PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
PUSKESMAS NANGA TAYAP
1. KEPALA PUSKESMAS
Uraian tugas :
a. Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di
Puskesmas;
b. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi;
c. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan;
d. Sebagai penggerak pembangunan di tingkat kecamatan;
e. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
2. KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
Uraian tugas :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit Tata Usaha;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit Tata
Usaha;
c. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas
berhalangan hadir;
d. Membantu Kepala puskesmas dalam pengelolaan system informasi,
kepegawaian dan rumah tangga;
e. Melaksanaan tugas tambahan lainnya yang diberikan atasan.
3. KEUANGAN
Uraian tugas :
a. Menyusun rencana kerja keuangan Puskesmas;
b. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan
keuangan Puskesmas;
c. Merealisasi keuangan;
d. Membuat pembukuan/penutupan kas;
e. Mengambil gaji dan dana operasional serta yang berkaitan dengan
kesejahteraan pegawai;
f. Pencatatan dan pelaporan;
g. Membuat daftar gaji;
h. Menerima setoran dari masing-masing unit pelayanan;
i. Melakukan setoran perda ke kas daerah;
j. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
4. KEPEGAWAIAN
Uraian tugas :
a. Registrasi surat masuk dan keluar;
b. Melanjutkan disposisi Kepala Puskesmas;
c. Membuat konsep surat;
d. Mengarsipkan surat;
e. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, DUK, lap.triwulan, tahunan
,dsb.);
f. Koordinator SKP dan DP3 yang sudah di isi nilai oleh atasan
langsung;
g. Mendata dan mengarsipkan file pegawai;
h. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat;
i. Mengusulkan tunjangan pegawai;
j. Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit );
k. Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang praktek/magang di
Puskesmas;
l. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf
puskesmas;
m. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan
persetujuan kepala puskesmas.
5. SIMPUS
Uraian tugas :
a. Mengumpulkan dan mengecek laporan;
b. Pengolahan data hasil laporan;
c. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data;
d. Mengidentifikasi masalah program dari hasil visulisasi data;
e. Pencatatan dan pelaporan.
6. PENANGGUNG JAWAB UKP, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM
Uraian tugas :
a. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam penyusunan
perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit pelayanan pemeriksaan
umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, KIA-KB, UGD, Klinik
Gizi, Pelayanan Farmasi,Laboratorium, Persalinan, Rawat Inap, dan
kesehatan lainnya;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
6.1. PENDAFTARAN & REKAM MEDIK
Uraian tugas :
PENDAFTARAN
a. Mendaftar pasien yang mau berobat;
b. Mencatat di register;
c. Mengisi identitas pasien di kartu rawat jalan;
d. Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep
dan kebutuhan lain di ruangan pendaftaran;
e. Mencatat register baru/lama, register bayar/gratis/KIS;
f. Pencatatan dan pelaporan;
g. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
REKAM MEDIK
a. Melaksanakan dan bertanggungjawab atas penyimpanan,
penjajaran serta pengambilan kembali berkas rekam medik;
b. Menerima berkas rekam medik dari setiap unit pelayanan;
c. Mencatat berkas rekam medik yang diterima pada buku
penerimaan rekam medik;
d. Melayani setiap permintaan berkas rekam medik untuk unit
pelayanan maupun pihak yang memerlukan;
e. Menyusun rekam medik sesuai ketentuan;
f. Pencatatan dan pelaporan;
g. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan
6.2 UNIT GAWAT DARURAT
Uraian tugas :
a. Merencanakan kebutuhan obat untuk unit gawat darurat;
b. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama;
c. Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan lebih yang
lebih tinggi;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.3 PEMERIKSAAN UMUM
Uraian tugas :
a. Melakukan pelayanan rawat jalan;
b. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama serta memberi
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya;
c. Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.4 PEMERIKSAAN KHUSUS (P2M)
Uraian tugas :
a. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unitnya;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di
unitnya;
c. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya
peningkatan kasus penyakit menular serta menindaklanjuti
terjadinya KLB;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.5 MTBS DAN PENYAKIT ANAK LAINNYA
Uraian tugas :
a. Pendataan bayi dan balita;
b. Memberi tindakan sesuai klasifikasi penyakit;
c. Memberi konseling bagi ibu;
d. Bertanggung jawab terhadap pelayanan di ruangan MTBS;
e. Pencatatan dan pelaporan;
f. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.6 KESEHATAN IBU DAN BAYI (UKP)
Uraian tugas :
a. Menolong persalinan;
b. Melakukan asuhan antenatal yang meliputi deteksi dini,
pengobatan dan rujukan;
c. Merujuk ibu hamil dan bayi resiko tinggi;
d. Melakukan imunisasi;
e. Memberikan pelayanan KB;
f. Pencatatan dan pelaporan;
g. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.7 KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Uraian tugas :
a. Menyusun perencanaan;
b. Melaksanakan UKGS dan UKGMD;
c. Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan, pengobatan,
penambalan, pencabutan, perawatan gigi lainnya serta
rujukan gigi dan mulut;
d. Menerima konsultasi pasein, masyarakat dan anak sekolah
serta memberikan penyuluhan dengan pendekatan promotif
dan preventif;
e. Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut
terlaksana dengan baik;
f. Melakukan tindakan preventif, promotif, kuratif program
kesehatan gigi;
g. Membuat rujukan pada pasein yang tidak dapat ditangani;
h. Mengkoordinir dan memonitor seluruh kegiatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut;
i. Pencatatan dan pelaporan;
j. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.8 RAWAT INAP
Uraian tugas :
a. Merencanakan kebutuhan obat;
b. Melakukan pelayanan rawat inap;
c. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama serta memberi
penyuluhan kepada pasien serta keluarganya;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.9 GIZI (UKP)
Uraian tugas :
a. Melakukan konseling dan penyuluhan gizi kepada pasien;
b. Pencatatan dan pelaporan;
c. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.10 LABORATORIUM
Uraian tugas :
a. Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta menegakkan
diagnose (darah, urine, sputum);
b. Mengirimkan sediaan untuk diperiksa di tingkat pelayanan
yang lebih tinggi sesuai dengan sistem rujukan pelayanan
kesehatan;
c. Merencanakan kebutuhan bahan dalam satu tahun;
d. Pemeriksaan khusus TB/cross check;
e. Pencatatan dan pelaporan;
f. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
6.11 KEFARMASIAN
Uraian tugas :
a. Merencanankan amprahan dan pengadaan obat serta
pendistribusian obat;
b. Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat Puskesmas
maupun Pustu;
c. Pengecekan obat di Puskesmas dan Pustu (kerapihan dan
kebersihan gudang obat);
d. Penyuluhan pemakaian obat yang benar;
e. Pencatatan dan pelaporan;
f. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
7. PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN PERKEMAS
Uraian tugas :
a. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam penyusunan
perencanaan dan evaluasi kegiatan di setiap unit;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
7.1 PROMKES dan UKS
Uraian tugas :
PROMKES
a. Merancang pemberdayaan masyarakat;
b. Menfasilitasi kegiatan promosi kesehatan dalam kelompok-
kelompok masyarakat;
c. Mengevaluasi program promosi kesehatan;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
UKS
a. Membuat perencanaan kegiatan UKS;
b. Melaksanakan kegiatan UKS di sekolah (SD/MI, SLTP dan
SLTA);
c. Melaksanakan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah;
d. Melaksanakan kegiatan pembinaan UKS dan pembinaan
kebersihan lingkungan kepada dokter kecil dan guru UKS;
e. Membantu melaksanakan kegiatan imunisasi anak sekolah
(BIAS) bersama petugas lainnya;
f. Membuat pencatatan dan pelaporan UKS;
g. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
7.2 KESEHATAN LINGKUNGAN
Uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja tahunan program kesehatan lingkungan;
b. Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan yang
meliputi pengawasan dan pembinaan;
c. Melakukan wawancara atau konseling dengan penderita/
keluarga penderita tentang kejadian penyakit, keadaan
lingkungan dan perilaku yang diduga berkaitan dengan kejadian
penyakit;
d. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau
perilaku yang berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita;
e. Melakukan pemeriksaan/pengamatan lingkungan, pengamatan
perilaku serta konseling sesuai dengan penyakit/masalah yang
ada;
f. Melakukan pengawasan sanitasi pasar/pembinaan menuju pasar
sehat;
g. Melakukan pemantauan dan pengawasan pengelolaan limbah di
masyarakat dan fasyankes;
h. Membuat laporan kegiatan;
i. Melakukan tugas tambahan lain yang diberkan atasan.
7.3 KI-KB (UKM)
Uraian tugas :
a. Melaksanakan ANC;
b. Melaksanakan kunjungan rumah ibu hamil;
c. Melaksanakan kunjungan rumah ibu hamil risti, ibu nifas, dan
neonatal;
d. Melaksanakan Posyandu;
e. Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA-KB;
f. Pencatatan dan pelaporan;
g. Membuat catatan bulanan;
h. Melakukan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
7.4 GIZI (UKM)
Uraian tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat
berdasarkan data program Puskesmas;
b. Melaksanakan kegiatan peningkatan gizi masyarakat meliputi :
1. Upaya perbaikan gizi keluarga
2. Penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk
3. Penaggulangan gangguan akibat kekurangan yodium
4. Penaggulangan defisiensi vitamin A
5. Sistem kewaspadaaan pangan dan gizi
6. Pengembangan pojok gizi dengan penyuluhan diet kepada
pasien rawat jalan
c. Mengevaluasi hasil kegiatan peningkatan gizi masyarakat;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Membuat laporan bulanan;
f. Melakukan tugas tambahan lain yang diberikan atasan.
7.5 PERKESMAS
Uraian tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Perkesmas berdasarkan data
program Puskesmas;
b. Melakukan kegiatan Perkesmas meliputi pengumpulan data,
pengkajian kasus, melakukan asuhan keperawatan, pembinaan
keluarga kasus dan koordinasi lintas program terkait dengan
prosedur dan ketentuan perundang –undang an yang berlalu;
c. Mengevaluasi hasil kegiatan Perkesmas secara keseluruhan;
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan oleh atasan.
7.6 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Uraian tugas :
a. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya;
c. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya
peningkatan kasus penyakit menular serta menindaklanjuti
terjadinya KLB;
d. Pencatatan dan pelaporan;
e. Melaksanakan tugas tambahan lain yang diberikan atasan
Tidak setiap Desa yang ada di wilayah Kecamatan Nanga Tayap memiliki
Fasilitas Kesehatan Pemerintah, antara lain Desa Pateh Benteng, Cegolak,
Tanjung Medan dan Kayong Tuhe.
No Fasilitas Jumlah
1 Klinik Bersalin 1
2 Dokter Umum / Gigi Perorangan 3
3 Praktek Keperawatan Mandiri 5
4 Klinik Perawatan Perusahaan 3
5 Apotik 1
6 Toko Obat 3
Perbandingan jumlah tenaga PNS dan NON PNS per Desember 2017
PNS
48%
52%
JUMLAH PEGAWAI
NO JABATAN
PNS NON PNS TOTAL
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Kepala Sub. Bagian TU 1 1
3 Dokter Gigi Muda 1 1
4 Dokter Muda 2 2
5 Dokter Umum 1 1
6 Perawat Pelaksana 9 9
7 Perawat Pelaksana Lanjutan 3 3
8 Perawat Penyelia 5 5
9 Perawat 19 19
10 Apoteker Muda 1 1
11 Bidan Pelaksana 13 13
12 Bidan Pelaksana Lanjutan
13 Bidan penyelia 1 1
14 Bidan 14 14
15 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 1
16 Perawat Gigi Pelaksana 1 1
17 Nutrisionis Pelaksana 1 1
18 Nutrisionis 1 1
19 Analis kesehatan 1 1
20 Sanitarian 2 2
21 Administrasi 2 2
22 Juru Masak 1 1
23 Pengemudi 1 1
24 Petugas Kebersihan 2 2
Jumlah 39 45 84
A. Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat
diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
puskesmas Nanga Tayap adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan
kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama
masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan
antenatal yang ada, dengan mengutamakan pada kegiatan promotif dan
preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan
K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat
pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran Ibu
hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan,
dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester
dua dan dua kali pada trimester ketiga. Hal ini dapat dimanfaatkan
untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Target pencapaian K4 menurut Indonesia Sehat 2017 adalah
95%. Capaian K4 puskesmas Nanga Tayap pada tahun 2017 adalah
67.9 %.
600 497
500
389 401
400
300
200
100
0
JUMLAH IBU HAMIL CAKUPAM K4 CAKUPAN PERSALINAN CAKUPAN NIFAS
Sumber data Program KIA & KB PKM Nanga Tayap
d. Kunjungan neonatus
Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar Rahim. Masa ini paling rentan
atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
Kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara
lain dengan melakukan pertongan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari). Dalam
pelaksanaan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disampaing
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.
Cakupan kunjungan neonatal di UPTD Puskesmas Nanga Tayap
tahun 2017 KN 1 sebesar 102.5% dan KN lengkap sebesar 118.6%.
460
440
360
JUMLAH BAYI KN 1 KN LENGKAP
5000
4214
4000
3000
2000
1000
0
JUMLAH PUS KB AKTIF
3. Pelayanan immunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapat imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan
PD3I.
Berdasarkan data tahun 2017 cakupan imunisasi dasar lengkap di
UPTD Puskesmas Nanga Tayap sebesar 75.9 % dari jumlah bayi (surviving
infant).
2500
2365
2000
1500
1000
500
0
JUMLAH BALITA JUMLAH PELAYANAN PADA BALITA
500
439
400
300
200
100
0
JUMLAH BAYI JUMLAH BAYI YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF
b. Pemberian MP-ASI
Pemberian MP-ASI pada anak umur 6 - 24 bulan yaitu pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga
miskin selama 90 hari, dan pemberian PMT Pemulihan pada balita
sesuai dengan tatalaksana gizi di wilayah UPTD Puskesmas Nanga
Tayap.
6200
6176
6100
6000
5900
5772
5800
5700
5600
5500
JUMLAH BAYI, ANAK BALITA & BALITA JUMLAH YANG MENDAPAT VIT. A
e. Pemberian tablet Fe
Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet mineral yang sangat
dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Tablet ini
sangat diperlukan oleh ibu hamil. Sudah selayaknya seorang ibu hamil
akan mendapatkan minimal 60 tablet Fe selama kehamilannya dan
diberikan secara gratis. Tablet Fe sangat penting bagi Ibu Hamil karena
dapat mencegah terjadinya anemi defisiensi besi, mencegah terjadinya
perdarahan pada saat persalinan, dapat meningkatkan asupan nutrisi
bagi janin. Mencegah anemi dan perdarahan pada ibu hamil dapat
menurunkan angka kematian ibu.
Wanita hamil yang mendapat tablet Fe (90 tablet) pada tahun
2017 di wilayah UPTD Puskesmas Nanga Tayap sebanyak 496 orang
dari 730 wanita hamil yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Nanga
Tayap
600
496
500
400
300
200
100
0
YANG MENDAPAT TABLET FE JUMLAH IBU HAMIL
1.913
2000
1500
1000
Sumber data Program UKGS PKM Nanga Tayap
1. Rumah sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal/ hunian yang digunakan untuk
berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat
pengembangan kehidupan keluarga
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana
air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan
lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Berdasarkan data yang terkumpul tahun 2017 menunjukkan bahwa
persentase rumah sehat di wilayah UPTD Puskesmas Nanga Tayap sebesar
43,35% dari 2.214 Jumlah seluruh rumah yang diperiksa.
Grafik
Jumlah Seluruh rumah yang ada di Wilayah UPTD Puskesmas Nanga Tayap
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
JUMLAH SELURUH RUMAH JUMLAH RUMAH YANG
DIBINA
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
JML PDDK JML PDDK DENGAN AKSES LAYAK
B. Pola Penyakit
Pola penyakit merupakan suatu gambaran penyakit yang sering terjadi
atau sering di derita oleh pasien yang berobat ke sarana kesehatan UPTD
Puskesmas Nanga Tayap. Pola penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah faktor prilaku, adat kebiasaan, dan lingkungan. Dari
data kunjungan pasien yang berobat ke UPTD Puskesmas Nanga Tayap.
Pola penyakit pada penderita di UPTD Puskesmas Nanga Tayap dan
jaringannya untuk semua golongan umur 2016 digambarkan pada tabel
berikut ini :
Tabel Sepuluh Besar Penyakit
Berdasarkan Kunjungan di Puskesmas Nanga Tayap Tahun 2016
No Penyakit ICD X Jumlah
1 ISPA J 06 1720
2 HIPERTENSI I 15 642
3 GASTRITIS K 29 624
4 DEMAM YANG TIDAK DIKETAHUI R 50 436
SEBABNYA
5 DIARE A 09 374
6 DISPEPSIA K 30 354
7 PULPA DAN JARINGAN PERIOPIKAL K 04 313
8 REMATIK M 06 211
9 DIABETES MILETUS E 14 143
10 COMMOND COLD J 00 114
C. Angka Kematian
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Dalam
menentukan drajat kesehatan terdapat beberapa indikator salah satunya
yang digunakan angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Kejadian
kematian dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. Angka kematian
pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan
penelitian
350
300
250
200
150
100
2 2
50
0
Kelahiran Hidup kematian Neonatal Kematian Bayi / Balita
d. Penyakit diare
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali
pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir
saja. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara
berkembang, termasuk Indonesia. Diare dapat menyerang siapa saja,
baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Diare merupakan penyebab
kematian yang paling umum pada balita. Jumlah kasus diare yang
ditemukan dan ditangani sebanyak 725 kasus selama tahun 2017.
600
500
400
300 148
200
100
0
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS JUMLAH KASUS YANG DITANGANI
6
5
5
0
JUMLAH KASUS DBD TAHUN 2016 JUMLAH KASUS DBD TAHUN 2017
5. Status gizi
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak.
Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan
oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator,
antara lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita.
a. Bayi Dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan
salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian Perinatal
dan Neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 (dua) kategori yaitu BBLR
karena Premature atau BBLR karena Intrauterine Growth Reterdation
(IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya
kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu
berstatus Gizi Buruk, Anemia, Malaria dan menderita penyakit Menular
Seksual (PMS) pada saat kehamilan.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di UPTD
Puskesmas Nanga Tayap pada tahun 2017 dilaporkan ada 11 kelahiran
bayi dengan BBLR.
b. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara anthropometri
dengan menggunakan Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U).
Tidak diketemukannya balita gizi buruk di wilayah UPTD
Puskesmas Nanga Tayap selama tahun 2017.
Visi menggambarkan arah yang jelas dan cara pandang yang jauh
kedepan tentang kondisi pembangunan kesehatan masa depan yang ingin
dicapai melalui penyelenggaraaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang selama 5 (lima) tahun mendatang. Dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ketapang Tahun
2016 – 2021, Visi Kabupaten Ketapang adalah “Kabupaten Ketapang
Yang Maju Menuju Masyarakat Yang Sejahtera”.
Dalam Renacana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016 – 2021
tidak ada visi, tetapi mengikuti Visi Bupati Ketapang. Maju, mengandung
arti berjalan (bergerak) ke muka, menjadi lebih baik, membawa ke dalam
keadaan lebih baik. Untuk terciptanya kemajuan tentu perlu adanya
pembangunan yang menyeleluruh disegala aspek kehidupan. Dalam
konteks ini kemajuan memiliki setidaknya terpenuhinya infrastruktur
dasar bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang dan terpenuhinya
penyediaan infrastruktur yang mendukung perkembangan ekonomi
masyarakat serta terwujudnya pemberdayaan masyarakat.
Sejahtera, mengandung makna aman, sentosa, damai, makmur dan
selamat (terlepas) dari segala macam gangguan. Kesejahteraan masyarakat
adalah kata kunci dan indikator keberhasilan pembangunan yang memiliki
dimensi : 1) Kesejahteraan yang dinikmati oleh segenap komponen
masyarakat secara berkeadilan; 2) Kesejahteraan yang betul-betul mampu
mendorong terbentuknya pondasi ekonomi yang kuat dan
berkesinambungan; 3) Kesejahteraan yang mampu mengurangi jurang
kesenjangan antara miskin dan kaya; dan 4) Kesejahteraan yang mampu
mengantarkan pada kondisi masyarakat yang semakin beraddab.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Pernyataan visi mengandung
pernyataan yang mencerminkan pandangan tentang kemampuan dirinya.
Pernyataan misi merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan
kegiatan Dinas Kesehatan untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek
global otonomi daerah.
Misi ditetapkan untuk mengarahkan operasionalisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Ketapang dan mengikuti perubahan-perubahan
lingkungan, yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Misi yang ditetapkan menjadi petunjuk bagi jajaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)
mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh
dimasa yang akan datang.
Dalam penetapan misinya, Dinas Kesehatan telah
mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi, harapan serta permasalahan
yang akan dihadapi sehubungan dengan perubahan lingkungan baik
lingkungan internal maupun eksternal. Oleh karena itu, misi yang telah
ditetapkan memungkinkan untuk dilakukan perubahan menyesuaikan
dengan tuntutan perubahan lingkungan yang signifikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten
Ketapang menetapkan misi :
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarkat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
c. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.
d. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. VISI
KETAPANG YANG MAJU MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA
2. MISI
- Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terbaik dan profesional.
- Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
- Mendorong dan memberdayakan masyarakat untuk berprilaku
hidup bersih dan sehat
1. TUJUAN
- Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kepuasan pasien.
- Meningkatkan mutu kinerja Puskesmas.
2. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang
akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran
merupakan bagian internal dalam proses perencanaan strategis
Puskesmas Nanga Tayap.
Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, terukur,
rasional/dapat dicapai berdasarkan kemampuan sumber daya dan
kapasitas yang dimiliki, berorientasi hasil dan dapat dicapai pada
periode waktu tertentu. Sasaran Puskesmas Nanga Tayap selama 5
(lima) tahun periode 2018-2022 juga disertai dengan indicator kerja
sasaran yang merupakan ukuran keberhasilan yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif dan dijadikan patokan/tolok ukur dalam
menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan Puskesmas
dalam mencapai visi dan misi.
Berdasarkan hal tersebut, Puskesmas Nanga Tayap menetapkan
sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatnya kesehatan masyarakat, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah:
1. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan menjadi sebesar 85%;
2. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energy kronik
menjadi sebesar 20%;
b. Meningkataya mengendalian penyakit, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah :
1. Penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) sebesar 10%;
2. Kemampuan melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan yang berpotensi
wabah 100%.
c. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan
alat kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai adalah :
persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar
90%.
d. Meningkatnya jumlah, jenis, kuailtas dan pemerataan tenaga
kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah
1. Seluruh pustu dan poskesdes terisi oleh minimal 1 orang
tenaga ;
2. Semua jenis profesi tenaga kesehatan terpenuhi di Puskesmas.
e. Meningkatnya sistem informasi integrasi, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah
1. Terlaksananya SIKDA di setiap unit kerja Puskesmas;
2. Meningkatnya persentase Pustu dan Poskesdes yang
melaporkan data kesehatan tepat waktu sebesar 10%;
3. Meningkatnya ketepatan waktu pelaporan dari Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten sebesar 10 %.
1. STRATEGI
2. KEBIJAKAN
Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Puskesmas Nanga Tayap pada
akhir tahun 2022, maka peran Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan kebijakan sebagai
berikut :
NO PROGRAM INDIKATOR SASARAN LO TOTAL 2018 2019 2020 2021 2022 JUMLA UNIT PELAK
H SANA
PRIORITAS KA KEBU
ANGGA
SI TUHAN RAN
TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp
KINERJA (JUTA) KINERJA (JUTA) KINERJA (JUTA) KINERJA (JUTA) KINERJA (JUTA)
II Program 1 Persentase persalinan Meningkatnya 85% 70% 13 75% 13 80% 13 85% 13 85% 13 65 KIA,
Kesehatan di fasilitas pelayanan ketersediaan dan Bidang
Keluarga kesehatan keterjangkauan Kesehatan
pelayanan kesehatan Masyaraka
t
yang bermutu
1.Pembinaan 1. Persentase Kunjungan Meningkatnya akses dan 90% 86% 3 87% 3 88% 3 90% 4 90% 4 17
Kesehatan Neonatal Pertama (KN1) kualitas pelayanan
Bayi, Anak dan kesehatan bayi, anak dan
Remaja remaja
3. Persentase sekolah yang 50% 4 55% 4,5 60% 5 70% 5,5 70% 6 25
mendapat penjaringan
kesehatan untuk
peserta didik kelas 1
6.Jumlah posyandu 20 2 4 5 10 7 4 9 8 10 20 66
remaja yang terbentuk
2. Pembinaan 1.Persentase desa yang Meningkatnya akses dan 95% 75% 5 80% 6 85% 7 90% 7,5 90% 7,5 33
Kesehatan Ibu melakukan kelas ibu kualitas pelayanan
dan Reproduksi hamil kesehatan ibu dan
reproduksi
2.Persentase ibu hamil 80% 75% 14 77% 15 78% 15 80% 15 80% 15 74
yang mendapatkan
pelayanan antenatal
minimal 4 kali (K4)
3.Persentase ibu nifas 90% 85% 7,5 85% 7,5 88% 7,5 90% 10 90% 10 42,5
yang mendapat pelayanan
kesehatan (KF3)
4.Persentase KB aktif 70% 65% 7,5 65% 7,5 70% 7,5 70% 9 70% 10 41,5
III Program Persentase lansia yang 60% 35% 12,5 50% 12,5 50% 15 60% 15 60% 15 70 Program
Pelayanan mendapat pelayanan Lansia
Kesehatan kesehatan
Lansia
IV Program 1.Prevalensi kekurangan Meningkatnya status gizi <17% <19% 15 <18,3% 15 <17% 15 <17% 15 <17% 20 80 Program
Perbaikan Gizi gizi anak balita Gizi
Masyarakat
2.Persentase anak balita Menurunnya jumlah <19% <10% 5 <10% 6 <9.5% 6 <9.5% 7 <9% 8 32
dengan status Kekurangan balita dengan status
Gizi (Kurus dan Sangat kekurangan gizi
Kurus)
5.Persentase bayi kurang Meningkatnya upaya 60% 44% 47% 50% 55% 60%
dari 6 bulan yang Pencapaian Keluarga
mendapat ASI Eksklusif Sadar Gizi
7.Persentase Balita yang di Meningkatnya upaya 80% 75% 7,5 80% 8 80% 8,5 80% 9 80% 11 44
timbang berat badannya Pembinaan Posyandu
8.Persentase balita 90% 80% 80% 80% 80% 90%
mempunyai KMS
11.Persentase Balita kurus Meningkatnya pemberian 95% 80% 7 85% 7 90% 8% 90% 8 90% 10 40
dibawah garis merah makanan tambahan dan
(BGM) yang mendapat vitamin pada Balita Gizi
makanan tambahan kurang
16.Persentase anak balita Meningkatnya upaya 90% 83% 10 84% 10 85% 10 87% 10 90% 13 53
yang mendapat kapsul pendistribusian Kapsul
vitamin A Vitamin A
V Pemberdayaaan 1.Persentase Desa yang 90% 60% 70% 80% 90% 90% Promkes
Masyarakat dan memiliki kebijakan PHBS
Promosi
Kesehatan 2.Persentase Desa yang
memanfaatkan dana desa 60% 30% 40% 50% 60% 60%
10% untuk UKBM
VI Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
3.Revitalisasi Terpenuhinya tenaga 100% 95% 95% 100% 100% 100% Kepala
Sistem medis,paramedic Puskesmas
Kesehatan perawatan/non perawatan
di Puskesmas/Pustu dan
jaringannya
VII Program 1.Persentase cakupan Menurunnya penyakit 93% 80% 10 86% 10 93% 10 93% 10 93% 10 50
Pencegahan dan penemuan kasus baru menular, penyakit tidak
Penanggulangan Kusta tanpa cacat menular dan peningkatan
Penyakit kualitas
2.Persentase Pasien 91% 79% 7,5 83% 7,5 87% 7,5 91% 7,5 91% 7,5 37,5
dengan angka3. R
keberhasilan pengobatan
TB Paru BTA Positif
(Success Rate) minimal
85%
4.Persentase anak usia 0- Menurunnya angka 93% 92% 50 92,5% 60 93% 65 93% 70 93% 75 340
11 bulanyang mendapat kesakitan akibat penyakit
imunisasi dasar lengkap yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan
meningkatnya surveilans
6.Persentase perempuan
usia 30 sampai 50 tahun 30% 15% 20% 25% 30% 30%
yang di deteksi dini
kanker serviks
VIII Program Obat 1. Persentase Ketersediaan Meningkatnya Ketepatan 100% 90% 100% 100% 100% 100% Farmasi
dan Perbekalan obat indicator di Pemerataan obat dan
Kesehatan Puskesmas perbekalan kesehatan
1. e
r
2.
4. 2
1.
BAB VI
PENUTUP