Anda di halaman 1dari 22

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, E-Modul ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
E-Modul ini terkait dengan materi pembelajaran yang dipelajari yaitu Isi dan
kebahasan novel. Pada materinya dititikberatkan untuk tahap pengevaluasi Isi dan
kebahasaan novel pada mata pelajaran bahasa Indonesia, kelas XII.

Penulis sangat berharap E-Modul ini dapat bermanfaat dalam rangkah


menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pembelajaran bahasa Indonesia.
Dengan adanya E-Modul ini penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk
mendapatkan perbaikan dalam mencapai E-Modul yang lebih berkualitas di masa
yang akan datang.

Semoga dengan adanya E-Modul ini dapat dibaca dan dipahami bagi peserta
didik yang mempelajarinya.

Purwakarta, Juli 2021

Penulis

Ina Nur Hikmawat

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

GLOSARIUM........................................................................................................ 3

PETA KONSEP..................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 5

A. IDENTITAS MODUL .................................................................................. 5

B. KOMPETENSI ............................................................................................. 5

C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI .............................................................. 5

D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL..................................................... 6

E. MATERI PEMBELAJARAN ...................................................................... 6

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ...................................................................... 7

A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 7

B. Uraian Materi ................................................................................................ 7

C. Rangkuman Materi .................................................................................... 12

D. Tugas ............................................................................................................ 13

E. Latihan Soal ................................................................................................ 17

EVALUASI .......................................................................................................... 18

Kunci Jawaban Soal Evaluasi ............................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

2
GLOSARIUM

Novel : Bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi.

Unsur Instrinsik : Unsur yang membangun sebuah cerita novel.


Tema : Inti ide dasar cerita.
Alur : Urutan peristiwa kejadian pada cerita.
Tokoh : Tokoh merupakan orang yang ditampilkan pada cerita.
Latar : Tempat terjadinya peristiw.
Sudut Pandang : Karya fiksi berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita.
Amanat : Penyampaian nasihat penulis kepada pembaca.
Nilai Sosial : Karya sastra yang memiliki nilai-nilai kehidupan.

3
PETA KONSEP

Menikmati Novel

Merancang novel
Menganalisis isi
dengan
dan kebahasaan
memperhatikan isi
Novel
dan kebahasaan

Menganalisis isi Merancang novel


novel berdasarkan Menganalisis dengan
unsur instrinsiknya kebahasaan novel memperhatikan isi
dan nilai sosial novel

4
PENDAHULUAN

A. IDENTITAS MODUL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XII

Alokasi Waktu : 4x45 Menit

Judul Modul : Novel

B. KOMPETENSI

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel

3.9.1 Mengidentifikasi unsur intrinsik dan nilai sosial sebuah novel

4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan baik
secara lisan maupun tulis

4.9.1 Menyusun novel berdasarkan unsur instrinsik

C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah belajar menafsirkan padangan


pengarang terhadao kehidupan dalam novel yang dibaca dan menyajikan hasil
interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulisan.
Sekarang, kamu akan menganalisis mengenai materi Isi dan Kebahasaan novel.
kamu akan belajar merancang novel dengan memperhatikan kebahasaan. Novel
juga termasuk dalam kategori teks narasi yang berisi rangkaian kehidupan
seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan
sifat setiap pelaku yang diperankan. Untuk lebih memperluas pengalaman, kamu
harus banyak membaca novel.

5
D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Supaya belajar kalian dapat berguna dan bermakna maka yang perlu kalian lakukan,
yaitu:

1. Pastikan kalian memahami tentang kompetensi yang akan dicapai.

2. Di awal pembelajaran dimulai dengan membaca materi

3. Mengerjakan latihan soal yang mengukur kemampuan kalian sampai sejauh


mana materi yang di sampaikan telah dikuasai oleh kalian.

4. Jika kalian sudah mengerjakan latihan soal dengan lengkap, cobalah untuk
membuka kunci jawaban yang ada pada bagian akhir dari E-Modul ini. Lalu,
hitunglah skor yang kalian dapatkan.

5. Jika skor masih dibawah 70, baca kembali materinya dan usahakan menjawab
latihan soal dengan benar.

6. Kemudian, jika skor kalian telah mencapai nilai 70, maka kalian bisa melanjutkan
ke pembelajaran berikutnya.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Modul ini terbagi menjadi 2 pertemuan, di dalam modul ini terdapat uraian materi,
latihan soal dan soal evaluasi.

Pertama : Menganalisis isi novel berdasarkan unsur instrinsik dan nilai sosial

Kedua : Merancang novel atau novelet

E-Modul ini sangat bermanfaat dan berguna bagi peserta didik. Peserta didik dapat
mengetahui unsur-unsur instrinsik dan kaidah kebahasaan. Pengetahuan peserta
didik mampu menganalisis isi dan kebahasaan novel serta merancang novel
berdasarkan unsur instrinsik dan nilai sosial. Jika terdapat kata-kata yang tidak
dipahami, peserta didik dapat mencermati glosarium sebagai gambaran makna
katanya.

6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Isi Novel Berdasarkan Unsur Instrinsik dan Nilai Sosial


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran secara mandiri, peserta didik


diharapkan dapat menganalisis isi novel berdasarkan unsur instrinsik dan nilai
sosial yang cermat dan teliti, penuh tanggung jawab sehingga mampu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Uraian Materi

Menganalisis isi novel berdasarkan unsur instrinsik dan nilai sosial

a. Novel

Nurgiyantoro (2015:11) novel merupakan bentuk karya sastra yang


sekaligus disebut fiksi. Novel adalah karya sastra yang menggambarkan tentang
kehidupan manusia yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsik dan unsur
ekstinsik di dalamnya.

b. Unsur Instrinsik adalah unsur yang membangun sebuah cerita novel. Unsur yang
dimaksud adalah tema, tokoh, latar, plot, sudut pandang, amanat. Nilai sosial adalah
sebuah karya sastra yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan
masyarakat.

Berikut ulasan mengenai unsur-unsur instrinsik novel dan nilai sosial:

1. Tema

Tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra atau inti ide dasar
sebuah cerita. Maka, pembaca harus mampu menentukan tema pada sebuah novel.
Tema pokok adalah tema yang dapat memenuhi atau mencakup isi dari keseluruhan
cerita.

7
2. Alur atau Plot

Alur atau plot merupakan sebuah peristiwa sebab-akibat yang ditampilkan


pada sebuah cerita. Alur atau plot sebuah urutan kejadian pada cerita novel, sebuah
alur atau plot harus terdiri dari tahap awal, tahap tengah, tahap akhir.

a. Tahap Awal

Sebuah cerita biasanya di awali dengan tahap perkenalan. Tahap perkenalan


ini pada umumnya berisi tentang sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan
berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Seperti pengenalan
latar, nama tempat, suasana alam, dan pengenalan tokoh-tokoh cerita yang ada pada
sebuah novel.

b. Tahap Tengah

Tahap tengah cerita dapat disebut sebagai tahap pertikaian dengan


menampilkan pertentang atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap
sebelumnya, menjadi semakin meningkat dan semakin menegangkan.

c. Tahap Akhir

Sebuah cerita dapat disebut tahap pelarian, menampilkan adegan tertentu


akibat klimaks. Bagian ini berisi bagaimana kesudahan ceritanya, bagaimana
penyelesaian sebuah cerita dalam banyak hal ditentukan (atau dipengaruhi) oleh
hubungan antartokoh dan konflik (termasuk klimaks) yang dimunculkan.

3. Tokoh dan Penokohan

Pada sebuah cerita fiksi, sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh


dan penokohan. Tokoh merupakan orang yang ditampilkan pada sebuah cerita.
Penokohan adalah teknik bagaimana pengarang menampilkan sebuah tokoh-tokoh
ke dalam cerita sehingga pembaca dapat mengetahui karakter dan sifat tokoh
tersebut. Seorang tokoh dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, misalnya
tokoh utama-tokoh tambahan, tokoh protagonis-tokoh antagonis.

8
a. Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan pada cerita novel. Tokoh utama
juga senantiasa hadir dalam setiap kejadian dapat ditemui pada tiap halaman buku
cerita yang bersangkutan. Tokoh utama selalu hadir sebagai pelaku atau yang
dikenai kejadian dan konflik.

b. Tokoh Tambahan

Tokoh tambahan adalah tokoh yang menambahkan pemain, pada cerita


novel ketika kekurangan tokoh maka tokoh tambahan yang akan muncul, terkadang
diabaikan.

c. Tokoh Protagonis

Tokoh protagonist adalah tokoh yang sering dikagumi oleh pembaca, Tokoh
protagonis juga menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-
harapan pembaca.

d. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang memerankan sebagai orang pemarah


atau menjadi musuh untuk tokoh protagonist dalam cerita novel. tokoh antagonis
sering menjadi penyebab terjadinya konflik pada sebuah cerita.

4. Latar

Latar atau setting merupakan tempat terjadinya peristiwa baik yang berupa
unsur tempat, waktu, dan ruang. Pada latar terbagi beberapa unsur, yaitu:

a. Latar tempat

Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan


dalam sebuah karya fiksi.

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-


peristiw yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

9
c. Latar Sosial

Latar sosial menunjuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku


kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita, peristiwa-peristiwa, dan


tindakan karya fiksi berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita tersebut. Menurut
Baldic dalam (Nurgiyantoro 2013:338) bahwa sudut pandang adalah posisi atau
sudut mana yang menguntungkan untuk menyampaikan kepada pembaca terhadap
peristiwa dan cerita yang diamati dan dikisahkan.

Sudut pandang terbagi menjadi 4 macam, yaitu:

a. Sudut pandang pesona ketiga: “Dia”

Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang pesona ketiga, gaya


“dia”, narrator adalah seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan
tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya “ia, dia, mereka.”

b. Sudut pandang persona pertama: “Aku”

Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang persona


pertama “aku”, gaya “aku” narrator adalah seseorang ikut terlibat dalam cerita. Si
“aku” adalah tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri,
mengisahkan peristiwa dan tindakan.

c. Sudut pandang persona kedua: “Kau”

Penggunaan gaya “kau” biasanya dipakai “mengoranglainkan” diri sendiri,


melihat diri sendiri sebagai orang lain.

d. Sudut pandang campuran

Penggunaan sudut pandang campuran antara persona pertama dan ketiga,


“aku” dan “dia”. Penggunaan kedua sudut pandang tersebut dalam sebuah novel

10
terjadi karena pengarang ingin memberikan cerita secara lebih banyak kepada
pembaca.

6. Amanat

Amanat adalah penyampaian suatu nasihat-nasihat yang disampaikan


pengarang kepada pembaca saat membaca novel. Amanat pada unsur instrinsik fiksi
mengacu pada nilai-nilai, sikap, tingkah laku, dan sopan santun peragulan yang
dihadirkan pengarang melalui tokoh-tokoh di dalamnya.

c. Nilai Sosial

Dalam karya sastra novel tidak lepas dari nilai sosial yang ada dalam isi
novel. Nilai sosial lebih ditekankan sebagai petunjuk arah demi tercapainya tujuan
sosial di masyarakat. Nilai sosial adalah dalam sebuah karya sastra yang memiliki
nilai-nilai kehidupan berkaitan dengan masyarakat. Nilai sosial mengacu pada
hubungan individu satu dengan individu yang lain dan menjadi sebuah masyarakat.

1. Bentuk Nilai Sosial

Menurut zubaedi (2013:13) nilai-nilai dalam novel sebagai berikut:

a. Nilai Kasih Sayang (Loves)

Kasih sayang adalah wujud dari perasaan mengasihi dan menyayangi. Perasaan
kasih sayang dapat dicurahkan kepada orang yang kita kasihi dan juga mengasihi
kita dengan cara mengabdikan diri, menolong dan memiliki kepedulian serta sifat
kekeluargaan. Meliputi cinta dan kasih sayang, pengabdian, tolong-menolong,
kepedulian.

b. Nilai Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah wujud dari kesadaran manusia atas apa yang
dilakukannya sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Meliputi
kewajiban dan displin.

11
c. Nilai Keserasian Hidup

Nilai keserasian hidup adalah perilaku manusia sebagai makhluk sosial yang
berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan kegiatan bermasyarakat
sehari-hari, dari kehidupan yang bersosialisasi tersebut dilandaskan dengan aturan-
aturan yang disepakati bersama demi kenyamanan dan keserasian dalam
bermasyarakat. Meliputi keadilan, toleransi, kerja sama, demokrasi.

C. Rangkuman Materi

1. Novel adalah karya sastra yang menggambarkan tentang kehidupan manusia


yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik di dalamnya.
Sebuah novel biasanya menceritakan tentang permasalahan yang berhubungan
dengan kehidupan manusia. Kary sastra memiliki unsur pembangun sebuah cerita
pada novel.

2. Tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra atau inti ide dasar
sebuah cerita.

3. Alur atau Plot adalah sebuah peristiwa sebab-akibat yang ditampilkan pada
sebuah cerita.

4. Tokoh merupakan orang yang ditampilkan pada sebuah cerita. Penokohan adalah
teknik bagaimana pengarang menampilkan sebuah tokoh-tokoh ke dalam cerita
sehingga pembaca dapat mengetahui karakter dan sifat tokoh tersebut.

5. Latar atau setting merupakan tempat terjadinya peristiwa baik yang berupa unsur
tempat, waktu, dan ruang.

6. Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita, peristiwa-peristiwa, dan


tindakan karya fiksi berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita tersebut.

7. Amanat adalah penyampaian suatu nasihat-nasihat yang disampaikan pengarang


kepada pembaca saat membaca novel.

8. Nilai sosial adalah dalam sebuah karya sastra yang memiliki nilai-nilai kehidupan
berkaitan dengan masyarakat.

12
D. Tugas

Bacalah penggalan novel berikut ini!

Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye ini mengisahkan


tentang perjalanan hidup seseorang yang bernama Rehan Raujana alias Ray. Sejak
kecil Ray sudah menjadi yatim piatu, orang tuanya meninggal karena kebakaran
yang dialaminya. Kemudian, Ray tinggal di sebuah panti asuhan yang sangat
dibencinya dan dianggapnya sebagai tempat terkutuk karena kelakuan penjaga panti
yang memiliki sifat serakah dan hanya mementingkan kepentingan pribadinya.
Penjaga panti asuhan telah mengeksploitasi anak asuhnya dengan menyuruh untuk
bekerja di jalanan seperti mengamen, menjaga toilet, ataupun menjadi pedagang
asoangan. Penjaga panti asuhan telah menyalahgunakan sumbangan dari dermawan
ataupun donatur dengan menyimpan uang untuk simpanan tabungan hajinya,
penjaga panti tersebut berobsesi untuk naik haji dengan cara apapun. Lalu, jatah
makan untuk anak-anak setiap hari hanya dengan tempe saja tidak ada lauk lainnya,
penjaga panti juga sering bertindak kasar seperti memukul dengan rotan ataupun
omongan yang sangat kasar kepada semua anak panti.

13
Ray nekat kabur dari Panti Asuhan yang telah lama ditinggali dan menjadi anak
jalanan, sebelum kabur Ray mencuri uang pada brankas di ruangan penjaga panti
asuhan, tidak sengaja Ray menatap sebuah file berkas dengan kertas kecil
bertuliskan nama dirinya “Rehan Raujana” dan Ray menemukan sepotong koran

yang lusuh berisi tentang masa lalunya Ray dan sepotong Koran ini akan menjadi
petunjuk yang penting bagi Ray. Setelah itu, Ray hidup menjadi anak jalanan dan

menjadi preman, hidup dijalanan yang bebas namun kejam, setiap harinya Ray tidur
di emperan toko atau terminal yang biasa Ray datangi. Uang hasil curian dari
ruangan penjaga panti tersebut Ray gunakan untuk bermain judi dan mabuk-
mabukan. Ray memang anak yang cerdas setiap bermain judi Ray selalu menang
dan keberuntungannya selalu berpihak kepadanya. Ray berjudi di salah satu ruko
China, Ray selalu memenangkan judi dan membuat Bandar judi menjadi dengki
atas kemenangannya, malam itu dengan kehabisan akal Bandar judi membisikan
perintah pada anak buahnya untuk menghabisi nyawa Ray, di lorong gang
pertokoan yang tertutup dari cahaya, tiga orang yang tak dikenalinya dengan cepat
menyergap buas dan mengeluarkan tiga pisau tajam pisau belati tersebut langsung
menusuk pada perut, paha, dan seluruh tubuh Ray, tubuhnya terjatuh dengan darah
mengucur dimana-mana. Ray ditemukan oleh peronda malam, pada shubuh hari
Ray dibawa ke rumah sakit dengan ginjal yang robek dan cukup serius, Ray dirujuk
ke rumah sakit yang lebih besar ke Ibukota. Setelah sembuh dan keluar dari rumah
sakit Ray tidak kembali ke panti asuhan dulu, tetapi Ray mendapatkan kehidupan
yang baru dengan tinggal di Rumah Singgah.

14
Di Rumah Singgah tersebut Ray diperlakukan dengan baik oleh bang Ape dan
anak-anak di rumah singgah sangat ramah dan murah senyum, tidak ada yang
memaksa untuk bekerja, tidak ada yang marah-marah dengan membawa pecut
rotan. Ray akhirnya mendaftarkan diri ikut sekolah informal, sesuai dengan
pembicaraan dengan Bang Ape sebelumnya. Ray sudah merasakan nyaman tinggal
di Rumah Singgah karena tidak ada yang melarang dan mengaturnya, saat
kehidupan Ray mulai membaik. Ray melakukan kesalahan yang sangat besar
mengakibatkan Bang Ape menjadi marah besar karena kelakuan Ray yang sudah
tidak bisa dimaafkan. Akhirnya, Ray memutuskan untuk pergi dari Rumah Singgah,
Semenjak pergi dari Rumah Singgah, Ray tinggal di petak yang sempit pengap,
rumah tersebut dekat dengan bantaran kali, Ray mengamen di stasiun kereta. Di
kampung halamannya Ray bekerja sebagai buruh bangunan tetapi dengan
ketekunan dan kepintaran yang di atas rata-rata, Ray naik pangkat menjadi kepala
mandor. Ray menjadi kepala mandor yang baik Ray berbaur dengan yang lain
dan.sangat disukai oleh bawahan-bawahannya. Ketika Ray sedang menatap bulan
di atas gedung yang sedang di bangun, Ray bertemu lagi dengan gadis yang
ditemuinya di kereta. Semenjak itu Ray berusaha ingin mengenal lebih dekat
dengan gadis yang ditemuinya tetapi gadis tersebut memiliki sikap yang dingin dan
sangat pendiam, Ray pantang menyerah tetap berusaha mendapatkan gadis yang di
cintainya. Pada saat Fitri dan Ray sudah mulai dekat dan saling nyaman, namun
pada suatu hari Ray mengetahui bahwa Fitri adalah seorang wanita simpanan dan
bukan gadis baik-baik.

15
Ray merasa beruntung sekali memiliki istri yang sangat pengertian, perhatian,
sederhana, ramah, dan selalu ikhlas kepada Ray. Ray dan Fitri tinggal di tepi pantai
dan memiliki rumah kecil yang setiap sore menghabiskan waktu untuk melihat
senja di halaman rumahnya. Ray semakin senang ketika istrinya hamil tetapi hanya
bertahan sementara karena istrinya mengalami keguguran, kesedihan melanda bagi
Ray dan istrinya. Lalu Fitri hamil untuk yang kedua kalinya, namun takdir berkata
lain istri dan calon bayinya meninggalkan Ray untuk selama-lamanya. Ray semakin
terpuruk dan merasa sedih yang sangat mendalam karena Ray harus sendiri dan
kesepian tinggal di rumah yang pernah di tinggali oleh Ray dan Fitri dengan penuh
kenangan di dalamnya, kemudian Ray memutuskan untuk menjual rumah tersebut
dan pindah ke Ibu kota. Ketika Ray telah sampai di Ibu Kota, Ray berkunjung ke
tower air yang ada di dekat rumah bantara kali dan menemukan berlian seribu karat
yang ternyata di simpan oleh Plee di dalam tower air tersebut.

Di saat Ray sakit, Ray diberikan kesempatan. Dalam kesempatan itu, seperti
memutar kembali kisah hidup Ray dari sejak kecil sampai jatuh sakit. Semua
perjalanan kehidupan Ray selalu bertanya tentang mengapa Tuhan tidak adil
kepadanya dan menyalahkan takdir Tuhan, sebelum Ray menghembuskan nafas
terakhirnya, di datangkannya seseorang dengan wajah ramah menemani perjalanan
masa lalu Ray dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selalu Ray tanya pada
bulan. Kesempatan itu akhirnya menjawab semua pertanyaan besar dalam hidup
Ray, Tuhan sangat adil kepada setip makhluknya, maka Ray sangat menyesalinya
dan memperbaiki semuanya disisa akhir hidupnya. Pada dasarnya kehidupan adalah
tentang proses sebab akibat yang pernah dilakukan.

16
E. Latihan Soal

Buatlah rancangan novel menggunakan tabel berikut ini di buku tugasmu!

Tema
Alur
Tokoh dan Penokohan
Latar Tempat:

Waktu:

Sosial:
Amanat

17
EVALUASI

Setelah kalian membaca novel di atas, maka jawablah pertanyan-pertanyaan di


bawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan novel?

2. Sebutkan dan jelaskan unsur instrinsik dalam Novel!

3. Siapakah tokoh utama yang ada dalam novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu?

4. Sebutkan nilai sosial dalam novel!

5. Apakah amanat yang bisa di ambil dari novel Rembulan Tenggelam Di


Wajahmu?

18
Kunci Jawaban Soal Evaluasi

1. Novel adalah karya sastra yang menggambarkan tentang kehidupan manusia


yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik di dalamnya.

2. a. Tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra atau inti ide dasar
sebuah cerita. Menurut Hartoko dan Rahmanto (dalam Nurgiyantoro, 2013:115)
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan
yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantis dan yang menyangkut
persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.

b. Alur atau plot merupakan sebuah peristiwa sebab-akibat yang ditampilkan pada
sebuah cerita

c. Tokoh merupakan orang yang ditampilkan pada sebuah cerita. Penokohan adalah
teknik bagaimana pengarang menampilkan sebuah tokoh-tokoh ke dalam cerita
sehingga pembaca dapat mengetahui karakter dan sifat tokoh tersebut.

d. Latar atau setting merupakan tempat terjadinya peristiwa baik yang berupa unsur
tempat, waktu, dan ruang. Pada latar terbagi beberapa unsur, yaitu:

1. Latar tempat

Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi.

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiw


yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

c. Latar Sosial

Latar sosial menunjuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

e. Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita, peristiwa-peristiwa, dan


tindakan karya fiksi berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita tersebut. Menurut

19
Baldic dalam (Nurgiyantoro 2013:338) bahwa sudut pandang adalah posisi atau
sudut mana yang menguntungkan untuk menyampaikan kepada pembaca terhadap
peristiwa dan cerita yang diamati dan dikisahkan.

f. Amanat adalah penyampaian suatu nasihat-nasihat yang disampaikan pengarang


kepada pembaca saat membaca novel.

3. Rehan atau Ray

4. Ada tiga nilai sosial dalam novel, yaitu nilai kasih sayang, nilai tanggung jawab,
nilai keserasian hidup.

5. Amanat yang bisa di ambil bahwa kita harus memikirkan matang-matang resiko
atas apa yang telah kita lakukan, jangan sampai apa yang kita lakukan dapat
merugikan orang lain dan orang lain yang menerima hukuman atas perlakuan kita.
Dalam hidup kita tidak boleh tergesa-gesa dalam menyimpulkan pada suatu
masalah. Karena ketika menyimpulkan suatu masalah dengan tergesa-gesa akan
menghasilkan suatu masalah yang baru.

20
DAFTAR PUSTAKA

Liye, Tere. 2009. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Jakarta: Republika.

Nurgiyantoro, B. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Edisi Revisi ke-2
Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

21

Anda mungkin juga menyukai