Anda di halaman 1dari 34

SILABUS DAN RANCANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dibina oleh
Ibu Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd. dan Bapak Aries Setia Nugraha, S.Pd., M.Pd.

disusun oleh:
JAYA
NPM 165030001

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2019
SILABUS
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Nama Sekolah : SMA YPI Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : X/IPA/IPS

No. Kompetensi Inti (KI)


Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
KI 3
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
KI 4
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Alokasi


No. Materi Pokok Penilaian Sumber Belajar
(KD) Kompetensi (IPK) Pembelajaran Waktu
1. 3.1 Mengidentifikasi 3.1.1 Menuliskan 1. Pengertian Mengamati Teknik :Tes Tertulis 2 x 45’  Kemendikbud
teks laporan hasil pengertian teks teks  Peserta didik Bentuk: Uraian/Essai 2017. Buku
observasi yang laporan hasil laporan menyebutkan Instrumen: Siswa Bahasa
dipresentasikan observasi hasil pengertian teks 1. Jelaskan Indonesia
dengan lisan dan 3.1.2 Menentukan pola observasi laporan hasil pengertian teks Kelas X edisi
tulis pengembangan 2. Pola observasi setelah laporan hasil revisi 2017.
paragraf teks pengemba mengobservasi observasi? Jakarta:
laporan hasil ngan keadaan kelas. 2. Tentukanlah pola Kemendikbud.
observasi. paragraf  Peserta didik pengembangan Bab I. Hlm. 7-
3.1.3 Menentukan teks mengamati teks paragraf dalam 32.
kalimat utama teks laporan laporan hasil teks laporan hasil  Kosasih, E.
laporan hasil hasil observasi yang observasi 2014. Jenis-
observasi. observasi dipresentasikan tersebut! Jenis Teks
3. Kalimat Menanya 3. Tentukanlah dalam Mata
utama teks  Peserta didik kalimat utama Pelajaran
laporan menyebutkan dalam setiap Bahasa
hasil pengertian teks paragraf teks Indoneisa
observasi laporan hasil laporan hasil SMA/MA/SMK
observasi yang observasi . Bandung:
diketahui tersebut? Yrama Widya.
 Peserta didik
membuat
pertanyaan
mengenai pola
pengembangan
paragraf dalam
teks laporan hasil
observasi yang
dipresentasikan
 Peserta didik
membuat
pertanyaan
mengenai kalimat
utama dalam
paragraf teks
laporan hasil
observasi yang
dipresentasikan
Mengumpulkan
Informasi (Menalar)
 Peserta didik
menentukan pola
pengembangan
paragraf dalam
teks laporan hasil
observasi.
 Peserta didik
menentukan
kalimat utama
dalam paragraf
teks laporan hasil
observasi yang
dipresentasikan
Mengolah Informasi
 Peserta didik
menuliskan pola
pengembangan
paragraf dalam
teks laporan hasil
oservasi yang
diamati.
 Peserta didik
menuliskan
kalimat utama
dalam paragraf
teks laporan hasil
observasi
Mengomunikasikan
 Peserta didik
menyampaikan
pola
pengembangan
paragraf dalam
teks laporan hasil
observasi tersebut.
 Peserta didik
menyampaikan
hasil menentukan
kalimat utama
dalam setiap
paragraf teks
laporan hasil
observasi di depan
kelas.
 Peserta didik
memberi
tanggapan hasil
dari mengenal teks
laporan hasil
observasi yang
dianalisis
berdasarkan pola
pengembangan
paragraf dan
kalimat utama
dalam setiap
paragraf.
 Peserta didik dan
pendidik bersama-
sama
menyimpulkan
hasil belajar dalam
menentukan teks
laporan hasil
observasi sesuai
dengan hasil yang
telah didapatkan
dari teks laporan
hasil observasi
yang
dipresentasikan.

2. 4.1 Menginterpretasi 4.1.1 Menentukan isi Menyusun Mengamati  Unjuk Kerja 2 x 45’  Kemendi
isi teks laporan teks laporan hasil ringkasan isi  Peserta didik  Penugasan kbud 2017.
hasil observasi observasi teks laporan mengamati teks (Lembar Kerja) Buku Siswa
berdasarkan 4.1.2 Menyusun hasil laporan hasil Bahasa
interpretasi baik ringkasan isi teks observasi observasi. Indonesia
secara lisan laporan hasil Menanya Kelas X edisi
maupun tulisan observasi  Peserta didik revisi 2017.
4.1.3 Menyimpulkan membuat Jakarta:
fungsi teks laporan pertanyaan terkait Kemendikbud.
hasil observasi isi teks laporan Bab I. Hlm. 7-
dengan hasil observasi. 32.
memerhatikan isi. Mengumpulkan  Kosasih,
Informasi E.
 Peserta didik 2014. Jenis-
mengidentifikasi Jenis Teks
isi teks laporan dalam Mata
hasil observasi. Pelajaran
 Peserta didik Bahasa
menjawab Indoneisa
pertanyaan yang SMA/MA/SMK
terkait isi teks . Bandung:
laporan hasil Yrama Widya.
observasi
 Peserta didik
menentukan
pokok-pokok isi
teks laporan hasil
observasi.
Mengolah Informasi
 Menyusun
ringkasan isi teks
laporan hasil
observasi yang
diamati.
Mengomunikasikan
 Peserta didik
mempresentasikan
dan menanggapi
teks laporan hasil
observasi

Bandung, 14 Februari 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA YPI Bandung, Guru Mata Pelajaran,
Titin Nurhayatin, M.Pd. Jaya, S.Pd.
NIP. NPM 16503001
RENCANA PERANGKAT
PEMBELAJARAN
(RPP)
RANCANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Sekolah : SMA YPI Bandung
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti:
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil 3.1.1 Meuliskan pengertian teks laporan
observasi yang dipresentasikan dengan hasil observasi
lisan dan tulis 3.1.2 Menentukan pola pengembangan
paragraf teks laporan hasil observasi.
3.1.3 Menentukan kalimat utama dalam teks
laporan hasil observasi.
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil 4.1.1 Menentukan isi teks laporan hasil
observasi berdasarkan interpretasi baik observasi
secara lisan maupun tulisan 4.1.2 Menyusun ringkasan isi teks laporan
hasil observasi
4.1.3 Menyimpulkan fungsi teks laporan
hasil observasi.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan mengamati, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
peserta didik dapat mengidentifikasi dan menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi
dengan rasa ingin tahu, teliti, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/
komunikatif selama proses pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran:
1. Pengertian teks laporan hasil observasi.
2. Pola pengembangan paragraf teks laporan hasil observasi.
3. Kalimat utama dalam paragraf teks laporan hasil observasi.
4. Menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi.

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Metode : Numbered-Head Together (NHT)
3. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning

F. Media, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media:
a. Laptop
b. Proyektor
c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Bahan:
a. Teks Laporan Hasil Observasi “Wayang”
b. Teks Laporan Hasil Observasi “D’topeng Museum Angkut”
3. Sumber Belajar:
a. Kemendikbud 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X edisi revisi 2017.
Jakarta: Kemendikbud. Bab I. Hlm. 7-32.
b. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
G. Langkah-langkah Pembelajaan
Pertemuan I (2x45 Menit)

Langkah/
Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu
Tahap
Pendahuluan 1. Pendidik mengondisikan Disiplin 15 Menit
kelas.
2. Peserta didik berdoa untuk
Religius
mengawali dan
mengucapkan salam
kepada pendidik.
3. Pendidik melakukan
Critical Thinking
apersepsi dengan
(Berpikir Kritis)
mengajukan materi yang
akan dipelajari.
4. Peserta didik mengerjakan
pretes. Disiplin
5. Pendidik menjelaskan
pokok-pokok pembelajaran
Critical Thinking
yang akan dilaksanakan.
(Berpikir Kritis)
6. Peserta didik
menyampaikan metode
Tahap 1 : Disiplin
pembelajaran yang akan
Persiapan
berlangsung.
Kelompok 7. Peserta didik dibagi
menjadi beberapa
kelompok, masing-masing Disiplin
beranggotakan 4 orang.
8. Masing-masing kelompok
diberikan nomor.
Kegiatan Inti Mengamati 60 Menit
1. Peserta didik
Sintak Model Critical Thinking
dengan kolompoknya
Pembelajaran (Berpikir Kritis)
mengamati teks laporan
hasil observasi yang
Tahap 2 :
dibagikan pendidik
Pelaksanaan
(LKPD).
Pembelajaran
2. Peserta didik
dengan kolompoknya
membaca dalam hati teks
laporan hasil observasi
tersebut.

Menanya Colaborative
3. Peserta didik (Berkolaborasi)
dengan kelompoknya
diberikan pertanyaan yang
ada di LKPD untuk
dikerjakan.

Mengumpulkan
Critical Thinking
Informasi (Menalar)
4. Peserta didik (Berpikir Kritis)
dengan kelompoknya
berdiskusi tentang pola
pengembangan paragraf
pada teks laporan hasil
observasi yang ada di
LKPD. Critical Thinking
5. Peserta didik
(Berpikir Kritis)
dengan kelompoknya
berdiskusi tentang kalimat
utama dalam paragraf pada
teks laporan hasil observasi
yang ada di LKPD.
Critical Thinking
6. Peserta didik
(Berpikir Kritis)
dengan kelompoknya
Colaborative
saling menjelaskan kepada
(Berkolaborasi)
temannya dan saling
Tanggung jawab
memberikan tanggapan
mengenai penjelasan
tersebut.
7. Peserta didik Critical Thinking
dengan kelompoknya (Berpikir Kritis)
secara bersama-sama Colaborative
menambahkan informasi (Berkolaborasi)
akan hasil diskusi dan Tanggung jawab
tanggapan bersama
tersebut.
8. Peserta didik
Colaborative
dengan kelompoknya
(Berkolaborasi)
secara bersama-sama
Tanggung jawab
menyimpulkan informasi
yang telah didiskusikan
dalam pertanyaan yang ada
di LKPD tersebut.

Mengolah Data
9. Peserta didik
dengan kelompoknya Critical Thinking
Tahap 3 : menulis hasil diskusi (Berpikir Kritis)
Penilaian mereka (jawaban dari Colaborative
Kelompok pertanyaan yang ada di (Berkolaborasi)
LKPD) untuk Tanggung jawab
dipresentasikan di depan
kelas.

Mengomunikasikan
10. Pendidik
memanggil salah satu Disiplin
nomor kelompok secara
acak.
11. Peserta didik dan
Colaborative
kelompoknya dengan
(Berkolaborasi)
nomor yang dipanggil
Disiplin
menyampaikan hasil
Tanggung jawab
diskusi tentang pola
pengembangan paragraf
dan kalimat utama dalam
teks laporan hasil observasi
di depan kelas dengan
penuh tanggung jawab.
12. Peserta didik dari
Critical Thinking
kelompok lain memberikan
(Berpikir Kritis)
tanggapan untuk kelompok
Colaborative
yang telah menyampaikan
(Berkolaborasi)
hasil diskusi kelompoknya
Tanggung jawab
di depan kelas.
13. Pendidik menilai
dan menskor hasil setiap Displin
kelompok. Tanggung jawab
Critical Thinking
(Berpikir Kritis)
Colaborative
(Berkolaborasi)
Penutup 1. Peserta didik Disiplin 15 Menit
bersama pendidik Tanggung jawab
membuat simpulan hasil Critical Thinking
pembelajaran mengenai (Berpikir Kritis)
teks laporan hasil Colaborative
observasi tersebut. (Berkolaborasi)
2. Peserta didik
bersama pendidik
Tanggung jawab
melakukan refleksi
Disiplin
terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah
dilakukan.
Tanggung jawab
3. Peserta didik
mengerjakan postes.
4. Dengan berdoa Religius
peserta didik mengakhiri Disiplin
pembelajaran.

Pertemuan II (2x45 Menit)

Langkah/ Kegiatan Pembelajaran


Karakter Waktu
Tahap
Pendahulua 1. Pendidik mengondisikan 15 Menit
n kelas.
2. Peserta didik berdoa untuk
mengawali pembelajaran dan
mengucapkan salam kepada
pendidik.
3. Pendidik melakukan
apersepsi dengan
mengajukan materi yang
akan dipelajari dan
menanyakan pertemuan
sebelumnya.
4. Pendidik menyampaikan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Stimulation
Kegiatan Mengamati 60 Menit
Inti 1.Peserta didik mengamati teks
laporan hasil observasi.

Menanya
2.Peserta didik membuat
pertanyaan terkait isi teks
laporan hasil observasi
.
Mengumpulkan Informasi
3.Peserta didik
mengidentifikasi isi teks
laporan hasil observasi.
4.Peserta didik menjawab
pertanyaan yang terkait isi teks
laporan hasil observasi
5.Peserta didik menentukan
pokok-pokok isi teks laporan
hasil observasi.

Mengolah Informasi
6.Menyusun ringkasan isi teks
laporan hasil observasi yang
diamati.

Mengomunikasikan
7.Peserta didik
mempresentasikan dan
menanggapi teks laporan hasil
observasi
Penutup 1. Pendidik melakukan Disiplin 15 Menit
penilaian.
2. Pendidik memberikan
Toleransi
kesimpulan dan evaluasi
secara umum.
3. Dengan sikap
Tanggung jawab
tanggung jawab, peserta
didik menyimpulkan hasil
pembelajaran.
4. Pendidik
menyampaikan rencana Rasa ingin tahu
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
5. Pendidik memotivasi
Semangat
peserta didik dalam belajar.
6. Dengan berdoa
Religius
peserta didik mengakhiri
pembelajaran.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik:
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen:
a. Sikap : Lembar Pengamatan
b. Pengetahuan : Esai
c. Keterampilan : Penugasan
3. Kisi-kisi

No. Teknik Bentuk Instrumen Kesesuaian


dengan Tujuan
Penilaian proses (Sikap Spiritual dan Sikap Sosial)
1. Observasi Lembar Lembaran
Pengamatan Pengamatan
Sikap religius
dan sosial
Penilaian Hasil (Pengetahuan)
2. Tes Tertulis Esai Soal terlampir

4. Instrumen Penilaian
a. Lembar Pengamatan

Nama Religius Jujur Tanggungjawab santun


No
siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.

b. Rubrik Penilaian Sikap

Skor Rubrik
1 Apabial siswa sama sekali tidak menunjukan prilaku yang diamati
dalam kegiatan pembelajaran.
2 Apabila siswa sesekali menunjukan prilaku usaha sungguh-sungguh
dalam kegiatan pembelajaran.
3 Apabila siswa menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan pembelajaran.
4 Apabila siswa menunjukan prilaku yang selalu sungguh-sungguh
dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Pedoman Penilaian
Jumlah skor peserta didik x SN (4) =
Jumlah skor maksimal

c. Instrumen Penilaian Pengetahuan


No. Pertanyaan Skor Kunci Jawaban
Soal
1. Jelaskan pengertian 2 Teks laporan hasil observasi adalah teks yang
teks laporan hasil berisi penjabaran umum atau melaporkan
observasi? sesuatu berupa hasil dari pengamatan
(observasi). Teks laporan hasil observasi juga
disebut teks klasifikasi karena memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu.
2. Tentukanlah pola 5
pengembangan
paragraf dalam teks
laporan hasil
observasi tersebut!

3. Tentukanlah kalimat 5
utama dalam setiap
paragraf teks
laporan hasil
observasi tersebut?

4. Mengapa teks 3 Skor 3 : Apabila peserta didik mampu


tersebut menjelaskan alasan dengan tepat,
digolongkan lengkap, dan benar.
sebagai teks laporan Skor 2 : Apabila peserta didik mampu
hasil observasi? menjelaskan alasan dengan tepat.
Skor 1 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan alasan dengan kurang
tepat .

Jumlah Skor 15

Kriteria Penilaian:
No. Pertanyaan Skor Kriteria
Soal
1. Jelaskan pengertian 2 Skor 2 : Apabila peserta didik mampu
teks laporan hasil menjelaskan pengertian teks laporan
observasi? hasil observasi dengan lengkap dan
jelas
Skor 1 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan pengetian teks laporan
hasil observasi dengan jelas dan
lengkap
2. Tentukanlah pola 5 Skor 5 : Apabila peserta didik mampu
pengembangan mengungkapkan tujuh isi pokok
paragraf dalam teks dalam
laporan hasil tekslaporan hasil observasi “Wayang”
observasi tersebut! dengan lengkap.
Skor 4 : Apabila peserta didik mampu
mengungkapkan lima isi pokok dalam
tekslaporan hasil observasi “Wayang”
dengan lengkap.
Skor 3 : Apabila peserta didik mampu
mengungkapkan empat isi pokok
dalam
tekslaporan hasil observasi “Wayang”
dengan lengkap.
Skor 2 : Apabila peserta didik mampu
mengungkapkan tiga isi pokok dalam
tekslaporan hasil observasi “Wayang”
dengan lengkap.
Skor 1 : Apabila peserta didik mampu
mengungkapkan dua isi pokok dalam
teks laporan hasil observasi “Wayang”
dengan lengkap.

3. Tentukanlah kalimat 5 Skor 5 : Apabila peserta didik mampu


utama dalam setiap menjelaskan tiga struktur dalam teks
paragraf teks laporan lporan hasil observasi “Wayang”
hasil observasi dengan tepat.
tersebut? Skor 4 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan dua struktur dalam teks
lporan hasil observasi “Wayang”
dengan tepat.
Skor 3 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan satu struktur dalam teks
lporan hasil observasi “Wayang”
dengan tepat.
Skor 2 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan tiga struktur dalam teks
lporan hasil observasi “Wayang” tetapi
tidak tepat.
Skor 1 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan satu struktur dalam teks
lporan hasil observasi “Wayang”.
4. Mengapa teks 3 Skor 3 : Apabila peserta didik mampu
tersebut digolongkan menjelaskan alasan dengan tepat,
sebagai teks laporan lengkap, dan benar.
hasil observasi? Skor 2 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan alasan dengan tepat.
Skor 1 : Apabila peserta didik mampu
menjelaskan alasan dengan kurang
tepat .

Pedoman Penilaian:

Nilai = Skor Perolehan x SN (100)


Skor Maksimal

a. Instrumen Penilaian Keterampilan

Skor Skor
No. Aspek yang Dinilai Bobot
1 2 3 4 Maks.
1. Penguasaan materi 2 8
8
2
2. Penggunaan bahasa

2 8
3. Penampilan
24
Jumlah

NILAI = Nilai = Skor Perolehan x SN (100)


Skor Maksimal

No. Aspek yang Dinilai Skor Kriteria


1. 4 Skor 4: Apabila peserta didik menguasai materi
tentang struktur dan isi teks laporan hasil
observasi dengan baik dan lengkap.
Skor 3: Apabila peserta didik menguasai materi
tentang struktur dan isi teks laporan hasil
observasi dengan sebagian besar lengkap.
Penguasaan materi Skor 2: Apabila peserta didik menguasai materi
tentang struktur dan isi teks laporan hasil
observasi dengan sebagian kecil lengkap.
Skor 1: Apabila peserta didik kurang menguasai
materi tentang struktur dan isi teks laporan
hasil observasi.
.
2. 4 Skor 4: Apabila peserta didik mampu presentasi
dengan menggunakan bahasa dengan baik
dalam pelafalan, intonasi, pilihan kata, dan
kalimat tanpa ada kesalahan.
Skor 3: Apabila peserta didik mampu presentasi
dengan menggunakan bahasa dengan baik
dalam pelafalan, intonasi, pilihan kata, dan
kalimat dengan 1-5 kesalahan.
Penggunaan bahasa
Skor 2: Apabila peserta didik mampu presentasi
dengan menggunakan bahasa dengan baik
dalam pelafalan, intonasi, pilihan kata, dan
kalimat dengan 6-10 kesalahan.
Skor 1: Apabila peserta didik presentasi
dengan menggunakan bahasa dengan lebih
dari 10 kesalahan dalam pelafalan,
intonasi, pilihan kata, dan kalimat.
3. Penampilan 4 Skor 4: Apabila peserta didik mampu presentasi
dengan penampilan yang baik dilihat dari
sikap, gerak-gerik dan mimik, dan
pandangan.
Skor 3: Apabila peserta didik mampu presentasi
dengan penampilan dengan sedikit
kekurangan dilihat dari
sikap, gerak-gerik dan mimik, dan
pandangan.
Skor 2: Apabila peserta didik mampu presentasi
dengan penampilan agak banyak
kekurangan dilihat dari
sikap, gerak-gerik dan mimik, dan
pandangan.
Skor 1: Apabila peserta didik kurang mampu
presentasi dengan penampilan yang baik
dilihat dari sikap, gerak-gerik dan mimik,
dan pandangan.

Mengetahui, Bandung, 20 Februari 2019

Kepala Sekolah SMA YPI Bandung, Guru Mata Pelajaran,

Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd. Jaya, M.Pd.


NIP. NPM 16503001

PERANGKAT PEMBELAJARAN
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dibina oleh
Ibu Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd. dan Bapak Aries Setia Nugraha, S.Pd., M.Pd.
disusun oleh:
JAYA
NPM 165030001

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2019
BAHAN AJAR

Bahan Ajar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang
dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
Pada pertemuan ini kita akan mempelajari teks laporan hasil observasi. Sebelum
pembelajaran dimulai jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apakah kalian pernah melakukan pengamatan atau observasi?
b. Pernahkah kalian membuat laporan hasil pengamatan atau observasi?
c. Hal apa sajakah yang tercantum di dalam laporan hasil observasi?

Sekarang simaklah video yang akan ditayangkan oleh pendidik di depan kelas! Video yang
ditayangkan adalah contoh dari teks laporan hasil observasi yang dilakukan oleh seseorang.

Simaklah tayangan video tersebut dan silakan tulis informasi penting yang kalian temukan
selama menyimak penayangan teks laporan hasil observasi, kemudian siapkanlah pertanyaan
umum yang berkaitan dengan isi teks laporan hasil observasi tersebut!

Setelah menyimak penayangan teks laporan hasil observasi tersebut, kegiatan berikutnya
adalah melakukan tanya jawab tentang isi teks laporan hasil observasi yang ada dalam
tayangan video.

Dari hasil tanya jawab tentang isi teks laporan hasil observasi tersebut dapat kita temukan
ciri-ciri teks laporan hasil observasi. Berikut adalah ciri-ciri teks laporan hasil observasi:
1. Bersifat objektif, global, universal;
2. Objek yang akan dibicarakan/dibacakan ialah objek tunggal;
3. Ditulis secara lengkap dan sempurna;
4. Bersifat faktual (fakta) berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan;
5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya;
6. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat;
dan
7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat
di dalamnya.

Tahukah Anda teks laporan hasil observasi hampir sama dengan teks deskripsi?
Teks laporan hasil observasi memang hampir sama dengan teks deskripsi, karena keduanya
sama-sama menyampaikan informasi berdasarkan fakta. Meskipun keduanya hampir sama,
tetapi terdapat perbedaan dari kedua teks tersebut. Perbedaannya adalah teks laporan hasil
observasi bersifat universal “umum”, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual.

Selanjutnya, kalian akan menulis ciri-ciri, menulis isi pokok berdasarkan struktur definisi
umum, struktur definisi bagian, dan struktur definisi manfaat teks hasil observasi, dan
menulis kaidah kebahasaan teks hasil observasi yang dilakukan secara berkelompok. Setiap
kelompok beranggotakan empat orang peserta didik dan masing-masing kelompok akan
mendapat tugas mengenai teks laporan hasil observasi. Sebelum melakukan diskusi
perhatikanlah pemaparan materi di dalam tayangan salindia yang telah dibuat oleh pendidik
tentang teks laporan hasil observasi.

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan
sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan hasil observasi memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Selain itu, teks laporan
hasil observasi menggambarkan ciri-ciri, bentuk atau sifat umum seperti benda, hewan,
manusia, tumbuhan atau peristiwa yang terjadi di dalam semesta. Teks laporan hasil observasi
bersifat faktual.
Kosasih (2014:43) mengatakan bahwa teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-
fakta yang diperoleh melalui pengamatan. Ia juga menambahkan dengan teks tersebut,
pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan ataupun wawasan, bukan hasil imajinasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teks laporan hasil observasi
adalah teks yang berisi hal-hal atau laporan yang bersifat faktual atau sesuai dengan fakta dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan dan dijelaskan secara umum.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
1. menggunakan kata benda atau nomina atau peristiwa umum sebagai objek
utama pemaparannya. Benda-benda yang dimaksud bisa berupa gunung, hewan,
tumbuhan, peristiwa alam, bencana banjir;
2. menggunakan kopula seperti: ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan,
termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain;
3. menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan
suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa;
4. menggunakan kata hubung yang menyatakan tambahan (dan, serta) perbedaan
(berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (tetapi,
sedangkan, namun), pilihan (atau);
5. menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi
utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf; dan
6. menggunakan kata keilmuan atau teknis seperti: herbivora, regeneratif, dan
sebagainya.
3. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur utama teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
a. pernyataan umum (klasifikasi), pembuka atau pengantar mengenai hal yang
dilaporkan, di tahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa
diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan; dan
b. anggota/aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau rincian tentang objek
yang diamati.
Adapun struktur lain dari teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
a. definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai
sesuatu yang dibahas di dalam teks;
b. definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf
“penjelasan rinci”;
c. definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu
yang dilaporkan; dan

Setelah mempelajari materi tentang teks laporan hasil observasi, diharapkan Anda mampu
menulis ciri-ciri, menulis isi pokok berdasarkan struktur definisi umum, struktur definisi
bagian, dan struktur definisi manfaat teks hasil observasi, dan menulis kaidah kebahasaan
teks hasil observasi. Berikut ini terdapat teks laporan hasil observasi yang berjudul
Tumbuhan Mawar.

Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia,
sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral
and Intangible Heritage of Humanity). Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah
membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di timur, wayang wong atau wayang orang di
Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut
disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak,
bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau
diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu
sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap
dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain
wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua
adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat
dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan,
diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama
cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah
Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya
atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan,
Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang
lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh,
wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang
sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang
saat ini masih berkembang di Pacitan
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah
wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan
gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya
digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka
kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul.
Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau
sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang
tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu
adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk
pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan
Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang
timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa
wayangsuket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang
dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur
wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat
sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa
Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.
Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-
warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah
melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan
bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya
banyak memberikan ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang
juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran
wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana
(KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih
tetap menjadi media hiburan.

Simaklah pembacaan teks laporan hasil observasi yang akan dibacakan oleh salah satu teman
Anda. Kemudian bacalah kembali teks laporan hasil observasi tersebut dengan saksama!
Kerjakanlah soal-soal yang ada di dalam LKPD yang sudah diberikan!

Masing-masing anggota dari setiap kelompok mengamati teks laporan hasil observasi
tersebut dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. Langkah selanjutnya
kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan
mendiskusikan hasil pengerjaan individunya dalam menulis ciri-ciri, menulis isi pokok
berdasarkan struktur definisi umum, struktur definisi bagian, dan struktur definisi manfaat

teks hasil observasi, dan menulis kaidah kebahasaan teks hasil observasi. Peserta didik saling
menanggapi hasil pengerjaan setiap individu dalam mengidentifikasi ciri-ciri, menentukan
kaidah kebahasaan teks hasil observasi, dan menjelaskan isi pokok berdasarkan struktur teks
hasil observasi.

Setelah selesai, kedua pasangan tadi bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing
untuk menshare hasil diskusinya. Catat dan berikanlah tanggapan tentang informasi yang
disampaikan oleh teman Anda!

Kemudian presentasikanlah hasil diskusi kelompok kalian di depan kelas! Bagi kelompok
lain yang tidak presentasi, berikanlah tanggapan untuk kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil kerjanya dan ajukanlah pertanyaan jika masih ada hal yang belum
dipahami tentang ciri-ciri, struktur teks hasil observasi, dan kaidah kebahasaan teks hasil
observasi!

Untuk lebih memahami struktur teks laporan hasil observasi, baca dan pahamilah isi dari teks
laporan hasil observasi lain yang ada di perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah, atau
yang lainnya. Tulislah hasil bacaan pada laporan harian kegiatan membaca!
Daftar Pustaka

Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia untuk Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.


Kemendikbud. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia untuk Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.
Teks Laporan Hasil Observasi (Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X
edisi revisi 2017. Jakarta: Kemendikbud. Bab I. Hlm. 9-11).
Video Teks Laporan Hasil Observasi
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

1. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan
lisan dan tulis.
2. Indikator
3.1.1 Menuliskan pengertian teks laporan hasil observasi.
3.1.2 Menentukan isi pokok teks laporan hasil observasi.
3.1.3 Menentukan struktur teks laporan hasil observasi.

3. Materi
Contoh Teks LHO:

D’topeng Museum Angkut

D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat
ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai
Museum Topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun,
D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang
tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini
dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan
kayu, batu, logam, kain, dan keramik.

Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini
adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar
kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu
berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.

Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang


tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan
wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah
kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal
Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam
seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti
batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini
masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut barang antik. Barang-barang antik
seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-
benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula
digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam.
Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah
satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan
(Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam
adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang Kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi
antik asal Jawa Tengah.

Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai


media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu
sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal.

4. Soal
Petunjuk:
Kerjakanlah soal-soal berkaitan dengan kegiatan mengidentifikasi teks laporan hasil
observasi!
Teks
1. tentukan pengembangan paragraph
2. tentukan
1. Jelaskan isi pokok yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi D’!

.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

2. Jelaskan struktur isi dalam contoh teks laporan hasil observasi tersebut!

.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

3. Suntinglah teks laporan hasil observasi tersebut berdasarkan struktur isi!

.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai