A. Identitas
Nama Sekolah : SMA NASIONAL
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII IPA-IPS/1
Materi Pokok : Menyajikan Hasil Interpretasi Pandangan Pengarang
Alokasi Waktu : 4x 45 menit (2 pertemuan)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian Kompetensi
Halaman 1
Pendidik memberikan Pengenalan awal pada materi yang akan dipelajari
Halaman 2
Muai pada materi yang akan disampaiakan
Novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang,
yang di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh
dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap
tokoh dalam novel tersebut.
Halaman 3
Nilai-Nilai dalam Karya Sastra pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas
yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Artinya, suatu
objek akan memiliki nilai jika mempunyai kemampuan untuk menarik minat
seseorang atau kelompok.
Walter G. Everet (dalam Kaelan, 2010: 89) menggolongkan nilai
menjadi delapan kelompok:
1. Nilai-nilai ekonomis (ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua
benda yang dapat dibeli).
2. Nilai-nilai kejasmanian (yaitu kesehatan, efisiensi, dan keindahan tubuh)
3. Nilai-nilai hiburan (nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang
dapat menyumbangkan pada pengayaan kehidupan).
4. Nilai-nilai sosial (berasal dari keutuhan kepribadian dan sosial yang
diinginkan).
5. Nilai-nilai watak (keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial
yang diinginkan).
6. Nilai-nilai estetis (nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni)
7. Nilai-nilai intelektual (nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran tentang
kebenaran)
8. Nilai-nilai keagamaan.
Halaman 4
Nilai memiliki sifat yang abstrak artinya tidak dapat diamati melalui
indera manusia, namun dalam realisasinya nilai berkaitan dengan tingkah
laku atau segala aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata. Setiap
nilai memiliki nilai dasar yang merupakan hakikat, esensi, intisari, atau
makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Oleh sebab itu, nilai harus lebih
berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia agar dapat
diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untuk
menjabarkannya dalam tingkah laku secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Halaman 5
Point of view biasa dikatakan pula sudut pandangan atau titik pandangan
pengarang dalam karangannya. Menurut keraf (1985: hlm.190) Sudut
pandangan dalam deskripsi terutama dipergunakan untuk menyatakan relasi
fisik antara penulis atau pengamat dengan objek garapannya, dan dipakai untuk
penggarapan alinea yang teratur. Juga ada sudut pandangan dengan pengertian
kedua, yaitu bagaimana pandangan hidup penulis terhadap masalah yang
digarapnya.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian point of view atau sudut pandang ini
sebagai suatu pikiran yang terdapat pada seorang penulis kemudian
dihubungkan kedalam suatu objek, perilaku, maupun tindakan yang akan
diceritakan pada sebuah kisah atau teks dan itu dapat mempengaruhi
pembacanya.
Halaman 6
Dalam ranah kesusastraan, istilah ini memiliki arti seri karya yg terdiri atas
tiga satuan yg saling berhubungan dan mengembangkan satu tema. Trilogi juga
dapat diterapkan dalam industri film, hiburan televisi, manajemen organisasi,
tata kelola pemerintahan, dan kepentingan lain.
Halaman 8
Contoh-contoh novel Indonesia yang terkenal dan sudah difilmkan.