Anda di halaman 1dari 4

MODUL PRAKTIKUM

PENGUKURAN INSTRUMENTASI BESARAN LISTRIK


(TEW 209)

Disusun oleh :
Hafiz Sultan Firjatulloh. Z (1021811042)
Sakinah Sudri Hasan (1021811032)
Radha Silvana (1021811049)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2019
PERCOBAAN 3
GALVANOMETER

3.1.Tujuan
1. Mahasiswa mampu menentukan besarnya hambatan dengan metode
jembatan wheatstone.
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai hambatan Rx pada rangkaian jembatan
wheatstone.
3. Mahasiswa mampu membandingkan nilai Iax dan Ibs pada rangkaian
jembatan wheatstone.

3.2. Alat dan Bahan


1. Galvanometer
2. Papan rangkaian (project board)
3. Power supply
4. Potensiometer
5. Kabel penghubung
6. Multimeter
7. resistor

3.3. Dasar Teori


Jembatan wheatstone merupakan suatu alat pengukur yang digunakan untuk
memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan
yang nilainya relatif kecil sekali, umpamanya saja kebocoran dari kabel tanah
dan sebagainya.
Jembatan wheastone adalah suatu metode atau alat ukur yang paling umum
digunakan untuk pengukuran dengan tahanan yang teliti dalam daerah 1 ohm
sampai 100 kilo ohm. Jembatan wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3 yang
mana tahanan atau hambatan tersebut merupakan tahanan yang diketahui
nilainya dengan teliti dan dapat diatur (Dedy, 2012).

Gambar 3.3.1. Rangkaian Jembatan Wheatstone

Hukum yang berhubungan dengan jembatana wheatstone yaitu hukum


Kirchoff I dan hukum Kirchoff II. Penggunaan galvanometer dalam jembatan
wheatstone adalah untuk mendeteksi arus yang mengalir. Hambatan variabel
pada jembatan wheatstone nantinya akan diatur sedemikian rupa sehingga nilai
arus pada galvanometer menunjukkan angka nol dengan artian tidak ada arus

Modul Pengukuran Instrumentasi dan Besaran Listrik | 12


yang melewati galvanometer, sehingga arus yang melewati dua lintasan (Ra, Rx
dan Rb, Rs) sama yang berarti seimbang.
Hukum Kirchoff I berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dri titik percabangan”.
Imasuk = Ikeluar (1.1)
Hukum Kirchoff II berbunyi “Dalam rangkaian tertutup, jumlah penurunan
potensial sama dengan nol”. Maksudnya adalah tidak adanya energi listrik yang
hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam artian semua energi bisa digunakan
atau diserap.
Jika jarum galvanometer menyimpang artinya ada arus yang melewati yaitu
antara titik C dan D seperti terlihat pada gambar 3.3.1. sehingga muncul beda
potensial. Dengan mengatur besarnya Ra, Rb dan hambatan variabel (Rs) maka
pada galvanometer tidak teraliri arus, artinya tidak ada beda potensial pada titik
C dan D. Maka akan berlaku persamaan :
𝑅𝑎
𝑅𝑥 = 𝑅𝑠 (1.2)
𝑅𝑏
Dengan keterangan bahwa Rx adalah nilai hambatan yang diukur dengan
satuan ohm. Ra dan Rb adalah hambatan yang nilainya diketahui dengan satuan
ohm, Rs adalah hambatan variabel dan G adalah galvanometer. Prinsip kerja
jembatan wheatstone yaitu hubungan antara resistivitas dan hambatan, yang
berarti setiap penghantar memiliki besar hambatan tertentu dan menentukan
besar hambatan sebagai fungsi dari perubahan suhu.
Hukum Kirchoff I dan hukum Kirchoff II menjelaskan bahwa jembatan
wheatstone dalam keadaan seimbang karena besar arus pada kedua ujung
galvanometer sama besar sehingga saling meniadakan.

3.4. Langkah Percobaan


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 3.3.1.
2. Pasanglah resistor Ra = 220 ohm Rb = 100 ohm, Rx dan Rs (Potensiometer).
3. Hubungkan kabel ke power supply dan nyalakan power supply dengan nilai
tegangan 6 volt.
4. Atur potensio sehingga jarum galvanometer menunjukkan angka nol.
5. Setelah galvanometer menunjukkan angka nol, lepas potensio dari
rangkaian dan ukurlah nilai hambatan pada potensio dengan multimeter.
6. Catat data hasil percobaan pada lembar data.
7. Ulangi langkah 1 sampai 6 dengan menggunakan hambatan yang berbeda
sebagai Rx.

Modul Pengukuran Instrumentasi dan Besaran Listrik | 13


PERTANYAAN DAN PEMBAHASAN

1. Jelaskan apa itu galvanometer ?


Jawab : Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
Kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer
tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang relatif besar, karena komponen – komponen internalnya yang
tidak mendukung.

2. Jelaskan prinsip kerja galvanometer ?


Jawab : galvanometer pada umumnya digunakan untuk arus tetapi dalam
mengukur kuat arus listrik galvanometer bekerja berdasarkan prinsip
bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika
diletakkan dalam satu daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan
terdiri dari banyaknya lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang
digantungkan pada kumparan kopel magnetik akan memutar kumparan
seperti yang telah kita ketahui kumparan hanya dapat berputar maksimal
seperempat putaran dan kedudukan kumparan tegak lurus terhadap
medan magnet.

3. Jelaskan cara kerja galvanometer ?


Jawab : Cara kerjanya yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya
Lorentz sama besar tetapi berlawan arah yang bekerja pada dua sisi
kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti
besi lunak berbentuk silinder sehingga membentuk satu kumparan dan
diletakkan diantara kutub – kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik
memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang
terpasang diatas dan dibawah kumparan, maka sisi kumparan yang
berdekatan dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya
lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan
kumparan berputar jarum untuk menunjukkan pada skala tertentu. Angka
yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar listrik yang diukur.

4. Jelaskan fungsi dari galvanometer ?


Jawab : Fungsi dari galvanometer adalah untuk mendeteksi dan mengukur arus
Listrik yang besarannya kecil. Selain itu galvanometer juga digunakan
untuk menentukan kehadiran, arah dan kekuatan arus listrik dalam
konduktor.

5. Apa kegunaan dari rangkaian jembatan wheatstone ?


Jawab : Kegunaannya untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus
Yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial
ujung – ujungnya sama besar) sehingga dapat dirumuskan dengan
perkalian silang.

Modul Pengukuran Instrumentasi dan Besaran Listrik | 14

Anda mungkin juga menyukai