Anda di halaman 1dari 21

Terminologi Bahasa

dan Bahasa Arab


Disusun oleh Kelompok 3
Muhammad Rizqi (165030011)
Rida (165030015)
Hari Ramdani (165030018)
Raden Renata I.S. (165030044)
Pengertian Bahasa
• Kata “bahasa” dalam bahasa indonesia semakna atau sama dengan
kata lughat dalam bahasa Arab, language dalam bahasa Inggris,
langue dalam bahasa Perancis, taal dalam bahasa Belanda, spraceh
dalam bahasa Jerman, kukugo dalam bahasa Jepang, dan bhasa dalam
bahasa Sanskerta. Atas dasar perbedaan sebutan itu tidak berlebihan
jika dikatakan bahwa pengertian bahasa untuk sebagian orang masih
belum tepat. Oleh karena itu, bahasa merupakan lambang-lambang
(simbol-simbol) berupa bunyi yang digunakan oleh sekelompok orang
atau masyarakat tertentu untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Fungsi Bahasa
1. Bahasa digunakan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan
dasarnya sudah mencapai maksud-maksud tentang berbagai
kepentingannya dalam rangka aktualisasi diri.
2. Bahasa digunakan orang untuk menyatakan atau
mengekspresikan perasaan, emosi, harapan, keinginan, cita-
cita dan pikiran seseorang. Sebaliknya, bahasa juga menjadi
alat untuk mengerti dan menghayati perasaan, harapan,
keinginan, dan pikiran orang lain.
3. Bahasa adalah alat berpikir.
4. Bahasa adalah alat usaha untuk meyakinkan orang lain atau
mempengaruhi sekelompok orang atau masyarakat.
5. Bahasa merupakan alat komunikasi seseorang dengan orang lain.
6. Bahasa merupakan salah satu lambang agama.
7. Bahasa menjadi pendukung utama dan mutlak bagi seluruh pengetahuan
manusia.
8. Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua bentuk kerjasama
antarmanusia karena tanpa bahasa peradaban tidak mungkin dapat
dikembbangkan.
9. Bahasa dapat menjadi alat pemesatu.
10. Bahasa juga menjadi senjata bagi gerakan subversif untuk
mempropagandakan kepentingan mereka, termasuk kalangan intelizen
guna melemahkan atau menghancurkan kekuatan lawan.
Rumpun Bahasa
Pengertian Rumpun Bahasa
• Rumpun bahasa adalah sekumpulan bahasa-bahasa yang mempunyai
perintis yang sama yaitu bahasa purba dari rumpun tersebut.

• Konsep akan rumpun bahasa didasarkan dari anggapan bahwa seiring


dengan berjalannya waktu sebuah bahasa akan perlahan-lahan pecah
menjadi bermacam-macam logat yang masing-masing pada akhirnya
menjadi sebuah bahasa baru.
Bahasa Perintis
• Perintis dari sebuah rumpun bahasa, yaitu bahasa purba, jarang kali
dapat diketahui secara langsung karena kebanyakan bahasa
mempunyai sejarah tercatat yang cukup pendek.
• Untuk beberapa kasus bahasa perintis dari sebuah rumpun bahasa
dituturkan pada saat ketika tulisan sudah mulai digunakan. Sebuah
logat dari bahasa Latin (Latin vulgar) adalah bahasa perintis dari 
rumpun bahasa Roman. Sebuah logat dari bahasa Norse kuno adalah
bahasa perintis dari bahasa-bahasa Jermanik utara.
Pembagian lebih lanjut
• Sebuah rumpun bahasa dapat dibagi kembali menjadi kesatuan
filogenetis yang lebih kecil, umumnya disebut sebagai cabang dari
rumpun, karena sejarah dari sebuah rumpun bahasa sering kali
digambarkan sebagai sebuah diagram pohon.
• Bahasa yang tidak dapat digolongkan dengan jelas disebut sebagai
bahasa isolat. Sebuah bahasa dapat terisolasi menjadi sebuah
cabangnya sendiri di dalam sebuah rumpun bahasa seperti bahasa
Yunani dalam rumpun bahasa Indo-Eropa.
Perubahan dalam Berbahasa

Lahir dan perkembangan bahasa banyak dipengaruhi oleh berbagai


faktor:
1. Faktor Sosial
Menurut pandangan para sosiolog, faktor inilah yang dianggap
terpenting dan paling berpengaruh terhadap kehidupan bahasa.
Berpindahnya sekelompok masyarakat dari satu tempat ke tempat
lainnya dan bercampur-baurnya golongan pendatang baru dengan
penduduk lokal-pribumi setempat (sadar atau tidak sadar) menciptakan
bentuk baru bagi interaksi kebahasaan.
2. Faktor Kebudayaan (Kultural)
Bagi kalangan antropolog, faktor kultur ini tergolong amat efektif
terhadap pengembangan sebuah bahasa. Salah satu bukti nyata tentang
masalah ini adalah bahasa Inggris.
3. Faktor Agama
Faktor agama pula yang merintis masuknya kata-kata Arab ke dalam
bahasa lain yang bertalian erat dengan agama dan kebudayaan Islam,
baik di Asia maupun Afrika. Di negara-negara tersebut, penyerapan
istilah dan kosakata yang berasal dari bahasa Arab sering kita jumpai,
baik berkaitan dengan ibadah ritual maupun kehidupan sehari-hari.
4. Faktor Politik
Suasana perpolitikan atau sistem politik sebuah bangsa negara juga
memiliki pengaruh yang tidak boleh dianggap remeh terhadap kelahiran
dan meluasnya peran sebuah bahasa.
~Pertumbuhan dan
Perkembangan Bahasa
Arab~
Sebagian ahli bahasa membagi bahasa dari aspek
kemunculannya menjadi:

Bahasa
Bahasa Samiyah
(Semit)
Thurani (Mesir
kuno)

Bahasa Ariya
Ahli bahasa lainnya membagi bahasa dari aspek susunannya
menjadi:

Bahasa Bahasa
ahadi mazji
Bahasa Arab mengalami perkembangan yang terdiri dari
beberapa priode, antara lain:

Priode Jahiliyah
Priode Jahiliyah, munculnya standarisari nilai-nilai
pembentukan bahasa Arab fusha, dengan adanya beberapa
kegiatan yang telah menjadi tradisi masyarakat Makah,
berupa festival syair-syair Arab di pasar Ukaz, Majanah, Zul
Majah, sehingga mendorong tersiar dan meluasnya bahasa
Arab, yang pada akhirnya kegiatan tersebut dapat
membentuk stsndarisasi bahasa Arab fusha dan
kesusasteraannya.
Priode Permulaan
Islam
Periode Permulaan Islam, turunnya al-Quran dengan
membawa kosa-kata baru dengan jumlah luar biasa
banyaknya menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa
yang sempurma baik dalam kosa-kata, makna,
gramatikal dan ilmu lainnya. Hingga perluasan wilayah-
wilayah kekuasaan Islam sampai berdirinya Daulah
Umayah. Setelah ber-kembang kekuasaan Islam, orang-
orang Islam Arab pindah ke negeri baru, sampai masa
Khulafa ar-Rasyidin.
Priode Bani Umayah

Priode Bani Umayah, terjadinya percampuran orang-


orang Arab dengan penduduk asli akibat logis dari
perluasan wilayah Islam. Adanya upaya-upaya orang
Arab untuk menyebarkan bahasa Arab ke wilayah
melalui akspansi yang beradab. Melakukan Arabisasi
dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli
mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa agama dan
pergaulan.
Priode Bani
Abasiyah

Priode Bani Abasiyah, pemerintahan Abasiyah


berprinsip bahwa kejayaan pemerintahannya sangat
tergantung kepada kemajuan agama Islam dan bahasa
Arab, kemajuan agama Islam dipertahankan dengan
melakukan pembedahan Al-Quran terhadap cabang-
cabang disiplin ilmu pengetahuan baik ilmu agama
ataupun ilmu pengetahuan lainnya.
Priode Sesudah
Abad ke-5 H

Priode Sesudah Abad ke-5 H, bahasa Arab tidak lagi


menjadi bahasa politik dan administrasi pemerintahan,
tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini terjadi setelah
dunia Arab terpecah dan diperintah oleh penguasa politik
non Arab (Bani Saljuk), yang mendeklarasikan bahasa Persia
sebagai bahasa resmi negara Islam dibagian timur,
sementara Turki Usmani (Khilafah Ustmani) yang menguasai
dunia Arab yang lainnya, malah mendeklarasikan bahwa
bahasa Turki sebagai bahasa administrasi pemerintahan.
Periode bahasa Arab di zaman baru, kebangkitan bahasa Arab yang
dilandasi dengan upaya pengembangan oleh kaum intelektual
Mesir. Dengan ciri-ciri:

• Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar disekolah dan ketika


perkuliahan;
• Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama dan
menghidupkan penggunaan kosakata asli dari bahasa fusha;
• Adanya gerakan yang mendorang penerbitan dan percetakan
dinegara-negara Arab, juga mencetak kembali buku-buku sastra
Arab dari segala zaman dalam jumlah massif, begitupun
penerbitan buku-buku dan berbagai kamus bahasa Arab.
Silahkan bertanya!

Anda mungkin juga menyukai