Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Siliwangi Bogor Kelas/Semester : IX/1


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi : Teks Cerita Inspiratif KD 3.2 4.2 Alokasi Waktu : 1 pertemuan

Tujuan Pembelajaran
Menelaah unsur intrinsik teks cerita inspiratif dengan tepat
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Peserta didik merespons salam dan sapaan
 Peserta didik berdoa
10 menit  Guru Mengecek kehadiran peserta didik
 Peserta didik melakukan Apersepsi tentang pembelajaran pertemuan sebelumnya
 Guru menyampaikan indikator, tujuan dan penilain kepada peserta didik

Inti
1. Peserta didik dibagi beberapa kelompok
2. Peserta didik diberikan LKPD yang berisi contoh teks cerita inspiratif
yang berjudul “Tidak”
3. Peserta didik berdiskusi untuk menelaah unsur intrinsik teks yang
berjudul “tidak”
4. perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
5. kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi

Penutup
Refleksi dan 1. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan
Konfirmasi pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik merefleksikan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pertemuan selanjutnya.
4. Guru memberikan motivasi, pesan, dan menutup pembelajaran dengan
berdoa.
Penilaian
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Melalui pengamatan tentang : 1. Menentukan unsur intrinsik teks 1. Menelaah unsur intrisnsik
 disiplin waktu dalam cerita inspiratif teks cerita inspiratif
pembelajaran dan mengumpulkan
hasil pembelajaran
 bertanggung jawab dalam
melaporkan hasil pembelajaran.

Bogor, …… 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Rosmiati, S.Pd. Elisda Fitri,S.Pd


Lembar kerja peserta didik
Nama kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
Soal !
Menelaah unsur Intrinsik kutipan cerpen “Tidak”
1. Tentukan penokohan dalam cerita tersebut!
2. Tentukan latar dalam cerita tersebut
3. Tentukan sudut pandang dalam cerita tersebut
4. Tentukan amanat dalam cerita tersebut!
Pengertian Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik cerpen adalah berbagai satuan terkecil yang membentuk suatu cerpen menjadi
satu kesatuan utuh prosa fiksi dari dalam karyanya sendiri, tanpa konteks ekstrinsik (luar)
karya. Unsur-unsur pembentuk cerpen tersebut adalah: 1. Tema, 2. Tokoh dan Penokohan, 3.
Sudut Pandang, 4. Latar (Setting), 5. Plot & Alur, 6. Gaya Bahasa, 7. Amanat.

1. Tema
Tema merupakan gagasan utama yang menjalin struktur cerita, persoalan, peristiwa-
peristiwa yang dibawakan pada suatu cerpen. Misalnya tema cerpen dapat bertema:
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku-pelaku yang terlibat dalam cerita dan peristiwa dari suatu cerpen.
Tokoh adalah karakter yang menjadi pembawa pesan hingga amanat yang ingin
disampaikan oleh penulis. Tokoh dapat memiliki berbagai sifat dan karakter berbeda
tergantung dari kebutuhan cerita dan peristiwa yang ada dalam cerpen.
Sementara itu, penokohan adalah cara penulis untuk mengklasifikasikan jenis karakter
atau sifat seorang tokoh yang ingin dibangun. Beberapa penokohan yang dapat dibangun
dalam suatu cerpen adalah: tokoh antagonis, protagonist, dsb. Berikut adalah penjelasan
dari masing-masing penokohan:
a. Protagonis, Tokoh utama yang mendukung cerita. Meskipun disebut tokoh utama, terkadang
tokoh protagonis juga terbagi menjadi beberapa figur, bukan hanya satu orang.
b. Antagonis, Merupakan tokoh yang memiliki konflik dengan tokoh protagonist. Tokoh ini
identik dengan karakter jahat, namun sebetulnya belum tentu, intinya tokoh ini akan
memiliki watak, pemikiran atau ideology yang terbalik dari tokoh protagonist. Bisa jadi
protagonis dalam karya prosa justru berwatak jahat atau netral.
c. Tritagonis, yaitu tokoh pembantu, penengah, atau penyangga, baik untuk protagonis,
antagonis, maupun cerita secara keseluruhan.

Pengenalan tokoh dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Berikut adalah beberapa
penjelasan mengenai berbagai teknik pengenalan tokoh dalam cerpen:
a. Teknik analitik, yaitu pengenalan tokoh langsung oleh penulis yang berperan sebagai narator.
teknik yang biasa dihindari dalam karya sastra serius namun justru selalu digunakan oleh
sastra populer.
b. Teknik dramatik, yaitu pengenalan tokoh secara tidak langsung melalui pemikiran tokohnya,
lingkungan, peristiwa atau bagaimana hubungan dan interaksi tokoh ini dengan tokoh lain di
dalam cerita. Teknik ini adalah teknik yang biasa digunakan oleh sastra serius untuk
menanamkan karakter secara tidak langsung dan membuat pembaca dapat menilai karakter
atau watak tokoh berdasarkan interpretasinya sendiri.
3. Latar (Setting)
Latar adalah tempat, waktu hubungan waktu, lingkungan dan keadaan budaya dan sosial
dari tempat tertentu yang melatarbelakangi terjadinya kisah dan cerita. Kapan cerita dalam
cerpen terjadi? Misalnya di masa sekarang atau justru di masa sejarah bahkan pra-sejarah.
Kapan suatu peristiwa terjadi? Apakah di pagi hari, atau siang hari? Bagaimana
keterhubungan waktunya dengan masa kini. Latar dapat bersifat faktual atau imajiner.
Artinya bisa jadi latar mengambil kota atau desa yang benar-benar ada di dunia, atau
justru sebaliknya.
4. Plot (alur) dan Pengaluran
Plot, alur atau struktur adalah bagian-bagian yang membentuk suatu cerita dan kisah dari
suatu cerpen, novel atau prosa fiksi lainnya. Misalnya, plot memiliki pengenalan tema dan
tokoh, awal mula konflik, puncak konflik hingga bagaimana penyelesaiannya. Plot atau
alur yang biasa terdapat dalam cerita prosa adalah orientasi, komplikasi,dan resolusi
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bagaimana penggunaan bahasa yang digunakan dalam suatu cerpen.
Apakah bahasa yang digunakan kasual atau justru banyak menggunakan ungkapan estetis
seperti majas, dsb. Bagaimana diksi, yang merupakan pemilihan kata yang tepat atau
serasi diguanakan dalam suatu cerpen.
Gaya bahasa juga dapat direka sedemikian rupa untuk menghasilkan suasana yang
dibutuhkan dalam suatu cerpen. Misalnya, gaya bahasa dramatis dapat meningkatkan
imaji atau suasana yang dibutuhkan untuk peristiwa memilukan.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah dari perspektif atau kacamat siapa penulis menyampaikan cerita.
Terdapat beberapa sudut pandang yang digunakan. Sudut pandang pertama
menyampaikan cerita seakan penulis adalah tokoh dan menggunakan kata ganti “Aku.
Sementara sudut pandang ketiga menggunakan kacamata orang yang melihat atau
menyaksikan dan menggunakan kata ganti “Dia”, “Mereka”, dsb.
7. Amanat / Pesan
Amanat adalah pesan positif yang dihasilkan dari prosa fiksi. Amanat dalam cerpen yang
bak tidak akan disampaikan secara langsung, namun diperlihatkan dan digambarkan
melalui berbagai peristiwa dan watak tokoh yang ada. Misalnya, terdapat tokoh baik yang
patut untuk dicontoh dan sebaliknya ada pula tokoh dengan watak negatif yang dapat
dicatat kesalahannya agar tidak diikuti.

Anda mungkin juga menyukai