CASE PERSENTATION

CHYNTIA FITRI UTAMI 030.15.050

DEVI DWI PUSPITASARI 030.15.054
SEKARNINGRUM DAMAYANTI030.15.178
IDENTITAS PASIEN

An. V
Usia : 10 tahun
Alamat : Kp. Cibenda, Cikaroya
Agama : Islam
Suku bangsa : WNI
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Anamnesis
• Keluhan utama
Pasien datang dengn keluhan nyeri telinga kiri sejak 1 minggu SMRS
Keluhan tambahan
Pendengaran telinga kiri menurun
Anamnesis
• Riwayat penyakit sekarang
pasien datang dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak 1 minggu SMRS. Nyeri
hanya dirasakan pada telinga kiri hilang timbul, pasien sempat merasakan
terdapat cairan yang keluar dari telinga kirinya. Nyeri disertai dengan
penurunan pendengaran pada telinga kiri. Tidak terdapat keluhan demam,
batuk, pilek maupun nyeri tenggorokan.
• Dua hari setelah mengalami keluhan pasien sempat berenang di kali.
Anamnesis
• Riwayat penyakit dahulu
tidak pernah mengalmi keluhan serupa sebelumnya, riwyat alergi (-),
riwayat ispa (-),
Riwayat penyakit keluarga (-)
• Riwayat kebiasaan
sering mengkorek-korek telinga dengan cotton bud, riwayat berenang
(+)
Pasien sering terpapar asapa rokok dari kakak-kakak dan ayah pasien
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN UMUM TANDA VITAL
• TD : 120/100
• kesadaran : composmentis • Suhu : 36,5 0c
• kesan sakit : tampak sakit • Nadi : 82 X/menit
ringan • Respirasi : 16 X/ menit
Pemeriksaan fisik
Dekstra Sinistra
Bentuk normotia normotia
Besar Simetris, Simetris,
normal normal
INSPEKSI
Fistel (-) (-)
Sikatriks (-) (-)
Nyeri (-) (-)
PALPASI tekan
Benjolan (-) (-)
Pemeriksaan fisik
• Retroauricula
Inspeksi Dekstra Sinistra
Kulit Normal, hiperemis - Normal, hiperemis -
Fistel
(-) (-)

Sikatriks
(-) (-)

Abses

(-) (-)

Massa (-) (-)

Pemeriksaan fisik
• Liang telinga

Kanan Kiri

lapang lapang
Lapang/sempit

hiperemis - hiperemis -
Warna epidermis
- Sekret -
minimal Serumen minimal
- Kelainan lain -
Pemeriksaan fisik
• Membran timpani

Kanan Kiri
Normal Bentuk Bulging
+ Refleks cahaya +
Jernih Warna Hiperemis
Intak Keutuhan Intak
Normal Mobilitas Menurun
Pemeriksaan fisik
• Hidung luar
Inspeksi Dekstra Sinistra
Bentuk
Normal, hiperemis - Normal, hiperemis -

Deformitas
(-) (-)

Edema (-) (-)

Massa (-) (-)

Perdarahan (-) (-)

Nyeri tekan (-) (-)

Krepitasi
(-) (-)
Pemeriksaan fisik
• Rinoskopi

Rinoskopi anterior Dekstra Sinistra

Cavum nasi
Lapang Lapang

Konka inferior Eu eu
Meatus nasi
Terbuka, secret (-) Terbuka, sekret (-)

Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Mukosa Tenang Tenang
Pemeriksaan fisik
• Rinoskopi
Koana Sulit dinilai
Mukosa konka Sulit dinilai
Adenoid

Sulit dinilai

Sekret Sulit dinilai

Pemeriksaan Tenggorok
• Trismus (-)
• Lidah atrofi (-)
• Palatum hiperemis (-)
• Uvula = letak di tengah
• Arkus faring = simetris, hiperemis (-)
• Tonsil = T2-T2, hiperemis (-), detritus (-),
kripta (-)
• Dinding posterior faring = PND (-), hiperemis (-)
Pemeriksaan fisik
Dekstra Sinistra
Rinne 512

Positif Negatif

Schwabach
Sama dengan pemeriksa Memanjang

Weber

Lateralisasi ke telinga kiri

Diagnosis Klinis & Diagnosis Banding

Otitis Media Akut

Staduium Supuratif ① Otitis Media
AS Eksterna
② Otitit media
dengan efusi
Tatalaksana
• Non-medikamentosa
• tidak memasukkan apa pun ke dalam telinga anak
• Antibiotik
• Amoxicillin (15mg/kgBB/kali 3 kali sehari)
Resume
• Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 1 minggu
SMRS, nyeri hilang timbul, terdapat cairan yang keluar, terdapat
gangguan pendengaran. Tidak ada riwayat batuk, pilek maupun nyeri
tenggorokan. Riawat mengkorek telingan dengan cotton buda dan
berenang (+)
• Pemeriksaan fisik : MT Bentuk : bulging
• Reflex cahaya pada arah jam 7 meredup
• Warna : hiperemis
• Keutuhan : intak
Analisis masalah
• Diagnosis OMA stadium supurasi
• Anamnesis
• Nyeri pada telinga kiri sejak 1 minggu SMRS
• Rasa penuh pada telinga (+)
• Penurunan pendengaran (+)
• Kriteria diagnosis OMA
• Muncul secara mendadak dan bersifak akut
• Nyeri telingan kiri dirasakan sejak 1minggu SMRS
• Ditemukan adanya tanda efusi
• Pemeriksaan fisik : MT bulging, hiperemis,
• Ditemukan tanda dan gejala peradangan telnga tengah
• Keluhan demam, nyeri pada telinga kiri hilang timbul
• Faktor risiko pada pasien
• Riwayat ISPa (-)
• Gangguan fungsi tuba eustachius
• Bisa disebabkan oleh karena paparan asap rokok -> gangguan silia -> gangguan pemebersihan
mukus dari telinga tengah -> akumulasi cairan tempat berkembang biak kuman yang baik
• Adenoid pada anak yang besar -> posisi adenoid yang berdekatan dengan muara E sehinnga
adenoid yang besar dapat menganggu terbukanya TEbisa menyebabkan obstruksi pada TE &
adenoid bisa menjadi sumber reservoir bakteri
• Obstruksi fungsional dapat terjadi karena jumlah dan kekakuan dari kartilago penyokong tuba.
Obstruksi fungsional ini lazim terjadi pada anak-anak
• Bila tuba eustakius mengalami obstruksi tidak total, secara mekanik, kontaminasi sekret
nasofaring dari telinga dapat terjadi karena refluks (terutama bila membran timpani
mengalami perforasi), karena aspirasi, atau karena peniupan selama menangis atau bersin
• Rencana tatalaksana
• Diberikan amoksisilin selama 5 harimerupakan lini pertama pada OMA
stadium supurasi
• Amoksisilin efektif terhadap Streptococcus penumoniae.