Anda di halaman 1dari 50

Quizizz: PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGAR

Quiz started on: Wed 28, Aug 11:58 AM Total Attendance: 54 Average Score: 16185

KELAS 8.4
Pertanyaan Jawab
Jawaban
an
Salah
Betul

Pancasila disahkan atau ditetapkan pada tanggal ...


35 8

Upaya yang paling tepat untuk mempertahankan Pancasila sebagai


dasar negara dalam kehidupan masyarakat adalah .... 31 14

Sidang I BPUPKI diselenggarakan pada tanggal ....


31 16

Naskah Piagam Jakarta yang memuat rumusan dasar negara setelah


direvisi kemudian disahkan oleh PPKI kemudian menjadi bagian dari 36 8
UUD 1945 adalah ....
Berikut ini yang bukan merupakan kedudukan Pancasila bagi bangsa
Indonesia adalah .... 14 31

Mewujudkan keselamatan serta keutuhan bangsa dan negara di atas


kepentingan pribadi dan golongan, merupakan perwujudan nyata 18 26
Pancasila, yaitu sila ....
Dalam pergaulan sehari-hari hendaknya dikembangkan sikap seperti
berikut, kecuali 36 8

Di sebuah Sekolah Menengah Pertama, terdapat seorang siswa


dengan percaya diri dan bangga hati melanggar peraturan sekolah
dan mengajak temannya untuk melakukan hal yang sama. Sikap kamu 41 3
sebagai siswa yang beriman dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
adalah
Berikut....
ini yang merupakan pengamalan Pancasila sebagai dasar
negara sila keempat adalah .... 32 13

Nilai paling penting dalam sebuah pertemanan yang sesuai dengan


nilai-nilai Pancasila adalah .... 45 1

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki arti


sebagai berikut, kecuali ... 15 27

Dasar negara Pancasila tidak bisa diganti dengan dasar negara lain,
karena Pancasila mengandung nilai yang berasal dari... 27 17

Berikut perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam


lingkungan masyarakat adalah... 39 5

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki kedudukan...


21 23

Berikut ini adalah kedudukan dan fungsi Pancasila, kecuali...


14 32
segala hukum yang ada di Indonesia harus bersumber kepada
Pancasila sebagai... 21 24

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral Pancasila
adalah... 35 9

Pancasila juga disebut sebagai way of life. Hal ini berarti Pancasil
mempunyai fungsi sebagai 38 7

Perhatikan pernyataan ini! 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia


dan seluruh tumpah darah Indonesia 2) memajukan kesejahteraan
umum 3) mencerdaskan kehidupan bangsa 4) ikut melaksanakan 37 8
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial Pernyataan berikut mengandung pengertian...
Nlai yang terkandung pada sila kelima yang berbunyi "keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia" adalah... 15 30

Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka, urutan


yang pertama adalah... 19 26

menghargai pendapat orang lain, musyawarah untuk mencapai


mufakat, dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
merupakan nilai dari Pancasila sila... 34 11

Pancasila dijadikan sebagai perintis, petunjuk dan pedoman dalam


memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya yang
25 21
timbul dalam masyarakat. Maka Pancasila sebagai...

Sistematika sila-sila dalam Pancasila disebut juga sistematik hierarkis,


yaitu... 17 28

Landasan hukum yang menegaskan Pancasila sebagai ideologi


nasional negara Republik Indonesia adalah Pembukaan UUD 1945 35 9
alinea .....
Naskah Piagam Jakarta yang memuat rumusan dasar negara setelah
direvisi kemudian disahkan oleh PPKI kemudian menjadi bagian dari 37 7
UUD 1945 adalah ....

Dalam kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,


Pancasila merupakan .... 26 19

Tokoh yang memberikan gagasan mengenai rancangan dasar negara


pada tanggal 29 Mei - 1Juni adalah .... 29 16

Pancasila sebagai ciri khas dari bangsa Indonesia yang membedakan


dengan bangsa lain. Dalam hal ini Pancasila disebut sebagai ... 30 15

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan memberikan tuntunan kepada
41 3
manusia agar ...

Total 874 465

Accuracy 54%

Player level data in next Sheet!!


Time is represented in GMT+0700
ASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
erage Score: 16185

Muhamad Nabil 8.4* Edgina nareswari 8.4 gg Edginanareswari8.4gg

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari hari
29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

perjanjian luhur aturan hukum aturan hukum

Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin
bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa-
bangsa yang lain bangsa yang lain bangsa yang lain
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai simbol negara sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di
masyarakat masyarakat
simbol yang menjadi simbol yang menjadi simbol yang menjadi
kebanggaan Negara kebanggaan Negara kebanggaan Negara
sumber dari segala sumber dasar negara dasar negara
hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain menghargai pendapat orang lain

kebangsaan Indonesia peri kemanusiaan peri kemanusiaan

Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

dasar negara dasar negara dasar negara

kelima silanya merupakan suatu kelima silanya merupakan suatu kelima silanya merupakan suatu
rangkaian bertingkat rangkaian bertingkat rangkaian bertingkat

keempat keempat keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia bangsa Indonesia

Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Hatta Soekarno Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa moral pembangunan

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

27000 27000 26000

90% 90% 87%


BANGSA

Ahmad Rizcky Bayu


ArdeliaJacindaZukhruf8,4 Muhamad arifin
Paksi*

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mengerti dan memahami mengerti dan memahami mengerti dan memahami


Pancasila Pancasila Pancasila

29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

aturan hukum perjanjian luhur pandangan hidup

Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin kristalisasi nilai-nilai luhur yang
bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa- dimiliki bangsa Indonesia
bangsa yang lain bangsa yang lain
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di
masyarakat masyarakat masyarakat
sumber dari segala sumber simbol yang menjadi simbol yang menjadi
hukum kebanggaan Negara kebanggaan Negara
dasar negara sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber
hukum hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

mencintai tanah air dan bangsa mencintai tanah air dan bangsa mencintai tanah air dan bangsa

kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

pandangan hidup bangsa dasar negara dasar negara

kelima silanya merupakan suatu kelima silanya merupakan suatu sila kedua merupakan
rangkaian bertingkat rangkaian bertingkat penjelasan sila pertama, sila
ketiga merupakan penjelasan
keempat ketiga keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup cita-cita dan tujuan bangsa cita-cita dan tujuan bangsa
bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Soekarno Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

26000 26000 25000

87% 87% 83%


Dimas Wahyu Purnomo
Linda Kirani 8.4 Yulita launtina h. Kls 8
8.4

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari hari
29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pasal-pasal pembukaan pembukaan

aturan hukum aturan hukum kepribadian bangsa

Keadilan Sosial bagi Seluruh Keadilan Sosial bagi Seluruh Persatuan Indonesia
Rakyat Indonesia Rakyat Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin konsepsi dasar tentang
bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa- kebudayaan yang dicita-citakan
bangsa yang lain bangsa yang lain oleh bangsa itu
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri budaya bangsa

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala sebagai sumber pengetahuan
sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di bagi masyarakat Indonesia
masyarakat masyarakat
simbol yang menjadi sumber dari segala sumber simbol yang menjadi
kebanggaan Negara hukum kebanggaan Negara
sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber
hukum hukum hukum

segala tindakan harus semua masalah diselesaikan segala tindakan harus


mendapat pujian dari secara musyawarah mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

mencintai tanah air dan bangsa mencintai tanah air dan bangsa saling mencintai sesama
manusia

kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

ideologi bangsa dasar negara dasar negara

sila kedua merupakan kelima silanya merupakan suatu merupakan bagian yang tak
penjelasan sila pertama, sila rangkaian bertingkat terpisahkan
ketiga merupakan penjelasan
keempat keempat keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup cita-cita dan tujuan bangsa penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia

M. Yamin, Ir. Soekarno, M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Radjiman Wedyodiningrat Soekarno Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

25000 25000 24000

83% 83% 80%


Siti Nurmala 8.4* Yulita launtina kls 8.4** Edgina nareswari 8.4*

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari hari
28 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-31 Mei 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

aturan hukum aturan hukum aturan hukum

Kemanusiaan yang Adil dan Kemanusiaan yang Adil dan Persatuan Indonesia
Beradab Beradab

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin kristalisasi nilai-nilai luhur yang
bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa- dimiliki bangsa Indonesia
bangsa yang lain bangsa yang lain
budaya bangsa bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di
masyarakat masyarakat masyarakat
perjanjian luhur rakyat sumber dari segala sumber perjanjian luhur rakyat
hukum
sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber dasar negara
hukum hukum

segala tindakan harus semua masalah diselesaikan segala tindakan harus


mendapat pujian dari secara musyawarah mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

menghargai pendapat orang lain mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain

kebangsaan Indonesia mufakat atau demokrasi peri kemanusiaan

Kerakyatan yang dipimpin oleh Ketuhanan Yang Maha Esa Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

ideologi bangsa pandangan hidup bangsa dasar negara

kelima silanya merupakan suatu kelima silanya merupakan suatu merupakan bagian yang tak
rangkaian bertingkat rangkaian bertingkat terpisahkan

keempat keempat keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Hatta Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa moral pembangunan

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

24000 23000 22000

80% 77% 73%


RANDY MAULANA P.
fathiyyah Q.A 84 Yulita launtina kls 8.4*
8.4

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari hari
29 Mei-31 Mei 1945 29 Mei-1 Juni 1945 28 Mei-1 Juni 1945

pasal-pasal pembukaan pembukaan

aturan hukum aturan hukum perjanjian luhur

Keadilan Sosial bagi Seluruh Keadilan Sosial bagi Seluruh Persatuan Indonesia
Rakyat Indonesia Rakyat Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Tidak semena-mena terhadap Semena-mena terhadap sesama


milik orang lain

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menjalankan ibadah dengan bersikap adil kepada sesama
cara musyawarah musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin kristalisasi nilai-nilai luhur yang
bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa- dimiliki bangsa Indonesia
bangsa yang lain bangsa yang lain
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai sumber dari segala sebagai sumber pengetahuan
sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di bagi masyarakat Indonesia
masyarakat masyarakat
simbol yang menjadi sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber
kebanggaan Negara hukum hukum
sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber
hukum hukum hukum

segala tindakan harus semua masalah diselesaikan semua masalah diselesaikan


mendapat pujian dari secara musyawarah secara musyawarah
masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

menghormati hak orang lain mencintai tanah air dan bangsa menghormati hak orang lain

ketuhanan maha esa mufakat atau demokrasi kebangsaan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh Ketuhanan Yang Maha Esa Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

ideologi bangsa dasar negara dasar negara

merupakan bagian yang tak kelima silanya merupakan suatu sila kedua merupakan
terpisahkan rangkaian bertingkat penjelasan sila pertama, sila
ketiga merupakan penjelasan
keempat keempat keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Soekarno Soekarno

alat pemersatu moral pembangunan Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

22000 22000 21000

73% 73% 70%


Linda Kirani A. Siva dwi andani 8.4 Edgina nareswari 8.4

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mengkaji dan membandingkan mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- dengan negara lain Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari
29 Mei-1 Juni 1945 28 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-31 Mei 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

perjanjian luhur perjanjian luhur perjanjian luhur

Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

konsepsi dasar tentang konsepsi dasar tentang konsepsi dasar tentang


kebudayaan yang dicita-citakan kebudayaan yang dicita-citakan kebudayaan yang dicita-citakan
oleh bangsa itu oleh bangsa itu oleh bangsa itu
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai cita-cita yang akan sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang belaku di dituju bangsa Indonesia sumber hukum yang belaku di
masyarakat masyarakat
perjanjian luhur rakyat perjanjian luhur rakyat perjanjian luhur rakyat
sumber dari segala sumber dasar negara perjanjian luhur rakyat
hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa ideologi negara pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

menghargai pendapat orang lain menghargai pendapat orang lain menghargai pendapat orang lain

ketuhanan maha esa kebangsaan Indonesia peri kemanusiaan

Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

ideologi bangsa dasar negara dasar negara

sila kedua merupakan kelima silanya merupakan suatu merupakan bagian yang tak
penjelasan sila pertama, sila rangkaian bertingkat terpisahkan
ketiga merupakan penjelasan
keempat keempat keempat

pasal-pasal pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia bangsa Indonesia

M. Yamin, Ir. Soekarno, M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Radjiman Wedyodiningrat Soekarno Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa alat pemersatu Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

21000 20000 22000

70% 67% 73%


NANDIKA PRATAMA
Muhamad zulyan Drajat
Salma alfina Auliya 8.4 (NANDIKA
84*
PRATAMA 8.4)

18 Agustus 1945 1 Juni 1945 1 Juni 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari hari
28 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

kepribadian bangsa kepribadian bangsa perjanjian luhur

Keadilan Sosial bagi Seluruh Kemanusiaan yang Adil dan Persatuan Indonesia
Rakyat Indonesia Beradab

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan mengakui persamaan derajat


cara musyawarah cara musyawarah ketika diskusi

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

konsepsi dasar tentang sebagai paham atau doktrin sebagai paham atau doktrin
kebudayaan yang dicita-citakan bangsa agar unggul dari bangsa- bangsa agar unggul dari bangsa-
oleh bangsa itu bangsa yang lain bangsa yang lain
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri

melakukan kerja bakti masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai cita-cita yang akan sebagai cita-cita yang akan sebagai sumber dari segala
dituju bangsa Indonesia dituju bangsa Indonesia sumber hukum yang belaku di
masyarakat
simbol yang menjadi simbol yang menjadi perjanjian luhur rakyat
kebanggaan Negara kebanggaan Negara
dasar negara dasar negara dasar negara

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
dasar negara pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain menghormati hak orang lain

kebangsaan Indonesia ketuhanan maha esa ketuhanan maha esa

Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

pandangan hidup bangsa pandangan hidup bangsa pandangan hidup bangsa

kelima silanya merupakan suatu sila-sila Pancasila dapat kelima silanya merupakan suatu
rangkaian bertingkat dipertukarkan urutannya, rangkaian bertingkat
artinya sama saja
keempat keempat keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup cita-cita dan tujuan bangsa cita-cita dan tujuan bangsa
bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo, M.


Soekarno Soekarno Hatta

alat pemersatu Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

20000 20000 20000

67% 67% 67%


Player Level

Silvi indiyanti 8.4* (Silvi


Siti Nurmala 8.4 Edgina nareswari 8.4**
indiyanti 8.4 2)

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 No response

mampu mewujudkan nilai-nilai mengerti dan memahami mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari
28 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan No response

perjanjian luhur perjanjian luhur aturan hukum

Keadilan Sosial bagi Seluruh Kemanusiaan yang Adil dan Persatuan Indonesia
Rakyat Indonesia Beradab

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

mengakui persamaan derajat menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


ketika diskusi cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin kristalisasi nilai-nilai luhur yang No response


bangsa agar unggul dari bangsa- dimiliki bangsa Indonesia
bangsa yang lain
budaya bangsa bangsa Indonesia sendiri No response

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai sumber pengetahuan sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang belaku di bagi masyarakat Indonesia sumber hukum yang belaku di
masyarakat masyarakat
perjanjian luhur rakyat simbol yang menjadi simbol yang menjadi
kebanggaan Negara kebanggaan Negara
sumber dari segala sumber dasar negara dasar negara
hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus No response


mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia kepribadian bangsa tujuan bangsa Indonesia

menghormati hak orang lain menghargai pendapat orang lain menghargai pendapat orang lain

kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia No response

Kerakyatan yang dipimpin oleh Keadilan sosial bagi seluruh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam rakyat Indonesia hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

ideologi bangsa dasar negara No response

sila-sila Pancasila dapat sila kedua merupakan kelima silanya merupakan suatu
dipertukarkan urutannya, penjelasan sila pertama, sila rangkaian bertingkat
artinya sama saja ketiga merupakan penjelasan
keempat keempat keempat

pasal-pasal pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup cita-cita dan tujuan bangsa No response


bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Soekarno Soekarno

alat pemersatu Jiwa dan kepribadian bangsa No response

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

19000 19000 19000

63% 63% 63%


el

RAKA H Z KELAS 84 muhamad arifin Muhamad Nabil 8.4

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 1 Juni 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mengerti dan memahami mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari
28 Mei-31 Mei 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

perjanjian luhur aturan hukum perjanjian luhur

Keadilan Sosial bagi Seluruh Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia


Rakyat Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

konsepsi dasar tentang arah dan tujuan bagi bangsa konsepsi dasar tentang
kebudayaan yang dicita-citakan dan negara dalam memberikan kebudayaan yang dicita-citakan
oleh bangsa itu kehidupannya oleh bangsa itu
bangsa Indonesia sendiri bangsa Indonesia sendiri budaya bangsa

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai simbol negara sebagai cita-cita yang akan sebagai simbol negara
dituju bangsa Indonesia

perjanjian luhur rakyat perjanjian luhur rakyat sumber dari segala sumber
hukum
dasar negara dasar negara dasar negara

segala tindakan harus semua masalah diselesaikan segala tindakan harus


mendapat pujian dari secara musyawarah mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

cita-cita bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

menghargai pendapat orang lain menghormati hak orang lain menghormati hak orang lain

mufakat atau demokrasi kebangsaan Indonesia kebangsaan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

dasar negara ideologi bangsa pandangan hidup bangsa

kelima silanya merupakan suatu sila kedua merupakan merupakan bagian yang tak
rangkaian bertingkat penjelasan sila pertama, sila terpisahkan
ketiga merupakan penjelasan
keempat ketiga pertama

pembukaan pasal-pasal aturan peralihan

cita-cita dan tujuan bangsa cita-cita dan tujuan bangsa penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Soekarno Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

19000 18000 18000

63% 60% 60%


Ahmad Rizcky Bayu Silvi indiyanti 8.4 (Silvi
Robert 84
Paksi indiyanti 8.4 2)

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 1 Juni 1945

mengerti dan memahami mengerti dan memahami mengerti dan memahami


Pancasila Pancasila Pancasila

29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pasal-pasal pembukaan pembukaan

kepribadian bangsa pandangan hidup pandangan hidup

Ketuhanan Yang Maha Esa Persatuan Indonesia Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan


cara musyawarah cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata setiakawan dalam kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan bertingkahlaku buruk pergaulan dalam kehidupan

kristalisasi nilai-nilai luhur yang kristalisasi nilai-nilai luhur yang kristalisasi nilai-nilai luhur yang
dimiliki bangsa Indonesia dimiliki bangsa Indonesia dimiliki bangsa Indonesia

budaya bangsa budaya bangsa bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai cita-cita yang akan sebagai sumber dari segala sebagai simbol negara
dituju bangsa Indonesia sumber hukum yang belaku di
masyarakat
perjanjian luhur rakyat sumber dari segala sumber perjanjian luhur rakyat
hukum
sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber dasar negara
hukum hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia Indonesia

cita-cita bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

menghormati hak orang lain mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain

kebangsaan Indonesia mufakat atau demokrasi mufakat atau demokrasi

Kerakyatan yang dipimpin oleh Ketuhanan Yang Maha Esa Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

dasar negara ideologi bangsa pandangan hidup bangsa

sila kedua merupakan sila-sila Pancasila dapat merupakan bagian yang tak
penjelasan sila pertama, sila dipertukarkan urutannya, terpisahkan
ketiga merupakan penjelasan artinya sama saja
keempat ketiga keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

cita-cita dan tujuan bangsa penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Hatta Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghormati orang lain yang
pendapat orang lain pendapat orang lain lebih tua

18000 18000 17000

60% 60% 57%


Firaas Ferdinal kls 8.4
M Rizqy Ramadhan Aiska zahra nyong 8.4
(Alienx Xuan)

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mengkaji dan membandingkan mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- dengan negara lain Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari
29 Mei-31 Mei 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-31 Mei 1945

pasal-pasal pembukaan pembukaan

perjanjian luhur kepribadian bangsa perjanjian luhur

Kemanusiaan yang Adil dan Kemanusiaan yang Adil dan Persatuan Indonesia
Beradab Beradab

Saling menghormati Tidak semena-mena terhadap Semena-mena terhadap sesama


milik orang lain

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan bersikap adil kepada sesama bersikap adil kepada sesama
cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

arah dan tujuan bagi bangsa arah dan tujuan bagi bangsa arah dan tujuan bagi bangsa
dan negara dalam memberikan dan negara dalam memberikan dan negara dalam memberikan
kehidupannya kehidupannya kehidupannya
budaya bangsa budaya bangsa budaya bangsa

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain

sebagai sumber dari segala sebagai simbol negara sebagai simbol negara
sumber hukum yang belaku di
masyarakat
sumber dari segala sumber simbol yang menjadi pandangan hidup bangsa
hukum kebanggaan Negara
sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber dasar negara
hukum hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa dasar negara pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

saling mencintai sesama menghargai pendapat orang lain saling mencintai sesama
manusia manusia

ketuhanan maha esa kebangsaan Indonesia ketuhanan maha esa

Kerakyatan yang dipimpin oleh Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

pandangan hidup bangsa dasar negara dasar negara

sila-sila Pancasila dapat kelima silanya merupakan suatu merupakan bagian yang tak
dipertukarkan urutannya, rangkaian bertingkat terpisahkan
artinya sama saja
keempat ketiga keempat

pembukaan pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup gambaran sikap dan perilaku cita-cita dan tujuan bangsa
bangsa Indonesia manusia Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir M. Yamin, Ir. Soekarno, M. Yamin, Ir. Soekarno,


Soekarno Radjiman Wedyodiningrat Radjiman Wedyodiningrat

alat pemersatu Jiwa dan kepribadian bangsa alat pemersatu

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

17000 16000 16000

57% 53% 53%


Muhamad zulyan Drajat
Maulana Dzakki Abd 8,4 Ardelia Jacinda 8.4
84

18 Agustus 1945 1 Juni 1945 1 Juni 1945

dapat menghapal sila-sila mengkaji dan membandingkan mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dengan baik dengan negara lain Pancasila dalam perilaku sehari-
hari
29 Mei-31 Mei 1945 29 Mei-1 Juni 1945 28 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

perjanjian luhur aturan hukum kepribadian bangsa

Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang Adil dan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab Beradab

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama

hanya melaporkan perbuatan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


tersebut kepada guru teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan menyelesaikan masalah dengan bersikap adil kepada sesama
cara musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

sebagai paham atau doktrin konsepsi dasar tentang konsepsi dasar tentang
bangsa agar unggul dari bangsa- kebudayaan yang dicita-citakan kebudayaan yang dicita-citakan
bangsa yang lain oleh bangsa itu oleh bangsa itu
budaya bangsa budaya bangsa bangsa Indonesia sendiri

tidak menganggu ibadah orang masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain
lain

sebagai sumber pengetahuan sebagai cita-cita yang akan sebagai cita-cita yang akan
bagi masyarakat Indonesia dituju bangsa Indonesia dituju bangsa Indonesia

sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber perjanjian luhur rakyat
hukum hukum
sumber dari segala sumber dasar negara sumber dari segala sumber
hukum hukum

segala tindakan harus segala tindakan harus segala tindakan harus


mendapat pujian dari mendapat pujian dari mendapat pujian dari
masyarakat masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa pandangan hiduo bangsa ideologi negara
Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

saling mencintai sesama mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain
manusia

ketuhanan maha esa ketuhanan maha esa ketuhanan maha esa

Kerakyatan yang dipimpin oleh Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

dasar negara dasar negara dasar negara

kelima silanya merupakan suatu merupakan bagian yang tak merupakan bagian yang tak
rangkaian bertingkat terpisahkan terpisahkan

keempat keempat keempat

pembukaan pembukaan penjelasan

cita-cita dan tujuan bangsa cita-cita dan tujuan bangsa gambaran sikap dan perilaku
manusia Indonesia

M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Soekarno Hatta Soekarno

alat pemersatu alat pemersatu moral pembangunan

Tidak bergaya hidup mewah Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati
dan individualis pendapat orang lain pendapat orang lain

16000 16000 15000

53% 53% 50%


Ananda amalia p 8.4 Aldy RIFALDY 8.4 anggi 8.4

18 Agustus 1945 18 Agustus 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mengerti dan memahami dapat menghapal sila-sila


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila Pancasila dengan baik
hari
28 Mei-31 Mei 1945 29 Mei-1 Juni 1945 28 Mei-1 Juni 1945

pembukaan pembukaan pembukaan

perjanjian luhur aturan hukum perjanjian luhur

Kemanusiaan yang Adil dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab Rakyat Indonesia Beradab

Semena-mena terhadap sesama Semena-mena terhadap sesama Tidak semena-mena terhadap


milik orang lain

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengikutinya dan bangga


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah terhadapnya
menjadi lebih baik menjadi lebih baik

mengakui persamaan derajat menyelesaikan masalah dengan bersikap adil kepada sesama
ketika diskusi cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

konsepsi dasar tentang kristalisasi nilai-nilai luhur yang konsepsi dasar tentang
kebudayaan yang dicita-citakan dimiliki bangsa Indonesia kebudayaan yang dicita-citakan
oleh bangsa itu oleh bangsa itu
budaya bangsa budaya bangsa budaya bangsa

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain melakukan kerja bakti

sebagai simbol negara sebagai cita-cita yang akan sebagai simbol negara
dituju bangsa Indonesia

perjanjian luhur rakyat sumber dari segala sumber pandangan hidup bangsa
hukum
kepribadian bangsa dasar negara dasar negara

segala tindakan harus segala tindakan harus semua masalah diselesaikan


mendapat pujian dari mendapat pujian dari secara musyawarah
masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa ideologi negara pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia

tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia tujuan bangsa Indonesia

menghargai pendapat orang lain saling mencintai sesama mencintai tanah air dan bangsa
manusia

ketuhanan maha esa ketuhanan maha esa kebangsaan Indonesia

Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

pandangan hidup bangsa pandangan hidup bangsa pandangan hidup bangsa

sila kedua merupakan sila kedua merupakan kelima silanya merupakan suatu
penjelasan sila pertama, sila penjelasan sila pertama, sila rangkaian bertingkat
ketiga merupakan penjelasan ketiga merupakan penjelasan
keempat kedua pertama

pasal-pasal pembukaan pembukaan

penunjuk dan pedoman hidup landasan yang mengatur penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia pemerintahan negara bangsa Indonesia

Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. M. Yamin, Ir. Soekarno, M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir


Hatta Radjiman Wedyodiningrat Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa alat pemersatu Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghormati orang lain yang
pendapat orang lain pendapat orang lain lebih tua

14000 14000 13000

47% 47% 43%


Yulita launtina kls 8.4 M.fahrul roshi r.c.8.4 Ririn kurniasari 8.4

18 Agustus 1945 29 Mei 1945 18 Agustus 1945

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari hari
29 Mei-1 Juni 1945 28 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pasal-pasal pasal-pasal pembukaan

kepribadian bangsa pandangan hidup perjanjian luhur

Keadilan Sosial bagi Seluruh Keadilan Sosial bagi Seluruh Ketuhanan Yang Maha Esa
Rakyat Indonesia Rakyat Indonesia

Saling menghormati Semena-mena terhadap sesama Tidak semena-mena terhadap


milik orang lain

mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan mengingatkan dan mendoakan


teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik menjadi lebih baik menjadi lebih baik

menjalankan ibadah dengan bersikap adil kepada sesama menyelesaikan masalah dengan
musyawarah cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

arah dan tujuan bagi bangsa konsepsi dasar tentang kristalisasi nilai-nilai luhur yang
dan negara dalam memberikan kebudayaan yang dicita-citakan dimiliki bangsa Indonesia
kehidupannya oleh bangsa itu
bangsa Indonesia sendiri warisan penjajah bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain masa bodoh dengan orang lain melakukan ronda pada malam
hari

sebagai sumber dari segala sebagai simbol negara sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang belaku di sumber hukum yang belaku di
masyarakat masyarakat
sumber dari segala sumber perjanjian luhur rakyat simbol yang menjadi
hukum kebanggaan Negara
dasar negara sumber dari segala sumber sumber dari segala sumber
hukum hukum

mengutamakan kepentingan segala tindakan harus segala tindakan harus


masyarakat daripada mendapat pujian dari mendapat pujian dari
kepentingan sendri masyarakat masyarakat
pandangan hiduo bangsa dasar negara pandangan hiduo bangsa
Indonesia Indonesia

perjanjian luhur perjanjian luhur kepribadian bangsa

menghargai pendapat orang lain mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain

ketuhanan maha esa ketuhanan maha esa ketuhanan maha esa

Ketuhanan Yang Maha Esa Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan perwakilan

pandangan hidup bangsa dasar negara pandangan hidup bangsa

sila-sila Pancasila dapat merupakan bagian yang tak merupakan bagian yang tak
dipertukarkan urutannya, terpisahkan terpisahkan
artinya sama saja
keempat kedua keempat

pembukaan pasal-pasal pembukaan

cita-cita dan tujuan bangsa penunjuk dan pedoman hidup penunjuk dan pedoman hidup
bangsa Indonesia bangsa Indonesia

Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M. M. Yamin, Ir. Soekarno,


Hatta Hatta Radjiman Wedyodiningrat

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati


pendapat orang lain pendapat orang lain pendapat orang lain

13000 13000 19000

43% 43% 63%


RANDY MAULANA P.
ailmi azis anggi novitasari 8.4
8.4*

1 Juni 1945 18 Agustus 1945 No response

mampu mewujudkan nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai No response


Pancasila dalam perilaku sehari- Pancasila dalam perilaku sehari-
hari hari
29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945 29 Mei-1 Juni 1945

pasal-pasal pasal-pasal No response

perjanjian luhur pandangan hidup No response

Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang Adil dan No response


Beradab

Tidak semena-mena terhadap Saling menghormati No response


milik orang lain

mengikutinya dan bangga mengingatkan dan mendoakan No response


terhadapnya teman tersebut untuk berubah
menjadi lebih baik

menyelesaikan masalah dengan bersikap adil kepada sesama bersikap adil kepada sesama
cara musyawarah

kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata kepedulian terhadap tata


pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan pergaulan dalam kehidupan

No response kristalisasi nilai-nilai luhur yang No response


dimiliki bangsa Indonesia

budaya bangsa budaya bangsa bangsa Indonesia sendiri

masa bodoh dengan orang lain tidak menganggu ibadah orang No response
lain

sebagai cita-cita yang akan sebagai sumber pengetahuan No response


dituju bangsa Indonesia bagi masyarakat Indonesia

perjanjian luhur rakyat pandangan hidup bangsa sumber dari segala sumber
hukum
dasar negara dasar negara No response

berhati-hati dalam mengambil mengutamakan kepentingan No response


keputusan masyarakat daripada
kepentingan sendri
ideologi negara pandangan hiduo bangsa No response
Indonesia

perjanjian luhur perjanjian luhur tujuan bangsa Indonesia

mencintai tanah air dan bangsa mencintai tanah air dan bangsa menghargai pendapat orang lain

mufakat atau demokrasi peri kemanusiaan kebangsaan Indonesia

Persatuan Indonesia Ketuhanan Yang Maha Esa No response

dasar negara dasar negara dasar negara

sila kedua merupakan sila-sila Pancasila dapat sila-sila Pancasila dapat


penjelasan sila pertama, sila dipertukarkan urutannya, dipertukarkan urutannya,
ketiga merupakan penjelasan artinya sama saja artinya sama saja
keempat pertama No response

pembukaan pembukaan No response

penunjuk dan pedoman hidup landasan yang mengatur cita-cita dan tujuan bangsa
bangsa Indonesia pemerintahan negara

M. Yamin, Mr. Soepomo, M. M. Yamin, Mr. Soepomo,Ir No response


Hatta Soekarno

Jiwa dan kepribadian bangsa Jiwa dan kepribadian bangsa No response

Menghargai dan menghormati Menghargai dan menghormati No response


pendapat orang lain pendapat orang lain

12000 12000 6000

40% 40% 20%


Firaas Ferdinal kls 8.4*
Ardelia Jacinda Z 8.4
(Alienx Xuan)

No response No response

No response mampu mewujudkan nilai-nilai


Pancasila dalam perilaku sehari-
hari
No response 29 Mei-1 Juni 1945

pembukaan No response

perjanjian luhur No response

No response No response

No response No response

No response No response

No response No response

kepedulian terhadap tata No response


pergaulan dalam kehidupan

No response No response

No response No response

No response No response

No response No response

pandangan hidup bangsa No response


dasar negara No response

segala tindakan harus No response


mendapat pujian dari
masyarakat
pandangan hiduo bangsa No response
Indonesia

No response No response

No response No response

No response ketuhanan maha esa

Kerakyatan yang dipimpin oleh No response


hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan

dasar negara pandangan hidup bangsa

No response No response

No response No response

No response No response

No response No response

No response Mr. Soepomo, Ir Soekarno, M.


Hatta

alat pemersatu alat pemersatu

No response No response

6000 2000

20% 7%

Anda mungkin juga menyukai