Nama Kelompok:
1. Diah Susanti
2. Juli Kustiah
3. Rezki Anggun
4. Suci Wahyuning Ati
5. Moh Yunus
6. Rahmat Hidayat
7. Meita Dwi S.
KELOMPOK II
1
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
a. Definisi
Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir
petugas dari resiko percikan darah,semua jenis cairan tubuh,sekret atau
ekskreta,kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien. Jenis tindakan yang
beresiko mencakup tindakan rutin. Jenis alat pelindung sarung tangan,masker dan
gaun pelindung. Tidak semua alat pelindung tubuh harus dipakai,tetapi tergantung
pada jenis tindakan yang akan dikerjakan
Prinsip Alat Pelindung Diri (APD) di pelayanan kesehatan adalah menjaga
hygiene sanitasi individu. Hal ini penting mengingat sebagian besar yang terinfeksi
virus lewat darah seperti HIV dan HIB tidak menunjukkan gejala fisik. Cuci tangan
diterapkan untuk melindungi setiap orang (pasien dan petugas kesehatan) apakah
mereka terinfeksi atau tidak. Penerapan standar ini penting untuk mengurangi resiko
penularan mikroorganisme yang berasal dari sumber infeksi yang diketahui (misal
pasien,benda terkontaminasi,jarum suntik bekas pakai, dan spuit) didalam
pelayanan.
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Dasar Hukum
a) Undang-undang No.1 tahun 1970
Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberikan alat-alat perlindungan diri pada
para pekerja
Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD bagi tenaga
kerja yang bersangkutan
Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban
dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD yang diwajibkan
2
Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyedikan secara
cuma-cuma Alat Perlindungan Diri yang diwajibkan pada
pekerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
e. Batasan Operasional
a) Tenaga Kesehatan
Yang meliputi : Dokter, perawat, bidan, cleanig service
b) Tenaga Non Kesehatan
3
Yang meliputi : TU
BAB II
RUANG LINGKUP
a. Sarung Tangan
Pemakaian sarung tangan bertujuan untuk melindungi tangan dari kontak dengan
darah,semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput
lendir pasien dan benda yang terkontaminasi. sarung tangan harus selalu dipakai
oleh setiap petugas sebelum kontak dengan darah atau semua jenis cairan tubuh.
4
Pelindung kaki disini merupakan alat Pelindung Diri yang terbuat dari karet untuk
melindungi kaki dari cidera akibat benda tajam atau benda berat yang
kemungkinan jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki dan bebas dari kontaminasi
darah atau cairan tubuh lainnya.
Pelindung wajah berupa kacamata merupakan alat pelindung diri yang digunakan
untuk melindungi mata dari percikan darah atau cairan tubuh lain dalam
melakukan tindakan medis seperti pertolongan partus atau beberapa tindakan
medis lainnya.
5
BAB III
TATA LAKSANA
a. Lingkup Kegiatan
Dalam lingkup Pemakaian Alat Pelindung Diri ( APD ) , yang harus di lakukan
meliputi:
Pemakaian sarung tangan, pelindung wajah atau masker, gaun pelindung,
pelindung kaki, kacamata.
b. Metode
Penggunaan sarung tangan
Alat ini mrupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah
penyebaran infeksi, tetai harus di ganti setiap kontak dengan satu
pasien ke pasien lainnya untuk mencegah kontaminasi silang
Masker
Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah
penyebaran infeksi dan bersifat disposible.
Gaun pelindung
Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah
penyebaran infeksi dan bersifat disposible ( berbahan plastik ).
Sepatu
Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah
penyebaran infeksi dan mencegah terjadinya benturan dengan benda
tajam dan tumpul.
Kacamata
Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah
penyebaran infeksi dan percikan cairan tubuh dari penderita
Penutup Kepala ( Kain)
Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk melindungi kepala
dari kotoran debu atau percikan cairan tubuh
c. Langkah Kegiatan
a) Sarung tangan
Dikenal tiga jenis sarung tangan, yaitu:
1 .Sarung tangan bersih
Adalah sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi, dan digunakan
sebelum tindakan rutin pada kulit dan selaput lendir misalnya tindakan
medik pemeriksaan dalam,merawat luka terbuka. Sarung tangan bersih
dapat digunakan untuk tindakan bedah bila tidak ada sarung tangan steril.
2. Sarung tangan steril.
Adalah sarung tangan yang disterilkan dan harus digunakan pada
tindakan bedah. Bila tidak tersedia sarung tangan steril baru dapat
digunakan sarung tangan yang didesinfeksi tingkat tinggi.
6
3. Sarung tangan rumah tangga
Sarung tangan tersebut dari latek atau viril yang tebal, seperti sarung
tangan yang biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Sarung
tangan rumah tangga dipakai pada waktu membersihkan alat kesehatan,
dan permukaan meja kerja, dll. Sarung tangan jenis ini dapat digunakan
lagi setelah dicuci dibilas bersih.
Prosedur melepas sarung tangan
1. Petugas melakukan dekontaminasi sarung tangan bagian luar pertama
(sebelum sarung tangan dilepaskan )
2. Petugas melepaskan sarung tangan bagian luar dan meletakkan dalam
larutan klorin
3. Petugas melakukan dekontaminasi pada sarung tangan dalam
4. Petugas memegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan
lainnya dan lepaskan
5. Petugas memegang sarung tangan yang telah lepas dengan
menggunakan tangan yang masih menggunakan sarung tangan
6. Petugas menyelipkan jari tangan yang tidak memakai sarung tangan
dibawah sarung tangan yang belum dilepas di bagian pergelangan
tangan
7. Petugas melepaskan sarung tangan diatas sarung tangan yang sudah
dilepaskan
8. Petugas merendam sarung tangan dalam larutan klorin selama 10
menit
9. Petugas membuang sarung tangan di tempat limbah infeksius
10. Petugas melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
11. Petugas mengeringkan tangan dengan tisu
b. Masker tali :
1. Petugas melepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas
( tanpa menyentuh bagian depan masker. Karena sudah terkontaminasi )
2. Petugas membuang masker ke tempat limbah infeksius
3. Petugas melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4. Petugas mengeringkan tangan dengan tisu
c) Gaun pelindung
Tujuan pemakaian gaun pelindung adalah untuk melindungi petugas dari
kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan tubuh lain yang dapat
mencemari baju atau seragam.
Adapun jenis gaun pelindung tersebut berbagai macam bila dipandang dari
berbagai aspeknya, seperti gaun pelindung tidak kedap air dan gaun pelindung
kedap air, gaun pelindung steril dan non steril. Gaun pelindung steril dipakai oleh
ahli bedah dan para asistennya pada saat melakukan pembedahan, sedang
gaun pelindung non-steril dipakai di berbagai unit yang berisiko tinggi,misalnya
pengunjung kamar bersalin, ruang pulih di kamar bedah, ruang rawat intensif
(ICU),rawat darurat, dan kamar bayi. Gaun pelindung dapat dibuat dari bahan
8
yang dapat dicuci dan dapat dipakai ulang (kain),tetapi dapat juga terbuat dari
bahan kertas kedap air yang hanya dapat dipakai sekali saja (disposable)
Gaun pelindung sekali pakai ini biasanya dipakai dalam kamar bedah, karena
lebih banyak terpajan cairan tubuh yang dapat menyebabkan infeksi. Gaun
pelindung kedap air dapat pula dibuat dari bahan yang dapat dicuci melalui
proses dekontaminasi dan dapat dipakai ulang,seperti misalnya plastik.
Biasanya dipakai sebagai pelapis di bagian dalam gaun pelindung steril tidak
kedap air, untuk mencegah tembusnya cairan tubuh kepada pemakai atau untuk
keperluan lain, seperti pembersihan, pemulasaran jenazah, dsb. Gaun pelindung
harus dipakai apabila ada indikasi, misalnya pada saat membersihkan
luka,melakukan irigasi, melakukan tindakan drainase, menuangkan cairan
terkontaminasi kedalam lubang pembuangan toliet, mengganti pembalut,
menangani pasien dengan perdarahan masif, melakukan tindakan bedah
termasuk otopsi, perawatan gigi, dsb. Sebaiknya setiap kali dinas selalu
memakai pakaian kerja yang bersih, termasuk gaun pelindung, atau celemek.
Gaun pelindung harus segera diganti bila terkena kotoran, darah ataucairan
tubuh.
Pelindung kaki disini merupakan alat Pelindung Diri yang terbuat dari karet untuk
melindungi kaki dari cidera akibat benda tajam atau benda berat yang
kemungkinan jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki dan bebas dari
kontaminasi darah atau cairan tubuh lainnya.
9
Prosedur melepas pelindung kaki (Sepatu Boot)
f) Penutup Kepala
Penutup kepala merupakan alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi
kepala dari debu, dpercikan darah atau cairan tubuh lain dalam melakukan
tindakan medis seperti pertolongan partus atau beberapa tindakan medis
lainnya.
10
BAB IV
DOKUMENTASI
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. alat pelindung diri. Diakses pada tanggal 19 Maret 2012
Dari http://industrikimia.com/tutorial/mengenal-jenis-alat-pelindung-diri-apd
12