnt S: 36,50C
TB: 168 cm BB: 54 kg
Skala Nyeri: 0 Skala Gatal : 6
Status Dermatologi :
Makula eritema, bentuk bulat, diameter 1 cm, jumlah multipel, batas tegas, distribusi
terbatas pada jari-jari tangan. Di atas lesi primer terdapat lesi sekunder berupa erosi
eritema akibat garukan pasien.
D. RESUME
Perempuan, 26 tahun, 54 kg, keluhan pruritus (+) dan perih 1 bulan yang lalu. Riwayat
kontak dengan bahan-bahan kimia salon (+)
E. DIAGNOSIS BANDING
- Dermatitis Kontak Iritan
- Dermatitis Kontak Alergi
- Dermatitis Numularis
F. DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Kontak Iritan (ICD X: L 24) ( kemungkinan iritasi terhadap sabun detergen
baju )
G. TERAPI
1. Menghindari bahan iritan seperti sabun, sampo dan pewarna rambut
2. Memakai sarung tangan sampai ke siku ketika beraktivitas di salon
3.
R/ Cetrizine 10 mg No X
∫ 1 dd 1
R/ Fluocinolone acetonide 0,01 Cream Fl No I
∫ ue
2 dd 1
H. EDUKASI
“ Baik ibu, setelah saya telaah ibu menderita dermatitis kontak iritan, hal ini terjadi karena
terpajan iritan yang saya menduga nya adalah sabun deterjen tempat kerja ibu sehari hari.
Nah untuk mengobatinya adalah hindari hal sabun deterjen yang saya sebutkan tadi bu,
jikalau memang terpaksa saya sarankan ibu untuk memakai sarung tangan sampai ke siku
saat bekerja supaya tidak berulang kembali. Saya juga memberikan obat gatal yaitu
cetirizine yang diminum 1 kali sehari. Lalu saya berikan krim ya bu Fluocinolone acetonide
0.01% dipake ya 2 kali sehari ya bu, diolesin ke luka yang ada di tubuh ibu. Ibu tidak boleh
menggaruk karena akan memperparah kondisi ini. Ibu tetap mandi tetapi memakai sabun
bayi dan jangan mandi menggunakan air hangat karena nanti makin kering kulitnya. 1
minggu kedepan kita lihat bagaimana reaksinya ya bu, nanti bisa datang lg ke poli kulit,
terimakasih”
I. PROGNOSIS
Ad vitam : ad Bonam
Ad sanationam : dubia ad Bonam
Ad functionam : dubia ad Bonam
Ad kosmetikum : Bonam
J. TINJAUAN PUSTAKA
PPK Mintohardjo
Medikamentosa:
Topikal berupa:
Sesuai dengan gambaran klinis
Basah (madidans): beri kompres terbuka (2-3 lapis kain
kasa) dengan larutan NaCl 0.9%.
Vesikular akut : aluminium sulfat/kalium asetat topikal.
6. Terapi Kering/ kronik/likenifikasi: beri krim/ointment
kortikosteroid potensi sedang (flunisolon asetonid),
emolien, inhibitor kalsineurin: takrolimus, pimekrolimus
Sistemik:
Simtomatis sesuai gejala dan gambaran klinis
Antihistamin (bila dijumpai pruritus).
DKI akut derajat sedang- berat, refrakter: dapat ditambah
kortikosteroid oral setara dengan prednison20mg/hari dalam
jangka pendek selama 3 hari.
Siklosporin oral
7. Edukasi Penjelasan tentang alergen penyebab penyakit
(Hospital Health Promotion) Penjelasan tentang pencegahan kekambuhan.
9. Tingkat Evidens IV