Anda di halaman 1dari 7

Vol. 05 No.

01 Februari 2015 Halaman 15-21


Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.


SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

Haedar1, Muh. Ikbal2, Gunair3


1)
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo
2,3)
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Masamba.
Metode yang digunakan adalah metode analistis regresi. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder yang dihasilkan dari penelitian lapangan dan studi kepustakaan.
Hasil analisis regresi linier sederhana penelitian ini membuktikan bahwa motivasi dan pengalaman kerja
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Masamba dengan
nilai koefisiensi korelasi pada output SPSS sebesar 0,889.
Dengan hasil analisa yang telah dilakukan penelitian ini menyimpulkan bahwa terbukti terdapat pengaruh yang
sangat kuat dan signifikan antara insentif terhadap kinerjakaryawan pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang
Masamba.

Kata Kunci: Insentif kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

PENDAHULUAN
mereka harus bekerja. Dengan bekerja, mereka
Pemberian insentif merupakan salah satu hal akan dapat balas jasa yang dimaksud adalah
pokok yang harus diperhatikan oleh perusahaan. kompensasi. Karyawan cenderung berpendapat
Semangat tidaknya karyawan bisa juga disebabkan bahwa besarnya kompensasi yang mereka terima
oleh besar kecilnya insentif yang diterima. Apabila secara tidak langsung merupakan penilaian
karyawan tidak mendapatkan insentif yang sesuai terhadap kerja mereka oleh organisasi. Apabila
dengan besarnya pengorbanan dalam bekerja, mereka beranggapan kompensasi yang mereka
maka karyawan tersebut cenderung malas bekerja terima tidak memadai dengan apa yang mereka
dan tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka lakukan, maka hal tersebut dapat berakibat
bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang tinggi. menurunnya motivasi kerja, yang akhirnya
Dengan adanya pemberian insentif yang tepat serta mempengaruhi kinerjanya. Salah satu cara efektif
cara kerja yang baik Sehingga ke depannya, proses yang dapat merangsang kinerja karyawan adalah
kerja organisasi dapat berjalan sesuai tujuan dengan pemberian insentif. Pemberian insentif ini
organisasi. dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan
Pada dasarnya masalah kinerja karyawan untuk bekerja lebih baik lagi dan membuatnya
berkaitan dengan masalah terpenuhi atau tidaknya lebih loyal terhadap perusahaan.
kebutuhan seseorang. Untuk mendapat-kan atau Insentif memiliki dua aspek kepentingan,
memenuhi kebutuhan tersebut seseorang yaitu untuk perusahaan dan untuk karyawan itu
membutuhkan alat pemuas kebutuhan. Uang, sendiri. Bagi perusahaan, insentif dilaksanakan
pangkat atau jabatan, kedudukan dan lain dengan maksud untuk mempertahankan karyawan
sebagainya merupakan contoh dari alat pemuas yang berprestasi dan memotivasi karyawan yang
kebutuhan, dan untuk mendapatkannya, maka

15 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Vol. 05 No. 01 Februari 2015 Halaman 15-21
Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

kurang berprestasi. Bagi karyawan, selain pemberian insentif yang adil bagi karyawan.
mendorong mereka untuk bekerja lebih giat, Prestasi yang efektif dalam bekerja tidak muncul
pemberian insentif dimaksud-kan untuk begitu saja, dia ada karena ada hubungan timbal
meningkatkan kesejahteraan karyawan. Apabila balik karena begitu pentingnya maka bagi
kesejahteraan karyawan tercukupi maka karyawan kebanyakan orang insentif mempunyai kekuatan
akan lebih baik dan diharapkan berpengaruh pula mempengaruhi perilaku keanggotaan mereka dan
terhadap prestasi kerjanya. prestasi kerja. Oleh karena itu perlu dikembangkan
Sumberdaya manusia merupakan salah satu suatu sistem pem-berian insentif yang tepat guna
faktor yang sangat penting dalam menentukan mengembangkan sekumpulan prosedur yang
keberhasilan suatu perusahaan, begitu juga dengan memungkinkan perusahaan untuk menarik,
karyawan yang merupakan salah satu pelaku menahan dan memo-tivasi karyawan agar
dalam menentukan dari suatu perusahaan tersebut, berprestasi. Apabila kepuasan kerja telah tercapai
dalam hal ini karyawan haruslah benar benar dan melekat pada setiap karyawan perusahaan,
mempunyai kemampuan dan keahlian di maka akan menum-buhkan semangat kerja mereka
bidangnya masing masing, kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab.
dalam menanggapi masalah perusahaan tersebut Sikap mereka dalam menghadapi pekerjaan
sangat penting, salah satunya sumberdaya manusia menjadi lebih baik, bahkan kemudian dapat
sebagai faktor yang penting dalam perusahaan, diharapkan untuk keikutsertaan mereka secara
harusnya perusahaan memberikan suatu perhatian sukarela dalam mewujudkan tujuan organisasi baik
kepada karyawan, dengan demikian akan memberi baik secara individu maupun kelompok.
semangat bagi kinerja seorang karyawan,
keberhasilan perusahaan juga akan tercapai karena BAHAN DAN METODE
prestasi yang baik oleh kemampuan seorang Dalam penelitian ini data diperoleh melalui
karyawan dalam perusahaan itu, insentif penting dua sumber yaitu data primer dan data sekunder.
juga bagi perusahaan karena mencerminkan upaya Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
suatu perusahaan untuk mempertahankan sumber penelitian adalah seluruh karyawan pada PT.
daya manusianya, pemberian kompensasi baik Suraco Jaya Abadi Motor di Masamba Kabupaten
berupa pengupahan dan balas jasa jika tidak Luwu Utara sebanyak 24 karyawan dan
dilaksanakan secara tepat maka perusahaan akan populasinya kurang dari 100, yaitu hanya 24
kehilangan para karyawannya. karyawan maka peneliti mengambil seluruh
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat populasi sekaligus dijadikan sebagai sampel.
bahwa insentif memiliki peran yang cukup vital Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam pengelolaan sumberdaya manusia di yaitu dengan cara kuesioner, wawancara dan
perusahaan terutama menyangkut kinerja dokumen, adapun metode analisis data yantg
karyawan. Sebab kinerja merupakan hasil dari digunakan dalam penelitian ini analisis regresi
perilaku kerja dapat dimotivasi melalui sistem sederhana dengan rumus sebagai berikut:

16 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Vol. 05 No. 01 Februari 2015 Halaman 15-21
Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

Y = a + bX + e analisis regresi linier sederhana adalah signifikan.


Keterangan : Artinya variabel insentif (X) berpengaruh
Y : Variabel Kinerja signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).
X : Variabel insentif Dengan melihat pada probabilitasnya, dapat juga
a : Konstanta diketahui mengenai keputusan penerimaan
b : Koefisien regresi hipotesis. Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis
e : variabel lain yang tidak diteliti dapat diterima. Melalui program SPSS 20.0 for
windows, diperoleh probabilitas sebesar 0,000.
HASIL DAN PEMBAHASAN Probabilitas ini bernilai jauh di bawah 0,05
sehingga dapat disebutkan bahwa insentif
Uji hipotesis dalam penelitian ini
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
menggunakan SPSS 20.0 for windows dengan
karyawan.
menguji regresi sederhana yang merupakan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
analisis untuk mengetahui besarnya pengaruh
menggunakan program komputer SPSS 20.0 for
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
windows menunjukkan bahwa nilai signifikansi t
Pada penelitian ini menggunakan pengujian yang
variabel insentif (X) adalah sebesar 0,000
dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau
sedangkan nilai signifikansi α sebesar 0,05.
tingkat signifikan 5% (α = 0,05). Untuk menguji
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa
kebenaran hipotesis yang telah diajukan
signifikansi t < signifikansi α yaitu 0,000 < 0,05.
sebelumnya, digunakan analisis regresi linier
Hal ini menunjukkan bahwa insentif (X) secara
sederhana.
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Adapun hasil perhitungan yang dilakukan
karyawan (Y).
dengan bantuan program komputer SPSS 20.0 for
Hasil perhitungan regresi linier sederhana
windows menunjukkan bahwa nilai signifikansi F
dengan menggunakan program SPSS 20.0 for
sebesar 0,000 kemudian dibandingkan dengan nilai
windows, maka diperoleh hasil seperti tampak
signifikansi α sebesar 0,05. Berdasarkan data
pada tabel berikut:
tersebut dapat disimpulkan bahwa signifikansi F <
signifikansi α yaitu 0,000 < 0,05. Maka hasil
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Variabel Unstandardized t hitung Sig. Keterangan


Coefficient (B)
(Constant) 1.946
Insentif (X) 0.881 7l747 0.000 Signifikan
R = 0.899
Adjusted R Square = 0.776
F hitung Sign. F = 60.014
α = 0.000b
= 0.05

17 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Vol. 05 No. 01 Februari 2015 Halaman 15-21
Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

Hasil perhitungan determinasi, diketahui insentif memiliki pengaruh yang positif terhadap
besarnya sumbangan variabel insentif (X) erhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Dengan
variabel kinerja karyawan (Y) yang ditunjukkan kata lain dapat dijelaskan bahwa apabila insentif
oleh Adjusted R Square yaitu sebesar 0,776 atau mengalami peningkatan maka kinerja karyawan
77,6%. Angka ini menunjukkan bahwa variabel juga akan mengalami peningkatan.
insentif (X) yang digunakan dalam persamaan
Pembahasan
regresi ini telah mampu memberikan sumbangan
Dalam proses pencapaian tujuan organisasi
atau kontribusi terhadap variabel kinerja karyawan
atau perusahaan, karyawan mempunyai peran yang
(Y) sebesar 77,6% sedangkan sisanya 22,4%
penting sebagai pelaksana kegiatan operasional.
dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel
Untuk itu perusahaan harus memperhatikan
bebas yang diteliti. Berdasarkan analisis regresi
kebutuhan hidup karyawan tersebut. Pemberian
linear sederhana maka dapta dihasilkan persamaan
insentif merupakan sarana agar karyawan dapat
regresi sebagai berikut:
memunuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya
Y = 1.946 + 0,881X
insentif yang sesuai dan layak maka kinerja kerja
Kemudian dari persamaan regresi linier
akan meningkat. Sebab tidak dapat dipungkiri
sederhana tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa setiap pekerja (karyawan) mempunyai
mengenai keadaan variabel-variabel tersebut
motif tertentu seperti pemenuhan kebutuhan fisik
sebagai berikut:
dan keamanan, kebutuhan bersosial, dan
1) Nilai a (konstan) sebesar 1.946 menunjukkan kebutuhan egoistik pada saat mereka bekerja untuk
bahwa apabila tidak ada variabel insentif (X = perusahaan.
0), maka kinerja karyawan sebesar sebesar Hasil pengolahan data dengan bantuan
1.946. Dalam arti kata kinerja karyawan komputer program SPSS 20,0 didapatkan
sebesar 1.946 sebelum atau tanpa adanya persamaan regresi :
variabel insentif. Y = 1.946 + 0,881X
2) Apabila diasumsikan bahwa variabel insentif Hasil dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan
(X) adalah konstan maka setiap kenaikan sebagai berikut:
pemberian insentif (X) sebanyak satu satuan 1. Nilai a =1.946, artinya apabila tidak ada
atau 1% maka Y diperkirakan akan insentif atau sama dengan nol, maka kinerja
mengalami peningkatan sebesar 0,881 atau karyawan adalah sebesar 1.946..
88,1%. Dengan kata lain dapat disebutkan
2. Nilai b = 0,881, artinya setiap kenaikan
bahwa setiap peningkatan insentif sebesar
insentif sebesar 1 satuan atau 1% saja akan
satu satuan atau 1% maka kinerja karyawan
meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,881
akan mengalami peningkatan sebesar 0,881
atau 88,1%.
satuan atau 88,1%.
Pengujian Hipotesis
Dari hasil analisis regresi linier sederhana di
atas disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu

18 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Vol. 05 No. 01 Februari 2015 Halaman 15-21
Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

Untuk menguji tingkat hubungan dari dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil
variabel independen (X) terhadap varabel perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung =
dependen (Y) digunakan uji t dan uji F. Uji t 60.014 dengan signifikansi 0,000b. Dengan
digunakan untuk menguji koefisien regresi secara menggunakan batas signifikansi 0,05, maka
individual, uji F digunakan untuk menguji diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
koefisien regresi secara serempak. 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang
Untuk menguji pengaruh variabel bebas menyatakan bahwa secara simultan variabel
secara bersama-sama diuji dengan menggunakan insentif mempunyai pengaruh terhadap kinerja
uji F. Hasil perhitungan regresi secara simultan karyawan.
diperoleh sebaga berikut:
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi merupakan besaran
Hasil analisis regresi secara simultan yang menunjukkan besarnya variasi variabel

ANOVAa dependen yang dapat dijelaskan oleh variable


independennya. Dengan kata lain, koefisien
Model Sum of df Mean F Sig.
determinasi ini digunakan untuk mengukur
Squares Square
seberapa jauh variabel bebas dalam menerangkan
variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi
Regressi 50.880 1 50.880 60.01 .000b
on 4 ditentukan dengan nilai Adjusted R square seperti
1 13.565 16 .848
Residual pada tabel berikut:
Total 64.444 17
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

b. Predictors: (Constant), Insentif Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Change Statistics


Square Estimate

R Square F Change df1


Change
.889a .790 .776 .92076 .790 60.014 1
1

Pengujian pengaruh variabel bebas secara Hasil perhitungan regresi linier sederhana

bersama-sama terhadap variabel terikatnya diketahui bahwa hubungan antara variabel insentif

19 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Vol. 05 No. 01 Februari 2015 Halaman 15-21
Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

dengan kinerja karyawan PT. Suraco Jaya Abadi 2) Berdasarkan pengujian yang dilakukan
Motor Cabang Masamba adalah sangat kuat yaitu dengan analisis regresi linier sederhana, terbukti
R = 0,889. bahwa variabel insentif materil (X) mempunyai
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square) karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
yang diperoleh sebesar 0,776. Hal ini berarti signifikansi F sebesar 0,000 kemudian
77,6% variasi variabel kinerja dapat dijelaskan dibandingkan dengan nilai signifikansi α sebesar
oleh variabel insentif, sedangkan sisanya sebesar 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
22,4% diterangkan oleh variabel lain yang tidak bahwa signifikansi F < signifikansi α yaitu 0,000 <
diajukan dalam penelitian ini. 0,05 dapat diinterpretasikan bahwa insentif
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
selama ini pihak PT. Suraco Jaya Abadi Motor kinerja karyawan.
Cabang Masamba telah melaksanakan program 3) Nilai a (konstanta) memberikan nilai
insentif dengan cukup baik. Sehingga dengan sebesar 1.946 artinya apabila tidak ada variabel
adanya penerapan program insentif yang cukup insentif (X) atau sama dengan nol, maka kinerja
baik tersebut memberikan dampak yang positif karyawan adalah sebesar 1.946.
terhadap kinerja karyawan. Hal ini juga telah 4) Nilai b (koefisien insenti) sebesar 0.881,
dibuktikan melalui analisis statistik bahwa insentif artinya bahwa setiap kenaikan pemberian insentif
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sebesar satu satuan atau 1% saja akan
kinerja karyawan. meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.881 atau
88.1%.
SIMPULAN 5) Hasil perhitungan regresi linier sederhana
diketahui nilai korelasi (R) sebesar 0.889, ini
1) Jenis-jenis insentif yang diberikan pada
menunjukkan bahwa hubungan antara insentif
karyawan PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang
dengan kinerja karyawan PT. Suraco Jaya Abadi
Masamba adalah insentif materil dalam bentuk
Motor Cabang Masamba adalah sangat erat.
uang yang terdiri dari pemberian bonus dan
6) Koefisien Determinasi (Adjusted R
pesangon serta dalam bentuk jaminan sosial yang
Square) memebrikan nilai sebesar 0.776, berarti
terdiri dari ijin sakit dengan tetap mendapatkan
77,6% variasi variabel kinerja dapat dijelaskan
gaji, tunjangan hari raya dan biaya pengobatan.
oleh variabel insentif, sedangkan sisanya sebesar
Selain itu perusahaan juga memberikan insentif
22,4% diterangkan oleh variabel lain yang tidak
non materil dalam bentuk penghargaan yang
diajukan dalam penelitian ini.
berupa pujian, promosi atau kenaikan jabatan,
tanda jasa atau medali dan ucapan terima kasih
serta dalam bentuk keadaan pekerjaan yang terdiri DAFTAR PUSTAKA
dari ruang kerja dan jam kerja.

20 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Vol. 05 No. 01 Februari 2015 Halaman 15-21
Jurnal Equilibrium ISSN 2339-1502

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian,


Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi. Nitisemito, Alex.A.2000. Manajemen Personalia,
Jakarta: Rineka Cipta. Manajemen sumberdaya Manusia. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Ambar Teguh, Rosida. 2003. Manajemen
Sumberdaya Manuasia. Edisi 2 Penerbit Robert L, Malthis & Jhon H. Lackson 2002.
Graha Ilmu Bandung. Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Bisnis, Manajemen, keuangan, dan SDM).
Dessler, Garry, 2007. Manajemen Sumber Daya Edisi 9. Jakarta :Salemba Siagian,
Manusia, buku 1 & 2, Jakarta: Penerbit Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan
Indeks. Prestasi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia


dan Sumberdaya Manusia Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, Mariot Tua Effendy. 2002. Manajemen


Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hasibuan, Malayu SP. 2002. Manajemen


Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Metodelogi


Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia

Gunawan, 2004. Seri Hukum Bisnis dan


Kepailitan. Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Pangabean, Mutiara Sibrana. 2002. Manajemen


Sumberdaya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Sarwoto. 1991. Dasar-dasar Organsasi dan


Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya


Manusia (Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil)
Penerbit CV. Mandar Maju. Bandung.

Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen


Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumberdaya


Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Mangkunegara, Prabu. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ke-2.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

21 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 5 N o . 0 1 F e b r u a r i 2 0 1 5

Anda mungkin juga menyukai