PEDOMAN
Jl. Inpres VI, No. 88A RT 03/ RW 07 Kel. Larangan Utara, Larangan
PEDOMAN
Nomor Revisi : 00
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena hanya atas
izinNya Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) UPT Puskesmas Larangan
Utara ini dapat selesai. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) UPT
Puskesmas Larangan Utara akan digunakan dalam menjalankan kegiatan pelayanan bagi
petugas yang ada di UPT Puskesmas Larangan Utara.
Diharapkan dengan adanya buku ini dapat meningkatkan pengorganisasian dalam hal
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di UPT Puskesmas Larangan Utara dan digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan tugas Kesehatan Remaja. Tidak lupa penyusun
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak dalam
menyelesaikan Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ini.
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam isi buku ini.
Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan
dalam pengembangan UPT Puskesmas Larangan Utara ini.
HARMAYANI
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, Masa Remaja adalah suatu tahap perkembangan individu mulai
usia remaja 10 hingga 19 tahun dan belum menikah. Pada massa tersebut terjadi banyak
perubahan fisik dan psikososial, yang perkembangannya tidak hanya dipengaruhi oleh
jenis kelamin dan tingkat kematangan seseorang, namun dipengaruhi keadaan lingkungan
fisik, sosial, budaya, politik, dan ekonomi dimana para remaja tersebut tinggal. Masa
remaja juga dikenal sebagai masa yang penuh dengan eksperimentasi (keinginan untuk
mencoba) dan juga ditandai dengan peningkatan kesadaran diri. Sikap kritis serta
peningkatan perasaan dan dorongan seksual. Hal tersebut dapat membawa resiko bagi
status kesehatanya. Oleh karenanya, masa remaja dapat dianggap masa kritis dalam
kehidupan seseorang. Di lain pihak menunjukan begitu banyak aspek yang dapat
dan mengurangi faktor resiko dalam membentuk prilaku positif yang menghasilkan status
kesehatan dan kualitas hidup yang baik pada saat ini dan di kemudian hari.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan salah satu strategi dalam
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas remaja antara lain adalah
kualitas dalam memberikan informasi kesehatan dan pelayanan konseling baik remaja
1
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran Pedoman
2
- Di daerah konflik (pengungsian), dan di daerah terpencil
Ruang lingkup petugas puskesmas dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas upaya
PKPR meliputi:
Adalah upaya yang dilakukan petugas PKPR untuk masyarakat yang berada di
wilayah kerja puskesmas adapun bentuk kegiatannya adalah sebagai berikut:
penyuluhan, kerjasama lintas sektor, monitoring, dan evaluasi.
E. Batasan Operasional
1. Konseling
Konseling adalah suatu hubungan dimana sedikitnya satu diantara pihak-pihak yang
terlibat mempunyai maksud membantu pihak lain untuk meningkatkan
perkembangan dirinya, kedewasaan, kemampuan berfungsi dan menghadapi hidup
lebih baik.
a. Konsep dasar : merupakan kegiatan yang mewakili PKPR, yang diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan remaja dan meningkatkan daya tahan remaja
terhadap berbagai masalah yang dialaminya sehingga mereka mampu
memelihara kesehatan danterhindar dari perilaku beresiko.
b. Tujuan :
- Membantu teman sebaya mampu menghadapi masalah yang dihadapi
- Memberi informasi yang berkaitan dengan masalah teman sebayamu tanpa
memihak dan memberikan informasi tentang jangkauan kepada berbagai
sumber daya/ fasilitas kesehatan.
- Membantu teman sebaya untuk mengambil keputusan sendiri dan
melaksanakan keputusan tersebut dengan bertanggung jawab.
- Memberikan dukungan emosi, mengurangi kekhawatiran dan penderitaan
teman sebaya.
c. Media KIE : adalah media pembelajaran dalam upaya PKPR yang dapat
berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi dapat berupa media
cetak, media elektronik (audio,audiovisual), media tradisional, media telepon dan
media internet.
3
2. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan
secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi
PKPR, penyampaian materi PKPR dan sebagai upaya promotif dan preventif
dalam pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang
dilaksanakan di puskesmas.
b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang
dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang
disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku dirinya
dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
c. Media KIE : adalah media pembelajaran dalam upaya PKPR yang dapat
berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi dapat berupa media
cetak, media elektronik (audio, audiovisual), media tradisional, media telepon
dan media internet.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM antara lain:
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk memecahkan
masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya
dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu, mau
dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam memelihara,
mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta berperan aktif
dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (dari, oleh dan untuk
masyarakat).
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuh kembangkan kemampuan dan
peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat sebagai subyek), menggalang
kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal sesuai
sosial budaya setempat.
4. Pelatihan Konselor Sebaya
Konselor sebaya dibutuhkan sebagai tempat curahan hati (curhat) karena remaja lebih
mudah mengkomunikasikan masalahnya kepada sebayanya, serta memotivasi dan
memberikan informasi yang benar mengenai kesehatan remaja.
4
a. Konsep dasar : pelatihan bagi konselor merupakan sarana kegiatan belajar agar
konselor mampu memberikan informasi tentang kesehatan dan membantu remaja
mengenali masalahnya, menyadari adanya kebutuhan untuk mencari pertolongan
(rujukan) dalam rangka menyelesaikan masalahnya.
b. Tujuan :
- Konselor sebagai pendengar yang baik bagin curhat klien sebaya.
- Membantu petugas PKPR / pendamping PKPR untuk menemukan sedini
mungkin masalah kesehatan remaja.
- Membantu menyelesaikan masalah
- Memberikan informasi yg benar ttg kesehatan remaja
- Merujuk remaja ke ahli jika masalahnya diluar kemampuannya untuk
membantu.
c. Pelatihan konselor sebaya yaitu diselenggarakan dengan memperhatikan hak
peserta antara lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi
dan umpan balik, dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat
pemahaman terkait materi pelatihan.
5. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif.
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara: membujuk, meyakinkan, menjual
ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah kesehatan
masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat
publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,
membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta
pemantauan-penilaian upaya advokasi.
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Seorang Pemegang Program PKPR adalah dokter gigi yang telah dilatih Konseling PKPR.
- Mempunyai empati
Pelaksana PKPR adalah Sarjana Kesehatan ataupun D III Kesehatan yang mempunyai
karakter :
- Berjiwa sosial
B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan PKPR mulai dari
Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh
6
karyawan. Sebagai pemegang program dalam penyelenggaraan kegiatan PKPR di
Puskesmas adalah Tim PKPR. Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam
upaya PKPR dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Tahun 2019
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembinaan anak sekolah dan
remaja tentang konseling
PKPR
2 Pembinaan anak sekolah dan
remaja tentang peran remaja
sebagai jejaring
3 Penjaringan kesehatan peserta
didik SMP dan SMA sederajat
Kelas 1
4 Pembinaan anak sekolah dan
remaja tentang kesehatan
reproduksi
5 Upaya pencegahan dan
pengendalian masalah
NAPZA
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Kursi Kursi
Meja
Kursi Kursi
Lemari
Pintu
Lemari
B. Standar Fasilitas
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
1. Strategi advokasi
2. Strategi kemitraan
C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program
di puskesmas
9
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang
perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas
Contoh matrik :
Contoh matrik :
Petugas
Jenis Penanggung Sumber Waktu Ketera
Tujuan Sasaran yang
kegiatan jawab dana pelaksanaan ngan
terlibat
10
4. Pelaksanaan
a. Melaksanaan upaya PKPR sesuai dengan jadwal yang telah disusun bersama.
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan upaya PKPR
5. Pemantauan
Rentang waktu :
11
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan upaya PKPR direncanakan dalam
pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan
metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
12
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan upaya PKPR perlu diperhatikan keselamatan kerja
karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan
risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
14
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
15
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan upaya PKPR dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan
manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya PKPR tergantung pada komitmen yang kuat dari semua
pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan.
drg. M. Ilham
NIP. 197303222002121005
16