TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran
pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dapat dipandang dari dua
sudut yaitu pembelajaran sebagai suatu sistem dan suatu proses. Pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang terorganisir
Pembelajaran sebagai suatu proses terdiri atas rangkaian upaya atau kegiatan guru
persiapan mengajar.
pembelajaran yang telah dibuat. Pada tahap ini, struktur dan situasi
dan dirancang, komitmen guru, persepsi guru, dan sikap terhadap siswa.
belajar.
7
Peranan guru dalam pembelajaran bukan semata-mata memberikan
membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus antara
guru dengan siswa. Proses pembelajaran yang melibatkan proses berpikir dan
proses pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi siswa untuk secara aktif
berikut:
1) Mengamati
Kegiatan mengamati yang dapat dilakukan yaitu mengamati objek yang akan
8
aktivitas ini, guru memberikan fasilitas antara lain: menyajikan media
pembelajaran berupa; gambar, video, miniatur, tayangan atau objek asli (Hosnan,
melalui video, mengkaji hasil kerja ilmiah, dan mengkaji jurnal ilmiah tentang
2) Menanya
informasi objek yang sudah diamati dan belum dipahami. Dalam hal ini guru
objek, baik konkret maupun abstrak yang terkait dengan fakta, konsep, dan
infomasi yang lebih luas dan beragam dari berbagai sumber (Hosnan, 2014).
Contoh kegiatan guru dalam membimbing siswa untuk bertanya terkait materi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai informasi yang sudah diamati
3) Mengumpulkan Informasi
9
dilakukan melalui eksperimen. Salah satu eksperimen yang dapat dilakukan yaitu
pemanfaatan berbagai bahan limbah pertanian atau limbah rumah tangga yang
diolah untuk pembuatan pupuk organik yang berfungsi sebagai pupuk untuk
tanaman.
4) Mengolah Informasi
yang satu dengan informasi lainnya (Hosnan, 2014). Aktivitas ini disebut juga
kegiatan menalar artinya siswa melakukan proses berpikir yang logis dan
5) Mengomunikasikan
kelompok maupun individu di depan kelas. Pada kegiatan ini dapat dilakukan
depan kelas. Sedangkan secara tertulis dapat dilakukan dengan cara menulis hasil
hasil presentasi dan laporan siswa yang bertujuan untuk mengetahui jawaban yang
10
tepat berdasarkan kemampuan kognitif. Dalam kegiatan mengklarifikasi guru juga
dapat melakukan penilaian sebagai evaluasi hasil belajar siswa secara individu
4) untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai kriteria ketuntasan; dan 5) untuk
dapat merangsang kemampuan siswa untuk berpikir analisis dan kreatif. Pada
dan mengolah informasi akan menimbulkan sikap siswa yang antara lain: 1) sikap
11
2.3 Bioentreprenuership
dan proses yang dilakukan oleh para entreprenur dalam merintis, menjalankan,
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan
peluang usaha. Contoh dari ide kreatif yaitu menghasilkan produk sayuran hasil
inovatif merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Contoh dari inovatif misal mengemas sayuran dengan kemasan yang diberi merek
pelajaran muatan lokal atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang relevan
12
bioentreprenurship memberikan siswa ketrampilan dalam membuat produk; dan
13
4) Producing untuk belajar
5) Communicating, dan 3) Membimbing
6) Reflecting penyelidikan individual
maupun kelompok
4) Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
4. Evaluasi 1) Evaluasi kognitif (tes 1) Evaluasi proses (lembar
pembelajaran kemampuan berpikir) observasi), dan
2) Evaluasi proses 2) Evaluasi kognitif (tes
(lembar observasi), kemampuan berpikir)
dan
3) Evaluasi produk
(lembar lembar
observasi)
5. Pengembangan Dilanjutkan dengan Tidak dilanjutkan sampai
hasil (produk) membuat desain produk, pengembangan hasil
desain tersebut haruslah (produk)
memiliki keunikan yang
menampakan identitas
sekolah tersebut
6. Faktor yang 1) Kurikulum 1) Kurikulum
mempengaruhi 2) Sumber daya, dan 2) Sumber daya
pembelajaran 3) Assasment (penilaian) 3) Lingkungan belajar
4) Keaktifan belajar
5) Assasment (penilaian)
7. Dampak dari 1) Dampak instruksional, 1) Dampak instruksional
kegiatan dan
pembelajaran 2) Dampak pengiring
Sumber: Tumisem (2016) dan Hosnan (2014)
pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan (Rosnawati, 2012).
kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Dari pernyataan di atas dapat
14
seseorang dengan melibatkan kerja otak untuk memecahkan masalah yang bersifat
Menurut Megalia (2010) berpikir kreatif adalah proses mental yang mampu
menghasilkan metode baru, konsep baru, pemahaman baru, penemuan baru, dan
karya baru. Siswono (2004) mengemukakan bahwa berpikir kreatif adalah suatu
kegiatan mental untuk menemukan ide baru dengan cara membangun ide-ide,
(orisinil), estetis, dan konstruktif yang berhubungan dengan konsep, hukum, atau
prinsip. Aktivitas ini menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional.
Berpikir intuitif menurut Sa’o (2015) adalah proses kognitif yang memunculkan
yang ada dari suatu pengalaman untuk mencari kebenaran faktual. Dari
asli (orisinil), estetis, dan konstrukif yang berhubungan dengan konsep, hukum,
atau prinsip untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret maupun abstrak.
dalam kategori dimensi proses kognitif yaitu mencipta. Proses mencipta (kreatif)
15
dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 1) merumuskan, siswa berusaha memahami
dari suatu permasalahan serta membuat rencana penyelesaian masalah yang dapat
Sikap kreativitas menurut Widia (2012) masuk dalam kategori non kognitif
lembar observasi sikap kreativitas pada saat proses produksi. Sikap kreativitas
siswa menurut Munandar (1999) dapat diukur dengan melihat ciri-ciri sebagai
kreatif dalam bentuk barang atau gagasan. Budiwati (2010) menyebutkan bahwa
produk kreatif yang diciptakan tidak harus baru. Produk yang diciptakan dapat
merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada. Kebaruan yang
seorang siswa membuat produk akuaponik yang terdapat pada materi bioteknologi
yang sudah dipelajari. Jika produk akuaponik dinilai dari kriteria guru, mungkin
tidak termasuk kreatif karena sudah pernah dibuat oleh orang lain. Sedangkan jika
16
ditinjau dari tingkat perkembangan siswa maka produk siswa termasuk kreatif.
1) Kebaruan (novelty)
Suatu produk yang dinilai kreatif bersifat orisinal atau produk tersebut
merupakan hasil kombinasi dari hal-hal yang sudah ada, dan menghasilkan
2) Pemecahan (resolution)
dalam bidang tertentu; dan 3) produk berguna dapat diterapkan secara praktis.
3) Keterperincian (elaboration)
sama/serupa menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren. Lima kriteria untuk
arti inti dalam penyusunan produk; 2) produk elegan, yaitu mempunyai nilai lebih
dari yang tampak; 3) produk kompleks, yaitu produk hasil penggabungan berbagai
unsur; 4) produk dapat dipahami, yaitu produk mempunyai tampilan secara jelas;
seseorang.
17