Anda di halaman 1dari 23

◎ HEPATITIS A

Definisi

Hepatitis A merupakan penyakit infeksi


sistemik yang dominan menyerang hati
akibat masuknya virus hepatitis A (HAV)
melalui transmisi fekal-oral dari makanan
atau minuman yang telah terkontaminasi.
Epidemiologi

Menurut hasil Riskesdas


tahun 2018:
Menunjukkan peningkatan
kejadian hepatitis 2 kali lipat
apabila dibandingkan dari
data tahun 2013 dan 2018.
Sumber: Riskesdas Tahun 2013 dan Riskesdas Tahun 2018,
Balitbangkes, Kemenkes
Tahun 2013, 5 provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi: Nusa
Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Maluku Utara.

Tahun 2018, 5 provinsi dengan prevalensi tertinggi: Papua, Nusa


Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat.

Sumber: Riskesdas Tahun 2013 dan Riskesdas Tahun 2018, Balitbangkes, Kemenkes.
Prevalensi hepatitis tertinggi terdapat pada kelompok umur 45-54 dan 65-
74 (1,4%).

Penderita hepatitis laki-laki maupun perempuan, proporsinya tidak


berbeda secara bermakna.

Penderita hepatitis banyak ditemukan pada petani/nelayan/buruh


dibandingkan jenis pekerjaan yang lain.
Total KLB Hepatitis A pada tahun 2013 di 6 provinsi dan 11 kabupaten/kota sejumlah
495 kasus.
Total KLB Hepatitis A di 3 provinsi dan di 4 kabupaten/kota pada tahun 2013 sejumlah 282
kasus.
Place your screenshot here

KLB Hepatitis A di Pacitan


Tercatat 957 warga Pacitan yang terpapar
hepatitis A
9
Etiologi

Enterovir Virus RNA


us
nonenvelop

Bentuk kubik
simetris, Transmi
si fekal-
Berukuran 27 oral
nm
Dapat
dineutralisasi baik
Termost oleh imunoglobulin
abil G (IgG) maupun
imunoglobulin M
(IgM) anti-HAV.

Joshi MS, Bhalla S, Kalrao VR, Dhongade RK, Chitambar SD. Exploring the concurrent presence of hepatitis A virus
genome in serum, stool, saliva, and urine samplesof hepatitis A patients. Diagn Microbiol Infect Dis. 2014;78(4):379-82.
Siklus Hidup

Matheny SC, Kingery JE. Hepatitis A. Am Fam Physician 2012;86(11):1027-34.


Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
Penunjang
• Lemas • Sklera ikterik
• Cepat lelah • Laboratorium
• Nyeri tekan
• Anoreksia Didapatkannya
abdomen
• Muntah limfositosis
• Hepatomegali
• Serologi PENEGAKAN
• rasa tidak • Splenomegali
IgM anti HAV
DIAGNOSIS
nyaman pada
abdomen IgG anti HAV
Pemeriksaan Serologi HAV
CARA KERJA
1. Alat pelindung diri digunakan dengan baik, benar dan lengkap.
Alat : 2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Pipet kapiler 5 ʯL 3. Dibiarkan semua komponen Kit dan Sampel pada suhu ruang 15-
- Mikropipet ukuran 5 300C sebelum
ʯL melakukan tes.
- Tip mikropipet putih 4. Dibuka perangkat tes dari pembungkusnya, dan ditempatkan
pada tempat yang
- Perangkat uji/casset
kering dan datar.
SD Bioline HAV 5. Dengan menggunkan pipet kapiler 5 uL atau mikropipet 5 uL
IgG/IgM sampel serum atau
plasma dimasukkan ke dalam sumur sampel yang berbentuk persegi
dengan
BAHAN lambang “S”.
1. Sampel serum 6. Ditambahkan 3-4 tetes (sekitar 90-120 uL) diluent assay

2. Laruran (pengencer) ke dalam sumur diluents yang berbentuk bundar.

7. Hasil pengujian diinterpretasikan dalam waktu 15-20 menit.


diluents/pengencer
Interpretasi Hasil

IgG Positif
Garis kontrol (C) dan
garis IgG (G) terliht
pada perangkat uji. Ini
positif untuk antibodi
IgG.
Negatif
.
Hanya garis pada IgG dan IgM Positif
kontrol yang terlihat
Garis kontrol (C), garis
di perangkat uji.
IgM (M) dan garis IgG (G)
Tidak ada antibodi
terlihat/muncul pd
igG dan igM yang
perangkat uji. Ini positif
terdeteksi.
untuk keduanya antara
IgM positif antibodi IgM dan IgG
Garis kontrol (C) dan Invalid
garis IgM (M) terlihat Garis kontrol gagal muncul. Volume sampel
pada perangkat uji. Ini yang tidak cukup atau teknik prosedur yang
positif untuk antibodi IgM salah adalah kemungkinan terbesar untuk
terhadap virus HA. gagalnya garis kontrol muncul pada alat uji.
Ulangi tes menggunakan perangkat uji yang
baru

Pencegahan Dan Penanggulangan
Hepatitis A
1. Pencegahan Nonspesifik
Pengubahan perilaku untuk mencegah Hepatitis A
terutama dilakukan dengan meningkatkan sanitasi dengan
memberikan edukasi yang sesuai, antara lain:

a. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara benar pada 5 saat kritis,
yaitu:

• Sebelum makan
• Sebelum mengolah dan menghidangkan makanan
• Setelah buang air besar dan air kecil
• Setelah mengganti popok bayi
• Sebelum menyusui bayi
b. Pengolahan makanan yang benar

Menjaga kebersihan

•Mencuci tangan sebelum memasak dan keluar dari toilet


•Mencuci alat-alat masak dan alat-alat makan
•Dapur harus dijaga agar bersih

Memisahkan bahan makanan matang dan mentah

•Menggunakan alat yang berbeda untuk keperluan dapur dan untuk makan
•Menyimpan bahan makanan matang dan mentah di tempat yang berbeda

Memasak makanan sampai matang

•Memasak makanan pada suhu minimal 85 0C, terutama daging, ayam, telur, dan
makanan laut
•Memanaskan makanan yang sudah matang dengan benar

Menyimpan makanan di suhu aman

•Jangan menyimpan makanan di suhu ruangan terlalu lama


•Memasukan makanan yang ingin disimpan ke dalam lemari pendingin
•Jangan menyimpan makanan terlalu lama di Kulkas
Pengolahan makanan yang benar
Menggunakan air bersih dan bahan
makanan yang baik
• Memilih bahan makanan yang segar (belum
kadaluarsa) dan menggunakan air yang
bersih
• Mencuci buah dan sayur dengan baik

Membuang tinja di jamban yang


sanite
• Menyediakan air bersih di jamban
• Memastikan sistem pendistribusian air dan
pengelolaan limbah berjalan dengan baik
2. Pencegahan Spesifik (Imunisasi)
◎ Dilakukan dengan imunisasi.
◎ Proses bisa bersifat pasif maupun aktif.
Imunisasi pasif

• Memberikan Hepatitis A immuno globulin. (Dapat memberikan


perlindungan segera tetapi bersifat sementara).
• Hepatitis A immuno globulin diberikan segera setelah kontak atau
untuk pencegahan sebelum kontak dengan 1 dosis secara intra
muscular.
• Efek proteksi dapat dicapai bila Hepatitis A immuno globulin
diberikan dalam kurun 2 minggu setelah terpajan.

Imunisasi aktif

• Memberikan efektifitas yang tinggi pada pencegahan Hepatitis A.


• Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan (inactivated vaccine).
• Vaksin diberikan dalam 2 dosis dengan selang 6 – 12 bulan secara
intramuscular didaerah deltoid atau lateral paha.
• Vaksin yang tersedia di Indonesia adalah Havrix, Vaqta, Avaxim.
Penanganan Penderita, Kontak
dan Lingkungan sekitar
Pengobatan
Tidak spesifik, utamanya meningkatkan daya tahan tubuh (istirahat dan makan makanan yang bergizi),
rawat inap hanya diperlukan bila penderita tidak dapat makan dan minum serta terjadi dehidrasi berat

Disinfeksi serentak terhadap bekas cairan tubuh dari penderita

Isolasi tidak diperlukan

Imunisasi pasif pada orang yang terpajan cairan tubuh penderita

Pencatatan dan pelaporan sesuai peraturan yang berlaku


Peran puskesmas dalam
pengendalian hepatitis
Promotif,
(penyuluhan termasuk pemberdayaan
masyarakat dalam kegiatannya)

Puskesmas
(unit pelaksana Preventif,
Pelaporan pelayanan
kesehatan (melakukan vaksinasi)
primer)

Rawat jalan dan rujukan


SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.
● Change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

22
😉
Now you can use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality and you can change the color.

How? Follow Google instructions


https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂
😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣📌📖🔨🎃🎈
🎨🏈🏰🌏🔌🔑 and many more...
23

Anda mungkin juga menyukai

  • Penyuluhan Gigi
    Penyuluhan Gigi
    Dokumen13 halaman
    Penyuluhan Gigi
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • KNKK
    KNKK
    Dokumen28 halaman
    KNKK
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi Betametason
    Farmakologi Betametason
    Dokumen1 halaman
    Farmakologi Betametason
    Desi Purnamasari Yanwar
    0% (1)
  • Farmakologi Betametason
    Farmakologi Betametason
    Dokumen1 halaman
    Farmakologi Betametason
    Desi Purnamasari Yanwar
    0% (1)
  • DWDWD
    DWDWD
    Dokumen5 halaman
    DWDWD
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Nama Mahasiswa: Desi Purnamasari Yanwar NIM: 030.14.047 Periode: 28 Oktober - 29 November 2019
    Status Pasien Nama Mahasiswa: Desi Purnamasari Yanwar NIM: 030.14.047 Periode: 28 Oktober - 29 November 2019
    Dokumen7 halaman
    Status Pasien Nama Mahasiswa: Desi Purnamasari Yanwar NIM: 030.14.047 Periode: 28 Oktober - 29 November 2019
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Disaster Plan Sanur
    Disaster Plan Sanur
    Dokumen2 halaman
    Disaster Plan Sanur
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • KMKM
    KMKM
    Dokumen16 halaman
    KMKM
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • KL, Joj
    KL, Joj
    Dokumen5 halaman
    KL, Joj
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Fwef
    Fwef
    Dokumen5 halaman
    Fwef
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Langkah Mewujudkan Lingkungan Sehat: Opening
    Langkah Mewujudkan Lingkungan Sehat: Opening
    Dokumen4 halaman
    Langkah Mewujudkan Lingkungan Sehat: Opening
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • (Case 3) DSS
    (Case 3) DSS
    Dokumen43 halaman
    (Case 3) DSS
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • MKMK
    MKMK
    Dokumen11 halaman
    MKMK
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • KMKM
    KMKM
    Dokumen35 halaman
    KMKM
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • KMKM
    KMKM
    Dokumen15 halaman
    KMKM
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Ooook
    Ooook
    Dokumen31 halaman
    Ooook
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Sunting Sunting Sumber
    Sunting Sunting Sumber
    Dokumen2 halaman
    Sunting Sunting Sumber
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • MKMK
    MKMK
    Dokumen24 halaman
    MKMK
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Refluks Symptom Index Fix
    Refluks Symptom Index Fix
    Dokumen3 halaman
    Refluks Symptom Index Fix
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • CASE Sinusitis Jamur
    CASE Sinusitis Jamur
    Dokumen72 halaman
    CASE Sinusitis Jamur
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Case Buerger
    Case Buerger
    Dokumen29 halaman
    Case Buerger
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS Fixxx
    LAPORAN KASUS Fixxx
    Dokumen13 halaman
    LAPORAN KASUS Fixxx
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Pancoast Tumor Referat
    Pancoast Tumor Referat
    Dokumen11 halaman
    Pancoast Tumor Referat
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • CASE Sinusitis Jamur
    CASE Sinusitis Jamur
    Dokumen72 halaman
    CASE Sinusitis Jamur
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Case Buerger
    Case Buerger
    Dokumen6 halaman
    Case Buerger
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • CASE 2 Thalassemia
    CASE 2 Thalassemia
    Dokumen59 halaman
    CASE 2 Thalassemia
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • CASE 2 Talassemia
    CASE 2 Talassemia
    Dokumen69 halaman
    CASE 2 Talassemia
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Case 3 Hiperbilirubin 2.0
    Case 3 Hiperbilirubin 2.0
    Dokumen38 halaman
    Case 3 Hiperbilirubin 2.0
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen13 halaman
    Jurnal Reading
    Desi Purnamasari Yanwar
    Belum ada peringkat